Ceuk beja dihandap ieu, cenah harga minyak atah nyirorot terus. Kira-kirana beja ieu pikabungaheun atawa pikareuwaseun keur urang Indonesia? Nu jelas urang Indonesia nu sok maen saham, ayeuna keur ngahareruk .......
Harga Minyak Terus Menurun Kamis, 09 Oktober 2008 | 11:41 WIB TEMPO Interaktif, Singapura: Harga minyak dunia terus menurun hari ini di tengah kekhawatiran pelambatan permintaan energi dunia menyusul upaya-upaya pemerintah untuk menalangi sistem keuangan global yang sakit. Kontrak minyak ligh sweet New York untuk pengiriman November turun 63 sen ke 88,32 dolar per barel setelah jatuh 1,11 dolar menjadi 88,95 dolar Rabu di Perdagangan New York. Sementara minyak brent Laut Utara untuk pengiriman November turun 46 persen menjadi 83,90 dolar per barel setelah jatuh 30 sen menjadi 84,36 dolar Rabu di London. Jason Feer, wakil presiden perusahaan analis energi Argus Media, mengatakan ada kesadaran bahwa berapa pun uang yang anda masukkan ke sistem keuangan, uang itu mungkin menyelamatkan dari kehancuran, namun jelas bahwa uang itu tidak cukup untuk menghindarkan dari kejatuhan signifikan permintaan minyak global. Harga minyak telah meluncur dari rekor tertinggi di atas US$ 147 di bulan Juli karena kekhawaatiran akan permintaan yang menurun. Harga terus menurun meski sudah dilakukan berbagai tindakan, termasuk rencana talangan US$ 700 miliar dari pemerintah AS untuk menjamin aset terkait hipotek yang bermasalah sebagai akar krisis global. Kemarin pemerintah Inggris mengatakan akan menggunakan dana pajak US$ 87 miliar untuk membeli saham di bank-bank sehingga memberi mereka dana segar untuk mencegah kehancuran sistem perbankan. Bank-bank sentral dunia juga mengumumkan langkah pemotongan bunga setengah poin untuk membuka aliran kredit dan menenangkan gejolak pasar. "Saya pikir semakin jelas bahwa setelah krisis keuangan ini mereda anda akan melihat resesi yang panjang dan tajam," kata Feer di Singapura. Data mingguan terbaru dari Departemen Energi (DoE) AS menunjukkan permintaan negara pengguna energi terbesar itu terus menurun. DoE mengatakan cadangan minyak mentah AS naik 8,1 juta barel di minggu yang berakhir 3 Oktober, jauh di atas ekspektasi pasar 2,3 juta barel. Cadangan bensin naik 7,2 juta barel di atas perkiraan 1,1 juta barel, dan selama empat minggu terakkhir konsumsi miyak rata-rata 18,7 juta barel per hari, menurun 8,6 persen dari setahun lalu. Harga sempat naik Selasa ketika anggota OPEC, Libya, meminta pemotongan produksi minyak untuk melindungi pendapatan mereka. "Saya kira OPEC akan bertindak," ujar Feer.