wah, emangnya yang disebut wilayah sunda mana aja sich ??? kalo saya wong dermayu....gak disebut wilayah sunda yah ? hehehe asik deh..... jadi sunda tuh sebenarnya bandung aja yah ...(kali itu juga :D) . . . ani
--- In urangsunda@yahoogroups.com, mh <khs...@...> wrote: > > Penggantian Bahasa Sunda tidak Bisa Dipaksakan > Kadisdik, "Bukan Penghapusan Bahasa Sunda" > > BANDUNG, (PR).- > Sekjen Paguyuban Pasundan yang juga Rektor Universitas Pasundan Prof. > Didi Turmudzi mengatakan, Jawa Barat sebenarnya memiliki tiga > subkultur dengan tiga bahasa daerahnya. Dengan begitu, sejumlah daerah > seperti Bekasi dan Depok yang memiliki subkultur Betawi-Melayu, memang > tidak bisa dipaksakan untuk mempelajari bahasa Sunda, yang merupakan > subkultur Priangan seperti halnya Cirebon dengan bahasa Cirebonannya. > > Pernyataan Didi ini terkait niat Gubernur Jawa Barat, yang akan > mengganti pelajaran bahasa Sunda di beberapa daerah seperti Bekasi, > Tangerang, dan Depok dengan pelajaran bahasa Melayu Betawi di > sekolah-sekolah. > > "Akan tetapi, sebelum kebijakan ini diberlakukan, harus ada > pembicaraan dulu dengan semua komponen masyarakat, termasuk juga > dengan gubernur. Dengan begitu bisa diambil langkah yang terbaik, > karena menghapus pelajaran bahasa Sunda juga kurang baik. Sebab, hal > itu berarti satu pengecilan wilayah kebudayaan," kata Didi, yang > ditemui di sela-sela Sosialisasi dan Simulasi Asean Charter di Gedung > Merdeka, Jln. Asia Afrika Bandung, Senin (9/2). > > Didi menjelaskan, kebhinekaan di Jawa Barat harus tetap diakui. "Akan > berat, kalau dipaksakan sama semua dengan bahasa Sunda. Walaupun > bahasa Sunda ini, sebenarnya bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat > di sana, tetapi jangan menjadi beban siswa," katanya. > > Bukan dihapus > > Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat > Wahyudin Zarkasyi mengatakan, berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun > 2003 tentang Bahasa Daerah dan Perda No. 6 Tahun 2003 tentang > Pemeliharaan Kesenian, terdapat tiga bahasa daerah di Jawa Barat, > yakni bahasa Sunda, bahasa Cirebonan, dan bahasa Melayu-Betawi. > > "Jadi, memang sudah diatur di perda dan yang sekarang sudah berjalan > baru bahasa Sunda dan Cirebon. Untuk bahasa Melayu-Betawi memang belum > selesai dan kemarin masyarakat di sana menagih tentang bahasa Melayu- > Betawi ini. Jadi, sebenarnya bukan penghapusan bahasa Sunda," katanya. > > Menurut Wahyudin, penerapan kurikulum bahasa daerah di sekolah, > tergantung dari permintaan sekolah yang bersangkutan. Bukan > berdasarkan wilayah tempat sekolah tersebut berada. > > "Sekolah di Depok atau Bekasi misalnya, kalau dia menginginkan bahasa > Sunda ya kita kasih bahasa Sunda, tetapi kalau dia merasa lebih mudah > dengan bahasa Melayu-Betawi, silakan saja. Saat ini pun Disdik sedang > mengkaji dan mempersiapkan semuanya termasuk kurikulum, buku, dan > lain-lain, sehingga kalau ada sekolah meminta bahasa Melayu-Betawi, > kita siap," ujarnya. (A-157)*** > > Cite: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=58210 >