manawi uninga, upami kanggo ngabodaskeun kulitna, obatna naon nya kang? kantos 
nguping nganggo bikromat tapi rada kirang jentre.

sim kuring,
dadan

--- On Sat, 5/23/09, fir...@inovasi.lipi.go.id <fir...@inovasi.lipi.go.id> 
wrote:

From: fir...@inovasi.lipi.go.id <fir...@inovasi.lipi.go.id>
Subject: Re: [Urang Sunda] INDUSTRI - Jeket Kulit Garut
To: urangsunda@yahoogroups.com
Date: Saturday, May 23, 2009, 8:54 AM











    
            
            


      
      sumuhun kang . garut teh kan sentra kerajinan kulit tapi nu hanjakalna 
kang .. 

dugi kaayeuna dupina mah permasalahan lingkunganna masih janten masalah .. duka 

kedah kumaha tah .. kedah na mah Disperindag salain ngadukung dina peningkatan 

sentra kerajinan kulit oge tong hilaf kana tanggung walerna ka lingkungan. 



salam



firman 

Quoting mh <khs...@gmail. com>:



> Jaket Kulit Garut Tembus Pasar Luar Negeri

> Minggu, 24 Mei 2009 | 09:33 WIB

> 

> GARUT, KOMPAS.com — Produk jaket kulit sapi dan domba di Garut

> merupakan salah-satu komoditas unggulan dari para perajin penyamakan

> kulit setempat yang selama ini dikenal dengan sebutan jaket kulit

> Garut.

> 

> "Terwujudnya sentra industri tersebut sangat didukung oleh

> ketersediaan bahan baku dan lokasi strategis di lingkungan komunitas

> penyamakan kulit di Kampung Sukaregang, Garut," ujar Kepala

> Disperindag Koperasi dan UKM setempat, H R Ruchiat, Minggu (24/5).

> 

> Kini di daerahnya terdapat 417 unit usaha formal dan nonformal perajin

> pakaian jadi berbahan baku kulit yang menyerap lebih dari 3.000 tenaga

> kerja. Seiring dengan meningkatnya permintaan dari luar daerah

> Kabupaten Garut (pasaran lokal ataupun nasional), rata-rata

> produktivitas setiap tahun sekitar 50.000 potong mulus, sedangkan

> jaket kulit sambung sekitar 200.000 potong.

> 

> Permintaan antara lain dari Bandung dan Jakarta serta beberapa kota di

> Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.

> 

> Produk-produk itu sudah merambah ke pasar internasional, seperti

> Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Jepang. "Volume ekspor produk ini ke

> Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Australia belum lama ini mencapai

> 9.488 potong senilai 448.464 dollar AS atau mengalami peningkatan

> dibandingkan kegiatan ekspor sebelumnya sebanyak 5.100 potong senilai

> 258.651,0 dollar AS," kata Ruchiat.

> 

> Kendala yang dihadapi para perajin adalah proses produksi belum

> sepenuhnya ditunjang dengan teknologi pengolahan untuk percepatan

> proses produksi dan lemahnya pengendalian kualitas terhadap komoditas

> barang yang dihasilkan.

> 

> Hal tersebut memengaruhi kinerja citra komoditas yang sudah terbentuk.

> Jika hambatan ini tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan para

> perajin kulit Garut kalah bersaing dengan perajin kulit dari daerah

> lain yang ironisnya justru mengolah bahan baku kulit tersamak dari

> Garut.

> 

> EDJ

> 

> Dapatkan artikel ini di URL:

> 

http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 05/24/09332318/ jaket.kulit. 
garut.tembus. pasa

r.luar.negeri

> 




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to