Gara-gara Minyak Warga Kampung Naga Tolak Wisatawan TASIKMALAYA, JUMAT -- Kampung Naga --salah satu daerah yang masih memegang erat adat leluhur yang terletak di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya-- menolak kedatangan masyarakat luar atau wisatawan berkunjung ke Kampung Naga.
Kuncen Kampung Naga, Ade Suherlin, di Salawu, Kamis mengatakan, rencana tidak menerima tamu masyarakat luar akan terus dilakukan selama pemerintah tidak merealisasikan keinginan masyarakat Kampung Naga . Penutupan tersebut disepakati oleh masyarakat Kampung Naga, yang dimulai, Kamis pagi, menyusul perhatian pemerintah yang tidak memberikan kemudahan mendapatkan minyak tanah bagi masyarakat Kampung Naga. Pasalnya seluruh masyarakat Kampung Naga hingga kini masih ketergantungan minyak tanah untuk keperluan bahan bakar alat penerangan kampung dan mereka cukup kesulitan mendapatkan Minyak Tanah, bahkan jika tersedia di warung harganya dinilai mahal bagi masyarakat Kampung Naga. Di balik penutupan kampung Naga ini sebenarnya merupakan protes kepada pemerintah agar menyediakan minyak tanah supaya mudah didapat dan murah. "Pemerintah harus menyiapkan minyak tanah karena untuk keperluan sehari-hari dan untuk penerangan Kampung pakai minyak tanah," katanya. Sementara itu Ade menilai pemerintah tidak mendukung dengan keberadaan Kampung Naga yang sudah menjaga dan melestarikan adat leluhur, namun pemerintah justru memaksa agar menggunakan bahan bakar gas. Dikatakan Ade, bahan bakar gas maupun kompor gas merupakan benda modernisasi yang dikhwatirkan dapat mengganggu pelestarian budaya dan adat Kampung Naga. Ia menegaskan selama pemerintah tidak mengabulkan keinginan masyarakat memberi kemudahan mendapatkan minyak tanah, maka kawasan Kampung Naga akan seterusnya tertutup bagi masyarakat lokal maupun asing yang datang ke Kampung Naga. "Jadi keinginan kami minyak tanah itu mudah didapat dan murah, kalau pemerintah mengabulkannya kami akan menerima tamu dari luar," katanya. Sementara itu penutupan tersebut tidak dilakukan dengan penjagaan ketat oleh masyarakat Kampung Naga, melainkan hanya diberi peringatan dan diberitahu oleh masyarakat luar Kampung Naga di satu Kecamatan kepada pengunjung agar tidak datang ke Kampung Naga. Sumber : Antara Cite: