Tah pikeun babandingan, ieu aya bahasan konsep "sedulur papat kalima pancer"
numutkeun baraya urang wetan.
(mh)
======
SEDULUR PAPAT KALIMA PANCER

Oleh: Kyai Pager Rasa

krishnaarjuna.jpg

Berbicara tentang pengertian dan konsep Sedulur Papat Kalima Pancer
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dalam diri
manusia, maka di Gantharwa sendiri juga mengajarkan hal ini. Secara
lengkap tentunya tidak bisa diterangkan secara detail kata demi kata.
Pada prinsipnya Manusia Jawa yang sejati (Kwalitas) atau setiap
manusia mempunyai cita-cita yang utama yaitu Manunggaling Kawula Lan
Gusti, walaupun kadang dalam bahasa yang berbeda. Untuk mencapai
cita-citanya tersebut, manusia harus kembali ke asalnya (sebagai
pribadi penciptaan awal) atau menjadi manusia seutuhnya, bagaimana
manusia menuju menjadi manusia seutuhnya, manusia harus menjadi AJI
SAKA. Aji Saka maknanya adalah kaweruh/kesadaran dalam menghargai
secara maksimal dengan berperanan utama. (Atau menjadi Raja yang
Beperanan Utama). (konsep Aji Saka akan ada materinya. Red).Untuk
menjadi Aji Saka, Jawa memiliki dasar, dasar dari Jawa adalah
KALIMASADA, atau dalam pewayangan dikatakan, seorang manusia tidak
akan mati jika telah memengang Jamus Kalimasada, seperti cerita
pewayangan adalah SAMIAJI atau YIDISTIRA, begitu sucinya diceritakan,
sehingga darahnya juga putih.Maka Kalimasada banyak sekali menjadi
perebutan dan untuk mengerti dan tahu tentang Kalimasada banyak sekali
yang telah mencari kemana-mana, bahkan saling berebut dan terjadi
perang. Bahkan jaman sekarang pun banyak yang telah salah mentafsirkan
Kalimasada, bahkan cenderung ngawur. Kalimasada bisa diartikan juga
sebagai Pancasilanya Jawa, karena merupakan dasar untuk semuanya.
Untuk menjelaskan Kalimasada secara tepat maka jawa telah membuat
penjelasan yang lebih sederhana atau dibuat semacam miniatur
Kalimasada, yaitu resize-of-spkp.JPGSEDULUR PAPAT KALIMA PANCER . Atau
bahasa sederhananya adalah Kalimasada mewujudkan diri yang lebih bisa
dimengerti manusia menjadi Sedulur Papat Kalima Pancer. Lambang dari
Sedulur Papat Kalima Pancer sendiri adalah dalam cerita Bagawa Gita,
Arjuna menbawa kereta perang yang ditarik oleh 4 kuda dengan
masing-masing membawa sifat warna adalah Hitam, Coklat (Merah), Biru,
Putih. Keempat kuda itulah yang di sebut dengan Sedulur Papat,
sedangkan Pancernya adalah Arjuna. Namun Sedulur Papat Kalima Pancer
tidak hanya unsurnya demikian, masih ada satu unsur, yaitu di samping
atas Arjuna adalah Krishna. Krishna inilah yang dilambangkan bahwa Roh
(Pancer) kita bersifat Ilahi (Gusti Allah). Maka kalau manusia ingin
mencapai cita-citanya, manusia (Pancernya adalah Roh Kita yang
bersifat ilahi) harus bekerjasama dengan Sedulur Papatnya dan
konsultannya manusia adalah Gusti Allah (memakai pengertian Gusti
Allah). Barulah manusia bisa lengkap sampai pada cita-citanya yang
sempurna. Banyak dari para pelaku mistikus ingin bisa ketemu dengan
Sedulur papatnya, karena ingin sekali untuk ketemu, maka hal yang
sering terjadi adalah sering terjadi suatu penyesatan oleh pihak yang
memanfaatkan kelemahan dari salah megerti, dan juga kesalahan, atau
hayalan dan imaginasi belaka.  Adapun penjelasan dan arti dari Sedulur
Papat Kilama Pancer adalah dari Sedulur yang memiliki sifat warna
adalah hitam adalah melambangkan sifat KEKUATAN, coklat ibaratnya
adalah seperti merah yaitu melambangkan sifat SEMANGAT, biru adalah
melambangkan sifat KECERDIKAN, putih adalah melambangkan sifat
KESUCIAN. Inilah merupakan sifat dan ciri manusia sejati, yaitu
memiliki KEKUATAN, SEMANGAT, KECERDIKAN, KESUCIAN. Dan dikontorl oleh
Roh Kita yang sejati (Pancer). Atau Sedulur Papat harus
bersatu/manunggal dengan roh kita yang bersifat ilahi, baru dapat
berhasil mencapai kemanunggalan dengan Gusti Allah.Sama halnya dengan
Arjuna kalau tidak bisa kontrol ke 4 kuda dia akan kalah dalam perang
dan bagi manusia kalau tidak bisa kontrol ke 4 sifat/saudaranya dia
akan kalah, tidak akan pernah samapi pada cita-citanya. Jika sudah
bisa kontrol 4 kuda, Arjuna harus senantiasa seiya sekata dengan
Krishna agar selamat sampai akhir perang. Kalau manusia mau selamat,
Roh yang sejatinya harus senantiasa memakai pengertian / Kaweruh Gusti
Allah.Dan jika ada yang katanya bertemu dengan ke empat sedulurnya,
itu merupakan perwujudan saja atau personifikasi dari keempat sifat
diri manusia saja. Namun banyak yang menganggap ketemu dengan Roh atau
pribadi lain diluar dirinya, yang merupakan empat saudara kita yang
mengikuti selama hidup, padahal tidaklah demikian. Pengalaman saya
ketemu dengan keempat sedulur adalah keempatnya seperti kita sendiri,
wajahnya seperti kita masing-masing, wujud badannya lebih kecil dari
badan kita, dan mereka memiliki sifat yang disebut diatas, saat-saat
mereka muncul adalah saat kita memasuki meditasi dengan kita telah
mengalahkan fisik yang mana kita tidak terpengaruh akan keletihan,
kesakitan fisik, atau telah melewati ketahanan fisik kita sendiri.
Namun sekali lagi, Sedulur Papat bukanlah Roh (Pribadi) seperti Pancer
kita adalah pribadi atau Roh Sejati, mereka hanyalah perwujudan saja.
Inilah sedikit bisa saya sharingkan berhubungan banyaknya pertanyaan
mengenai Sedulur Papat Kalima Pancer, ini adalah pemahaman ajaran Jawa
yang sangat dalam, memang kelihatan sederhana tapi kalau tidak ada
tuntunan banyak yang salah kaprah. Karena telah banyak orang yang
tidak mengerti ini dan banyak yang tersesatkan karena ini. Inilah
sedikit bagian kecil saja mengenai Sedulur Papapt Kalima Pancer.

Salam Ganjel
cite: http://gantharwa.wordpress.com/2007/03/20/sedulur-papat-kalima-pancer/

2009/5/27 engkus ruswana <engkusrusw...@yahoo.com>:
>
>
> Sampurasun, Mang Hasan, kang Eminx, oge ka kidulur sasunda, mangga
> nyanggakeun
>
> Konsep Papat Kalima Pancer
>
> (Engkus Ruswana)
>
>
>

Kirim email ke