Mbak Lina,
Terimakasih sharingnya. Ini berguna sekali bagi saya.. saya juga punya
anak yang sebentar lagi beranjak dewasa (hari ini dia berultah yang ke
14).

Mengenai pernikahan dini, saya sependapat dengan mbak. Tentu bukan asal
menikah untuk nge-sex, maksudnya. Justru kita jadikan itu suatu "carrot"
yang memotivasi anak-anak kita untuk lebih cepat bisa bertanggungjawab
terhadap dirinya. 

Untuk anak yang belum mampu memenuhi kebutuhan keluarganya secara
finansial, seperti kasus anak mbak Lina (maaf), langkah mbak Lina untuk
berkomitmen membantunya, dengan target waktu tertentu, menurut saya
dalah langkah yang tepat dan bijaksana. Tentu, anak harus diberikan
target bahwa by tanggal sekian, semua fasilitas dari ortu akan selesai,
dan anak harus berdikari. Dengan komunikasi yang baik, Insya Allah,
semua akan berjalan dengan baik.

Rekan-rekan saya di kantor rata-rata menyesal karena telat menikah.
Mereka kehabisan energi ketika anak-anak sebenarnya memerlukan energi
yang banyak dari ortunya, karena ketuaan punya anak :-(. 

Saya pernah membaca (lupa bukunya apa), bahwa kecerdasan seseorang juga
berbanding lurus dengan gairah sex-nya. Jadi, kebanyakan memang
orang-orang yang cerdas yang naluri sex-nya datang lebih awal. Mungkin
contohnya mbak Mia ya ? he..he..he.. 

Wassalaam,
-Ning

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Lina alwi
Sent: Wednesday, June 29, 2005 9:06 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: OOT - Mengawal anak remaja dalam
menyusuri gemerlap kehidupan kota besar.

Mbak Anita,
saya setuju sekali dengan pendapat anda. Pernikahan dini memang bukan 
satu-satunya cara untuk menyelamanatkan anak dari perilaku seks
pranikah. 
Pasti ada banyak cara lainnya, tergantung dari pendekatan masing-masing 
orang, mau secara religius atau sekuler.
 Pernikahan dini, mungkin dianut untuk orang yang memilih pendekatan 
religius. Ini juga sama sekali tidak berarti mereka (pasangan muda) lalu

sibuk dengan kelahiran dan mengurus anak dsb seperti yang anda
contohkan. 
Pernikahan dini yg saya maksudkan bukan pernikahan dini karena MBA,
tetapi 
pernikahan yang dilakukan dengan penuh rencana, menyelesaikan kuliah
dulu, 
cari kerja dan kemudian baru memiliki anak. Tetapi, bahwa ada orang yang

tidak sependapat dengan hal tersebut, buat saya, sah-sah saja.
 Memberikan pengertian kepada anak tentang "pernikahan (konsekuensi, 
tanggungjawab dll)" itu pasti menjadi tugas orang tua. Tapi siapa yang 
menjamin bahwa si anak memiliki pemahaman dan interpretasi yang sama
dengan 
orang tuanya? Jaman terus berkembang, kita tidak bisa mnengetahui apa
yang 
ada di dalam dunia pergaulan anak.

Apapun juga, tulisan saya dimaksudkan untuk membuka mata kita semua,
betapa 
kompleksnya masalah remaja. Mari kita renungkan, agar kita tidak kaget
atau 
kebablasan, kala masalah yang sama mampir dalam kehidupan kita.
 Minggu depan, saya akan posting lagi cerita tentang remaja (based on
true 
story) yang agak ekstrim, but real.
 salam
-----------
On 6/28/05, Anita Tammy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina alwi <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > Punya anak remaja dan tinggal di kota besar seperti Jakarta 
> bukanlah hal 
> > yang menyenangkan. Hati selalu dibuat was-was. Terlalu banyak 
> godaan dan 
> > bahaya, dari soal tawuran anak sekolah, peredaran narkoba hingga 
> perilaku 
> > seks bebas. Lihatlah, saya yakin tidak ada satu sekolahpun yang 
> berani 
> > menjamin bahwa anak didiknya bebas dari penggunaan narkoba atau 
> seks 
> > pranikah, sekalipun itu sekolah favorit.
> > 
> > Setiap kali saya harus berangkat ke Bandung dan mampir ke kantor 
> terlebih 
> > dahulu untuk menunaikan shalat subuh, saya selalu melihat anak 
> remaja, baik 
> > perempuan maupun lelaki, bergerombol di kawasan Blok M. Mau 
> berangkat 
> > sekolah? Jelas tidak. Pakaian mereka tidak mencerminkannya dan 
> hari masih 
> > terlalu pagi. Baru pulang? Lha dari mana sepagi itu? Apakah orang 
> tuanya 
> > tidak mengetahui anak-anaknya masih diluar rumah dan belum pulang? 
> Pada hari 
> > sekolah lagi. Diam-diam, kawasan tersebut memang dikenal sebagai 
> tempat 
> > transaksi pekerja seks remaja. Teman kerja saya, bahkan pernah 
> mendengar 
> > dengan telinganya sendiri transaksi pekerja seks remaja tersebut 
> saat dia, 
> > sepulang kantor, mampir di sebuah caf?di pertokoan modern di 
> kawasan blok 
> > M. Bahkan dia mendengar dengan jelas, kemarahan si mucikari, saat 
> remaja 
> > putri menyatakan bahwa dia tidak bisa melayani pesanan karena 
> merasa masih 
> > lemas setelah aborsi yang dijalaninya beberapa hari sebelumnya. 
> Mengenaskan 
> > sekali dan sekaligus memprihatinkan. Kita memang cenderung lari 
> dari 
> > kenyataan, pura-pura tidak tahu dan tidak mau mengakui adanya 
> masalah sosial 
> > yang berkaitan dengan perilaku seksual remaja. Masalah seks 
> pranikah! 
> > 
> 
> [Detil cerita dihapus]
> 
> > Jadi .... mau pernikahan dini yang bersih dan diridhoi Allah SWT 
> atau 
> > menjerumuskan anak pada perzinaan ? Yuk ah merenung.... jangan 
> > ditunda-tunda. Mumpung belum terjadi .... nanti menyesal lho!!!!
> 
> Mbak Lina, saya mau tanya. Boleh ya?
> Apa hubungannya pekerja seks remaja dengan pernikahan dini? Jika 
> keinginan mereka hanya untuk berseks saja, justru malah berbahaya 
> kalau dinikahkan cepat-cepat, apalagi kalau sampai hamil. Ntar 
> gimana merawat anaknya?
> 
> Ada yg dinikahkan dini tapi terus anaknya dititip ke mertua/orangtua 
> alias kakek/nenek si anak itu, karena ibunya sibuk kuliah. Lantas, 
> di mana bentuk keluarganya? Katanya mau bikin keluarga (dengan 
> menikah), kok jadinya mau menikmati seksnya saja, dan anak dititip-
> titipkan?
> 
> Menurut saya, lebih baik menggunakan approach kepada para remaja yg 
> sudah terlanjut berseks bebas, seperti approach yg dilakukan oleh 
> mbak Baby Jim Aditya dkk (saya lupa nama organisasinya) kepada para 
> sopir truk di jalur pantura pulau Jawa. Mbak Baby memberikan 
> penyuluhan seks aman dan juga membagikan kondom. Tujuannya agar si 
> suami nggak terkena penyakit menular seksual seperti sipilis, dll 
> juga AIDS, supaya tidak menulari istri masing-masing di rumah. Untuk 
> melarang mereka berzina cukup sulit karena mereka stress di jalan 
> berhari-hari dan jauh dari istri. Itu solusi awal, yg penting 
> akibatnya gak terlalu berbahaya. Sama juga dengan remaja yg aktif 
> seksual, jangan seperti para pekerja seks itu yg dikit-dikit aborsi, 
> karena mikir seks itu cuma untuk enaknya saja. Seharusnya si anak 
> dibekali pengertian soal akibat dari seks bebas itu apa.
> 
> Lain lagi dengan anak yg punya pacar (pasangan tetap). Seksnya 
> dengan yg itu-itu saja, tidak terlalu khawatir penyakit kelamin 
> (kecuali pacarnya sakit). Yang seperti ini perlu diberi pengertian 
> bahwa hubungan seksual penetrasi itu bukan sekedar senang-senang 
> saja, melainkan banyak tanggungjawabnya (akibat yg mungkin timbul). 
> Jadi jangan sampai deh ada penganiayaan seksual dan lalu kehamilan.
> 
> Sebetulnya menurut saya sih kalau kegiatan banyak (sibuk), remaja 
> akan cenderung nggak mikir ke situ. Kalau mau contoh nyata, adik 
> sepupu saya, laki-laki, kuliah, temannya banyak non-muslim. Kalau 
> teman-temannya pada mabuk minum minuman keras, dia cuma jadi 
> penonton dan berjaga-jaga seakan-akan penyelamat. Kalau ada yg 
> muntah-muntah dibantuin, ada yg mabuk ngamuk-ngamuk dihindari, dsb. 
> Dia punya pacar setia, pernah pelukan tentu saja, karena saya lihat 
> fotonya. Tapi buat dia pacar adalah teman, dan karena mereka sama-
> sama sibuk aktif di kegiatan mahasiswa, nggak ada kepikiran ke situ. 
> 
> Buat dia berhubungan seksual itu terlalu jauh karena akibatnya bisa 
> bermacam-macam (dia paham konsekuensinya). Jadi misalnya dia nonton 
> film seperti Friends, atau lihat gambar-gambar porno ya buat fun 
> saja, tidak dihubungkan dengan siklus biologisnya yang kadang-kadang 
> mimpi basah. Orangtuanya sejak kecil mendorong anaknya untuk aktif 
> di berbagai kegiatan positif di sekolah, dan ibunya juga suka minta 
> waktu dari anak-anaknya jadi prioritas nomor 2 adalah pulang kampung 
> (anak-anaknya sekolah di luar kota semua, ngekost semua). 
> 
> Saya sendiri waktu remaja juga merasakan efek terlalu aktif di 
> kegiatan positif. Waktu masih sekolah berseragam, saya nggak mikir 
> pacar. Naksir cowok juga banyak, dan yg naksir saya juga banyak. 
> Tapi saya baru pengen punya pacar setelah beberapa semester kuliah, 
> karena merasa sudah mampu bertanggung jawab, nggak mikir hidup untuk 
> senang-senang saja. Waktu saya merasa belum dewasa, saya nggak 
> tertarik pacaran. Ini pengalaman pribadi yg ingin saya bagikan 
> kepada anak saya kelak. Ini juga sosialisasi dari ibu saya, bahwa 
> pacaran itu bukan fun, tapi penuh tanggungjawab.
> 
> Mungkin anak mbak Lina itu seperti saya waktu itu, merasa sudah 
> mampu bertanggung jawab, sehingga pacarannya serius, dan minta 
> menikah. Boleh lah itu. Tapi solusi pernikahan dini bukan untuk anak-
> anak bau kencur yg main-main seks untuk fun..
> 
> Salam,
> Anita
> 
> 
> 
> 
> 
> WM FOR ACEH
> Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
> Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar 
> Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
> Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149
129.
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
> 
> 
>  ------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> 
>    - Visit your group
"wanita-muslimah<http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah>" 
>    on the web.
>     - To unsubscribe from this group, send an email to:
>
[EMAIL PROTECTED]<wanita-muslimah-unsubscribe@
yahoogroups.com?subject=Unsubscribe>
>     - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
>    Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>. 
> 
> 
>  ------------------------------
>


[Non-text portions of this message have been removed]



WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar
Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
Yahoo! Groups Links



 




WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke