http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=117610


PLURALISME
SBY Pertanyakan Fatwa MUI 


Senin, 8 Agustus 2005
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertanyakan 
salah satu butir fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yakni yang mengharamkan 
doa bersama. 

Keluhan Presiden -mempertanyakan fatwa MUI- itu dikemukakan kepada mantan 
Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat keduanya bertemu di kediaman SBY, 
Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jumat lalu. Wakil Sekretaris Jenderal 
(Wasekjen) DPP PKB -- kubu Muhaimin Iskandar -- Zannuba Arifah Chafsof yang 
mendampingi Gus Dur dalam pertemuan itu mengungkapkan adanya "keluhan" tersebut 
kepada Detikcom, Minggu (7/8). Menurut Yenni -- sapaan akrab sang Wasekjen -- 
dalam pertemuan tersebut kedua tokoh membahas masalah Aceh, Papua, dan juga 
soal fatwa MUI yang memunculkan pro dan kontra di kalangan umat Islam. 

Salah satu yang dibahas, demikian Yenni, adalah fatwa MUI tentang pengharaman 
doa bersama, terutama dalam konteks pluralisme Indonesia. "Jadi, SBY mengakui 
sebagai kepala negara, dirinya harus menghadiri setiap upacara keagamaan yang 
ada di Indonesia. Bagaimana menghadiri acara itu, sementara ada fatwa 
tersebut," kata Yenni. 

Namun, kata Yenni, saat itu SBY menyampaikan bahwa MUI telah berjanji akan 
melakukan klarifikasi terhadap fatwa pengharaman doa bersama itu. "Karena 
itulah, SBY meminta Gus Dur memonitor fatwa MUI agar tidak memperkeruh 
persoalan di dalam negeri," tuturnya. 

"SBY menegaskan, tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun karena adanya 
fatwa MUI itu. Dia sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengamankan 
pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkis berdasarkan fatwa MUI itu, atau 
berdasarkan alasan-alasan lain," ujar Yenni. Dari pertemuan itu, menurut Yenni, 
SBY dan Gus Dur memiliki pemahaman bahwa fatwa tidak mengikat sama sekali, baik 
dari sisi legal maupun moral. 

Sementara itu, saat berada di gedung Dewan Dakwah Indonesia (DDI), Jakarta, 
Minggu (7/8), Ketua MUI Kholil Ridwan mendesak pemerintah segera mengeluarkan 
pelarangan terhadap aliran Ahmadiyah di Indonesia. "Jika tidak dilarang 
dikhawatirkan akan terjadi ketegangan dengan umat Islam lainnya," katanya, 
seperti dikutip www.elshinta.com. Dia mengingatkan, pada Munas MUI lalu, 
Presiden SBY sudah berjanji akan tunduk kepada fatwa MUI. (Kodrat) 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke