Waalaykumus salam wr.wb.,

Mbak, yang berkewajiban menjaga akidah umat itu adalah KELUARGA. Sebagai 
orangtua kita harus mendidik anak kita dengan benar. Kita jelaskan makna 
ayat-ayat Alquran itu sebagai pedoman hidup ini. Selanjutnya, di sekolah 
guru-guru telah mengajarkan sesuai dengan kurikulumnya. Dengan cara ini akidah 
umat akan terpelihara dengan baik.

Lha, MUI itu kerjanya yang sebenarnya, ya memberikan masukan kepada pemerintah 
(Departemen Agama) agar pemerintah bisa mengayomi semua umat beragama yang 
tinggal di pertiwi Indonesia Raya ini. MUI terus-menerus menyuarakan keadilan 
dan memberikan fatwa tentang hal-hal yang "haq" dan tentang "kesabaran". Dus 
bukan untuk memelihara akidah umat. Jika akidah umat yang dipelihara, maka itu 
akan bertentangan dengan QS 10:99. Kewajiban kita semua itu ya menyampaikan 
pelajaran/peringatan, dan bukan untuk menguasai orang. Itu jelas-jelas ada 
dalam Alquran, innama anta mudzakkir lasta alayhim bi mushaythir.

Rambu-rambu syar'i itu telah diakomodasi oleh negara, contohnya adanya UU 
perkawinan, UU warisan, dan lain sebagainya. Lha, coba sekarang dilihat, kan 
malah umat Islam itu sendiri yang melanggar UU perkawinan. Lho, apa nggak 
melanggar syar'i? Orang harus nikah resmi, ee malah banyak yang melakukan nikah 
sirri sehingga wanita menjadi korbannya, kayak yang ditayangkan di tv-tv. 
Poligami diatur dengan minta izin istri tua, ee malah membuang izin dengan 
dalih tak ada dalilnya di Alquran dan Hadis.

Rambu-rambu itu harus, tapi itu harus dimasukkan ke dalam UUD dan UU terlebih 
dahulu, dan bukan dengan cara inkonstitusional. Kita ini hidup dalam suatu 
negara. Dan, negara itu punya aturan main. Maka, kita harus bermain cantik dan 
mengikuti aturan mainnya.

Wassalam,
chodjim
  

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Tri Budi
Lestyaningsih (Ning)
Sent: Monday, August 08, 2005 8:22 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI



Assalaamu'alaykum wR. wB.

Saya senang diskusi dengan pak Latif, karena selalu santun dan lemah
lembut biarpun berbeda pendapat. Saya rasa memang seharusnya demikian ya
pak?

Maksud saya : MUI diserahi tugas untuk menjaga akidah umat, maksudnya
bukan artinya kita menyerahkan akidah kita kepada MUI. Akidah kita tetap
diri kita masing-masing yang ultimately responsible untuk itu. Namun
dalam menjaga akidah kita itu ada faktor eksternal yang memungkinkan
kita untuk tergelincir. Untuk itulah Allah memerintahkan kita untuk
beramar ma'ruf nahi munkar, saling menegur, supaya bisa "masuk surga
rame-rame". Nah sekarang, kalau kita mendengar teguran semua orang, apa
ngga bingung pak ? Tentu kita harus punya satu institusi yang kredibel
yang bisa kita percaya untuk menegur kita, membantu kita supaya kita
tidak tergelincir. Dalam hal ini, MUI diberi peranan untuk membantu umat
semua berjalan di rel yang sesuai dengan syariat Islam, supaya umat
tidak bingung. Dan saya juga yakin orang-orang di MUI bukanlah orang
sembarangan, mereka pun dipilih yang memang memiliki kompetensi di
bidangnya.

Karenanya MUI harus dan wajib memasang rambu-rambu yang syar'i sesuai
dengan fungsinya, supaya umat lebih mudah menjalankan kehidupannya. 

Apakah fatwa MUI pasti 100% benar menurut Allah? Wallahua'lam. Tetapi
selama MUI memiliki dasar yang syar'i dalam menetapkan fatwa itu, kita
seharusnya komit untuk mengikutinya. Sebagian bisa saja ada yang kita
benci, tetapi Allah mengatakan bahwa terkadang yang baik bagi kita itu
kita benci. 

Bila ada hal yang sekiranya menurut kita ada yang berlawanan dengan
syar'i, sebaiknya dibicarakan langsung dengan MUI secara ilmiah, dan
bukan diwacanakan kepada publik, karena malahan akan menimbulkan
keresahan dan kekacauan di masyarakat.

Kalau kita memilih untuk tidak mendengarkan para ulama, dan meletakkan
semua pekerjaan assessment dan menghukumi fakta itu kepada kita
masing-masing, tentu masyarakat bisa menjadi kacau, pak. Kita perlu
rambu-rambu.

Terimakasih diskusinya pak Latif. Saya yakin kita masih akan berbeda
pendapat dalam hal ini. Tapi saya senang berdiskusi dengan bapak.

Mohon maaf bila ada yang menyinggung.
Wallahualam bishowab.
Wassalaam,
-Ning


-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of abdul latif
Sent: Monday, August 08, 2005 8:50 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI

Assalamu'alaikum wr wb
Mbak Ning, yang dirahmati Allah,kalau kita meneyerahkan aqidah kita
kepada MUI sebagai manusia biasa(maaf saya, tingkat ilmu ulama2 dan
kejujurannya bermacam macam bukan, kita dengar baru baru ini Depag ada
korupsi, semestinya sebuah depag yang harus lah menegakan moral agama,
tapi gagal bukan) apakah kita tidak bisa tersesat?Mbak Ning? Mohon
dipikirkan lagi.
 
Jadi janganlah Aqidah muslim diserahkan ketangan manusia2 politik,
ulama2 (MUI)yang tidak dijamin kesuciannya, kejujurannya. Yang dijamin
kesuciannya adalah al Quran saja. Jadi kalau kita berpegang kepada tali
Allah yang satu ini, insya Allah masarakat islam tidak akan banyak
terpecah belah seperti sekarang ini, karena sebahagian besar golongan
islam merujuk aqidahnya kepada buku2 hadist, ulama, perawi dsb.
 
MHI hanya boleh menyampaikan saja apa yang dia mau keluarkan, tapi tidak
muntlak benar, harus dikuti. 
 
Siapa saja boleh bebas berbicara, karena Allah memberikan kemerdekaan
untuk berbicara, beragama, dan Allah mengatakan' Agamaku untuk aku,
agama mu untuk kamu" Jadi tidak perlu berselisih dan saling sesat
menyesatkan, 
 
Marilah kita saling hormat menghormati, pasti Allah akan memberkahi
bangsa Indonesia yang ramah ini, Janganlah mengikuti budaya Arab yang
keras, zolim dan diktator. Seperti Iran Saudi Arabia, Mesir, sudan
Marokko, Iraq, Pakistan dll. 
 
Hampir semua pemerintahannya tidak memberikan kemerdekaan untuk
berdakwah, berbicara, dan berbeda aqidah dsb kepada golongan islam
minoritas. 
 
Yang berkuasa selalu menzolimi umat minoritas. Apakah kepala
pemerintahannya seorang sekuler, raja atau religous. Cobalah renungkan
Mbak Ning.makanya negara2 Timur Tengah selalu kacau, rusuh, dan miskin,
karena waktunya habis untuk saling sesat menyesatkan dalam rangka
mengambil kekuasaan pemerintah. 
 
Lihatlah negara2 non islam, saya kira kita umat islam perlu belajar ke
negeri Jepang, India, Korea dan amerika. Setiap sekte agama budha,
Kristen dll bisa saling hormat menghormati, sehinga waktunya bisa
berkaya. menciptakan lapangan kerja yang banyak untuk pemuda2nya.makanya
Rasul bersabda; tuntutlah ilmu sampai kenegeri China sekalipun(HR
Baihaqi. Kemudian Allah berfirman,"Akujadikan manusia berbangsa bangsa,
bersuku suku, agar satu sama lain saling kenal mengenalQS49:13.
 
Jadi ini perintah Allah lhooo, sama wajibnya dgn perintah Allah untuk
shalat, puasa dll Kalau tidak dikutti berati kita juga sesat, ingkar
Allah swt.(bukan ahmadiah saja bisa dikatakan sesat) Mohon Mbak Ning
renungkan kalau masih ada teras yang kurang..mari kita diskusikan dgn
baik, semoga Allah memberikan ilmu Nya kepada kita amin
wassalamu'alaikum wr wb
 
<<menurut saya yang menyokong fatwa MUI adalah yang ingin mendukung MUI
untuk menjalankanfungsinya sebagai penjaga akidah umat.>>
Tmalin.Janganlah Aqidah umat Islam tergantung kepada MUI, bisa tersesat,
bergantunglah kepada Al Quran sebagai tali Allah yang kuat. 

"Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Abdul Latif wrote:
...yang menyokong fatwa MUI itu sudah jelas sekali Ilsam Garis keras
yang meniru niru Saudi Arabi, IRan dan negara komunis.

Tanggapan:
Wah, pernyataan pak Latif, terutama masalah meniru-niru Saudi Arabia,
Iran dan negara komunis - menurut saya - tidak benar. Kalau masalah
garis keras atau garis lemah saya tidak komentar, karena itu terms yang
definisinya bsia berbeda dari kacamata setiap orang. Menurut saya yang
menyokong fatwa MUI adalah yang ingin mendukung MUI untuk menjalankan
fungsinya sebagai penjaga akidah umat. 

Marilah kita berdoa agar para ulama di Indonesia tetap berani
mengeluarkan dan mempertahankan fatwa yang syar'i, meskipun ditentang
oleh penguasa sekalipun. 

Marilah kita berdoa agar negara dapat lebih cepat menumpas kemaksiatan
di dalam negeri ini, sehingga rakyat tidak perlu turun sendiri untuk
menumpas kemaksiatan tersebut.

Wassalaam,
-Ning

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of abdul latif
Sent: Monday, August 08, 2005 8:02 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI

Assalamu'alaikum wr wb
Sdr Ambon saya yakin sekali, bahwa fatwa MUI itu pasti akan direformasi
atauMUI sendiri bubarkan karena hanya membuat umat islam menjadi
bersellisih.
Jalslah satu persatu pempimpin2 umat islam Demokrat, menentang fatwa
MUI, yang menyokong fatwa MUI itu sudah jelas sekali Ilsam Garis keras
yang meniru niru Saudi Arabi, IRan dan negara komunis. Marilah kita
berdoa semoga golongan islam bisa saling hormat menghormati kepercayaan
orang lain. agar indonesia tiodak menjadi negara yang rusuh terus
menerus dan saling sesat menyesatkan.
Wassalam

Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=117610


PLURALISME
SBY Pertanyakan Fatwa MUI 


Senin, 8 Agustus 2005
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mempertanyakan salah satu butir fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI),
yakni yang mengharamkan doa bersama. 

Keluhan Presiden -mempertanyakan fatwa MUI- itu dikemukakan kepada
mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat keduanya bertemu di
kediaman SBY, Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jumat lalu. Wakil
Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB -- kubu Muhaimin Iskandar --
Zannuba Arifah Chafsof yang mendampingi Gus Dur dalam pertemuan itu
mengungkapkan adanya "keluhan" tersebut kepada Detikcom, Minggu (7/8).
Menurut Yenni -- sapaan akrab sang Wasekjen -- dalam pertemuan tersebut
kedua tokoh membahas masalah Aceh, Papua, dan juga soal fatwa MUI yang
memunculkan pro dan kontra di kalangan umat Islam. 

Salah satu yang dibahas, demikian Yenni, adalah fatwa MUI tentang
pengharaman doa bersama, terutama dalam konteks pluralisme Indonesia.
"Jadi, SBY mengakui sebagai kepala negara, dirinya harus menghadiri
setiap upacara keagamaan yang ada di Indonesia. Bagaimana menghadiri
acara itu, sementara ada fatwa tersebut," kata Yenni. 

Namun, kata Yenni, saat itu SBY menyampaikan bahwa MUI telah berjanji
akan melakukan klarifikasi terhadap fatwa pengharaman doa bersama itu.
"Karena itulah, SBY meminta Gus Dur memonitor fatwa MUI agar tidak
memperkeruh persoalan di dalam negeri," tuturnya. 

"SBY menegaskan, tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun karena
adanya fatwa MUI itu. Dia sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk
mengamankan pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkis berdasarkan
fatwa MUI itu, atau berdasarkan alasan-alasan lain," ujar Yenni. Dari
pertemuan itu, menurut Yenni, SBY dan Gus Dur memiliki pemahaman bahwa
fatwa tidak mengikat sama sekali, baik dari sisi legal maupun moral. 

Sementara itu, saat berada di gedung Dewan Dakwah Indonesia (DDI),
Jakarta, Minggu (7/8), Ketua MUI Kholil Ridwan mendesak pemerintah
segera mengeluarkan pelarangan terhadap aliran Ahmadiyah di Indonesia.
"Jika tidak dilarang dikhawatirkan akan terjadi ketegangan dengan umat
Islam lainnya," katanya, seperti dikutip www.elshinta.com. Dia
mengingatkan, pada Munas MUI lalu, Presiden SBY sudah berjanji akan
tunduk kepada fatwa MUI. (Kodrat) 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 



SPONSORED LINKS 
Fitness woman Man woman Meet woman Fat woman Single women 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------



            
---------------------------------
Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
Yahoo! Groups Links








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 



---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
Yahoo! Groups Links



 




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links



 





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke