Mbak MEY, bagaimana sampeyan bisa bilang bahwa Mbak MEY dan saya itu berdiri pada akar yang berbeda. Ternyata, Mbak MEY masih hidup dalam khayalan alias dikuasai pikiran. Cobalah bedakan antara "pikiran" dan "kenyataan".
Kita ini berdiri pada akar yang sama, yaitu sama-sama manusia. Itu yang pertama! Selanjutnya, kita ada pada pohon yang sama, yaitu pohon "SYAHADATAYN", dua kalimah syahadah. Dan, sejauh pengetahuan saya --bukan zhan-- yang berinteraksi dengan teman-teman yang ahmadiyah atau yang dulunya aktif di ahmadiyah (keluar karena alasan lain), syahadahnya itu ya sama saja dengan kita. Sedangkan yang ketiganya itu bukan monopoli orang ahmadiyah. Setiap harokah tarekat harus mengikrarkan gurunya/mursyidnya sebagai imam zaman/wali kutub/haad atau sebutan lainnya.... yang disusulkan setelah pembacaan syahadatayn. Makanya, saya kemarin tanya sama sampeyan, apakah sampeyan pernah bertanya atau dialog kepada Allah tentang penyesatan kepada kelompok lain itu diridhai atau tidak. Toh, sampeyan tidak berani menjawab. Ooaaalah... Mbak, pertanyaan belum dijawab kok malah bertanya. Kalau saya pasti menjawab dengan nurani yang jujur bila hal itu buat kemaslahatan umat. Tapi, pasti saya jawab dengan tidak jujur bila menimbulkan kemudaratan pada umat. "Katakan yang benar meski pahit", begitulah isi salah satu Hadis. Tapi, juga beberapa Hadis melarang menyampaikan "sesuatu yang benar" bila mengakibatkan pembunuhan, meski itu benar. Lihatlah praktik Ammar bin Yasir yang tidak mengungkapkan iman yang berkecamuk dalam hatinya ketika dia menyaksikan ayah dan ibundanya dibunuh oleh orang kafir Quraisy karena mempertahankan keimanannya secara terbuka. Yang tahu syahadat seseorang itu batal atau tidak hanya Allah, Mbak MEY. Yang saya tahu teman ahmadiyah itu syahadatayn yang sama dengan kita. Sekarang saya tanya, apakah syahadat yang diungkapkan oleh Mbak MEY itu didengar langsung --sekali lagi didengar langsung-- oleh Mbak MEY dari orang ahmadiyah? Jangan-jangan Mbak MEY hanya mendapatkan dari membaca atau katanya orang lain. Hidup tidak akan tenang Mbak, bila hanya senang gossip. MBak, ini saya ambilkan bagian dari ayat Alquran: (1) Li kulli qawm haad = setiap kaum itu ada yang memberi petunjuk. (2) Li kulli ummah rasuul = setiap umat itu ada rasulnya. (3) Innaka la min al-mursaliin = sesungguhnya engkau merupakan salah seorang rasul. Bagaimana jika orang ahmadi itu menganggap dirinya sebagai kaum Islam Ahmadiyah --seperti sebagian Islam Syiah yang menambah syahadataynnya dengan "wa 'Alii wa liyullaah" dalam azannya? Jika tidak percaya, ya silakan pergi ke Iran dan dengarkan azannya. Bagaimana jika orang ahmadiyah itu menganggap Ghulam Ahmad sebagai "haad" bagi kaumnya? Demikianlah penjelasan saya dengan banyak "line". WASSALAM, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of MEY Sirajudin Sent: Wednesday, August 10, 2005 3:51 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI Saya kira kita sudah berdiri pada akar yang berbeda...jadi ranting yang sama tidak tumbuh pada akar yang berbeda........ so.... Ada pertanyaan yang menggelitik di hati saya.......... Bagaimana menurut P' chadjim kalo ada yang mengucapkan syahadat seperti ini...... "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah begitu juga Mirza Ghulam adalah utusan Allah"......gimana nich syahadatnya batal atau tdk??? Saya kira jawabannya akan bermakna buat saya apabila dijawab dengan kejujuran nurani...... ======================================= [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak MEY, kalau saya tetap berpedoman bahwa siapa saja yang mengucapkan syhadatain itu muslim. Dan, memang begitu yang diajarkan oleh Islam. Dan, di dalam Islam itu terdapat aneka ragam kepercayaan. Dan, orang Ahmadiyah jelas-jelas menyebut dirinya Islam Ahmadiyah, sama dengan orang yang menyebut dirinya Islam Sunni, Syi'ah atau lainnya. Makanya saya tanyakan kepada Mbak MEY, apakah Mbak MEY pernah dialog dengan Allah atau belum. Silakan berdialog dengan Allah, dan tanyakan kepada-Nya apakah menyesatkan orang itu merupakan amaliah yang diridhai-Nya atau tidak. Jadi, Mbak MEY itu cooooll sekali bila bisa dialog dengan Allah swt. Bila belum bisa dialog, jelas kata "coool" itu bo'ong. Mengapa? Karena, terbukti hatinya Mbak Mey itu gundah dengan aliran semacam ahmadiyah. Padahal dalam QS 13:28 disebutkan bahwa hanya dengan berzikir kepada Allah hati menjadi tenang (tathma'in al-qulub). Seandainya, atau katakanlah ahmadiyah itu menyebut Ghulam Ahmad itu nabi, apakah tidak boleh. Lalu, kenapa Mbak jadi kebakaran jenggot --sorri sampeyan nggak punya jenggot :-))) Ini adabnya orang Islam lho Mbak, jika sekiranya mereka itu salah pandangan, doakanlah mereka itu kembali ke jalan yang benar. Janganlah perbedaan pandangan itu dianggap sebagai "pidana"! Tengoklah sejarah bangsa ini. Tahun 1970-an Jaksa Agung melarang "Islam Jamaah", tapi setelah mereka masuk golkar, larangan atau penyesatan itu tidak ada. Kita harus waspada Mbak, jangan sampai masalah yang sebenarnya bangsa ini justru ditutup-tutupi dengan sesat-menyesatkan paham. Ingat, masalah yang sebenarnya bangsa ini ialah kemiskinan, kesehatan rakyat, kebodohan umat, dan korupsi. Janganlah hal-hal ini diangap sepele dan kita terpancing ikut-ikutan menyesatkan pandangan orang lain. WASSALAM, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of MEY Sirajudin Sent: Wednesday, August 10, 2005 1:17 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI Ooih saya masih sangat cooooll sekali tuch-:))... Saya kan sudah bilang konsepsi akidah sama muamalah akan berbeda dalam perlakuan hukum islam.... saya setuju dengan statement dibawah tapi dalam FRAME MUAMALAH....tapi akidah adalah pokok keyakinan kita beragama, bagaiamana tidak dikatakan sesat kalo mereka menambah syahadat dengan pengakuan Mirza ghulam sebagai nabi....ini sesungguhnya duri permasalahan dalam dagingnya umat islam. Sekarang masalahnya apakah Ahmadiyah bersedia dikatakan kafir dzimmi??? kalo memang mereka adalah kafir dzimmi, dalam konsepsi hukum islam jelas hak dan kewajiban mereka dilindungi oleh negara dan hukum tapi kenyataaan dilapangan mereka mendompleng nama islam, menodai ayat2 Allah dengan tangan mereka, hal ini sangat jelas hukumnya dalam Alquran, kecuali kalo kita memang ingin menutup mata dan hati kita dengan dalih HAM dengan sub point kebebasan beragama dan berkeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau tidak bertuhan sama sekali. Konsepsi akidah ini lho yang membedakan saya dengan Pak chodjim, Konsepsi akidah itu buat saya sangat jelas dan gamblang untuk didiagnosa "Apakah menyimpang atau tidak", hal seperti ini dibutuhkan kejujuran nurani dan keberanian bersikap. Jadi tidak ada kebebasan berkreasi dalam urusan akidah ketika Allah dan Rasul menyatakan antara yang hak dan bathil. loyalitas penghambaan saya adalah " Saya mendengar dan saya taat". Ahmadiyah telah melakukan kebebasan berkreasi dalam urusan pokok ini, jadi Ahmadiyah itu maunya berperan sebagai tokoh apa, "Muslim" atau Kafir dzimmi??? saya menilainya muslim bukan, kafir dzimmi juga bukan.... lantas apa ya??? aliran kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa,...oooh ini sangat tepat....dan merefer kepada UUD 45 gitchuuuu. [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mey yang baik, PERTAMA, Marilah kita baca dengan seksama "copy paste" tersebut. Jangan emongsional ya... Saya kira tidak ada dari tulisan saya yang menyatakan bahwa MUI harus mengayomi semua umat beragama lain. Ini dari tinjauan tulisan dulu, lho. Tulisan yang ada ialah MUI memberikan masukan kepada pemerintah agar pemerintah bisa mengayomi semua umat beragama! Makanya, dalam berbagai tulisan saya, saya selalu memohon membaca isi tulisannya dan bukan "siapa yang menulis". Kita akan bias penilaian bila terpaku kepada "siapanya". Perhatikan tulisannya, isinya. Dulu Imam Ali kw memberikan ungkapan "unzhuruu maa qaala wa laa tandzuruu man qaala", perhatikan "apa" yang dikatakan, dan jangan memperhatikan "siapa" yang berkata. KEDUA, Dari tinjauan akhlak Islam. Disebutkan dalam Alquran "wa maa arsalnaaka illaa rahmatan lil aalamamiin," dan Kami tidak mengutusmu kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam. Lha, MUI itu siapa? MUI itu kumpulan ulama yang nota bene para ahli waris nabi. Lha, ahli waris nabi itu apa? Ya, di antaranya memikul tanggung jawab sebagai rahmat bagi semesta alam. Rahmat bagi semesta alam itu apa? Ya, dia antaranya menyebabkan tumbuh suburnya kehidupan yang penuh kasih sayang, ketentraman dan keamanan bagi semua pihak. Saya merasa amat bersyukur kepada Allah bahwa dalam hidup ini telah dicabut kebencian kepada siapa pun dalam diri saya. Saya merasa surga yang dijanjikan itu telah diberikan Allah kepada saya sejak sekarang ini, yang di dalam Alquran disebutkan tiada kebencian dan dendam di dalam hatinya. Kalau saya yang orang kecil bisa merasa damai dengan berbagai keyakinan dan kepercayaan, lha mosok orang-orang MUI yang menjadi ahli waris para nabi tidak dapat memberikan kesejukan dan pengayoman kepada semua orang? KETIGA, Ditinjau dari asmaul husna. Nama baik Allah yang pertama ialah al-rahman dan al-rahim. Inilah ajaran Islam. Maka, mengasihi semua orang itu kewajiban dalam Islam. Tentu, mengasihi dan menyayangi ini harus diteladankan oleh para ulamanya. Kalau di Indonesia ya harus diteladankan oleh MUI. Dan, Islam merupakan agama yang dipeluk oleh mayoritas warga Indonesia. Lho, yang mayoritas itu harus bisa melindungi yang minoritas. Untuk mewujudkan kasih sayang ini, dulu Nabi saw menerima dan melindungi para orang kafir dzimmi, para penyembah berhala di Madinah yang mengikat perjanjian damai, dan para munafik seperti Abdullah bin Ubay. Bahkan Nabi berkata keras bahwa barangsiapa yang memusuhi para kafir dzimmi atau para musyrik yang mengikat perjanjian damai, adalah musuhnya. Coba sekarang perhatikan kehidupan beragama orang-orang Indonesia, termasuk warga ahmadiyah. Bukankah mereka itu dijamin oleh UUD 1945? Bukankah para anggota MUI itu juga warga Indonesia yang harus pula menjunjung konstitusi negeri ini? Cobalah berdialog dengan Gusti Allah Yang Mahahidup dan Mahamendengarkan yang menciptakan alam semesta termasuk menciptakan orang-orang ahmadiyah itu. Bertanyalah kepada-NYA apa tindakan menyesatkan dan menghakimi orang yang berbeda kepercayaan itu dibenarkan oleh-NYA. Jika Mbak MEY percaya bahwa ALLAH itu Mahamendengarkan dan mengabulkan doa hamba-NYA, maka Allah pun akan menjawab Mbak MEY. Tapi, bila Allah itu baru merupakan "pikiran" Mbak MEY, ya doa pun tidak ada yang mendengarkan, apalagi mengabulkan! WASSALAM, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of MEY Sirajudin Sent: Tuesday, August 09, 2005 4:05 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI Copy paste: Lha, MUI itu kerjanya yang sebenarnya, ya memberikan masukan kepada pemerintah (Departemen Agama) agar pemerintah bisa mengayomi semua umat beragama yang tinggal di pertiwi Indonesia Raya ini. ------------------- Apa itu berarti MUI harus mengayomi semua umat beragama lain???dilihat dari kacamata akidah atau muamalah??? karena hukumnya kan berbeda. Yang mengayomi semua umat beragama itu adalah Departemen Agama, bukan MUI, MUI hanya mengayomi dan melindungi umat islam sesuai dengan namanya "MAJELIS ULAMA INDONESIA" sekarang relevansinya apa dengan agama diluar islam toch, agama lainnya juga punya lembaga lain seperti hal PGI atau WALUBI, biar saja mereka yang ngurusin. Dulu dijamin ORBA malah ada lembaga khusus untuk mengawasi aliran kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, namanya lupa PAKEM kali ya??? barangkali buat Ahmadiyah lebih cocok kita kandangkan ke dalam wadah PAKEM he..he..he...kan kalo udah dikasih kandang begini (biar ngadem) kagak ribut lagi seperti halnya aliran kejawen/kepercayaan ketika era Soeharto..., boleh juga niich ide Soeharto ini. Jadi jelas sebagai ulama atau advisor agama punya tanggung jawab untuk menjaga akidah umat islam dan gak perlu peduli dengan akidah agama lainnya karena berbeda tanggung jawab. Jadi aneh namanya kalo MUI suruh ngurusan agama lain2. ngurusin satu sekte aja di dalam Islam itu sendiri melahirkan Pro dan kontra apa lagi ngurusin agama lainnya, benturannya akan dasyat, karena berdiri pada koridor sendiri - sendiri. Untuk agama lain cukup dengan sebuah kalimat " Agama mu bukan agamaku" ini dari koridor akidah bukan koridor muamalah karena hukumnya akan berbeda. [EMAIL PROTECTED] wrote: Waalaykumus salam wr.wb., Mbak, yang berkewajiban menjaga akidah umat itu adalah KELUARGA. Sebagai orangtua kita harus mendidik anak kita dengan benar. Kita jelaskan makna ayat-ayat Alquran itu sebagai pedoman hidup ini. Selanjutnya, di sekolah guru-guru telah mengajarkan sesuai dengan kurikulumnya. Dengan cara ini akidah umat akan terpelihara dengan baik. Lha, MUI itu kerjanya yang sebenarnya, ya memberikan masukan kepada pemerintah (Departemen Agama) agar pemerintah bisa mengayomi semua umat beragama yang tinggal di pertiwi Indonesia Raya ini. MUI terus-menerus menyuarakan keadilan dan memberikan fatwa tentang hal-hal yang "haq" dan tentang "kesabaran". Dus bukan untuk memelihara akidah umat. Jika akidah umat yang dipelihara, maka itu akan bertentangan dengan QS 10:99. Kewajiban kita semua itu ya menyampaikan pelajaran/peringatan, dan bukan untuk menguasai orang. Itu jelas-jelas ada dalam Alquran, innama anta mudzakkir lasta alayhim bi mushaythir. Rambu-rambu syar'i itu telah diakomodasi oleh negara, contohnya adanya UU perkawinan, UU warisan, dan lain sebagainya. Lha, coba sekarang dilihat, kan malah umat Islam itu sendiri yang melanggar UU perkawinan. Lho, apa nggak melanggar syar'i? Orang harus nikah resmi, ee malah banyak yang melakukan nikah sirri sehingga wanita menjadi korbannya, kayak yang ditayangkan di tv-tv. Poligami diatur dengan minta izin istri tua, ee malah membuang izin dengan dalih tak ada dalilnya di Alquran dan Hadis. Rambu-rambu itu harus, tapi itu harus dimasukkan ke dalam UUD dan UU terlebih dahulu, dan bukan dengan cara inkonstitusional. Kita ini hidup dalam suatu negara. Dan, negara itu punya aturan main. Maka, kita harus bermain cantik dan mengikuti aturan mainnya. Wassalam, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Tri Budi Lestyaningsih (Ning) Sent: Monday, August 08, 2005 8:22 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI Assalaamu'alaykum wR. wB. Saya senang diskusi dengan pak Latif, karena selalu santun dan lemah lembut biarpun berbeda pendapat. Saya rasa memang seharusnya demikian ya pak? Maksud saya : MUI diserahi tugas untuk menjaga akidah umat, maksudnya bukan artinya kita menyerahkan akidah kita kepada MUI. Akidah kita tetap diri kita masing-masing yang ultimately responsible untuk itu. Namun dalam menjaga akidah kita itu ada faktor eksternal yang memungkinkan kita untuk tergelincir. Untuk itulah Allah memerintahkan kita untuk beramar ma'ruf nahi munkar, saling menegur, supaya bisa "masuk surga rame-rame". Nah sekarang, kalau kita mendengar teguran semua orang, apa ngga bingung pak ? Tentu kita harus punya satu institusi yang kredibel yang bisa kita percaya untuk menegur kita, membantu kita supaya kita tidak tergelincir. Dalam hal ini, MUI diberi peranan untuk membantu umat semua berjalan di rel yang sesuai dengan syariat Islam, supaya umat tidak bingung. Dan saya juga yakin orang-orang di MUI bukanlah orang sembarangan, mereka pun dipilih yang memang memiliki kompetensi di bidangnya. Karenanya MUI harus dan wajib memasang rambu-rambu yang syar'i sesuai dengan fungsinya, supaya umat lebih mudah menjalankan kehidupannya. Apakah fatwa MUI pasti 100% benar menurut Allah? Wallahua'lam. Tetapi selama MUI memiliki dasar yang syar'i dalam menetapkan fatwa itu, kita seharusnya komit untuk mengikutinya. Sebagian bisa saja ada yang kita benci, tetapi Allah mengatakan bahwa terkadang yang baik bagi kita itu kita benci. Bila ada hal yang sekiranya menurut kita ada yang berlawanan dengan syar'i, sebaiknya dibicarakan langsung dengan MUI secara ilmiah, dan bukan diwacanakan kepada publik, karena malahan akan menimbulkan keresahan dan kekacauan di masyarakat. Kalau kita memilih untuk tidak mendengarkan para ulama, dan meletakkan semua pekerjaan assessment dan menghukumi fakta itu kepada kita masing-masing, tentu masyarakat bisa menjadi kacau, pak. Kita perlu rambu-rambu. Terimakasih diskusinya pak Latif. Saya yakin kita masih akan berbeda pendapat dalam hal ini. Tapi saya senang berdiskusi dengan bapak. Mohon maaf bila ada yang menyinggung. Wallahualam bishowab. Wassalaam, -Ning -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of abdul latif Sent: Monday, August 08, 2005 8:50 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI Assalamu'alaikum wr wb Mbak Ning, yang dirahmati Allah,kalau kita meneyerahkan aqidah kita kepada MUI sebagai manusia biasa(maaf saya, tingkat ilmu ulama2 dan kejujurannya bermacam macam bukan, kita dengar baru baru ini Depag ada korupsi, semestinya sebuah depag yang harus lah menegakan moral agama, tapi gagal bukan) apakah kita tidak bisa tersesat?Mbak Ning? Mohon dipikirkan lagi. Jadi janganlah Aqidah muslim diserahkan ketangan manusia2 politik, ulama2 (MUI)yang tidak dijamin kesuciannya, kejujurannya. Yang dijamin kesuciannya adalah al Quran saja. Jadi kalau kita berpegang kepada tali Allah yang satu ini, insya Allah masarakat islam tidak akan banyak terpecah belah seperti sekarang ini, karena sebahagian besar golongan islam merujuk aqidahnya kepada buku2 hadist, ulama, perawi dsb. MHI hanya boleh menyampaikan saja apa yang dia mau keluarkan, tapi tidak muntlak benar, harus dikuti. Siapa saja boleh bebas berbicara, karena Allah memberikan kemerdekaan untuk berbicara, beragama, dan Allah mengatakan' Agamaku untuk aku, agama mu untuk kamu" Jadi tidak perlu berselisih dan saling sesat menyesatkan, Marilah kita saling hormat menghormati, pasti Allah akan memberkahi bangsa Indonesia yang ramah ini, Janganlah mengikuti budaya Arab yang keras, zolim dan diktator. Seperti Iran Saudi Arabia, Mesir, sudan Marokko, Iraq, Pakistan dll. Hampir semua pemerintahannya tidak memberikan kemerdekaan untuk berdakwah, berbicara, dan berbeda aqidah dsb kepada golongan islam minoritas. Yang berkuasa selalu menzolimi umat minoritas. Apakah kepala pemerintahannya seorang sekuler, raja atau religous. Cobalah renungkan Mbak Ning.makanya negara2 Timur Tengah selalu kacau, rusuh, dan miskin, karena waktunya habis untuk saling sesat menyesatkan dalam rangka mengambil kekuasaan pemerintah. Lihatlah negara2 non islam, saya kira kita umat islam perlu belajar ke negeri Jepang, India, Korea dan amerika. Setiap sekte agama budha, Kristen dll bisa saling hormat menghormati, sehinga waktunya bisa berkaya. menciptakan lapangan kerja yang banyak untuk pemuda2nya.makanya Rasul bersabda; tuntutlah ilmu sampai kenegeri China sekalipun(HR Baihaqi. Kemudian Allah berfirman,"Akujadikan manusia berbangsa bangsa, bersuku suku, agar satu sama lain saling kenal mengenalQS49:13. Jadi ini perintah Allah lhooo, sama wajibnya dgn perintah Allah untuk shalat, puasa dll Kalau tidak dikutti berati kita juga sesat, ingkar Allah swt.(bukan ahmadiah saja bisa dikatakan sesat) Mohon Mbak Ning renungkan kalau masih ada teras yang kurang..mari kita diskusikan dgn baik, semoga Allah memberikan ilmu Nya kepada kita amin wassalamu'alaikum wr wb <<menurut saya yang menyokong fatwa MUI adalah yang ingin mendukung MUI untuk menjalankanfungsinya sebagai penjaga akidah umat.>> Tmalin.Janganlah Aqidah umat Islam tergantung kepada MUI, bisa tersesat, bergantunglah kepada Al Quran sebagai tali Allah yang kuat. "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Abdul Latif wrote: ...yang menyokong fatwa MUI itu sudah jelas sekali Ilsam Garis keras yang meniru niru Saudi Arabi, IRan dan negara komunis. Tanggapan: Wah, pernyataan pak Latif, terutama masalah meniru-niru Saudi Arabia, Iran dan negara komunis - menurut saya - tidak benar. Kalau masalah garis keras atau garis lemah saya tidak komentar, karena itu terms yang definisinya bsia berbeda dari kacamata setiap orang. Menurut saya yang menyokong fatwa MUI adalah yang ingin mendukung MUI untuk menjalankan fungsinya sebagai penjaga akidah umat. Marilah kita berdoa agar para ulama di Indonesia tetap berani mengeluarkan dan mempertahankan fatwa yang syar'i, meskipun ditentang oleh penguasa sekalipun. Marilah kita berdoa agar negara dapat lebih cepat menumpas kemaksiatan di dalam negeri ini, sehingga rakyat tidak perlu turun sendiri untuk menumpas kemaksiatan tersebut. Wassalaam, -Ning -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of abdul latif Sent: Monday, August 08, 2005 8:02 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] SBY Pertanyakan Fatwa MUI Assalamu'alaikum wr wb Sdr Ambon saya yakin sekali, bahwa fatwa MUI itu pasti akan direformasi atauMUI sendiri bubarkan karena hanya membuat umat islam menjadi bersellisih. Jalslah satu persatu pempimpin2 umat islam Demokrat, menentang fatwa MUI, yang menyokong fatwa MUI itu sudah jelas sekali Ilsam Garis keras yang meniru niru Saudi Arabi, IRan dan negara komunis. Marilah kita berdoa semoga golongan islam bisa saling hormat menghormati kepercayaan orang lain. agar indonesia tiodak menjadi negara yang rusuh terus menerus dan saling sesat menyesatkan. Wassalam Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=117610 PLURALISME SBY Pertanyakan Fatwa MUI Senin, 8 Agustus 2005 JAKARTA (Suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertanyakan salah satu butir fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yakni yang mengharamkan doa bersama. Keluhan Presiden -mempertanyakan fatwa MUI- itu dikemukakan kepada mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat keduanya bertemu di kediaman SBY, Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jumat lalu. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB -- kubu Muhaimin Iskandar -- Zannuba Arifah Chafsof yang mendampingi Gus Dur dalam pertemuan itu mengungkapkan adanya "keluhan" tersebut kepada Detikcom, Minggu (7/8). Menurut Yenni -- sapaan akrab sang Wasekjen -- dalam pertemuan tersebut kedua tokoh membahas masalah Aceh, Papua, dan juga soal fatwa MUI yang memunculkan pro dan kontra di kalangan umat Islam. Salah satu yang dibahas, demikian Yenni, adalah fatwa MUI tentang pengharaman doa bersama, terutama dalam konteks pluralisme Indonesia. "Jadi, SBY mengakui sebagai kepala negara, dirinya harus menghadiri setiap upacara keagamaan yang ada di Indonesia. Bagaimana menghadiri acara itu, sementara ada fatwa tersebut," kata Yenni. Namun, kata Yenni, saat itu SBY menyampaikan bahwa MUI telah berjanji akan melakukan klarifikasi terhadap fatwa pengharaman doa bersama itu. "Karena itulah, SBY meminta Gus Dur memonitor fatwa MUI agar tidak memperkeruh persoalan di dalam negeri," tuturnya. "SBY menegaskan, tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun karena adanya fatwa MUI itu. Dia sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengamankan pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkis berdasarkan fatwa MUI itu, atau berdasarkan alasan-alasan lain," ujar Yenni. Dari pertemuan itu, menurut Yenni, SBY dan Gus Dur memiliki pemahaman bahwa fatwa tidak mengikat sama sekali, baik dari sisi legal maupun moral. Sementara itu, saat berada di gedung Dewan Dakwah Indonesia (DDI), Jakarta, Minggu (7/8), Ketua MUI Kholil Ridwan mendesak pemerintah segera mengeluarkan pelarangan terhadap aliran Ahmadiyah di Indonesia. "Jika tidak dilarang dikhawatirkan akan terjadi ketegangan dengan umat Islam lainnya," katanya, seperti dikutip www.elshinta.com. Dia mengingatkan, pada Munas MUI lalu, Presiden SBY sudah berjanji akan tunduk kepada fatwa MUI. (Kodrat) [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... SPONSORED LINKS Fitness woman Man woman Meet woman Fat woman Single women --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- --------------------------------- Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... SPONSORED LINKS Man woman Fat woman Fitness woman Meet woman Single women --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... SPONSORED LINKS Meet woman Fitness woman Man woman Fat woman Single women --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- --------------------------------- Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> <font face=arial size=-1><a href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12ha4nr86/M=364397.6958316.7892810.4764722/D=groups/S=1705076250:TM/Y=YAHOO/EXP=1123671049/A=2915264/R=0/SIG=11t7isiiv/*http://us.rd.yahoo.com/evt=34443/*http://www.yahoo.com/r/hs">Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page</a></font> --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/