http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-412%7CX
Senin, 15 Agustus 2005
Institusi Penegak Hukum Harus Lebih Peka Gender
Jurnalis : Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Kekerasan terhadap perempuan seringkali tidak bisa 
diselesaikan secara baik, seperti untuk mendapatkan perlindungan hukum. Banyak 
kasus-kasus kekerasan yang menimpa perempuan akhirnya tidak bisa dilanjutkan, 
karena respon penegak hukum yang masih belum memberi arti penting kekerasan 
yang menimpa perempuan. Akibatnya perempuan yang menjadi korban kekerasan 
kebayakan urung melanjutkan niatnya melaporkan kekerasan yang diterima 
disamping takut tidak ditanggapi oleh aparat, mereka takut malah dicemooh 
ketika melaporkan kasusnya. 

Ning, salah seorang Pendamping Lapangan dari PEKKA (Program Perempuan Kepala 
Keluarga) di Brebes Jawa Tengah mengungkapkan bahwa aparat kepolisian di Brebes 
menertawakan seorang perempuan yang pernah menjadi TKW ketika perempua ini 
melaporkan kasus kekerasan yang menimpanya, yang dilakukan ketika menjadi TKW. 
Namun demikian, bukanlah reaksi positif dari aparat kepolisian, mereka malah 
menertawakan karena dianggap salah lapor. 

Sementara itu, salah seorang Pendamping Lapangan dari Cianjur melaporkan bahwa 
di Cianjur banyak sekali peristiwa-peristiwa perceraian dan pernikahan yang 
dilakukan tidak menggunakan standar hukum yang berlaku atau melakukan 
pernikahan bawah tangan. Secara hukum, kasus-kasus ini cukup menyulitkan 
perempuan bila terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga, karena tidak 
mempunyai landasan hukumnya. Menurut Petugas Lapangan PEKKA, seharusnya masalah 
ini menjadi perhatian aparat penegak hukum sehingga perempuan benar-benar 
terlepas dari tindakan kekerasan. 

Sejumlah persoalan hukum yang masih mendiskriminasi perempuan tersebut 
terungkap dalam Talk Show dan Peluncuran Program Penguatan Hukum Perempuan di 
Jakarta, (05/08/05). Program Penguatan Hukum Perempuan ini merupakan program 
yang diluncurkan oleh kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) bersama 
“Justice for The Poor” Bank Dunia. Program ini ditujukan untuk mengurangi angka 
kekerasan terhadap perempuan dan diskriminasi terhadap perempuan. Untuk 
memperkuat program ini, dalam pelaksanaanya melibatkan institusi penegak hukum 
seperti polisi dan pengadilan. Keterlibatan institusi penegak hukum dalam 
program ini diharapkan dapat memperbaiki layanan mereka terhadap kebutuhan 
spesifik perempuan. 

Talkshow yang dipandu oleh Mira Diarsi dari Komnas Perempuan ini secara khsusus 
menghadirkan para aparatur pemerintah dan penegak hukum diantaranya Irawati 
Harsono dari Derap Warapsari, Soehandoyo, Kapuspenkum Jaksa Agung, Yusuf 
Supiandi, Deputi V Kementrian Pemberdayaan Perempuan, perwakilan dari 
Kombespolri dan Prof. Rehngena Purba, Hakim Agung. Talkshow ini sengaja 
menghadirkan sejumlah aparatur karena meraka akan langsung mendengar sejumlah 
persoalan yang muncul di lapangan. Sebagaian besar peserta adalah Petugas 
Lapangan PEKKA yang siap berdialog dan menyampaikan persoalan-persoalan 
perempuan yang terbentur oelh dengan masalah hukum dilapangan. 

Nani Zulminarni, Koordinator PEKKA dalam siaran persnya mengatakan “perempuan 
sangat membutuhkan keadilan. Pengalaman kami menunjukkan bahwa hak-hak 
perempuan seringkali diabaikan. Oleh karena itu, perempuan membutuhkan 
penguatan hukum agar mereka memahami hak-haknya, dengan demikian mereka dapat 
mengetahui cara menegakkan hak-hak mereka sendiri,” kata Nani. 

Program Penguatan Hukum Perempuan ini akan dilaksanakan oleh PEKKA dan mencakup 
lima kecamatan di tiga propinsi; Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara 
Barat. Dalam project ini akan dibentuk “Forum Multistakhoder”. Perwakilan dari 
kepolisian, kejaksaan, pengadilan akan bekerjasama guna meningkatkan pendidikan 
hukum komunitas, khususnya mengenai hak perempuan serta untuk memantau 
kasus-kasus yang dilaporkan. Dalam project ini juga akan menempatkan jaringan 
paralegal yang terlatih dan akan mempermudah pendidikan hukum komunitas serta 
menyediakan tempat pengaduan di garda depan bagi perempuan yang membutuhkan 
bantuan hukum. 

Program penguatan hukum perempuan ini selain berupaya untuk meningkatkan 
kesadaran hukum perempuan dan membantu mereka dalam mengeakkan hak-haknya, 
program ini juga akan bekerjasama dengan RPK (Ruang Pelayanan Khusus) di kantor 
polisi untuk meningkatkan akses perempuan terhadap keadilan. Menurut Dewi 
Novirianti dari “Justice for The Poor” mengungkapkan bahwa meskipun kini 
terdapat lebih dari 200 RPK di seluruh Indonesia, namun pelayanan RPK terhadap 
perempuan korban kekerasan belum optimal. Rogram penguatan hukum perempuan ini 
juga akan membantu RPK agar mereka lebih responsif dan peka gender serta untuk 
membangun kepercayaan perempuan terhadap pelayanan RPK, ungkap Dewi. 

Dengan adanya program penguatan hukum perempuan ini, diharapkan kasus-kasus 
yang menimpa perempuan seperti yang disajikan diatas tidak terjadi lagi. Aparat 
hukum memang benar-benar bisa mempunyai sensitivitas terhadap kasus yang 
melibatkan perempuan sebagai korban. Selain talkshow, peluncuran program ini 
juga ditandai oleh penandatanganan bersama komitmen atas penguatan hukum bagi 
perempuan sebagai upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan oleh sejumlah 
pihak, baik aparatur pemerintah, penegak hukum dan LSM perempuan. Acara ini 
ditutup dengan penampilan Monolog “Perempuan Pilihan” yang dibawakan secara 
apik oleh Liza Mutiara Afriani. 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke