http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=profil%7C0%7CX
Senin, 15 Agustus 2005
Kirsty Sword Gusmao; Mengangkat Taraf Hidup Perempuan Timor Leste 


Oleh Ratna Hidayati
Kirsty Sword Gusmao begitu namanya. Kehadiran istri Xanana Gusmao, presiden 
Timor Leste di pertemuan regional Global White Ribbon Alliance dan Aliansi Pita 
Putih Indonesia ketika menyelenggarakan “Strengthening Regional Partnership for 
Safe Motherhood” di Sanur, Denpasar, Bali awal Agustus lalu menyita perhatian 
publik. Pada pertemuan yang dihadiri peserta dari 19 negara tersebut, first 
lady Timor Leste itu membawakan topik “Alola Foundation – Networking in Support 
of Breastfeeding”. 

“Alola Foundation didirikan pertama kali karena melihat banyaknya kejadian 
kekerasan dalam rumah tangga di Timor Leste,” ujarnya ketika ditemui di Sanur 
Paradize Plaza Hotel. Status perempuan di sana sangat tidak dihargai. Seperti 
halnya Indonesia, budaya patriarki sangat lekat dalam kehidupan masyarakat 
Timor Leste. Perempuan makin tak berharga karena dianggap terbeli dengan mas 
kawin yang diberikan keluarga laki-laki saat pernikahan. “Status ekonomi 
perempuan yang lemah juga memperburuk kondisi itu,” tutur perempuan kelahiran 
1966 ini. 

Suatu ketika, ia pernah membantu seorang perempuan yang mengalami tindak 
kekerasan dalam rumah tangganya. Oleh Kirsty, perempuan itu dibelikan mesin 
jahit -- karena ia memiliki keterampilan itu -- untuk memulai usahanya. 
“Setelah usahanya berjalan lancar, perempuan itu tak lagi mengalami tindak 
kekerasan dalam rumah tangganya. Sang suami lebih menghargainya,” papar Kirsty. 

Kondisi perekonomian yang lemah juga membuat perempuan makin terpuruk. 
Pendapatan standar per hari di Timor Leste setara dengan 50 sen dolar Amerika. 
Ironisnya, dengan penghasilan sebesar itu, tiap keluarga di Timor Leste 
memiliki anak rata-rata delapan orang. Jarak kelahiran sangat dekat. Bahkan 
hanya dalam setahun mereka bisa melahirkan lagi. “Ini angka paling tinggi di 
dunia,” ucapnya serius. Lebih parah lagi, sebagian dari anak-anak itu, 
meninggal sebelum mencapai usia lima tahun. “Taraf pendidikan masyarakat masih 
sangat rendah dan mereka tak mengerti pentingnya kesehatan,” keluhnya. 

Sebagai contoh, ketidakmengertian itu terlihat dari sikap yang dipilih 
perempuan Timor Leste saat persalinan. “90% perempuan melahirkan di rumah 
dengan alasan malu jika ditangani orang lain,” jelasnya. Mereka memilih dibantu 
suami dalam persalinan. “Jangan kaget jika mengetahui ada perempuan yang 
melahirkan sendiri tanpa bantuan siapa pun,” katanya miris. 

Kondisi ini membuat angka kematian ibu di Timor Leste sangat tinggi. “Maaf, 
saya tidak membawa data pasti. Kalau tak salah ingat, lebih dari 500 per 100 
ribu kelahiran,” jelasnya. Pun demikian halnya dengan angka kematian anak. 
“Jika anak mereka sakit, masyarakat hanya membiarkannya di rumah tanpa 
perawatan yang tepat,” ujarnya. 

Sebagai perempuan yang dilahirkan di keluarga pendidik, Kirsty menyadari 
pentingnya pengetahuan agar bisa membawa kehidupan ke arah yang lebih baik. 
Kirsty pun sadar, perempuan memiliki peran penting dalam keluarga dan kehidupan 
bernegara. Itu sebabnya, melalui Alola Foundation, LSM yang didirikannya, 
Kirsty ingin mengedepankan pendidikan kepada perempuan di Timor Leste. 
“Perempuan menjadi target kami. Beasiswa pendidikan yang kami berikan 
kebanyakan ditujukan untuk perempuan. Ini merupakan salah satu strategi untuk 
meningkatkan taraf hidup di Timor Leste,” paparnya mantap. Dalam analisanya, 
jika taraf pendidikan perempuan meningkat maka secara otomatis akan membuat 
kehidupan keluarga lebih baik. Sebagai komunitas terkecil dalam negara, jika 
kehidupan tiap keluarga telah membaik, maka akan memperbaiki taraf hidup bangsa 
secara menyeluruh. 

Alola juga melakukan pemberdayaan ekonomi untuk perempuan dengan pengembangan 
kerajinan tangan khas Timor Leste. “Kami mempromosikan hasil kerajinan tangan 
perempuan Timor Leste seperti kain tenun di Australia. Untuk itu, kami bekerja 
sama dengan Community Fair Trade di sana,” katanya. 

Selain itu, ia juga mendirikan mother support group di lima distrik. Kelompok 
pendukung ibu ini memberikan penyuluhan kepada perempuan Timor Leste di tiap 
wilayah. “Kami ingin meniru sistem posyandu, pos pelayanan terpadu Indonesia,” 
ucapnya. Melalui mother support group itu, Alola mengkampayekan pemberian ASI 
eksklusif selama enam bulan pertama kelahiran. “Sampai saat ini pemberian ASI 
eksklusif merupakan salah satu cara untuk mengatur jarak kehamilan berikutnya. 
Saya berharap, langkah ini dapat menekan angka kelahiran,” tandasnya. 

Kirsty mengakui, tradisi menjadi salah satu kendala dalam upayanya tersebut. 
“Masih banyak ibu-ibu yang ragu dengan penyuluhan yang kami berikan,” keluhnya. 
Mereka lebih memperhatikan nasihat suami, mertua atau orangtua yang kadang 
hanya mitos. Contohnya, pemberian kolostrum (ASI yang keluar pertama kali dan 
berwarna kekuning-kuningan, sangat berguna untuk kekebalan tubuh bayi) dianggap 
mendatangkan penyakit dan harus dibuang. Namun, bukan berarti ia menyerah 
begitu saja. “Sebagai gantinya, kami memberikan informasi dengan human touch 
yang lebih efektif,” ujarnya. 

Ratna Hidayati, Jurnalis Koran Mingguan Tokoh di Denpasar Bali 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke