Wah, bukannya kalo kelamaan dipikir justru ngeliatnya malah tambah ruwet tuh ....
Btw, masalahnya sich sebenarnya bukannya di persoalan keseharian yang dihadapi, soale itu mah makanan wajib yang dijalani aja, ngapain juga dibawa risau he he he ... Tapi amasalah udah ada jodoh yang kira kira kita rela dan dia sendiri juga kayaknya mampu mengarungi dunia bersama sama gak ? ya, kita punya kekurangan, doi punya kekurangan, tapi mau sama sama menenggang rasa gak ? dan kesiapan ini emang di masing masing orang lain lain. Apalagi kalo problemnya masih berkutat di "enaknya gue jadian ama dia atau ama si x, atau si y, atau si z" he he he ..... Dulu juga pas abis nembak adik kelas yang akhirnya jadi istri, eh, harus kerja di bekasi, jauhan dech, mana waktu itu tempat kerja saya sabtu masuk, dan karena masuk kerja sebelum lebaran, sampai dua tahun saya gak punya jatah cuti, soale pertama ngutang cuti bersama, tahun kedua, baru punya, langsung kepotong lebaran lagi. Calon ada di Malang, padahal pengennya nabung buat kawin, walahhhh alamak dech. Cita cita jelas banget gue pasang target, kawin biaya sendiri, biar ortu mikir adik adik - kebetulan kembar yang dua duanya lagi kuliah, trus kalo bisa pas kawin udah punya rumah sendiri. Makanya dibela belain gak pulang, wong kalo pulang kampung kudu pake pesawat, itung itungan bisa antara 500rb - 1 jt sekali pulang. Sayang banget kan .... Karena komunikasi gak lancar dan bisanya pulang 6 bulan sekali (maklum anak rantau dan waktu dan buat pulang pergi mahal banget, telpon mahal dan gak ada internet di kantor), sempat tuh doi mengajukan, putus aja dech, apalagi doi masih kuliah, pusing mikir hubungan yang gak jelas. (Tapi jadi aman dari pacaran aneh aneh sich he he he ) ........ Jadi akhirnya setelah setahun hubungan jarak jauh (doi gak mau married pas kuliah belum kelar) kita putus, dan 6 bulan selama putus dan hubungan yg gak jelas itu jadi bisa mikir banyak dan melihat dunia dari sisi yang berbeda. Nyoba tetap keep kontak sebagai teman, nyoba relationship dengan sodoran referensi dari teman lain, akhirnya aku sadar, intinya adalah masalah kita mau dan rela berkorban gak untuk punya relationship yang kukuh dengan seseorang. wong orang tuh pasti ada lebih dan kurangnya. Ada yg lebih cakep lah, ada yang lebih kaya lah, ada yg agamanya hebatlah, ada yang lebih pintelah .... Tapi kalo kita sendiri belum menisbikan diri sendiri, dan doi sendiri belum siap sampai tataran saling menerima, ya bakal balik ke titik yang sama. Kebetulan abis itu doi skripsi cari datanya di Jkt, ya udah ada kesempatan membangun relationship sekitar dua bulan, doi nginap di "kakak"nya di Senayan, ya udah, anggap aja itu kesempatan dari Yang Di Atas buat memperbaiki relationship, dimanfaatkan dech, jauh jauh dari bekasi jakarta, sekalian berusaha memperjelas status ama beberapa prospek yang lain kalo aku kembali ke relasi lama (mereka aku ceritain all about me, ada yang marah, ada yg seneng aku jadi diriku sendiri, ada yg merana karena meresa ditinggal cowok melulu :( ). Pada akhirnya aku ama doi balik lagi (eh jadinya gak pake murobbi murobbian tuh tapi berusaha tahu batas dan menjaga pergaulan aja), dia lulus beberapa bulan setelah itu, aku juga berusaha sering pulang untuk komunikasi ama keluargaku sendiri di malang, keluarga dia di banyuwangi, lamaran ke banyuwangi, dan akhirnya married deh he he he .... Eh, lupa selama setahun terakhir juga ngejar OT gila gilaan, sampai digelari raja OT, wong diatas 150 jam terus tiap bulannya, averagenya 170 jaman kali. Akhirnya toh, duit aku kepake separo buat biaya kawinan, separo dari mertua gak kuat 100 %), dan abis kawin aku udah ada rumah sendiri. Gak semua cita cita bisa tercapai kok he he he ................ ya, pelajaran yang gue dapat sich, yang paling berat adalah menerima hati ini mau berbagi gak ama si doi, menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Selama hati belum mantap buat yang ini, ya jelas aja, semua halangan dan kekurangan bakal muncul dan menghalagi jalan kita. Itu aja sich, eh, kemantapan hati itu ya muncul awalnya setelah memahami tujuan pernikahan dulu deh he he he ......... Kalo tanpa cita cita jelas, pengen berkeluarga, gak mungkin dech orang berani banting tulang, kerja di satu tempat, menerima dan rela menderita ngerjain hal hal yang kadang suka gak jelas di kerjaan, dengan boss yg kadang suka gak jelas juga. Lumayan seh, bisa buat motivasi dalam bekerja he he he ............. So, 5 W + 1 H kenapa pengen berkeluarga dan 5 W + 1 H kenapa mantap dengan si dia, itu harus dijawab dulu sampai yakin. Setelah itu, terserah anda he he he ......... salam, Ari Condro ----- Original Message ----- From: "putri bintang" <[EMAIL PROTECTED]> nah yg sedikit membebani adalah org2 disekitar yg kayaknya risau banget ngeliat saya masih sendiri. apalagi temen2 saya....padahal ketika saya tanya balik ama mrk "r u happy with ur life now?" mrk geleng2 kepala. aneh bin ajaib mrk sendiri aja setiap minggu, bulan dan berganti tahun masalahnya ngak beres2. kadang terpikir negatif juga "u ask me to get married soon to trap me in the same problem together with u?" kekekkeke..... ampe skrg the what sense of being married for masih blurr...bagi saya pribadi (excluding dr sisi agama yah) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/