http://www.kompas.com/kompas-cetak/0510/06/opini/2093268.htm

  
Kompensasi BBM Jangan untuk Orang Miskin 
ALEXANDER IRWAN



Orang miskin di Indonesia jangan disubsidi, tetapi ditarik keluar dari 
kemiskinan.

Ada dua alasan mengapa tidak menggunakan dana kompensasi subsidi BBM untuk 
menyubsidi orang miskin.

Pertama, dana APBN terbatas, apalagi kini menghadapi tingginya harga minyak di 
pasar dunia dan melemahnya rupiah menembus batas Rp 10.000.

Kedua, tidak seperti di negara- negara kaya, tingkat dan kualitas pertumbuhan 
ekonomi di Indonesia setelah krisis 1998 tidak bisa menyediakan cukup lapangan 
kerja untuk secara signifikan menurunkan jumlah orang miskin. Akibatnya, jumlah 
orang miskin di Indonesia terlalu banyak untuk terus disubsidi.

Dengan dua alasan itu, tidak masuk akal untuk mengumpulkan dana kompensasi 
subsidi BBM lalu menyaksikannya lenyap dalam sekali pakai. Sesudah disalurkan 
kepada keluarga miskin (antara lain melalui Dinas Pendidikan, Kesehatan, dan 
Kimpraswil), dalam hitungan minggu uang itu bisa dipastikan mengalir kembali ke 
kota.

Jika tujuannya mengentaskan orang miskin dengan memakai dana APBN yang 
terbatas, harus dicari jalan bagaimana agar dana kompensasi subsidi BBM tidak 
hilang begitu saja dan bagaimana caranya agar dana itu berputar lebih lama di 
daerah pedesaan.

Dana bergulir

Dana kompensasi subsidi BBM dari kenaikan harga BBM Maret lalu sudah 
dialokasikan untuk cash transfer, dan secara politik sudah tidak bisa diubah 
lagi keputusannya. Tetapi, setelah kenaikan harga BBM 1 Oktober, akan ada lagi 
dana kompensasi subsidi BBM yang juga akan direalokasi.

Ada cara lain untuk menggunakan dana kompensasi subsidi BBM, yaitu membuatnya 
menjadi dana bergulir yang dikelola pemerintah kabupaten/kota guna mengentaskan 
orang miskin. Bagaimana caranya menjadikan dana kompensasi BBM menjadi dana 
bergulir?

Kabupaten Jembrana mempunyai dana bergulir untuk kelompok masyarakat yang 
dibangun sejak empat tahun lalu. Dana dari APBD untuk program dana bergulir dan 
ketika dikembalikan beserta bagi hasilnya, dana itu ditampung dalam rekening 
khusus yang tercatat dalam APBD.

Dana bergulir itu kini mencapai Rp 24 miliar. Untuk menjamin pengembalian dana 
agar terus digulirkan ke kelompok masyarakat lain, pemda menggunakan tata 
hubungan adat Banjar.

Kini publik belum tahu berapa jumlah dana kompensasi subsidi BBM dari kenaikan 
harga BBM Oktober ini. Tetapi, sebagai gambaran, dari kenaikan harga BBM 
sekitar 30 persen Maret lalu, dana kompensasi BBM yang tersedia Rp 12,5 triliun 
atau Rp 13,5 triliun (tak jelas mana yang benar).

Jika dana kompensasi itu dibagi rata ke seluruh 461 kabupaten/ kota, tiap 
kabupaten/kota menerima sekitar Rp 27 miliar. Bandingkan dengan upaya Pemda 
Jembrana mengumpulkan Rp 24 miliar dalam empat tahun.

Sebaiknya alokasi dana kompensasi itu tidak dilakukan secara rata, tetapi 
sesuai dengan tingkat kemiskinan di daerah. Kabupaten tertinggal, yang menurut 
pidato Presiden dalam sidang pleno DPD 23 Agustus lalu mencapai 199 kabupaten, 
harus memperoleh porsi lebih besar.

Jika dilihat, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah 
Pusat dan Daerah, realokasi dana subsidi BBM menjadi dana bergulir di tingkat 
kabupaten ini bisa dilakukan melalui skema Dana Alokasi Khusus (Pasal 8). Ayat 
(2) Butir b mengatakan, kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang merupakan 
komitmen atau prioritas nasional. Bukankah pengentasan orang miskin merupakan 
komitmen dan prioritas nasional?

Selain itu, Ayat (5) menyebutkan, �Kecuali dalam rangka reboisasi, Daerah 
yang mendapat pembiayaan kebutuhan khusus sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) 
menyediakan dana pendamping dari APBD sesuai kemampuan Daerah yang 
bersangkutan�.

Dengan demikian, pemerintah pusat bisa membuat kesepakatan matching fund dengan 
kabupaten/kota. Jika sebuah kabupaten mengalokasikan dana pendamping Rp 10 
miliar, Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus untuk pengentasan orang 
miskin akan matching dua kali lipat. Dengan demikian, kabupaten itu mempunyai 
Rp 30 miliar untuk dana bergulir.

Modal sosial

Jika skema penggunaan realokasi dana subsidi BBM hasil kenaikan harga BBM bulan 
Oktober menjadi dana bergulir untuk kelompok masyarakat ini bisa diterima 
pemerintah pusat, lalu perlu diciptakan sistem bagaimana penggunaannya yang 
paling efisien dan efektif untuk menurunkan jumlah orang miskin. Ada dua hal 
yang perlu dilakukan.

Pertama, sensus keluarga miskin yang sudah diselesaikan BPS baru menjawab siapa 
nama orang miskin dan tinggal di mana. Data itu perlu dilengkapi identifikasi 
penyebab kemiskinan mereka yang dilakukan secara partisipatif. Mengapa? Karena 
warga kabupaten/kota-lah yang paling tahu sebab-sebab kemiskinan di daerahnya.

Kedua, perlu dikembangkan skema-skema untuk menjamin agar dana bergulir tidak 
macet. Pemda bisa memanfaatkan modal sosial (social capital) dalam bentuk 
ikatan sosial, seperti dilakukan Pemkab Jembrana, untuk mencegah kredit macet. 
Modal sosial yang dipakai untuk mencegah kredit macet bisa berbeda-beda. Di 
Kabupaten Jembrana, dipakai ikatan adat banjar. Sedangkan berbagai NGO yang 
memfasilitasi Grameen Bank memakai ikatan kelompok perempuan. Anggota kelompok 
akan berupaya semaksimal mungkin karena dia tidak mau memperoleh sangsi sosial 
dari kelompoknya kalau kreditnya sampai macet.

Dengan sistem dana bergulir, dana kompensasi subsidi BBM akan berputar jauh 
lebih lama di pedesaan. Dengan demikian, dana itu akan menimbulkan multiplier 
effect yang lebih kuat dan menyebar sehingga lebih berdampak pada peningkatan 
pendapatan penduduk miskin.

Alexander Irwan Sosiolog, Direktur Eksekutif Yayasan Tifa


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke