--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya sependapat Mba Ning bahwa orang yang mengkritisi kebijaksanaan
> pemerintah bukanlah orang yang dengki. Tapi hanya pintar mengkritisi
> tanpa mengemukakan solusi lebih cenderung ke arah sikap berkeluh
> kesah.

Toh yang saya lakukan cuma sebatas kemampuan saya. :-)
Apakah kalau seseorang belum mampu memberikan solusi kita tidak 
boleh menyampaikan keberatan/kritik? Come on.. 
Bukankah ada ungkapan terkenal dari Ali bin Abi Thalib(?):
"Jangan lihat siapa yang mengucapkan.. tapi apa yang diucapkannya"

Terus terang saja, tidak semua orang awam seperti saya bisa secara 
lugas seperti ekonom Kwik Kian Gie atau Drajad Wibowo, dalam
menyampaikan alternatif pengurangan 'subsidi bbm'. 
Padahal baik KKG maupun Drajad bahkan Bang Farid Gaban sudah 
sering mengatakan bahwa pernyataan 'subsidi bbm' itu sendiri 
tidak benar --> manipulatif/menyesatkan.

Termasuk istilah 'net importir' yang sering dijadikan argumen para 
pro kenaikan harga bbm. Padahal pada waktu yang sama, Pertamina
masih menjual minyak ke LN. Dengan kata lain, yang kurang adalah
kejujuran dalam menyampaikan alasan pengambilan keputusan.

"..
Kamis, 29 Sept 2005,
Sendirian Tolak Kenaikan BBM

"Sejak awal saya menolak kenaikan harga BBM karena
sebenarnya masih banyak alternatif yang bisa dilakukan
pemerintah," ujarnya.

Selasa malam, saat rapat paripurna DPR mengambil
keputusan menyetujui kenaikan harga BBM, Dradjat
berani mengambil keputusan yang berbeda dari
fraksinya. 
..
"Saya tetap pada sikap dan pendirian bahwa masih
banyak jalan untuk tidak menaikkan harga BBM
sekarang," tegas Dradjat. Peneliti Indef tersebut
pernah mengajukan banyak alternatif. Mulai menunda
sementara pembayaran utang, pajak progresif bagi
orang-orang kaya, hingga memotong anggaran departemen.

"Pemerintah memang tidak mau kreatif dan tidak berani
mengambil kebijakan radikal," ujar mantan komisaris
Bank BNI tersebut. Yang berani dilakukan pemerintah
hanya membebani rakyat dengan menaikkan harga BBM.
(adb)
.."
 
> Miris memang melihat kenaikan BBM anu teu kira-kira cek urang sunda
> mah meni nyolok mata buncelik:) terlebih lagi pemerintah kok malah
> ikutan acara reality show yang suka mengexploitasi kesengsaraan orang
> dan kemudian membagikan uang pada orang tsb. Dana kompensasi
> sebesar 10 triliun per bulan yang dibagikan kepada rakyat miskin
> di negri ini jelas-jelas menunjukan sikap pemerintah yang menyuburkan
> mentalitas miskin di negri tercinta ini.Bukankah lebih baik
memangfaatkan
> dana tersebut untuk membuka lapangan kerja atau memperbaiki sistem
> publik transportasi kita sehingga walau BBM naik tapi angkutan umum
> mudah, murah dan nyaman.

Masalahnya, pencabutan 'subsidi bbm' menjadi satu"nya pilihan yang 
diambil pengambil keputusan. Apa yang digambarkan di atas (nyaris) 
tidak diperhatikan pengambil keputusan. Yang penting defisit APBN
'selamat', berapapun harganya (banyak yang dijadikan tumbal)..

Dan lucunya, pemerintah mengambil langkah 'menyuap' (menurut
Ichsanoodin Nursi - ada artikelnya koq) sebesar 100ribu per bulan.
Yang sama" kita tahu, banyak nyasar ke keluarga perangkat desa
dan lainnya. Bahkan ada pula potongan 50ribu, sehingga total yang
bisa diambil cuma 250ribu untuk 3 bulan.
 
> Persentase kenaikan BBM yang begitu tinggi merupakan ketidakmampuan
> pemeritah dalam menjalankan roda pemerintahan. Jelas-jelas pemerintah
> berada dalam posisi yang dalam mengambil kebijaksanaan.
> 
> Hanya saja jika kita terus-menerus berkelu kesah, tidak malu
> terus-menerus mengexploitasi kemiskinan kita untuk terus mengemis
> seperti bukan hal yang bijaksana.

Yang mengemis siapa, bu? Jangan" artikel di bawah tidak dibaca nih.. :-p
 
> Dalam Islam ditanamakan sikap optimis. Sikap optimis itu pula haruslah
> berdasarkan kepada kemampuan bekerja dan berikhtiar disertakan
> ketekunan dan sistematik tersusun dan terus-menerus. Sebab tanpa
> adanya kerja keras yang dilakukan oleh manusia, maka Allah tidak akan
> memberi pertolongan.
> 
> "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga
> mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Qs.13:11)
> 
> Seharunya tertanam dalam jiwa dan mental umat Muslim suatu sikap
> bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini ..bukankah ini pula
yang di
> anjurkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw dalam hadisnya.
> 
> Salah satu prinsip yang ada dalam ajaran Islam adalah bekerja keras,
> selalu berikhtiar dan tidak berputus asa dan menyerah apalgi malas.
> 
> Seperti yang ada dalam Qs.62:10
> 
> Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
> dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
> beruntung. (QS. 62:10)
> 
> Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
> segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya
> kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. 67:15)

Dalam suatu tulisan saya temukan kalimat ini:

"..
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1291

Al-Quran tegas mengutuk Zulm (penindasan).Hari ini kita dikaburkan 
dalam suatu keyakinan dalam menyampaikan pendapat, bahwa kita 
perlu memposisikan sebagai rakyat yang patuh sekalipun menderita 
hebat karena kemiskinan.Thesis ini dimentahkan oleh AL-Quran yang
menyatakan: "Allah tidak menyukai kata-kata kasar kecuali bagi
orang-orang teraniaya dan tertindas.(QS.An-Nisa:148).
.."

Jadi hidup memang perlu dihadapi dengan kesabaran dan keberanian
untuk melawan kezhaliman/penindasan. Jadi bukan cuma 'sabar dan 
pasrah' saja menerima nasib, seperti yang selama ini dipahamkan
kepada publik. Bukan begitu? Begitu bukan? :D
 
> Mudah-mudahan kita tidak saja pandai mengkritisi keadaan tapi kita
> juga bisa menjadi motivator bagi sesama saudara kita agar bisa bangkit
> dari keterpurukan dan kondisi yang susah.

Termasuk memberi pencerahan kepada publik, apa yang menjadi hak
mereka. Bukan cuma mengajarkan apa saja kewajiban mereka seperti
yang selama ini dilakukan.

Wallahu a'lam.. CMIIW..
 
> Chae

Wassalam,

Irwan.K

> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
> \(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > 
> > Ass wR. wB.
> > 
> > Mas Irwan,
> > Menurut saya orang yang tidak sepaham dengan pemerintah bukanlah orang
> > yang dengki. Malah menurut saya, dalam halnya kenaikan BBM ini, orang
> > yang tidak sepaham dengan pemerintah adalah orang yang peduli dan
> > rasional...
> > 
> > Aa Gym benar bahwa orang yang dengki hidupnya tidak tenang. Tapi kita
> > harus mengerti bahwa orang yang tidak dengki pun hidupnya bisa tidak
> > tenang juga. Rakyat yang kelaparan, tidak punya apa-apa, miskin, tak
> > berdaya pun tidak tenang hidupnya. Tapi tentu bukan karena dengki.
> > Mereka tidak cukup energi untuk dengki... astaghfirullah.. saya
kok jadi
> > emosi gini ya..
> > 
> > Masalah kenaikan BBM, saya meyakini bahwa pemerintah salah langkah
dalam
> > hal ini. Sudah banyak analisa dan tinjauan oleh orang-orang pintar
yang
> > berujung pada kesimpulan yang sama bahwa: INI LANGKAH YANG SALAH. Yah,
> > mudah-mudahan saja pemerintah tidak menutup telinganya dari
suara-suara
> > ini, dan segera melakukan revisi atas keputusan tersebut. Insya Allah.
> > 
> > Wassalaam,
> > -Ning
> > 
> > 
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of irwank2k2
> > Sent: Wednesday, October 12, 2005 1:43 PM
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: [wanita-muslimah] Akibat kenaikan harga BBM!! --> Makan Dua
> > Hari sekali
> > 
> > Adakah penyesalan dari pihak yang pro kenaikan BBM?
> > Atau orang" miskin itu harus menjadi tumbal selamatnya APBN dari
> > 'defisit'?
> > Semalam dengar ceramah Aa Gym, soal orang dengki..
> > Jadi pengen nanya, apakah orang yang tidak mendukung keputusan
> > pemerintah termasuk orang yang dengki?
> > 
> > Karena kata dia, orang yang dengki tidak pernah tenang hidupnya..
> > selalu melihat sesuatu dengan sudut pandang negatif.
> > Tapi bukankah penolakan keputusan yang tidak berpihak kepada publik
> > (baca: lebih condong kepada pengusaha dan asing) merupakan salah
> > satu upaya membela publik; khususnya yang lemah dan terabaikan?
> > 
> > Wallahu a'lam.. CMIIW..
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Irwan.K
> > 
> > -----------
> > http://www.kompas.com/metro/news/0510/12/091724.htm
> > 
> > Makan Dua Hari sekali
> > 
> > Keluarga Idup (44), warga Kampung Sewan Bedeng RT 01/02, Kelurahan
> > Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, terpaksa harus makan
> > dua hari sekali. Untuk mengirit minyak tanah, keluarga itu minum air
> > mentah.
> > 
> > Kesengsaraan keluarga dengan empat anak itu semakin terasa setelah
> > harga BBM naik. Penghasilan Idup sebagai kuli angkut pasir kian
> > terpuruk, begitu pula istrinya Selih (32) yang bekerja sebagai buruh
> > cuci.Sebelum harga BBM naik, keluarga itu masih bisa makan sehari
> > sekali dan Idup masih bisa ngopi dua kali. "Sekarang sudah tak bisa
> > lagi. Dengan uang Rp 3.000 sudah tidak bisa membeli apa-apa lagi,"
> > ujar Idup meratapi nasibnya.. Ia pun menuding pemerintah buta dan
> > tuli. Menurutnya, para penggede tak peduli terhadap kehidupan
> > orang-orang seperti dirinya yang jumlahnya jutaan.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke