Mas Satriyo,
Mba Herni mungkin nanti akan menjelaskan tentang Arabisasi, tapi saya
mencoba untuk menjelaskan arabisasi yang dimaksud mba Herni, nyoba2 aja
'kali aja nge-pas ...:-)

Islam lahir di negara berbahasa Arab dengan kebudayaannya yang kadang2
dikatakan orang2 budaya suku2 gurun.  Islam juga berkembang di Indonesia
yang dulunya pernah ada agama2 lainnya sehingga ritualnya juga nyampur2
dengan ritual agama2 terdahulu.

Selain itu ada ritual ibadah haji ke Arab Saudi sono yang membuat penganut
Islam di Indonesia ke sana juga (yang melakukan ibadah haji, umroh dan juga
berguru ilmu Islam).  Dengan sejarah seperti itu maka tidak heran ada
kebudayaan Arab yang diterapkan di Indonesia.  Contoh yang sering saya
ceritakan di WM, ada orang2 yang setelah naik haji - pulang ke Indonesia dan
membiasakan diri memakai baju ala Arab (bayangkan badan dan wajah melayu
yang berpakaian mirip alm Yasser Arafat) - baju gamis putih berkibar dengan
kafiyehnya di kepala ...:-)

Oke-lah baju bebas merdeka, tapi yang bikin gak enak lihatnya adalah - bapak
itu setelah pulang haji, tetep aja sombong, kasar, pelit, dll penyakit hati
yang justru dilarang agama Islam.  Ibadah hajinya tidak menjadikan dia
pantas untuk disebut haji mabrur.  Yang berubah setelah pulang haji adalah
di depan namanya ada H dan orang2 manggil pak haji, lalu bajunya itu yang
bergaya orang arab.

Soal nama, di keluarga saya misalnya - namanya ng-Arab semua, bertaburan
nama nabi, para sahabat, istri nabi, dll.  Jadi penganut Islam kan tidak
berarti pakai nama Arab.  Kemarin di tv ada artis yang nikah dengan bule
Australia melahirkan bayi yang dikasih nama yang biasa dipakai sana dengan
nama belakang nama ayah bulenya ini.  Si nenek dengan wajah sedih komentar
ingin nama cucunya itu 'Raudah' karena katanya ibu si bayi waktu hamil pergi
umroh.

Tadi saya baca artikel tentang penyebab kerusuhan di Perancis.  Disana pesat
sekali pertumbuhan imigrannya tapi ada diskriminasi sehingga pengangguran di
kalangan imigran sampai 40%, nyari kerja sulit sekali dan mereka biasa pakai
CV kosong tanpa foto dan nama karena memang mereka terlihat sekali - wajah
khas Afrika Utara dan nama ng-Arab.  Setelah peristiwa 911, visa ke AS kan
susah sekali, apalagi yang beragama islam dengan nama ng-Arab.

Apakah menjadi muslim/ah atau penganut Islam itu harus juga memasukkan adat
istiadat Arabnya dalam kehidupan sehari-hari? Jika mas Satriyo mengatakan
Islam itu lintas batas, universal.  Tunjukkan itu bahwa bukan bajunya,
namanya, dll yang sekedar fisik yang harus mirip tapi esensi dari Islam
seperti kita harus jujur, tekun bekerja belajar, ramah, lembut, penuh kasih
sayang, sabar, dll.

Seperti contoh di atas, pak haji itu akan lebih baik bagi saya jika dia
tetap sarungan dengan kaos atau batik atau kemeja, dll tapi dia jadi manusia
lebih baik lagi setelah berhaji, misal dia lebih lembut bersikap, lebih
dermawan, lebih ramah, lebih menghargai orang lain, tidak sombong, dll.

Nama Satriyo tidak kalah bagusnya dibanding nama Muhammad, Ismail, Akbar,
dll ...:-)

Jadi mungkin kita harus lebih jeli lagi melihat, yang kita lakukan itu
apakah betul petunjuk dalam Islam atau adat istiadat Arab?  Bukan Arabisasi
tapi Islamisasi.

salam
Aisha
----------
From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?

Mbak Herni, saya hanya mau komen sesuai kapasitas saya tentang 'arabisasi'
yang mbak sampaikan.

> Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Bener, mbak aisha. Ketika kita mengkritik, diterimanya sbg phobia,
> hehe. Kejelasan dari SI yg diberikan mbak ning hanya sebatas
> tujuannya, yg katanya 'rahmatan lil'alamin'. Pertanyaannya kemudian
> adalah sejauh mana konsep SI yg dilontarkan berbanding lurus atau
> benar2 menciptakan dng rahmatan lil'alamin tadi. Saya rasa, konsep SI
> yg ditawarkan sekarang ini tidak bisa dipisahkan dng 'arabisasi'.
> Sehingga tidak ada batas antara SI atau Islamisasi (yg merujuk pada
> kejayaan Islam masa lalu) dengan arabisasi. Sama halnya kalau kita
> lihat di sisi lain, yaitu soal proses 'modernitas' yg tidak bisa
> dibedakan dng 'westernisasi'.
>
Sejauh yang saya tahu, kata ARAB itu bukan berasal dari dan berarti
penduduk yang mendiami sekarang jazirah Arab. Di masa pra-islam, mereka yang
menghuni jazirah arab hanya mengenal kata QURAISY untuk mengacu kepada
penduduk setempat itu. Kata ARAB muncul ketika islam datang di berasal dari
KALAMULLAH. Memang berasal dari bahasa setempat, tapi it was 'coined' by
ALLAH dan bukan oleh Muhammad SAW atau manusia lain.

Konsekuensinya adalah, jika mbak menggunakan itu untuk mengacu kepada 'arab'
yang saya yakin asumsi kita semua sama, yaitu setidaknya mereka yang
menghuni daerah yang kita kenal dengan jazirah arab, ARABISASI tidak lain
adalah ALLAH-isasi atau ISLAMisasi.

Tapi ternyata, saat ini, 'orang arab' itu tidak semua ISLAM. Ada juga yang
sejak dulu bahkan tetap memegang teguh agama nenek moyang. ARAB Mesir
misalnya. Atau LIBANON. Tidak sedikit yang masih memeluk KRISTEN. Tentu
tidak seperti KRISTEN kebanyakan, Katolik dan Protestan. Tapi intinya, ada
banyak yang tidak memeluk ISLAM. Nah, kalo mbak bilang ARABISASI,...
ARABISASI yang mana?

Lalu mba sejajarkan ARABISASI dengan WESTERNISASI. Apa memang kedua istilah
itu memiliki wilayah makna yang sama? Western kan mengacu pada budaya yang
merujuk pada posisi, di sebalah barat belahan bumi - inipun memang klaim
'orang barat' masalah pembagian bumi barat timur. Tapi Arab mengacu pada
budaya yang local specific, bahkan history specific, yang tadinya - dan
sekarang mungkin masih - arab itu hanya yang di jazirah arab, sekarang most
of afrika utara itu juga arab.

Lalu jika ingin dikatakan Rasulullah itu orang arab, dan dng demikian
mepresentasi budaya arab ketika itu, justru beliaulah Reformis ARAB pertama
yang mendobrak budaya ARAB terutama ARAB jahiliyah. Artinya kalaupun beliau
pantas dicap ARAB, ARAB yang mana? Jadi ISLAM itu lintas batas mba. Bahkan
UNIVERSAL. Itulah salah satunya menurut saya makna ISLAM itu RAHMATAN lil
ALAMIN/UNIVERSAL.

Mungkin sekian dulu. Masih panjang jika ingin diperpanjang tapi saya harap
mba sudah bisa melihat bahwa ARABISASI bukan istilah yang pas.

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke