Pada minggu yang lalu telah saya berikan hal-hal yang membentuk budaya, yaitu Nilai dasar (basic value), norma dan etika (norms and ethics), dan artefak (berupa iptek dan gaya hidup).
Meski item budaya telah disenarai menjadi sepuluh seperti religi, adat, ekonomi, ilmu, seni, teknologi, dan lain-lainnya, tetapi hal-hal tersebut bisa dimasukkan ke salah satu dari 3 lapisan pembentuk budaya. Di bawah ini saya berikan hal-hal yang menjadi inti budaya beberapa bangsa. (A) Eropa dan Amerika = Budaya Barat Ciri pokok budaya Barat adalah nilai dasarnya berdiri pada nilai pokok bangsa Greeko-Romans (Yunani dan Romawi). Ciri pokoknya ialah "kebebasan berpikir dan pikirannya terbuka". Ketika Agama Kristen menguasai Barat, KBPT ini disumpal, sehingga mereka mengalami abad-abad kegelapan. Baru pada abad XII mereka melakukan renaisans setelah bersentuhan dengan Daulat Islamiyah yang mengalami kemajuan pada waktu itu. Dengan kata lain, Perang Salib itu membawa berkah bagi bangsa Barat, karena mereka terbangunkan kembali kesadaran budayanya, yang disebut Re-naisance, alias "lahir kembali", yaitu menghidupkan kembali budaya Yunani-Romawi. Lha, kristiani berikutnya ya ditempatkan pada lapisan tengah atau B, yaitu sebagai pengawal mental dan moralitas Barat. Lalu, sentuhannya dengan Daulat Islamiyah ditempatkan di artefaknya alias lapisan C yang terluar. Maka, Barat banyak menimba IPTEK dari dunia Islam tanpa mengangkat Islam sebagai agama mereka. (B) Budaya Jepang. Budaya ini dicirikan dengan keyakinan dasarnya bahwa kaisar itu diturunkan oleh dewa. Oleh karena itu, senioritas menjadi pegangan hidup mereka, dan rasa malu menjadi peranti mereka dalam kehidupan sosial. Inilah Nilai dasarv dari "shintoisme". Dengan keyakinan itu, bangsa Jepang tak pernah melakukan kudeta terhadap rajanya, sehingga saat ini jepang merupakan kerajaan tertua di dunia tanpa mengalami keterputusan rajanya, yaitu sudah lebih dari 2.600 tahun lamanya. Kemudian bangsa Jepang bersentuhan dengan berbagai agama, di antaranya Buddha. Rupanya, agama Buddhalah yang dianggap oleh bangsa Jepang sebagai agama yang bisa berangkulan dengan budaya Jepang. Maka, janga heran bila Buddha bisa diterima dengan sikap terbuka oleh bangsa Jepang, meski datangnya Buddha ke Jepang hampir bersamaan dengan agama Kristen, pada abad VI-VII. Dengan sinergi budaya Jepang dan Buddha itu, mendorong Jepang untuk bisa menguasai IPTEK. (C) Budaya Arab-Islam Inti budaya Arab adalah "muruwah", sikap hidup yang mempertahankan martabat keluarga atau suku. Oleh karena itu, mereka berlomba menjadikan sukunya sebagai yang terunggul agar mendapat hak-hak istimewa. Jika unggul mereka dapat mendominasi suku atau bangsa lain. Untuk bisa menjadi suku/klan yang unggul, mereka harus menguasai Ka'bah sebagai sentral ziarah seluruh suku Arabia. Dan, pada tahun 400 M, suku Quraisy yang menguasai Ka'bah. Namun, pada masa pra-Islam, mereka merasa minder terhadap peradaban agama Yahudi. Nabi M adalah orang yang jenius untuk dapat mengangkat martabat bangsa Arab. Maka, terjadilah pertemuan antara nilai dasar Arab dengan Islam, dan sinergis. Lalu, mereka melakukan ekspansi! Arab-Islam bersentuhan dengan budaya dan peradaban Greeco-Romans dan Persia serta India. Lahirlah Daulat Islamiyah yang bisa menyerap norma, etika dan artefak budaya yang lebih maju. Sehingga abad VIII-XIII Daulat Arab Islamiyah mencapai puncak kejayaannya. Daulat Arab Islamiyah ini runtuh setelah budaya Arab-Islam (muruwah yang bersinergi dengan ajaran Islam) jeblok, karena persaingan keluarga dan kelompok yang menghancurkan diri mereka sendiri. (D) Budaya Indonesia Sudah dikemukakan sebelumnya bahwa inti budaya Indonesia adalah sila-sila Pancasila. Sila-sila inilah yang pernah mengangkat kejayaan Sriwijaya, Airlangga, maupun Majapahit. Dalam negara-negara ini agama menjadi sinergi dengan Pancasila, sehingga agama harus benar-benar bisa menjadi norma dan etika (di lapisan B) untuk bangsa Indonesia dalam membangun dirinya. Jika agama dipaksakan ke lapisan terdalam (lapisan A), maka terjadilah konflik berkepanjangan yang akibatnya menghancurkan bangsa Indonesia sendiri. Bangsa asing tahu benar cara menghancurkan Indonesia, yaitu mengadu domba antar agama, dan inter agama Islam. Satu kelompok mengkafirkan yang lain, dan merasa yang paling benar. Akibatnya, hancurlah Indonesia. Wassalam, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Thursday, December 01, 2005 5:25 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa-->Salazar waiyyaa..kok aku makin bingung. Wong aku ini gak tau apa itu budaya Amrik, Eropah, Jepang, Indonesia? Apa yang mesti dicermati atas budaya2 ini kalo gak tau ? Makanya aku kan nanya apa itu budaya Indonesia. Lha kata pak Chodjim tergantung sukunya (?). Ini kan buat aku tambah bingung, apalagi kalau dihub.kan dengan lenyapnya bangsa. wassalam, ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/