(1) Saya kira kita memang akan tersesat bila mencoba menyimpulkan budaya
Indonesia kini yang jelas-jelas merupakan pencampuran berbagai macam sistem
nilai dengan hanya mengacu pada sistem nilai tertentu. Yang muncul hanya
akan ketidaksesuaian dengan kenyataan (apa betul budaya kita itu monogami?)
di satu sisi dan juga hanya memunculnya teori konspirasi (adanya pengaruh
kekuatan asing spt. penjajah katolik ) di sisi lain.

(2) Yang penting sebetulnya sistem nilai yang bagaimana yang KITA INGIN
ambil untuk kemaslahatan kita bersama yang ingin kita jadikan BUDAYA KITA.
Jadi intinya adalah diskusi ttg kemaslahatan bagi diri kita dari
masing-masing wacana yang bertarung dengan mengacu pada berbagai rujukan
yang bisa jadi sama (Islam-Quran dan Sunnah).

(3) Islam sebagai nilai-nilai memang melewati batas ruang dan waktu. Tapi
ketika nilai-nilai itu diterapkan, "Islam yang diterapkan", tentu saja
berubah menjadi "Islam yang kontekstual" untuk ruang dan waktu tertentu.
Al-Quran sebagai sumber nilai-nilai ketika diterapkan tentu saja akan
bergantung konteks. Hadits sebagai "potret" penerapan Al-Quran jelas sangat
kontekstual. Potret itu hanya bicara penampakan saja, inti persoalannya
masih harus digali lebih lanjut. Jika penerapan Islam itu dipahami hanya
sebagai "rekonstruksi potret" ya tinggal menunggu waktu "out-of-date"nya
saja untuk menghilang dari pasaran.

(4) Kita memang tidak perlu meniru BARAT. Tapi di sisi lain Barat, Timur,
Utara, Selatan itu juga suatu "potret" ttg penerapan suatu sistem nilai yang
berharga dalam proses diskusi kita di atas. Kita tidak perlu masuk lubang
hanya untuk tahu seberapa besar bonyok di kepala kita jika kita jatuh ke
dalamnya karena kita sudah pernah lihat kondisi orang jatuh ke lubang yang
sama. "Potret"2 dikumpulkan lalu direkonstruksi untuk menghasilkan inti
persoalan hakiki dari yang dipotret. Di sini "now and here" itu jadi
penting.

(5) potret ttg poligami jaman Rasul, Rasul yang total istrinya sembilan,
kasus Ali ra.-Fatimah ra. dll. digabung dengan potret "keberhasilan poligami
dg. berbagai sebabnya dan eksesnya" dan "kegagalan poligami dg. berbagai
sebab dan eksesnya" sepanjang sejarah "kemarin dan sekarang" merupakan
bagian dari proses untuk memahami inti makna yang terkandung dalam Al-Quran
yang kemudian kita akan terapkan SEKARANG dan DI SINI untuk diri kita
sendiri untuk KEPENTINGAN kita sendiri.

Salam
Ary


----- Original Message -----
From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, December 09, 2005 5:14 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Info of the day : nikah mut'ah


> dalam diskusi di milis sebelah, adnin armas selalu "mengomel" kalau kita
> bicara dengan konteks kekinian dan kedisinan.  Islam melewati batasan
ruang
> dan waktu katanya.  dan konsep here and now itu terlalu european centric
> katanya.  Islam jangan terpengaruh barat yang saat ini memang begitu
> sophisticated dong katanya, justru kita yang harus bisa menggagas konsep
> Islam itu sendiri.
>
> Berhenti samapi titik tersebut, saya heran kalau sudah bicara masalah ini,
> karena ketika kita membincang tentang poligami dikaitkan kisah ali dan
> fatimah serta anak abu jahal ini, justru konteks kekinian dan kedisian
Nabi
> ini justru besar sekali.
>
> Ada yang bisa sharing tentang hal hal semacam ini ?  Poligami ini termasuk
> masalah yang konteksnya kekinian dan kedisinannya tebal ataukah tidak
> mengenal batasan ruang dan waktu ?  Mungkin ini dulu yang kita bereskan,
> mungkin lho .....   soalnya tarik ulur antara mas satriyo dan chae
kayaknya
> masuk ke ranah itu.
>
> Oh ya, tulisan pak wahbah dan komentar dari ust. Nabiel kemarin juga
konteks
> kekinian dan kedisiannya nampaknya cukup tebal.
>
> salam,
> Ari Condro
>
> ----- Original Message -----
> From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]>
>
> tuh, mbak chae agak2 gak konsisten ni ...
> coba dong contohin 'kalo rasul orang sunda' ... ya orang sunda yang
sezaman
> dengan rasul atuh ... masak sezaman dengan teteh ... ora iso to ... ra
> mudheng ngono.
> hehehe ...
>
> terus apa memang di ARAB saja, dan JADUL saja lembaga pernikahan punya
> fungsi seperti DUGAAN mba Chae? sudah lirak lirik ke lain tempat/negeri
dan
> waktu/zaman?
>
> satriyo
>
> btw, 'budaya Pak Satriyo' itu budaya yang mana ya mba...?
> ;-)
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke