Dalam melakukan perubahan, pendekatan sistem (segregasi) dengan pendekatan manusia (penyadaran) adalah perdebatan yang klasik.
Yang harus dilakukan adalah kedua-duanya. Segregasi bisa dilakukan tapi penyadaran juga harus dikerjakan. Kalau penyadaran saja, nggak bakal efektif. Contohnya, segala macam ceramah agama sudah ada di negara ini tapi korupsi jalan terus. Soalnya, sistemnya koruptif sih. Cara sistemik saja (segregasi) membuat kita nggak maju-maju. Segregasi penumpang kendaraan umum justru sistem lama. Di tahun 60- an, kalau naik angkot di Palembang (posisi duduknya face to face), satu sisi untuk tempat duduk pria dan satunya untuk wanita. Istilahnya "lanang samo lanang" "betino samo betino". Eh, jadi ingat tulisan Pak Ustad Chodjim tentang "perempuan"... Kata "betina" adalah cikal bakal kata "wanita". Terkesan kasar, sehingga bbrp tahun lalu ada yang mengusulkan nama dharma wanita diganti menjadi dharma perempuan. Padahal di Palembang, perempuan ya betino. Anak perempuan ya "budak betino". Duh, orang Palembang memang payah. Hare gene, masih saja banyak per-"budak"-an :-)). Yas --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Segregasi tidak menyelesaikan masalahnya, karena orang laki-laki masih > banyak tidak tahu beradab. > > Barangkali salah satu hal yang perlu dilakukan oleh kaum wanita ialah > mendidik anak laki-laki agar mengerti dan tahu bagaimana bersikap > menghormati kaum wanita. Harus dimulai, agar tidak selalu terikat dengan > masa lalu dimana banyak perompok di jalan dan oleh karena wanita dilarang > keluar sendiri. > > Kalau orang kafir bisa mengharagai wanita mengapa muslimah mengalami problem > dengan kaum laki-laki seagama? > > Keliru? > > > ----- Original Message ----- > From: "Eko Bambang Subiyantoro" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "[EMAIL PROTECTED]" <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Sent: Wednesday, February 22, 2006 4:21 AM > Subject: Re[4]: [wanita-muslimah] Fatwa Melarang Perempuan Bekerja Malam > Melanggar HAM. > > > > Pak achmad, > > Saya sependapat dengan anda. Ini bagian tanggungjawab negara. Rasa > > aman harus diciptakan oleh negara untuk melindungi warganegaranya. > > Beberapa waktu lalu saya setuju kebijakan PT Kereta Api untuk > > pemberian gerbong KRL Jabotabek khusus bagi perempuan. Saya menganggap ini > > adalah > > bagian dari tanggungjawab negara melindungi warganegaranya khususnya > > perempuan, karena banyak terjadi pelecehan seksual. Namun sayang > > kebijakan itu, tinggal kebijakan. Selain penegakan hukum dan tindak > > lanjut kebijakan itu yang selalu lemah di aparatur kita, masyarakat > > kita juga masih belum peduli hal-hal yang sensitif seperti itu. Memang > > ada perempuan yang tidak perlu tempat khusus untuk berada dikereta > > api, namun saya kira ada banyak juga yang risih dan gerah akan > > tindakan pelecehan seksual yang kerap mengancamnya, nah negara > > harusnya peduli dan tanggap akan persoalan ini. > > > > salam saya, > > Eko Bambang s > > > > > > Wednesday, February 22, 2006, 9:23:39 AM, you wrote: > > > >> Ya..., kita memang harus pandai untuk bercermin kepada > >> negara-negara yang dapat memberikan perlindungan terhadap warganya. > >> Inilah sebenarnya yang dituju dalam "baldah thayyibah wa rabb > >> ghafuur". Sayangnya ayat ini sering diterjemahkan secara kering > >> menjadi "negeri yang baik dan Tuhan Maha Pengampun". Padahal, > >> terjemahan demikian tidak memberikan pemahaman apa-apa dalam > >> kehidupan nyata. Mengapa? Karena, satu kalimat itu dimaknai menjadi > >> dua kalimat yang tidak sambung. Ini disebabkan para penerjemah > >> terikat dengan partikel "wa" dalam ayat itu. Begitu pula kosa kata > >> "thayyibah" diterjemahkan baik, sehingga hanya bersifat wacana. > > > >> Kosa kata thayyibah dapat dipahami sebagai "sejahtera", artinya > >> segala kebutuhan hidup bisa dipenuhi dan masyarakatnya sendiri > >> --praktis-- tak ada yang hidup dalam kekurangan. Kemudian, partikel > >> "wa" yang selama ini hanya digunakan dalam wawu qasam (atau wawu > >> untuk sumpah) dan wawu athaf yang dimaknai "dan", harus dipahami > >> dalam makna "wawu hal". Dengan demikian, terjemahan utuhnya menjadi > >> "negeri yang sejahtera yang berada dalam lindungan Tuhan". Kosa kata > >> "ghafara yang menjadi ghafuur" itu tidak dipahami sebagai > >> "mengampuni-maha pengampun" tapi "melindungi dan yang senantiasa > >> melindungi". > > > >> Kembali pada cerminan negara yang dapat memberikan perlindungan > >> warganya. Saya ambil contoh Jepang, yang bisa membuat perempuan > >> berjalan sendirian di malam hari tanpa takut diperkosa. Seorang > >> perempuan yang berjalan sendirian di larut malam di kota Las Vegas > >> --kota maksiat judi-- ternyata aman dari colekan laki-laki, apalagi > >> dari perkosaan. > > > >> Orang Islam memang harus membaca Alquran secara tuntas, bukan > >> sepotong-sepotong. Dan, pembacaan secara tuntas inilah yang telah > >> ditinggalkan oleh umat Islam, sehingga Alquran tidak lagi menjadi > >> petunjuk bagi umat Islam. Umat harus memahami QS 25:30 dan 29:49! > > > >> Salam, > >> chodjim > > > > > > > >> -----Original Message----- > >> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > >> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Eko Bambang > >> Subiyantoro > >> Sent: Wednesday, February 22, 2006 9:04 AM > >> To: jano ko > >> Subject: Re[2]: [wanita-muslimah] Fatwa Melarang Perempuan Bekerja Malam > >> Melanggar HAM. > > > > > >> rekan jano ko, > >> Satu tawaran diskusi yang menarik. Prinsip dasar yang ditawarkan > >> oleh Al-Quran adalah prinsip-prinsip hak > >> asasi manusia (HAM). Al-Quran sangat menjunjung tinggi nilai- nilai > >> kemanusian, saling menghormati, toleransi, tidak diskriminatif, anti > >> kekerasan dan cinta damai. Tentu saja, sebagai umat Islam saya sangat > >> menjunjung tinggi Al-Quran sebagai prinsip dasar dalam hidup saya, > >> karena saya meyakini di Al-Quran sangat menjunjung tinggi HAM. > > > >> Dalam konteks ini maka, persoalannya bukan HAM atau Al-Quran yang > >> dipertanyakan, namun bagaimana implementasi Al-Quran dalam suatu tatanan > >> sosial masyarakat ini yang patur kita diskusikan. Menurut saya > >> ini penting diperhatikan, karena akan > >> ada proses yang namanya tafsiran. Sejauhmana tafsiran itu benar- benar > >> mendekati nilai-nilai Al-Quran dan siapa yang paling berhak melakukan > >> tafsiran atas Al-Quran, itu yang menjadi masalahnya. Dalam proses > >> tafsiran itulah, pemaknaan atas kemanusian, cinta damai, tidak > >> diskriminatif, toleransi menjadi satu taruhannya. Ketika para penafsir > >> itu adalah pihak-pihak yang anti toleransi, diskriminatif, pro > >> kekerasan, maka kemuliaan Al-Quran pada akhirnya disalahtafsirkan. > >> Ketika para ulama ini melarang perempuan bekerja malam hari > >> pertanyaannya adalah apakah dalam Al-Quran memang ada larangan untuk > >> perempuan bekerja malam hari?. Pada tahap ini yang patut kita > >> diskusikan bukan pada AL-Qurannya, namun pada tafsirannya dan pada titik > >> ini pula, lagi-lagi siapa yang berkuasa, dia yang punya kekuasaan > >> menafsirkan. > > > >> Saya sependapat bahwa setiap orang wajib dilindungi, termasuk > >> perempuan. Niat baik itu terkadang menjadi sebuah pelanggaran, ketika > >> niat itu tidak didasari oleh sebuah nilai-nilai atau prinsip- prinsip > >> hak asasi manusia, yang didalam Al-Quran sendiri sudah tercantum. > >> Kalau memang perempuan dianggap rawan kriminalitas jika bekerja malam > >> hari misalnya, bukan perempuannya yang dilarang bekerja, tetapi > >> bagaimana security sistem dari negara ini yang harus diperbaiki agar > >> perempuan bisa bekerja malam hari. Karena bekerja tidak saja menjadi > >> hak perempuan, tetapi juga hak setiap individu. > > > >> Saya kira itu, sebagai muslim saya akan tetap menjaga kemuliaan > >> Al-Quran yang menjunjung hak asasi manusia, dari orang-orang yang mencoba > >> menafsirkan AL-Quran > >> secara sesat yang semakin menjauhkan Al-Quran dari prinsip dasarnya. > > > >> Salam saya, > > > >> Eko Bambang S > > > > > > > > > > > >> Tuesday, February 21, 2006, 9:45:34 PM, you wrote: > > > >>> Mau bertanya saja, > >>> > >>> Kalau boleh sich mau diskusi, > >>> > >>> Kalau HAM melanggar Al Qur'an bisa engga ya ?, Lebih tinggi > >>> mana HAM atau Al Qur'an ? kalau ada pertentangan antara aturan HAM > >>> yang satu dengan yang lain, kita harus memakai rujukan apa untuk > >>> menyelesaikan pertentangan tersebut ? > >>> > >>> tolong dong. > > > >>> > >>> > >>> Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >>> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-513%7CX > >>> Selasa, 21 Februari 2006 > >>> Fatwa Melarang Perempuan Bekerja Malam Melanggar HAM. > >>> Jurnalis : Eko Bambang S > >>> Jurnalperempuan.com-Jakarta. Perempuan dilarang bekerja malam > >>> hari. Demikian fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Permusyawaratan > >>> Ulama di Biureu Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebagai bentuk > >>> penegakan Syariat Islam di NAD. Seperti yang ditulis oleh > >>> Rajapost.com, (20/02) dasar dikeluarkannya fatwa tersebut karena > >>> banyak pengaduan masyarakat tentang pekerja perempuan di berbagai > >>> NGO wilayah Biuren hingga malam hari. > > > >>> Ketua MPU Bireuen, Drs. Tgk. H. Jamaludin A, MBA, seperti yang > >>> ditulis oleh Rajapost menegaskan bahwa tidak ada pembenaran kaum > >>> perempuan bekerja pada malam hari. Menurut dia, para ulama di MPU > >>> Bireuen mengharapkan pekerja Muslim dan Non Muslim di berbagai NGO > >>> menghormati penegakan Syariat Islam di daerah itu dengan membebaskan > >>> kaum perempuan dari pekerjaan malam. > > > >>> Dikeluarkannya fatwa oleh MPU Biureun ini dianggap oleh aktivis > >>> perempuan sebagai tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan hak > >>> asasi perempuan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Suraiya > >>> Kamaruzaman, salah seorang aktivis perempuan dari Flower Aceh. > >>> Menurut Suraiya, Fatwa MPU ini adalah tindakan awal yang nantinya > >>> akan terus menerus menciptakan berbagai larangan-larangan yang > >>> ditujukan kepada perempuan. Kalau sekrang perempuan tidak boleh > >>> bekerja malam hari, bisa jadi besok perempuan tidak boleh keluar > >>> malam dan selanjutnya bukan tidak mungkin perempuan akan dilarang > >>> untuk keluar rumah. Menurut Suraiya, fatwa tersebut jelas melanggar > >>> hak asasi perempuan dan hak asasi perempuan. > > > > > > > > > >>> Milis Wanita Muslimah > >>> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > >>> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > >>> ARSIP DISKUSI : > >>> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > >>> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > >>> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > >>> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] > >>> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > > >>> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > >>> .... > > > > > > > >>> SPONSORED LINKS > >>> Women Islam > >>> > >>> --------------------------------- > >>> YAHOO! GROUPS LINKS > > > >>> > >>> Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > >>> > >>> To unsubscribe from this group, send an email to: > >>> [EMAIL PROTECTED] > >>> > >>> Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > >>> > >>> --------------------------------- > >>> > > > > > > > >>> Send instant messages to your online friends > >>> http://uk.messenger.yahoo.com > > > >>> [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > >>> Milis Wanita Muslimah > >>> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > >>> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > >>> ARSIP DISKUSI : > >>> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > >>> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > >>> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > >>> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] > >>> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > > >>> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > >>> .... > > > > > > > > > >>> SPONSORED LINKS > >>> Women Islam > > > > > > > > > >>> YAHOO! GROUPS LINKS > > > >>> Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > >>> To unsubscribe from this group, send an email to: > >>> [EMAIL PROTECTED] > >>> Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > -- > > Best regards, > > Eko mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/