Mas Reporter, Postingan mas Rudyanto itu terjemahan buku "Hayat Muhammad" dari Dr. Muhammad Haykal. Mungkin diambil dari http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
Salam Ary ----- Original Message ----- From: "reporter_jalanan" <[EMAIL PROTECTED]> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Wednesday, February 22, 2006 9:07 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sejarah Hidup Muhammad (10) > Bung Rudy, > > Numpang tanya, judul bukunya apa ya? Juga penerbitnya... > Kok panjang banget..kira-kira habisnya seri keberapa? > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > IKRAR 'AQABA > > > > Kabilah-kabilah Menolak Muhammad Secara Kasar > > ORANG-ORANG Quraisy tidak dapat memahami arti isra', juga mereka > yang sudah > > Islam banyak yang tidak memahami artinya seperti sudah disebutkan > tadi. Itu > > sebabnya, ada kelompok yang lalu meninggalkan Muhammad yang tadinya > sudah > > sekian lama menjadi pengikutnya. Permusuhan Quraisy terhadap > Muhammad dan > > terhadap kaum Muslimin makin keras juga, sehingga mereka sudah > merasa > > sungguh kesal karenanya. Rasanya tak ada lagi harapan bagi Muhammad > akan > > mendapat dukungan kabilah-kabilah sesudah ternyata Thaqif dari Ta'if > > menolaknya dengan cara yang tidak baik. Demikian juga kemudian > > kabilah-kabilah Kinda, Kalb, Banu 'Amir dan Banu Hanifa semua > menolaknya, > > ketika ia datang mengenalkan diri kepada mereka pada musim ziarah. > > > > Sesudah itu Muhammad merasa, bahwa tiada seorangpun dari Quraisy itu > > nampaknya yang dapat diharapkan diajak kepada kebenaran. Kabilah- > kabilah > > lain di luar Quraisy yang berada di sekitar Mekah dan yang datang > berziarah > > ke tempat itu dari segenap penjuru daerah Arab, melihat keadaannya > yang > > dikucilkan itu dan melihat sikap permusuhan Quraisy kepadanya > demikian rupa, > > membuat setiap orang yang mendukungnya jadi memusuhi mereka. > Sekarang sikap > > Quraisy tambah keras pula menentangnya. > > > > Meskipun Muhammad sudah merasa berbesar hati karena adanya Hamzah > dan 'Umar, > > dan meskipun ia sudah yakin, bahwa Quraisy tidak akan terlalu > membahayakan > > melebihi yang sudah-sudah mengingat adanya pertahanan pihak > keluarganya dari > > Banu Hasyim dan Banu Abd'l-Muttalib, tapi ia melihat -sampai pada > waktu itu- > > bahwa risalah Tuhan itu akan terhenti hanya pada suatu lingkaran > pengikutnya > > saja. Mereka yang terdiri dari orang-orang yang masih lemah dan > sedikit > > sekali jumlahnya, hampir-hampir saja punah atau tergoda meninggalkan > > agamanya kalau tidak segera datang kemenangan dan pertolongan > Tuhan. Hal ini > > berjalan cukup lama. Muhammad makin dikucilkan di tengah-tengah > keluarganya, > > kedengkian Quraisy juga bertambah besar. > > > > Adakah pengasingan yang demikian ini telah melemahkan jiwanya dan > dapat > > mematahkan semangatnya? Sekali-kali tidak! Bahkan kepercayaannya > akan > > kebenaran yang datang dari Tuhan itu lebih luhur daripada sekedar > > pertimbangan-pertimbangan yang akan dapat melemahkan jiwa biasa. > Bagi orang > > yang berjiwa luar biasa hal ini justru akan lebih memperkuat > kepercayaannya. > > > > Dalam keadaan terasing itu - dengan sahabat-sahabat di > sekelilingnya - > > Muhammad yakin sekali Tuhan akan memberikan pertolongan kepadanya > dan > > agamanyapun akan mengatasi semua agama. Badai kedengkian tidak > sampai > > menggoyangkan hatinya. Bahkan tetap ia tinggal di Mekah selama > beberapa > > tahun. Tidak peduli ia harta Khadijah dan hartanya sendiri akan > habis. > > Keadaannya yang sangat miskin tidak sampai melemahkan hatinya. > Jiwanya tak > > pernah gandrung kepada apapun selain dari pertolongan Tuhan yang > sudah pasti > > akan diberikan kepadanya. > > > > Apabila musim ziarah sudah tiba, orang-orang dari segenap jazirah > Arab sudah > > berkumpul lagi di Mekah, iapun mulai menemui kabilah-kabilah itu. > Diajaknya > > mereka memahami kebenaran agama yang dibawanya itu. Tidak peduli ia > apakah > > kabilah-kabilah tidak mau menerima ajakannya, atau akan mengusirnya > secara > > kasar. Beberapa orang pandir dari Quraisy berusaha menghasut ketika > > diketahui ia terus menyampaikan amanat Tuhan itu kepada orang > ramai. Mereka > > memperlakukannya dengan segala kejahatan. Tetapi semua itu tidak > mengubah > > ketenangan jiwanya dan ia yakin sekali akan hari esok. Allah Maha > Agung > > telah mengutusnya demi kebenaran. Sudah tentu Dialah Pembela dan > Pendukung > > kebenaran itu. Tuhan juga Yang telah mewahyukan kepadanya, supaya > dalam > > berdebat hendaknya dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya. > > > > "Sehingga permusuhan antara engkau dengan dia itu sudah seperti > persahabatan > > yang erat sekali. (Qur'an, 41: 34) Dan supaya bicara dengan mereka > dengan > > lemah-lembut, kalau-kalau mereka mau sadar dan merasa gentar. Jadi, > > tabahkanlah hati menghadapi siksaan mereka. Tuhan bersama mereka > yang tabah > > hati. > > > > Tanda Kemenangan Dari Arah Yathrib > > Tidak selang berapa tahun kemudian Muhammad menunggu tiba-tiba > tampak tanda > > permulaan kemenangan itu datang dari arah Yathrib. Bagi Muhammad > Yathrib > > mempunyai arti hubungan bukan hubungan dagang, tetapi suatu > hubungan yang > > dekat sekali. Di tempat itu ada sebuah kuburan, dan sebelum wafat, > sekali > > setahun ibunya berziarah ke tempat itu. Sedang famili-familinya, > dari pihak > > Banu Najjar, ialah keluarga kakeknya Abd'l-Muttalib dari pihak ibu. > Kuburan > > itu ialah makam ayahnya, Abdullah b. Abd'l-Muttalib. Ke makam > inilah Aminah > > sebagai isteri yang setia berziarah. Dulu Abd'l-Muttalib juga > sebagai ayah > > yang kehilangan anak yang sedang muda belia dan tegap, pernah > berziarah. > > Ketika berusia enam tahun, Muhammad juga pernah ke Yathrib menemani > ibunya. > > Jadi bersama ibunya ia juga ziarah ke makam ayahnya itu. Kemudian > mereka > > berdua kembali pulang. Aminah jatuh sakit di tengah perjalanan, > sampai > > wafat. Lalu dikuburkan di Abwa' - pertengahan jalan antara Yathrib > dengan > > Mekah. > > > > Jadi tidak heranlah apabila tanda-tanda kemenangan bagi Muhammad > itu dimulai > > dari jurusan sebuah kota yang mempunyai hubungan sedemikian rupa. > Ke arah > > ini jugalah dulu ia menghadap, tatkala dalam sembahyang itu > > al-Masjid'l-Aqsha di Bait'l-Maqdis dijadikan kiblatnya, tempat > sesepuhnya > > Musa dan Isa. Tidak heran apabila nasib baik itu akan jatuh di > Yathrib. Di > > tempat ini Muhammad akan beroleh kemenangan, di tempat ini Islam > akan > > beroleh kemenangan, di tempat ini pula Islam akan memperoleh sukses > dan > > berkembang. > > > > Hubungan Yahudi dengan Aus dan Khazraj > > Nasib baik telah jatuh di Yathrib, suatu hal yang tidak terjadi > pada kota > > yang lain. Waktu itu dua kabilah Aus dan Khazraj adalah penyembah > berhala di > > Yathrib. Mereka saling bertetangga dengan orang-orang Yahudi. > Sering pula > > timbul kebencian antara mereka itu dan dari kebencian ini sampai > timbul pula > > peperangan. > > > > Sejarah memperlihatkan bahwa orang-orang Masehi di Syam, yang > berada di > > bawah pengaruh Rumawi Timur (Bizantium) sangat membenci orang-orang > Yahudi, > > sebab mereka percaya bahwa mereka inilah yang telah menyiksa dan > menyalib > > Isa al-Masih. Mereka menyerbu Yathrib guna memerangi orang-orang > Yahudi. > > Akan tetapi karena tidak berhasil mereka lalu membujuk dan meminta > bantuan > > Aus dan Khazraj. Tidak sedikit jumlah orang-orang Yahudi itu > kemudian yang > > mereka bunuh. Dengan demikian kedudukan orang-orang Yahudi sebagai > yang > > dipertuan dijatuhkan, dan orang-orang Arab kabilah Aus dan Khazraj > yang > > tadinya terbatas hanya sebagai kuli telah dinaikkan. Sesudah itu > orang-orang > > Arab itu berusaha lagi akan menghantam orang-orang Yahudi supaya > kekuasaan > > mereka atas kota yang makmur dan subur dengan pertanian dan air itu > lebih > > besar lagi. Siasat mereka ini berhasil baik sekali. > > > > Tetapi pihak Yahudi sendiri kemudian menyadari akan bencana yang > menimpa > > diri mereka itu. Permusuhan dan kebencian pihak Yahudi Yathrib > terhadap Aus > > dan Khazraj makin mendalam, Aus dan Khazrajpun demikian juga > terhadap > > Yahudi. > > > > Sekarang pengikut-pengikut Musa ini melihat, bahwa pertempuran yang > dilawan > > dengan pertempuran berarti akan menghabiskan mereka sama sekali, > apalagi > > kalau Aus dan Khazraj sampai bersahabat baik1 dengan orang-orang > Arab, yang > > seagama dengan Ahli Kitab. Maka dalam siasat mereka, mereka > menempuh suatu > > cara bukan mencari kemenangan dalam pertempuran, melainkan dengan > > menggunakan siasat memecah-belah. Mereka melakukan intrik di > kalangan Aus > > dengan Khazraj, menyebarkan provokasi permusuhan dan kebencian di > kalangan > > mereka, supaya masing-masing pihak selalu bersiap-siap akan saling > > bertempur. > > > > Dengan demikian selamatlah propaganda mereka itu. Mereka sekarang > dapat > > memperbesar perdagangan dan kekayaan mereka. Kekuasaan mereka yang > sudah > > hilang dapat mereka rebut kembali, termasuk rumah-rumah dan harta > tidak > > bergerak lainnya. > > > > Di samping konflik karena berebut kedaulatan dan kekuasaan dalam > hidup > > bertetangga Yahudi-Arab Yathrib itu, masih ada pengaruh lain yang > lebih > > dalam pada pihak Aus dan Khazraj melebihi penduduk jazirah Arab > yang manapun > > juga - yaitu dalam arti pengaruh rohani. > > > > Beberapa Orang Yathrib Masuk Islam > > Orang-orang Yahudi sebagai Ahli Kitab dan penganjur monotheisma > sangat > > mencela tetangga-tetangga mereka yang terdiri dari kaum pagan dengan > > penyembah berhala sebagai pendekatan kepada Tuhan. > > > > Mereka diperingatkan bahwa kelak akan ada seorang nabi yang akan > > menghabiskan mereka dan mendukung Yahudi. Tetapi propaganda ini > tidak sampai > > membuat orang-orang Arab itu mau menganut agama Yahudi. Soalnya > karena dua > > sebab: pertama karena selalu ada perang antara kaum Nasrani dan > kaum Yahudi, > > yang lalu membuat Yahudi Yathrib hanya hidup cari selamat, yang > berarti akan > > menjamin lancarnya perdagangan mereka. Kedua, orang-orang Yahudi > > beranggapan, bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan, dan mereka > tidak mau > > ada bangsa lain memegang kedudukan ini. Di samping itu mereka > memang tidak > > pernah mengajak orang lain menganut agamanya dan merekapun tidak > pula keluar > > dari lingkungan Keluarga Israil. Atas dasar ke dua sebab tersebut, > hubungan > > tetangga dan hubungan dagang antara Yahudi dengan Arab -Aus dan > Khazraj - > > membuat lebih banyak mengetahui cerita-cerita kerohanian dan > masalah-masalah > > agama lainnya di banding dengan golongan Arab yang lain. Ini > menunjukkan > > bahwa tak ada suatu golongan dari kalangan Arab yang dapat menerima > ajakan > > Muhammad dalam arti spiritual seperti yang dilakukan oleh penduduk > Yathrib > > itu. > > > > Suwaid bin'sh-Shamit adalah seorang bangsawan terkemuka di Yathrib. > Karena > > ketabahannya, pengetahuannya, kebangsawanan dan keturunannya, > masyarakatnya > > sendiri menamakannya al-Ramil (yang sempurna). Pada waktu > membicarakan ini > > Suwaid sedang berada di Mekah berziarah. Muhammad lalu menemuinya > dan > > diajaknya ia mengenal Tuhan dan menganut Islam. > > > > "Barangkali yang ada padamu itu sama dengan yang ada padaku," kata > Suwaid. > > > > "Apa yang ada padamu?" tanya Muhammad. > > > > "Kata-kata mutiara oleh Luqman." > > > > Lalu Muhammad minta supaya hal itu dikemukakan. > > "Memang itu kata-kata yang baik," kata Muhammad setelah oleh Suwaid > > dikemukakan. "Tapi yang ada padaku lebih utama tentunya, yaitu > Qur'an > > sebagai bimbingan dan cahaya." > > > > Lalu dibacakannya ayat-ayat Qur'an itu kepadanya disertai ajakan > agar ia > > sudi menerima Islam. Gembira sekali Suwaid mendengar ini. > > > > "Memang baik sekali ini," katanya. Lalu ia pergi hendak memikirkan > hal > > tersebut. Ada sementara orang yang berkata ketika ia dibunuh oleh > Khazraj, > > bahwa ia mati sebagai Muslim. > > > > Peristiwa Suwaid b. Shamit ini bukan contoh satu-satunya yang > menunjukkan > > adanya pengaruh Yahudi dan Arab di Yathrib yang bertetangga itu, > dari segi > > rohani. > > > > Keadaan Aus dan Khazraj yang begitu bermusuhan sebagai akibat > provokasi > > pihak Yahudi seperti yang sudah kita ketahui, satu sama lain > mencari sekutu > > di kalangan kabilah-kabilah Arab untuk memerangi lawannya. Dalam > hal ini > > kedatangan Abu'l Haisar Ans b. Rafi' ke Mekah disertai pemuda- > pemuda dari > > Banu Abd'l-Asyhal - termasuk Iyas b. Mu'adh - adalah dalam rangka > mencari > > persekutuan dengan pihak Quraisy dan golongannya sendiri dari pihak > Khazraj. > > Muhammad mengetahui hal ini. Ditemuinya mereka itu, dan > diperkenalkannya > > Islam kepada mereka. Lalu dibacanya ayat-ayat Qur'an kepada mereka. > > > > Pada waktu itu, Iyas b.Mu'adh sebagai pemuda remaja mengatakan: > > "Kawan-kawan, ini adalah lebih baik daripada apa yang ada pada kita > semua." > > > > Perang Bu'ath > > Mereka kemudian kembali pulang ke Yathrib. Tak ada yang masuk Islam > di > > antara mereka itu, selain Iyas. Mereka semua sedang sibuk mencari > sekutu > > sebagai suatu persiapan karena adanya insiden Bu'ath yang telah > melibatkan > > Aus dan Khazraj ke dalam api perang saudara itu, tidak lama sesudah > Abu'l > > Haisar dan rombongannya kembali dari Mekah. Akan tetapi kata-kata > Muhammad > > 'alaihissalam telah meninggalkan bekas yang dalam ke dalam jiwa > mereka > > setelah terjadinya insiden itu, yang lalu membuat Aus dan Khazraj > menantikan > > Muhammad sebagai Nabi, sebagai Rasul, sebagai wakil dan pemuka > mereka. > > > > Memang, terjadinya insiden Bu'ath itu tidak lama sesudah Abu'l- > Haisar > > kembali ke Yathrib. Pada waktu itulah pertempuran sengit antara Aus > dan > > Khazraj terjadi, yang membawa akibat timbulnya permusuhan yang > berakar dalam > > sekali. Setiap golongan lalu bertanya-tanya kalau-kalau mereka itu > yang > > menang: akan tetapkah mereka dengan kawan-kawan mereka itu, ataukah > akan > > dikikis habis. Abu Usaid Hudzair sebagai pemuka Aus, sangat dendam > sekali > > kepada Khazraj. > > > > Tatkala pertempuran sudah dimulai, pihak Aus mengalami suatu > kekacauan. > > Mereka lari tunggang-langgang ke arah Najd, yang oleh pihak Khazraj > lalu > > diejek. Hudzair yang mendengarkan ejekan itu menetakkan ujung > lembingnya ke > > pahanya; lalu turun dengan mengatakan: > > > > "Sungguh luar biasa! Tidak akan tinggal diam sebelum aku mati > terbunuh. > > Wahai masyarakat Aus, kalau kamu mau menyerahkan aku, lakukanlah!" > > > > Pihak Aus sekarang mau bertempur lagi. Pengalaman pahit yang telah > menimpa > > mereka menyebabkan mereka kini berjuang mati-matian. Khazraj dapat > mereka > > hancurkan. Rumah-rumah dan kebun kurma Khazraj oleh Aus dibakar. > Kemudian > > Sa'd b. Mu'adh al-Asyhadi bertindak melindungi Khazraj. Sementara > itu > > Hudzair bermaksud akan mendatangi rumah demi rumah, membunuhi satu- > satu > > mereka sampai tak ada yang hidup lagi, kalau tidak segera Abu Qais > > ibn'l-Aslat kemudian datang mencegahnya guna menjaga solidaritas > kepercayaan > > mereka. "Bertetangga dengan mereka lebih baik daripada bertetangga > dengan > > rubah." > > > > Sejak itu orang-orang Yahudi dapat mengembalikan kedudukannya di > Yathrib. > > Baik yang menang maupun yang kalah dari kalangan Aus dan Khazraj > sama-sama > > berpendapat tentang akibat buruk yang telah mereka lakukan itu. Hal > ini yang > > sekarang terpikir oleh mereka, dan mereka sudah mempertimbangkan > pula akan > > mengangkat seorang raja atas mereka itu. Untuk itu mereka lalu > memilih > > Abdullah b. Muhammad dari pihak Khazraj yang sudah kalah, mengingat > > kedudukan dan pandangannya yang baik. Akan tetapi karena > perkembangan > > situasi yang begitu pesat, keinginan mereka itu tidak sampai > terlaksana. > > Soalnya ialah karena ada beberapa orang dari Khazraj pergi ke Mekah > pada > > musim ziarah. > > > > Di tempat ini Muhammad menemui mereka dan menanyakan keadaan > mereka, yang > > kemudian diketahuinya, bahwa mereka adalah kawan-kawan orang-orang > Yahudi. > > Ketika itu orang-orang Yahudi di Yathrib mengatakan apabila mereka > saling > > berselisih. > > > > "Sekarang akan ada seorang nabi utusan Tuhan yang sudah dekat > waktunya. Kami > > akan jadi pengikutnya dan kami dengan dia akan memerangi kamu > seperti dalam > > perang 'Ad dan Iram." > > > > Setelah Nabi bicara dengan mereka dan diajaknya mereka bertauhid > kepada > > Allah, satu sama lain mereka saling berpandang-pandangan. > > > > "Sungguh inilah Nabi yang pernah dijanjikan orang-orang Yahudi > kepada kita," > > kata mereka. "Jangan sampai mereka mendahului kita." > > > > Seruan Muhammad mereka sambut dengan baik dan menyatakan diri > mereka masuk > > Islam. Lalu kata mereka: > > > > "Kami telah meninggalkan golongan kami - yakni Aus dan Khazraj - > dan tidak > > ada lagi golongan yang saling bermusuhan dan saling mengancam. > Mudah-mudahan > > Tuhan mempersatukan mereka dengan tuan. Bila mereka itu sudah dapat > > dipertemukan dengan tuan, maka tak adalah orang yang lebih mulia > dari tuan." > > > > Ikrar2 'Aqaba yang Pertama > > Orang-orang itu lalu kembali ke Medinah. Dua orang diantara mereka > itu dari > > Banu'n-Najjar, keluarga Abd'l-Muttalib dari pihak ibu - kakek > Muhammad yang > > telah mengasuhnya sejak kecil. Kepada masyarakatnya itu mereka > menyatakan > > sudah menganut Islam. Ternyata merekapun menyambut pula dengan > senang hati > > agama ini, yang berarti akan membuat mereka menjadi golongan > monotheis > > seperti orang-orang Yahudi. Bahkan membuat lebih baik dari mereka. > Dengan > > demikian tiada suatu keluargapun, baik Aus atau Khazraj, yang tidak > menyebut > > nama Muhammad 'alaihissalam. > > > > Tiba giliran tahun berikutnya, bulan-bulan sucipun datang lagi > bersama > > datangnya musim ziarah ke Mekah, dan ke tempat itu datang pula > duabelas > > orang penduduk Yathrib. Mereka ini bertemu dengan Nabi di 'Aqaba. > Di tempat > > inilah mereka menyatakan ikrar atau berjanji kepada Nabi (yang > kemudian > > dikenal dengan nama) Ikrar 'Aqaba pertama. Mereka berikrar > kepadanya untuk > > tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak > membunuh > > anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah, baik di depannya atau di > belakang. > > Jangan menolak berbuat kebaikan. Barangsiapa mematuhi semua itu ia > mendapat > > pahala surga, dan kalau ada yang mengecoh, maka soalnya kembali > kepada > > Tuhan. Tuhan berkuasa menyiksa, juga berkuasa mengampuni segala > dosa. > > > > Mush'ab b. 'Umair > > Dalam hal ini Muhammad menugaskan kepada Mush'ab bin 'Umair supaya > > membacakan Qur'an kepada mereka, mengajarkan Islam serta seluk- > beluk hukum > > agama. > > > > Setelah adanya ikrar ini Islam makin tersebar di Yathrib. Mush'ab > bertugas > > memberikan pelajaran agama di kalangan Muslimin Aus dan Khazraj. > Gembira > > sekali ia melihat kaum Anshar itu makin teguh kepercayaannya kepada > Allah > > dan kepada kebenaran. Menjelang bulan-bulan suci akan tiba, ia > datang lagi > > ke Mekah dan kepada Muhammad diceritakannya keadaan Muslimin di > Yathrib itu; > > tentang ketahanan dan kekuatan mereka, dan bahwa pada musim haji > tahun ini > > mereka akan datang lagi ke Mekah dalam jumlah yang lebih besar > dengan iman > > kepada Tuhan yang sudah lebih kuat. > > > > Berita-berita yang disampaikan oleh Mush'ab ini membuat Muhammad > berpikir > > lebih lama lagi. Pengikut-pengikutnya di Yathrib kini makin sehari > makin > > berkuasa dan bertambah kuat juga. Dari orang-orang Yahudi dan orang- > orang > > musyrik mereka tidak mendapat gangguan seperti yang dialami oleh > > kawan-kawannya di Mekah karena gangguan Quraisy. Di samping itu > Yathrib > > lebih makmur daripada Mekah - ada pertanian, ada kebun kurma, ada > anggur. > > Bukankah lebih baik sekali apabila Muslimin Mekah itu hijrah saja > ke tempat > > saudara-saudara mereka di sana, yang akan terasa lebih aman? Mereka > akan > > bebas dari Quraisy yang selalu memfitnah agama mereka. > > > > Orang-orang Islam dari Yathrib > > Selama Muhammad berpikir-pikir itu teringat olehnya akan orang- > orang dari > > Yathrib, mereka yang mula-mula masuk Islam itu, dan yang > menceritakan adanya > > permusuhan antara golongan Aus dan Khazraj. Apabila dengan > perantaraannya > > mereka itu sudah dapat dipersatukan Tuhan, maka tak ada orang yang > lebih > > mulia dari Muhammad. Sekarang mereka sudah dipertemukan Allah > bersama dia, > > bukankah lebih baik apabila dia juga hijrah? Ia tidak ingin membalas > > kejahatan Quraisy itu. Iapun sadar bahwa ia lebih lemah dari mereka. > > Kalaupun Keluarga Hasyim dan Keluarga Muttalib melindunginya dari > > penganiayaan, mereka tidak akan membelanya dalam melakukan > penganiayaan. Dan > > mereka yang sudah menjadi pengikutnya juga takkan dapat melindungi > diri dari > > penganiayaan Quraisy dan segala macam -kejahatannya. > > > > Ikrar 'Aqaba yang Kedua > > Tahun ini - 622 M - jemaah haji dari Yathrib praktis jumlahnya > banyak > > sekali, terdiri dari tujuhpuluh lima orang, tujuhpuluh tiga pria > dan dua > > wanita. Mengetahui kedatangan mereka ini, terpikir oleh Muhammad > akan > > mengadakan suatu ikrar lagi, tidak terbatas hanya pada seruan > kepada Islam > > seperti selama ini, yang selama tigabelas tahun ini terus-menerus > > dilakukannya, dengan lemah-lembut, dengan segala kesabaran menang > gung > > pelbagai macam pengorbanan dan kesakitan - melainkan kini lebih > jauh lagi > > dari itu. Ikrar itu hendaknya menjadi suatu pakta persekutuan, yang > dengan > > demikian kaum Muslimin dapat mempertahankan diri: pukulan dibalas > dengan > > pukulan, serangan dengan serangan. Muhammad lalu mengadakan > pertemuan > > rahasia dengan pemimpin-pemimpin mereka. > > > > Setelah ada kesediaan mereka, dijanjikannya pertemuan itu akan > diadakan di > > 'Aqaba pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq3. Peristiwa ini oleh > > Muslimin Yathrib tetap dirahasiakan dari kaum musyrik yang datang > > bersama-sama mereka. Menunggu sampai lewat sepertiga malam dari > janji mereka > > dengan Nabi, mereka keluar meninggalkan kemah, pergi mengendap- > endap seperti > > burung ayam-ayam, sembunyi-sembunyi jangan sampai rahasia itu > terbongkar. > > > > Sesampai mereka di gunung 'Aqaba, mereka semua memanjati lereng- > lereng > > gunung tersebut, demikian juga kedua wanita itu. Mereka tinggal di > tempat > > ini menunggu kedatangan Rasul. > > > > Kemudian Muhammad pun datang, bersama pamannya 'Abbas b. Abd'l- > Muttalib - > > yang pada waktu itu masih menganut kepercayaan golongannya sendiri. > Akan > > tetapi sejak sebelum itu ia sudah mengetahui dari kemenakannya ini > akan > > adanya suatu pakta persekutuan; dan adakalanya hal ini dapat > mengakibatkan > > perang. Disebutkan juga, bahwa dia sudah mengadakan perjanjian > dengan > > Keluarga Muttalib dan Keluarga Hasyim untuk melindungi Muhammad. > Maka > > dimintanya ketegasan kemanakannya itu dan ketegasan golongannya > sendiri, > > supaya jangan kelak timbul bencana yang akan menimpa Keluarga > Hasyim dan > > Keluarga Muttalib, dan dengan demikian berarti orang-orang Yathrib > itu akan > > kehilangan pembela. Atas dasar itulah, maka 'Abbas yang pertama > kali bicara. > > > > "Saudara-saudara dari Khazraj!" kata 'Abbas. "Posisi Muhammad di > > tengah-tengah kami sudah sama-sama tuan-tuan ketahui. Kami dan > mereka yang > > sepaham dengan kami telah melindunginya dari gangguan masyarakat > kami > > sendiri. Dia adalah orang yang terhormat di kalangan masyarakatnya > dan > > mempunyai kekuatan di negerinya sendiri. Tetapi dia ingin bergabung > dengan > > tuan-tuan juga. Jadi kalau memang tuan-tuan merasa dapat menepati > janji > > seperti yang tuan-tuan berikan kepadanya itu dan dapat > melindunginya dari > > mereka yang menentangnya, maka silakanlah tuan-tuan laksanakan. > Akan tetapi, > > kalau tuan-tuan akan menyerahkan dia dan membiarkannya terlantar > sesudah > > berada di tempat tuan-tuan, maka dari sekarang lebih baik tinggalkan > > sajalah." > > > > Setelah mendengar keterangan 'Abbas pihak Yathrib menjawab: "Sudah > kami > > dengar apa yang tuan katakan. Sekarang silakan Rasulullah bicara. > > Kemukakanlah apa yang tuan senangi dan disenangi Tuhan." > > > > Setelah membacakan ayat-ayat Qur'an dan memberi semangat Islam, > Muhammad > > menjawab: > > > > "Saya minta ikrar tuan-tuan akan membela saya seperti membela > isteri-isteri > > dan anak-anak tuan-tuan sendiri." > > > > Ketika itu Al-Bara' b. Ma'rur hadir. Dia seorang pemimpin > masyarakat dan > > yang tertua di antara mereka. Sejak ikrar 'Aqaba pertama ia sudah > Islam, dan > > menjalankan semua kewajiban agama, kecuali dalam sembahyang ia > berkiblat ke > > Ka'bah, sedang Muhammad dan seluruh kaum Muslimin waktu itu masih > berkiblat > > ke al-Masjid'l-Aqsha. Oleh karena ia berselisih pendapat dengan > > masyarakatnya sendiri, begitu mereka sampai di Mekah segera mereka > minta > > pertimbangan Nabi. Muhammad melarang Al-Bara' berkiblat ke Ka'bah. > > > > Setelah tadi Muhammad minta kepada Muslimin Yathrib supaya > membelanya > > seperti mereka membela isteri dan anak-anak mereka sendiri, Al- > Bara' segera > > mengulurkan tangan menyatakan ikrarnya seraya berkata: "Rasulullah, > kami > > sudah berikrar. Kami adalah orang peperangan dan ahli bertempur > yang sudah > > kami warisi dari leluhur kami." > > > > Tetapi sebelum Al-Bara' selesai bicara, Abu'l-Haitham ibn't- > Tayyihan datang > > menyela: > > "Rasulullah, kami dengan orang-orang itu - yakni orang-orang > Yahudi - > > terikat oleh perjanjian, yang sudah akan kami putuskan. Tetapi apa > jadinya > > kalau kami lakukan ini lalu kelak Tuhan memberikan kemenangan > kepada tuan, > > tuan akan kembali kepada masyarakat tuan dan meninggalkan kami?" > > > > Muhammad tersenyum, dan katanya: "Tidak, saya sehidup semati dengan > > tuan-tuan. Tuan-tuan adalah saya dan saya adalah tuan-tuan. Saya > akan > > memerangi siapa saja yang tuan-tuan perangi, dan saya akan berdamai > dengan > > siapa saja yang tuan-tuan ajak berdamai." > > > > Tatkala mereka siap akan mengadakan ikrar itu, 'Abbas b. 'Ubada > datang > > menyela dengan mengatakan: "Saudara-saudara dari Khazraj. Untuk > apakah > > kalian memberikan ikrar kepada orang ini? Kamu menyatakan ikrar > dengan dia > > tidak melakukan perang terhadap yang hitam dan yang merah4 melawan > > orang-orang itu5. Kalau tuan-tuan merasa, bahwa jika harta benda > tuan-tuan > > habis binasa dan pemuka-pemuka tuan-tuan mati terbunuh, tuan-tuan > akan > > menyerahkan dia (kepada musuh), maka (lebih baik) dari sekarang > tinggalkan > > saja dia. Kalaupun itu juga yang tuan-tuan lakukan, ini adalah suatu > > perbuatan hina dunia akhirat. Sebaliknya, bila tuan-tuan memang > dapat > > menepati janji seperti yang tuan-tuan berikan kepadanya itu, > sekalipun > > harta-benda tuan-tuan akan habis dan bangsawan-bangsawan akan mati > terbunuh, > > maka silakan saja tuan-tuan terima dia. Itulah suatu perbuatan yang > baik, > > dunia akhirat." > > > > Orang ramai itu menjawab: > > > > "Akan kami terima, sekalipun harta-benda kami habis, bangsawan- > bangsawan > > kami terbunuh. Tetapi, Rasulullah, kalau dapat kami tepati semua > ini, apa > > yang akan kami peroleh?" > > > > "Surga," jawab Muhammad dengan tenang dan pasti. > > > > Mereka lalu mengulurkan tangan dan dia juga membentangkan > tangannya. Ketika > > itu mereka menyatakan ikrar kepadanya. > > > > Selesai ikrar itu, Nabi berkata kepada mereka: > > > > "Pilihkan dua belas orang pemimpin dari kalangan tuan-tuan yang > akan menjadi > > penanggung-jawab masyarakatnya." > > > > Mereka lalu memilih sembilan orang dari Khazraj dan tiga orang dari > Aus. > > Kemudian kepada pemimpin-pemimpin itu Nabi berkata: > > > > "Tuan-tuan adalah penanggung-jawab masyarakat tuan-tuan seperti > > pertanggung-jawaban pengikut-pengikut Isa bin Mariam. Terhadap > masyarakat > > saya, sayalah yang bertanggungjawab." > > > > Dalam ikrar kedua ini mereka berkata: > > > > "Kami berikrar mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu > bahagia > > dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami > berada, > > dan kami tidak takut kritik siapapun atas jalan Allah ini." > > > > Peristiwa ini selesai pada tengah malam di celah gunung 'Aqaba, > jauh dari > > masyarakat ramai, atas dasar kepercayaan, bahwa hanya Allah Yang > mengetahui > > keadaan mereka. Akan tetapi, begitu peristiwa itu selesai, tiba- > tiba mereka > > mendengar ada suara berteriak yang ditujukan kepada > Quraisy: "Muhammad dan > > orang-orang yang pindah kepercayaan itu sudah berkumpul akan > memerangi > > kamu!" > > > > Suara itu datangnya dari seseorang yang keluar untuk urusannya > sendiri. > > Mengetahui keadaan mereka itu sedikit dengan melalui pendengarannya > yang > > selintas, ia lalu bermaksud hendak mengacaukan rencana itu dan mau > > menanamkan kegelisahan dalam hati mereka, bahwa rencana mereka > malam itu > > diketahui. Akan tetapi pihak Khazraj dan Aus tetap pada janji > mereka. Bahkan > > 'Abbas b. 'Ubada - setelah mendengar suara si mata-mata itu - > berkata kepada > > Muhammad: > > > > "Demi Allah Yang telah mengutus tuan atas dasar kebenaran, kalau > sekiranya > > tuan sudi, penduduk Mina itu besok akan kami habiskan dengan pedang > kami." > > > > Ketika itu Muhammad menjawab: > > > > "Kami tidak diperintahkan untuk itu. Kembalilah ke kemah tuan-tuan." > > > > Merekapun kembali ke tempat mereka bermalam, lalu tidur. Keesokan > harinya > > pagi-pagi baru mereka bangun. > > > > Beritanya di Kalangan Quraisy > > Akan tetapi pagi itu juga Quraisy sudah mengetahui berita adanya > ikrar itu. > > Mereka terkejut sekali. Pagi itu pemuka-pemuka Quraisy mendatangi > Khazraj di > > tempatnya masing-masing. Mereka menyesalkan Khazraj dan mengatakan, > bahwa > > mereka tidak ingin berperang dengan Khazraj. Tetapi kenapa mau > bersekutu > > dengan Muhammad memerangi mereka. Ketika itu juga orang-orang > musyrik dari > > kalangan Khazraj bersumpah-sumpah bahwa hal semacam itu tidak ada > sama > > sekali. Sedang Muslimin malah diam saja setelah dilihatnya Quraisy > lagaknya > > akan mempercayai keterangan orang-orang yang seagama dengan mereka > itu. > > > > Sekarang Quraisy kembali tanpa dapat mengiakan atau meniadakan > berita > > tersebut. Tetapi mereka terus menyelidiki, kalau-kalau dapat > mengungkapkan > > keadaan yang sebenarnya. Sementara itu orang-orang Yathrib sudah > mengangkat > > perbekalan mereka dan kembali menuju negeri mereka sebelum pihak > Quraisy > > mengetahui benar apa yang mereka lakukan itu. > > > > Setelah kemudian Quraisy mengetahui, bahwa berita itu memang benar, > mereka > > berangkat mencari orang-orang Yathrib itu. Tetapi sudah tak ada > lagi yang > > akan dapat mereka jumpai selain Sa'd b. 'Ubada, yang lalu diambil > dan > > dibawanya ke Mekah. Ia disiksa. Tetapi kemudian Jubair b. Mut'im > b. 'Adi dan > > al-Harith b. Umayya datang menolongnya. Dulu orang ini pernah > menolong > > mereka ketika mereka dalam perjalanan perdagangan ke Syam lewat > Yathrib. > > > > Kalau begitu kekuatiran Quraisy kiranya tidak berlebih-lebihan, > begitu juga > > dalam mengejar jejak mereka yang telah ikrar kepada Muhammad akan > memerangi > > mereka itu. Mereka telah mengenalnya selama tigabelas tahun terus- > menerus, > > sejak permulaan kenabiannya. Mereka sudah berusaha mati-matian > melancarkan > > perang pasif itu kepadanya, dan masing-masing sudah pula > menghadapinya. > > Mereka mengetahui itu adalah karena keyakinannya kepada Tuhan, > karena > > teguhnya ia berpegang pada ajaran yang benar. Ia sudah tak dapat > dilunakkan > > dan tak dapat pula dibujuk. Ia tak pernah gentar menghadapi > gangguan, > > menghadapi siksaan, menghadapi pembunuhan. Sesudah ia dan > > pengikut-pengikutnya disakiti dengan pelbagai macam gangguan, > sesudah ia > > dikepung di celah-celah bukit, seluruh penduduk Mekah diteror dengan > > bermacam-macam ketakutan supaya jangan jadi pengikutnya, terbayang > oleh > > Quraisy bahwa mereka sudah hampir mengalahkannya, kegiatannya hanya > akan > > terbatas dalam lingkaran sempit pengikut-pengikutnya yang masih > berpegang > > pada agama itu saja. Dia dan sahabat-sahabatnya tidak lama lagi > sudah akan > > jemu dalam pengasingan, dan akan kembali tunduk menyerah di bawah > kekuasaan > > mereka. > > > > Tetapi sekarang, dengan adanya perjanjian persekutuan baru ini, > pintu > > harapan akan menang jadi terbuka didepan Muhammad dan pengikut- > pengikutnya. > > Setidak-tidaknya harapan kebebasan menyebarkan agama, serta > menyerang > > berhala-berhala dan penyembah-penyembahnya. Siapa tahu apa yang > akan terjadi > > kelak terhadap masyarakat seluruh jazirah Arab itu, bila sudah > mendapat > > bantuan Yathrib berikut Aus dan Khazrajnya, dan sesudah mendapat > > perlindungan dari serangan musuh, disertai adanya kebebasan > melakukan > > upacara agama serta mengajak pihak lain turut bergabung. Kalau > Quraisy tidak > > dapat mengikis gerakan ini di tanah tumpah darahnya sendiri maka > kekuatiran > > mereka pada hari kemudiannya tetap selalu membayang, dan kemenangan > Muhammad > > terhadap mereka masih tetap menggelisahkan mereka. > > > > Oleh karena itu sungguh-sungguh mereka memikirkan apa yang harus > mereka > > lakukan guna menggagalkan usaha Muhammad itu, serta menghancurkan > gerakan > > barunya. Demikian juga dia sendiri tidak kurang dari Quraisy dalam > > memikirkan hal ini. Pintu yang telah dibukakan Tuhan di hadapannya > itu ialah > > pintu kehormatan bagi agama Allah, pintu yang akan memberi tempat > pada arti > > kebenaran. Perjuangan yang sekarang berkecamuk antara dia dengan > pihak > > Quraisy, adalah suatu peristiwa yang paling hebat terjadi sejak masa > > kerasulannya, yakni suatu perjuangan hidup atau mati bagi kedua > belah pihak. > > Sudah tentu, kemenangan itu ada pada pihak yang benar. Keputusannya > sudah > > bulat. Bolehlah ia minta pertolongan Tuhan. Biarlah, segala tipu- > daya yang > > sudah dilakukan Quraisy itu akan bersifat lebih menghina mereka > sendiri > > melebihi yang sudah-sudah. Ia akan terus maju, tapi dengan sikap > bijaksana, > > tenang dan hati-hati. Masalahnya adalah masalah kecekatan politik > dan > > kecerdikan seorang pemimpin yang saksama. > > > > Muhammad Mengijinkan Muslimin Mekah Hijrah ke Yathrib > > Dimintanya sahabat-sahabatnya supaya menyusul kaum Anshar ke > Yathrib. Hanya > > saja dalam meninggalkan Mekah hendaknya mereka terpencar-pencar, > supaya > > jangan sampai menimbulkan kepanikan pihak Quraisy terhadap mereka. > > > > Mulailah kaum Muslimin melakukan hijrah secara sendiri-sendiri atau > > kelompok-kelompok kecil. Akan tetapi hal itu rupanya sudah > diketahui oleh > > pihak Quraisy. Mereka segera bertindak, berusaha mengembalikan yang > masih > > dapat dikembalikan itu ke Mekah untuk kemudian dibujuk supaya > kembali kepada > > kepercayaan mereka, kalau tidak akan disiksa dan dianiaya. Sampai- > sampai > > tindakan itu ialah dengan cara memisahkan suami dari isteri; kalau > si isteri > > dari pihak Quraisy ia tidak dibolehkan pergi ikut suami. Yang tidak > menurut, > > isterinya yang masih dapat mereka kurung, dikurung. > > > > Akan tetapi mereka takkan dapat berbuat lebih dari itu. Mereka > kuatir akan > > pecah perang saudara antar-kabilah jika mereka mencoba membunuh > salah > > seorang dari kabilah itu. > > > > Berturut-turut kaum Muslimin hijrah ke Yathrib, sedang Muhammad > tetap berada > > di posnya. Tak ada orang yang mengetahui, dia akan tetap tinggal di > > tempatnya itu atau sudah mengambil keputusan akan hijrah juga. > Dahulu juga > > mereka tidak mengetahui, ketika sahabat-sahabatnya diijinkan hijrah > ke > > Abisinia, sedang dia sendiri tetap di Mekah menyerukan anggota- > anggota > > keluarganya yang lain ke dalam Islam. Bahkan Abu Bakrpun, ketika > minta ijin > > akan turut hijrah ke Yathrib, ia hanya berkata: "Jangan tergesa- > gesa; > > kalau-kalau Tuhan menyertakan seorang kawan." Dan tidak lebih dari > itu. > > > > Sungguhpun begitu pihak Quraisy sendiri sudah seribu kali > memperhitungkan > > hijrah Nabi ke Yahtrib itu. Jumlah kaum Muslimin di sana sudah > begitu banyak > > sehingga hampir-hampir mereka itu menjadi pihak yang menentukan. > Sekarang > > datang pula mereka yang hijrah dari Mekah menggabungkan diri, > sehingga > > mereka jadi bertambah kuat juga adanya. Dalam pada itu, apabila > Muhammad - > > orang yang sudah mereka kenal berpendirian teguh dengan pendapatnya > yang > > tepat dan berpandangan jauh - sampai menyusul ke Yathrib, mereka > kuatir > > penduduk Yathrib itu kelak akan menyerbu Mekah, atau akan menutup > jalur > > perjalanan perdagangan mereka ke Syam atau akan membuat mereka mati > > kelaparan seperti yang pernah mereka lakukan dulu terhadap Muhammad > dan > > sahabat-sahabatnya tatkala mereka membuat piagam pemboikotan dan > memaksa > > mereka tinggal di celah-celah gunung selama tigapuluh bulan. > > > > Komplotan Quraisy Mau Membunuh Muhammad > > Apabila Muhammad masih tinggal di Mekah dan berusaha akan > meninggalkan > > tempat itu, maka mereka masih merasa terancam oleh adanya tindakan > pihak > > Yathrib dalam membela Nabi dan Rasul. Jadi tak ada jalan keluar > bagi mereka > > selain dengan membunuhya. Dengan begitu mereka lepas dari > malapetaka yang > > terus-menerus itu. Tetapi kalau juga mereka membunuhnya, tentu > Keluarga > > Hasyim dan Keluarga Muttalib akan menuntut balas. Maka pecahlah > perang > > saudara di Mekah, dan suatu bencana yang sangat mereka takuti juga > akan > > datang dari pihak Yathrib. > > > > Sekarang mereka mengadakan pertemuan di Dar'n-Nadwa membahas semua > persoalan > > itu serta cara-cara pencegahannya. Salah seorang dari mereka > mengusulkan: > > > > "Masukkan dia dalam kurungan besi dan tutup pintunya rapat-rapat > kemudian > > awasi biar dia mengalami nasib seperti penyair-penyair semacamnya > sebelum > > dia; seperti Zuhair dan Nabigha." > > > > Tetapi pendapat ini tidak mendapat suara. > > > > "Kita keluarkan dia dari lingkungan kita, kita buang dari negeri > kita. > > Sesudah itu tidak perlu kita pedulikan lagi urusannya," demikian > terdengar > > suara yang lain. Tetapi mereka kuatir ia akan terus menyusul ke > Medinah dan > > apa yang mereka takuti justru akan menimpa mereka. > > > > Akhirnya mereka memutuskan, dari setiap kabilah akan diambil > seorang pemuda > > yang tegap, dan setiap pemuda itu akan dipersenjatai dengan sebilah > pedang > > yang tajam, yang secara bersama-sama sekaligus mereka akan > menghantamnya, > > dan darahnya dapat dipencarkan antar-kabilah. Dengan demikian > Banu 'Abd > > Manaf takkan dapat memerangi mereka semua. Mereka akan menebus > darah itu > > kemudian dengan harta. Maka terlepaslah Quraisy dan orang yang > membuat > > porak-poranda dan mencerai-beraikan kabilah-kabilah mereka itu. > > > > Mereka menyetujui pendapat ini dan merasa cukup puas. Mereka > mengadakan > > seleksi di kalangan pemuda-pemuda mereka. Mereka menganggap bahwa > soal > > Muhammad akan sudah selesai. Beberapa hari lagi ia akan terkubur > habis ke > > dalam tanah, bersama ajarannya, dan mereka yang sudah hijrah ke > Yathrib akan > > kembali ke tengah-tengah masyarakat, akan kembali kepada > kepercayaan dan > > kepada dewa-dewa mereka. Quraisy dan negeri Arab yang sudah dipecah- > belah, > > kedudukannya yang sudah mulai lemah, dengan demikian akan kembali > bersatu. > > > > Catatan kaki: > > [1] Hilf (amak ahlaf) pernyataan sumpah setia-kawan atau bersahabat > baik > > antar kabilah bersangkutan yang biasa berlaku dalam tradisi > masyarakat Arab > > pada masa itu. Halif (jamak hulafa'), yakni pihak yang mengadakan > > persahabatan, kawan-kawan sepersekutuan (A). > > [2] Bai'at'l-'Aqaba, secara harfiah berarti pernyataan dan sumpah > setia yang > > diadakan di bukit 'Aqaba (A). > > [3] Hari-hari Tasyriq ialah tiga hari berturut-turut setelah hari > Raya > > Kurban (lebaran Haji) (A). > > [4] Yakni berperang habis-habisan melawan semua orang (A). > > [5] Yakni Quraisy (A). > > > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/