Mas Reporter,

Postingan mas Rudyanto itu terjemahan buku "Hayat Muhammad" dari Dr.
Muhammad Haykal.
Mungkin diambil dari http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html

Salam
Ary



----- Original Message ----- 
From: "reporter_jalanan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, February 22, 2006 9:07 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Sejarah Hidup Muhammad (10)


> Bung Rudy,
>
> Numpang tanya, judul bukunya apa ya? Juga penerbitnya...
> Kok panjang banget..kira-kira habisnya seri keberapa?
>
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > IKRAR 'AQABA
> >
> > Kabilah-kabilah Menolak Muhammad Secara Kasar
> > ORANG-ORANG Quraisy tidak dapat memahami arti isra', juga mereka
> yang sudah
> > Islam banyak yang tidak memahami artinya seperti sudah disebutkan
> tadi. Itu
> > sebabnya, ada kelompok yang lalu meninggalkan Muhammad yang tadinya
> sudah
> > sekian lama menjadi pengikutnya. Permusuhan Quraisy terhadap
> Muhammad dan
> > terhadap kaum Muslimin makin keras juga, sehingga mereka sudah
> merasa
> > sungguh kesal karenanya. Rasanya tak ada lagi harapan bagi Muhammad
> akan
> > mendapat dukungan kabilah-kabilah sesudah ternyata Thaqif dari Ta'if
> > menolaknya dengan cara yang tidak baik. Demikian juga kemudian
> > kabilah-kabilah Kinda, Kalb, Banu 'Amir dan Banu Hanifa semua
> menolaknya,
> > ketika ia datang mengenalkan diri kepada mereka pada musim ziarah.
> >
> > Sesudah itu Muhammad merasa, bahwa tiada seorangpun dari Quraisy itu
> > nampaknya yang dapat diharapkan diajak kepada kebenaran. Kabilah-
> kabilah
> > lain di luar Quraisy yang berada di sekitar Mekah dan yang datang
> berziarah
> > ke tempat itu dari segenap penjuru daerah Arab, melihat keadaannya
> yang
> > dikucilkan itu dan melihat sikap permusuhan Quraisy kepadanya
> demikian rupa,
> > membuat setiap orang yang mendukungnya jadi memusuhi mereka.
> Sekarang sikap
> > Quraisy tambah keras pula menentangnya.
> >
> > Meskipun Muhammad sudah merasa berbesar hati karena adanya Hamzah
> dan 'Umar,
> > dan meskipun ia sudah yakin, bahwa Quraisy tidak akan terlalu
> membahayakan
> > melebihi yang sudah-sudah mengingat adanya pertahanan pihak
> keluarganya dari
> > Banu Hasyim dan Banu Abd'l-Muttalib, tapi ia melihat -sampai pada
> waktu itu-
> > bahwa risalah Tuhan itu akan terhenti hanya pada suatu lingkaran
> pengikutnya
> > saja. Mereka yang terdiri dari orang-orang yang masih lemah dan
> sedikit
> > sekali jumlahnya, hampir-hampir saja punah atau tergoda meninggalkan
> > agamanya kalau tidak segera datang kemenangan dan pertolongan
> Tuhan. Hal ini
> > berjalan cukup lama. Muhammad makin dikucilkan di tengah-tengah
> keluarganya,
> > kedengkian Quraisy juga bertambah besar.
> >
> > Adakah pengasingan yang demikian ini telah melemahkan jiwanya dan
> dapat
> > mematahkan semangatnya? Sekali-kali tidak! Bahkan kepercayaannya
> akan
> > kebenaran yang datang dari Tuhan itu lebih luhur daripada sekedar
> > pertimbangan-pertimbangan yang akan dapat melemahkan jiwa biasa.
> Bagi orang
> > yang berjiwa luar biasa hal ini justru akan lebih memperkuat
> kepercayaannya.
> >
> > Dalam keadaan terasing itu - dengan sahabat-sahabat di
> sekelilingnya -
> > Muhammad yakin sekali Tuhan akan memberikan pertolongan kepadanya
> dan
> > agamanyapun akan mengatasi semua agama. Badai kedengkian tidak
> sampai
> > menggoyangkan hatinya. Bahkan tetap ia tinggal di Mekah selama
> beberapa
> > tahun. Tidak peduli ia harta Khadijah dan hartanya sendiri akan
> habis.
> > Keadaannya yang sangat miskin tidak sampai melemahkan hatinya.
> Jiwanya tak
> > pernah gandrung kepada apapun selain dari pertolongan Tuhan yang
> sudah pasti
> > akan diberikan kepadanya.
> >
> > Apabila musim ziarah sudah tiba, orang-orang dari segenap jazirah
> Arab sudah
> > berkumpul lagi di Mekah, iapun mulai menemui kabilah-kabilah itu.
> Diajaknya
> > mereka memahami kebenaran agama yang dibawanya itu. Tidak peduli ia
> apakah
> > kabilah-kabilah tidak mau menerima ajakannya, atau akan mengusirnya
> secara
> > kasar. Beberapa orang pandir dari Quraisy berusaha menghasut ketika
> > diketahui ia terus menyampaikan amanat Tuhan itu kepada orang
> ramai. Mereka
> > memperlakukannya dengan segala kejahatan. Tetapi semua itu tidak
> mengubah
> > ketenangan jiwanya dan ia yakin sekali akan hari esok. Allah Maha
> Agung
> > telah mengutusnya demi kebenaran. Sudah tentu Dialah Pembela dan
> Pendukung
> > kebenaran itu. Tuhan juga Yang telah mewahyukan kepadanya, supaya
> dalam
> > berdebat hendaknya dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya.
> >
> > "Sehingga permusuhan antara engkau dengan dia itu sudah seperti
> persahabatan
> > yang erat sekali. (Qur'an, 41: 34) Dan supaya bicara dengan mereka
> dengan
> > lemah-lembut, kalau-kalau mereka mau sadar dan merasa gentar. Jadi,
> > tabahkanlah hati menghadapi siksaan mereka. Tuhan bersama mereka
> yang tabah
> > hati.
> >
> > Tanda Kemenangan Dari Arah Yathrib
> > Tidak selang berapa tahun kemudian Muhammad menunggu tiba-tiba
> tampak tanda
> > permulaan kemenangan itu datang dari arah Yathrib. Bagi Muhammad
> Yathrib
> > mempunyai arti hubungan bukan hubungan dagang, tetapi suatu
> hubungan yang
> > dekat sekali. Di tempat itu ada sebuah kuburan, dan sebelum wafat,
> sekali
> > setahun ibunya berziarah ke tempat itu. Sedang famili-familinya,
> dari pihak
> > Banu Najjar, ialah keluarga kakeknya Abd'l-Muttalib dari pihak ibu.
> Kuburan
> > itu ialah makam ayahnya, Abdullah b. Abd'l-Muttalib. Ke makam
> inilah Aminah
> > sebagai isteri yang setia berziarah. Dulu Abd'l-Muttalib juga
> sebagai ayah
> > yang kehilangan anak yang sedang muda belia dan tegap, pernah
> berziarah.
> > Ketika berusia enam tahun, Muhammad juga pernah ke Yathrib menemani
> ibunya.
> > Jadi bersama ibunya ia juga ziarah ke makam ayahnya itu. Kemudian
> mereka
> > berdua kembali pulang. Aminah jatuh sakit di tengah perjalanan,
> sampai
> > wafat. Lalu dikuburkan di Abwa' - pertengahan jalan antara Yathrib
> dengan
> > Mekah.
> >
> > Jadi tidak heranlah apabila tanda-tanda kemenangan bagi Muhammad
> itu dimulai
> > dari jurusan sebuah kota yang mempunyai hubungan sedemikian rupa.
> Ke arah
> > ini jugalah dulu ia menghadap, tatkala dalam sembahyang itu
> > al-Masjid'l-Aqsha di Bait'l-Maqdis dijadikan kiblatnya, tempat
> sesepuhnya
> > Musa dan Isa. Tidak heran apabila nasib baik itu akan jatuh di
> Yathrib. Di
> > tempat ini Muhammad akan beroleh kemenangan, di tempat ini Islam
> akan
> > beroleh kemenangan, di tempat ini pula Islam akan memperoleh sukses
> dan
> > berkembang.
> >
> > Hubungan Yahudi dengan Aus dan Khazraj
> > Nasib baik telah jatuh di Yathrib, suatu hal yang tidak terjadi
> pada kota
> > yang lain. Waktu itu dua kabilah Aus dan Khazraj adalah penyembah
> berhala di
> > Yathrib. Mereka saling bertetangga dengan orang-orang Yahudi.
> Sering pula
> > timbul kebencian antara mereka itu dan dari kebencian ini sampai
> timbul pula
> > peperangan.
> >
> > Sejarah memperlihatkan bahwa orang-orang Masehi di Syam, yang
> berada di
> > bawah pengaruh Rumawi Timur (Bizantium) sangat membenci orang-orang
> Yahudi,
> > sebab mereka percaya bahwa mereka inilah yang telah menyiksa dan
> menyalib
> > Isa al-Masih. Mereka menyerbu Yathrib guna memerangi orang-orang
> Yahudi.
> > Akan tetapi karena tidak berhasil mereka lalu membujuk dan meminta
> bantuan
> > Aus dan Khazraj. Tidak sedikit jumlah orang-orang Yahudi itu
> kemudian yang
> > mereka bunuh. Dengan demikian kedudukan orang-orang Yahudi sebagai
> yang
> > dipertuan dijatuhkan, dan orang-orang Arab kabilah Aus dan Khazraj
> yang
> > tadinya terbatas hanya sebagai kuli telah dinaikkan. Sesudah itu
> orang-orang
> > Arab itu berusaha lagi akan menghantam orang-orang Yahudi supaya
> kekuasaan
> > mereka atas kota yang makmur dan subur dengan pertanian dan air itu
> lebih
> > besar lagi. Siasat mereka ini berhasil baik sekali.
> >
> > Tetapi pihak Yahudi sendiri kemudian menyadari akan bencana yang
> menimpa
> > diri mereka itu. Permusuhan dan kebencian pihak Yahudi Yathrib
> terhadap Aus
> > dan Khazraj makin mendalam, Aus dan Khazrajpun demikian juga
> terhadap
> > Yahudi.
> >
> > Sekarang pengikut-pengikut Musa ini melihat, bahwa pertempuran yang
> dilawan
> > dengan pertempuran berarti akan menghabiskan mereka sama sekali,
> apalagi
> > kalau Aus dan Khazraj sampai bersahabat baik1 dengan orang-orang
> Arab, yang
> > seagama dengan Ahli Kitab. Maka dalam siasat mereka, mereka
> menempuh suatu
> > cara bukan mencari kemenangan dalam pertempuran, melainkan dengan
> > menggunakan siasat memecah-belah. Mereka melakukan intrik di
> kalangan Aus
> > dengan Khazraj, menyebarkan provokasi permusuhan dan kebencian di
> kalangan
> > mereka, supaya masing-masing pihak selalu bersiap-siap akan saling
> > bertempur.
> >
> > Dengan demikian selamatlah propaganda mereka itu. Mereka sekarang
> dapat
> > memperbesar perdagangan dan kekayaan mereka. Kekuasaan mereka yang
> sudah
> > hilang dapat mereka rebut kembali, termasuk rumah-rumah dan harta
> tidak
> > bergerak lainnya.
> >
> > Di samping konflik karena berebut kedaulatan dan kekuasaan dalam
> hidup
> > bertetangga Yahudi-Arab Yathrib itu, masih ada pengaruh lain yang
> lebih
> > dalam pada pihak Aus dan Khazraj melebihi penduduk jazirah Arab
> yang manapun
> > juga - yaitu dalam arti pengaruh rohani.
> >
> > Beberapa Orang Yathrib Masuk Islam
> > Orang-orang Yahudi sebagai Ahli Kitab dan penganjur monotheisma
> sangat
> > mencela tetangga-tetangga mereka yang terdiri dari kaum pagan dengan
> > penyembah berhala sebagai pendekatan kepada Tuhan.
> >
> > Mereka diperingatkan bahwa kelak akan ada seorang nabi yang akan
> > menghabiskan mereka dan mendukung Yahudi. Tetapi propaganda ini
> tidak sampai
> > membuat orang-orang Arab itu mau menganut agama Yahudi. Soalnya
> karena dua
> > sebab: pertama karena selalu ada perang antara kaum Nasrani dan
> kaum Yahudi,
> > yang lalu membuat Yahudi Yathrib hanya hidup cari selamat, yang
> berarti akan
> > menjamin lancarnya perdagangan mereka. Kedua, orang-orang Yahudi
> > beranggapan, bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan, dan mereka
> tidak mau
> > ada bangsa lain memegang kedudukan ini. Di samping itu mereka
> memang tidak
> > pernah mengajak orang lain menganut agamanya dan merekapun tidak
> pula keluar
> > dari lingkungan Keluarga Israil. Atas dasar ke dua sebab tersebut,
> hubungan
> > tetangga dan hubungan dagang antara Yahudi dengan Arab -Aus dan
> Khazraj -
> > membuat lebih banyak mengetahui cerita-cerita kerohanian dan
> masalah-masalah
> > agama lainnya di banding dengan golongan Arab yang lain. Ini
> menunjukkan
> > bahwa tak ada suatu golongan dari kalangan Arab yang dapat menerima
> ajakan
> > Muhammad dalam arti spiritual seperti yang dilakukan oleh penduduk
> Yathrib
> > itu.
> >
> > Suwaid bin'sh-Shamit adalah seorang bangsawan terkemuka di Yathrib.
> Karena
> > ketabahannya, pengetahuannya, kebangsawanan dan keturunannya,
> masyarakatnya
> > sendiri menamakannya al-Ramil (yang sempurna). Pada waktu
> membicarakan ini
> > Suwaid sedang berada di Mekah berziarah. Muhammad lalu menemuinya
> dan
> > diajaknya ia mengenal Tuhan dan menganut Islam.
> >
> > "Barangkali yang ada padamu itu sama dengan yang ada padaku," kata
> Suwaid.
> >
> > "Apa yang ada padamu?" tanya Muhammad.
> >
> > "Kata-kata mutiara oleh Luqman."
> >
> > Lalu Muhammad minta supaya hal itu dikemukakan.
> > "Memang itu kata-kata yang baik," kata Muhammad setelah oleh Suwaid
> > dikemukakan. "Tapi yang ada padaku lebih utama tentunya, yaitu
> Qur'an
> > sebagai bimbingan dan cahaya."
> >
> > Lalu dibacakannya ayat-ayat Qur'an itu kepadanya disertai ajakan
> agar ia
> > sudi menerima Islam. Gembira sekali Suwaid mendengar ini.
> >
> > "Memang baik sekali ini," katanya. Lalu ia pergi hendak memikirkan
> hal
> > tersebut. Ada sementara orang yang berkata ketika ia dibunuh oleh
> Khazraj,
> > bahwa ia mati sebagai Muslim.
> >
> > Peristiwa Suwaid b. Shamit ini bukan contoh satu-satunya yang
> menunjukkan
> > adanya pengaruh Yahudi dan Arab di Yathrib yang bertetangga itu,
> dari segi
> > rohani.
> >
> > Keadaan Aus dan Khazraj yang begitu bermusuhan sebagai akibat
> provokasi
> > pihak Yahudi seperti yang sudah kita ketahui, satu sama lain
> mencari sekutu
> > di kalangan kabilah-kabilah Arab untuk memerangi lawannya. Dalam
> hal ini
> > kedatangan Abu'l Haisar Ans b. Rafi' ke Mekah disertai pemuda-
> pemuda dari
> > Banu Abd'l-Asyhal - termasuk Iyas b. Mu'adh - adalah dalam rangka
> mencari
> > persekutuan dengan pihak Quraisy dan golongannya sendiri dari pihak
> Khazraj.
> > Muhammad mengetahui hal ini. Ditemuinya mereka itu, dan
> diperkenalkannya
> > Islam kepada mereka. Lalu dibacanya ayat-ayat Qur'an kepada mereka.
> >
> > Pada waktu itu, Iyas b.Mu'adh sebagai pemuda remaja mengatakan:
> > "Kawan-kawan, ini adalah lebih baik daripada apa yang ada pada kita
> semua."
> >
> > Perang Bu'ath
> > Mereka kemudian kembali pulang ke Yathrib. Tak ada yang masuk Islam
> di
> > antara mereka itu, selain Iyas. Mereka semua sedang sibuk mencari
> sekutu
> > sebagai suatu persiapan karena adanya insiden Bu'ath yang telah
> melibatkan
> > Aus dan Khazraj ke dalam api perang saudara itu, tidak lama sesudah
> Abu'l
> > Haisar dan rombongannya kembali dari Mekah. Akan tetapi kata-kata
> Muhammad
> > 'alaihissalam telah meninggalkan bekas yang dalam ke dalam jiwa
> mereka
> > setelah terjadinya insiden itu, yang lalu membuat Aus dan Khazraj
> menantikan
> > Muhammad sebagai Nabi, sebagai Rasul, sebagai wakil dan pemuka
> mereka.
> >
> > Memang, terjadinya insiden Bu'ath itu tidak lama sesudah Abu'l-
> Haisar
> > kembali ke Yathrib. Pada waktu itulah pertempuran sengit antara Aus
> dan
> > Khazraj terjadi, yang membawa akibat timbulnya permusuhan yang
> berakar dalam
> > sekali. Setiap golongan lalu bertanya-tanya kalau-kalau mereka itu
> yang
> > menang: akan tetapkah mereka dengan kawan-kawan mereka itu, ataukah
> akan
> > dikikis habis. Abu Usaid Hudzair sebagai pemuka Aus, sangat dendam
> sekali
> > kepada Khazraj.
> >
> > Tatkala pertempuran sudah dimulai, pihak Aus mengalami suatu
> kekacauan.
> > Mereka lari tunggang-langgang ke arah Najd, yang oleh pihak Khazraj
> lalu
> > diejek. Hudzair yang mendengarkan ejekan itu menetakkan ujung
> lembingnya ke
> > pahanya; lalu turun dengan mengatakan:
> >
> > "Sungguh luar biasa! Tidak akan tinggal diam sebelum aku mati
> terbunuh.
> > Wahai masyarakat Aus, kalau kamu mau menyerahkan aku, lakukanlah!"
> >
> > Pihak Aus sekarang mau bertempur lagi. Pengalaman pahit yang telah
> menimpa
> > mereka menyebabkan mereka kini berjuang mati-matian. Khazraj dapat
> mereka
> > hancurkan. Rumah-rumah dan kebun kurma Khazraj oleh Aus dibakar.
> Kemudian
> > Sa'd b. Mu'adh al-Asyhadi bertindak melindungi Khazraj. Sementara
> itu
> > Hudzair bermaksud akan mendatangi rumah demi rumah, membunuhi satu-
> satu
> > mereka sampai tak ada yang hidup lagi, kalau tidak segera Abu Qais
> > ibn'l-Aslat kemudian datang mencegahnya guna menjaga solidaritas
> kepercayaan
> > mereka. "Bertetangga dengan mereka lebih baik daripada bertetangga
> dengan
> > rubah."
> >
> > Sejak itu orang-orang Yahudi dapat mengembalikan kedudukannya di
> Yathrib.
> > Baik yang menang maupun yang kalah dari kalangan Aus dan Khazraj
> sama-sama
> > berpendapat tentang akibat buruk yang telah mereka lakukan itu. Hal
> ini yang
> > sekarang terpikir oleh mereka, dan mereka sudah mempertimbangkan
> pula akan
> > mengangkat seorang raja atas mereka itu. Untuk itu mereka lalu
> memilih
> > Abdullah b. Muhammad dari pihak Khazraj yang sudah kalah, mengingat
> > kedudukan dan pandangannya yang baik. Akan tetapi karena
> perkembangan
> > situasi yang begitu pesat, keinginan mereka itu tidak sampai
> terlaksana.
> > Soalnya ialah karena ada beberapa orang dari Khazraj pergi ke Mekah
> pada
> > musim ziarah.
> >
> > Di tempat ini Muhammad menemui mereka dan menanyakan keadaan
> mereka, yang
> > kemudian diketahuinya, bahwa mereka adalah kawan-kawan orang-orang
> Yahudi.
> > Ketika itu orang-orang Yahudi di Yathrib mengatakan apabila mereka
> saling
> > berselisih.
> >
> > "Sekarang akan ada seorang nabi utusan Tuhan yang sudah dekat
> waktunya. Kami
> > akan jadi pengikutnya dan kami dengan dia akan memerangi kamu
> seperti dalam
> > perang 'Ad dan Iram."
> >
> > Setelah Nabi bicara dengan mereka dan diajaknya mereka bertauhid
> kepada
> > Allah, satu sama lain mereka saling berpandang-pandangan.
> >
> > "Sungguh inilah Nabi yang pernah dijanjikan orang-orang Yahudi
> kepada kita,"
> > kata mereka. "Jangan sampai mereka mendahului kita."
> >
> > Seruan Muhammad mereka sambut dengan baik dan menyatakan diri
> mereka masuk
> > Islam. Lalu kata mereka:
> >
> > "Kami telah meninggalkan golongan kami - yakni Aus dan Khazraj -
> dan tidak
> > ada lagi golongan yang saling bermusuhan dan saling mengancam.
> Mudah-mudahan
> > Tuhan mempersatukan mereka dengan tuan. Bila mereka itu sudah dapat
> > dipertemukan dengan tuan, maka tak adalah orang yang lebih mulia
> dari tuan."
> >
> > Ikrar2 'Aqaba yang Pertama
> > Orang-orang itu lalu kembali ke Medinah. Dua orang diantara mereka
> itu dari
> > Banu'n-Najjar, keluarga Abd'l-Muttalib dari pihak ibu - kakek
> Muhammad yang
> > telah mengasuhnya sejak kecil. Kepada masyarakatnya itu mereka
> menyatakan
> > sudah menganut Islam. Ternyata merekapun menyambut pula dengan
> senang hati
> > agama ini, yang berarti akan membuat mereka menjadi golongan
> monotheis
> > seperti orang-orang Yahudi. Bahkan membuat lebih baik dari mereka.
> Dengan
> > demikian tiada suatu keluargapun, baik Aus atau Khazraj, yang tidak
> menyebut
> > nama Muhammad 'alaihissalam.
> >
> > Tiba giliran tahun berikutnya, bulan-bulan sucipun datang lagi
> bersama
> > datangnya musim ziarah ke Mekah, dan ke tempat itu datang pula
> duabelas
> > orang penduduk Yathrib. Mereka ini bertemu dengan Nabi di 'Aqaba.
> Di tempat
> > inilah mereka menyatakan ikrar atau berjanji kepada Nabi (yang
> kemudian
> > dikenal dengan nama) Ikrar 'Aqaba pertama. Mereka berikrar
> kepadanya untuk
> > tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak
> membunuh
> > anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah, baik di depannya atau di
> belakang.
> > Jangan menolak berbuat kebaikan. Barangsiapa mematuhi semua itu ia
> mendapat
> > pahala surga, dan kalau ada yang mengecoh, maka soalnya kembali
> kepada
> > Tuhan. Tuhan berkuasa menyiksa, juga berkuasa mengampuni segala
> dosa.
> >
> > Mush'ab b. 'Umair
> > Dalam hal ini Muhammad menugaskan kepada Mush'ab bin 'Umair supaya
> > membacakan Qur'an kepada mereka, mengajarkan Islam serta seluk-
> beluk hukum
> > agama.
> >
> > Setelah adanya ikrar ini Islam makin tersebar di Yathrib. Mush'ab
> bertugas
> > memberikan pelajaran agama di kalangan Muslimin Aus dan Khazraj.
> Gembira
> > sekali ia melihat kaum Anshar itu makin teguh kepercayaannya kepada
> Allah
> > dan kepada kebenaran. Menjelang bulan-bulan suci akan tiba, ia
> datang lagi
> > ke Mekah dan kepada Muhammad diceritakannya keadaan Muslimin di
> Yathrib itu;
> > tentang ketahanan dan kekuatan mereka, dan bahwa pada musim haji
> tahun ini
> > mereka akan datang lagi ke Mekah dalam jumlah yang lebih besar
> dengan iman
> > kepada Tuhan yang sudah lebih kuat.
> >
> > Berita-berita yang disampaikan oleh Mush'ab ini membuat Muhammad
> berpikir
> > lebih lama lagi. Pengikut-pengikutnya di Yathrib kini makin sehari
> makin
> > berkuasa dan bertambah kuat juga. Dari orang-orang Yahudi dan orang-
> orang
> > musyrik mereka tidak mendapat gangguan seperti yang dialami oleh
> > kawan-kawannya di Mekah karena gangguan Quraisy. Di samping itu
> Yathrib
> > lebih makmur daripada Mekah - ada pertanian, ada kebun kurma, ada
> anggur.
> > Bukankah lebih baik sekali apabila Muslimin Mekah itu hijrah saja
> ke tempat
> > saudara-saudara mereka di sana, yang akan terasa lebih aman? Mereka
> akan
> > bebas dari Quraisy yang selalu memfitnah agama mereka.
> >
> > Orang-orang Islam dari Yathrib
> > Selama Muhammad berpikir-pikir itu teringat olehnya akan orang-
> orang dari
> > Yathrib, mereka yang mula-mula masuk Islam itu, dan yang
> menceritakan adanya
> > permusuhan antara golongan Aus dan Khazraj. Apabila dengan
> perantaraannya
> > mereka itu sudah dapat dipersatukan Tuhan, maka tak ada orang yang
> lebih
> > mulia dari Muhammad. Sekarang mereka sudah dipertemukan Allah
> bersama dia,
> > bukankah lebih baik apabila dia juga hijrah? Ia tidak ingin membalas
> > kejahatan Quraisy itu. Iapun sadar bahwa ia lebih lemah dari mereka.
> > Kalaupun Keluarga Hasyim dan Keluarga Muttalib melindunginya dari
> > penganiayaan, mereka tidak akan membelanya dalam melakukan
> penganiayaan. Dan
> > mereka yang sudah menjadi pengikutnya juga takkan dapat melindungi
> diri dari
> > penganiayaan Quraisy dan segala macam -kejahatannya.
> >
> > Ikrar 'Aqaba yang Kedua
> > Tahun ini - 622 M - jemaah haji dari Yathrib praktis jumlahnya
> banyak
> > sekali, terdiri dari tujuhpuluh lima orang, tujuhpuluh tiga pria
> dan dua
> > wanita. Mengetahui kedatangan mereka ini, terpikir oleh Muhammad
> akan
> > mengadakan suatu ikrar lagi, tidak terbatas hanya pada seruan
> kepada Islam
> > seperti selama ini, yang selama tigabelas tahun ini terus-menerus
> > dilakukannya, dengan lemah-lembut, dengan segala kesabaran menang
> gung
> > pelbagai macam pengorbanan dan kesakitan - melainkan kini lebih
> jauh lagi
> > dari itu. Ikrar itu hendaknya menjadi suatu pakta persekutuan, yang
> dengan
> > demikian kaum Muslimin dapat mempertahankan diri: pukulan dibalas
> dengan
> > pukulan, serangan dengan serangan. Muhammad lalu mengadakan
> pertemuan
> > rahasia dengan pemimpin-pemimpin mereka.
> >
> > Setelah ada kesediaan mereka, dijanjikannya pertemuan itu akan
> diadakan di
> > 'Aqaba pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq3. Peristiwa ini oleh
> > Muslimin Yathrib tetap dirahasiakan dari kaum musyrik yang datang
> > bersama-sama mereka. Menunggu sampai lewat sepertiga malam dari
> janji mereka
> > dengan Nabi, mereka keluar meninggalkan kemah, pergi mengendap-
> endap seperti
> > burung ayam-ayam, sembunyi-sembunyi jangan sampai rahasia itu
> terbongkar.
> >
> > Sesampai mereka di gunung 'Aqaba, mereka semua memanjati lereng-
> lereng
> > gunung tersebut, demikian juga kedua wanita itu. Mereka tinggal di
> tempat
> > ini menunggu kedatangan Rasul.
> >
> > Kemudian Muhammad pun datang, bersama pamannya 'Abbas b. Abd'l-
> Muttalib -
> > yang pada waktu itu masih menganut kepercayaan golongannya sendiri.
> Akan
> > tetapi sejak sebelum itu ia sudah mengetahui dari kemenakannya ini
> akan
> > adanya suatu pakta persekutuan; dan adakalanya hal ini dapat
> mengakibatkan
> > perang. Disebutkan juga, bahwa dia sudah mengadakan perjanjian
> dengan
> > Keluarga Muttalib dan Keluarga Hasyim untuk melindungi Muhammad.
> Maka
> > dimintanya ketegasan kemanakannya itu dan ketegasan golongannya
> sendiri,
> > supaya jangan kelak timbul bencana yang akan menimpa Keluarga
> Hasyim dan
> > Keluarga Muttalib, dan dengan demikian berarti orang-orang Yathrib
> itu akan
> > kehilangan pembela. Atas dasar itulah, maka 'Abbas yang pertama
> kali bicara.
> >
> > "Saudara-saudara dari Khazraj!" kata 'Abbas. "Posisi Muhammad di
> > tengah-tengah kami sudah sama-sama tuan-tuan ketahui. Kami dan
> mereka yang
> > sepaham dengan kami telah melindunginya dari gangguan masyarakat
> kami
> > sendiri. Dia adalah orang yang terhormat di kalangan masyarakatnya
> dan
> > mempunyai kekuatan di negerinya sendiri. Tetapi dia ingin bergabung
> dengan
> > tuan-tuan juga. Jadi kalau memang tuan-tuan merasa dapat menepati
> janji
> > seperti yang tuan-tuan berikan kepadanya itu dan dapat
> melindunginya dari
> > mereka yang menentangnya, maka silakanlah tuan-tuan laksanakan.
> Akan tetapi,
> > kalau tuan-tuan akan menyerahkan dia dan membiarkannya terlantar
> sesudah
> > berada di tempat tuan-tuan, maka dari sekarang lebih baik tinggalkan
> > sajalah."
> >
> > Setelah mendengar keterangan 'Abbas pihak Yathrib menjawab: "Sudah
> kami
> > dengar apa yang tuan katakan. Sekarang silakan Rasulullah bicara.
> > Kemukakanlah apa yang tuan senangi dan disenangi Tuhan."
> >
> > Setelah membacakan ayat-ayat Qur'an dan memberi semangat Islam,
> Muhammad
> > menjawab:
> >
> > "Saya minta ikrar tuan-tuan akan membela saya seperti membela
> isteri-isteri
> > dan anak-anak tuan-tuan sendiri."
> >
> > Ketika itu Al-Bara' b. Ma'rur hadir. Dia seorang pemimpin
> masyarakat dan
> > yang tertua di antara mereka. Sejak ikrar 'Aqaba pertama ia sudah
> Islam, dan
> > menjalankan semua kewajiban agama, kecuali dalam sembahyang ia
> berkiblat ke
> > Ka'bah, sedang Muhammad dan seluruh kaum Muslimin waktu itu masih
> berkiblat
> > ke al-Masjid'l-Aqsha. Oleh karena ia berselisih pendapat dengan
> > masyarakatnya sendiri, begitu mereka sampai di Mekah segera mereka
> minta
> > pertimbangan Nabi. Muhammad melarang Al-Bara' berkiblat ke Ka'bah.
> >
> > Setelah tadi Muhammad minta kepada Muslimin Yathrib supaya
> membelanya
> > seperti mereka membela isteri dan anak-anak mereka sendiri, Al-
> Bara' segera
> > mengulurkan tangan menyatakan ikrarnya seraya berkata: "Rasulullah,
> kami
> > sudah berikrar. Kami adalah orang peperangan dan ahli bertempur
> yang sudah
> > kami warisi dari leluhur kami."
> >
> > Tetapi sebelum Al-Bara' selesai bicara, Abu'l-Haitham ibn't-
> Tayyihan datang
> > menyela:
> > "Rasulullah, kami dengan orang-orang itu - yakni orang-orang
> Yahudi -
> > terikat oleh perjanjian, yang sudah akan kami putuskan. Tetapi apa
> jadinya
> > kalau kami lakukan ini lalu kelak Tuhan memberikan kemenangan
> kepada tuan,
> > tuan akan kembali kepada masyarakat tuan dan meninggalkan kami?"
> >
> > Muhammad tersenyum, dan katanya: "Tidak, saya sehidup semati dengan
> > tuan-tuan. Tuan-tuan adalah saya dan saya adalah tuan-tuan. Saya
> akan
> > memerangi siapa saja yang tuan-tuan perangi, dan saya akan berdamai
> dengan
> > siapa saja yang tuan-tuan ajak berdamai."
> >
> > Tatkala mereka siap akan mengadakan ikrar itu, 'Abbas b. 'Ubada
> datang
> > menyela dengan mengatakan: "Saudara-saudara dari Khazraj. Untuk
> apakah
> > kalian memberikan ikrar kepada orang ini? Kamu menyatakan ikrar
> dengan dia
> > tidak melakukan perang terhadap yang hitam dan yang merah4 melawan
> > orang-orang itu5. Kalau tuan-tuan merasa, bahwa jika harta benda
> tuan-tuan
> > habis binasa dan pemuka-pemuka tuan-tuan mati terbunuh, tuan-tuan
> akan
> > menyerahkan dia (kepada musuh), maka (lebih baik) dari sekarang
> tinggalkan
> > saja dia. Kalaupun itu juga yang tuan-tuan lakukan, ini adalah suatu
> > perbuatan hina dunia akhirat. Sebaliknya, bila tuan-tuan memang
> dapat
> > menepati janji seperti yang tuan-tuan berikan kepadanya itu,
> sekalipun
> > harta-benda tuan-tuan akan habis dan bangsawan-bangsawan akan mati
> terbunuh,
> > maka silakan saja tuan-tuan terima dia. Itulah suatu perbuatan yang
> baik,
> > dunia akhirat."
> >
> > Orang ramai itu menjawab:
> >
> > "Akan kami terima, sekalipun harta-benda kami habis, bangsawan-
> bangsawan
> > kami terbunuh. Tetapi, Rasulullah, kalau dapat kami tepati semua
> ini, apa
> > yang akan kami peroleh?"
> >
> > "Surga," jawab Muhammad dengan tenang dan pasti.
> >
> > Mereka lalu mengulurkan tangan dan dia juga membentangkan
> tangannya. Ketika
> > itu mereka menyatakan ikrar kepadanya.
> >
> > Selesai ikrar itu, Nabi berkata kepada mereka:
> >
> > "Pilihkan dua belas orang pemimpin dari kalangan tuan-tuan yang
> akan menjadi
> > penanggung-jawab masyarakatnya."
> >
> > Mereka lalu memilih sembilan orang dari Khazraj dan tiga orang dari
> Aus.
> > Kemudian kepada pemimpin-pemimpin itu Nabi berkata:
> >
> > "Tuan-tuan adalah penanggung-jawab masyarakat tuan-tuan seperti
> > pertanggung-jawaban pengikut-pengikut Isa bin Mariam. Terhadap
> masyarakat
> > saya, sayalah yang bertanggungjawab."
> >
> > Dalam ikrar kedua ini mereka berkata:
> >
> > "Kami berikrar mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu
> bahagia
> > dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami
> berada,
> > dan kami tidak takut kritik siapapun atas jalan Allah ini."
> >
> > Peristiwa ini selesai pada tengah malam di celah gunung 'Aqaba,
> jauh dari
> > masyarakat ramai, atas dasar kepercayaan, bahwa hanya Allah Yang
> mengetahui
> > keadaan mereka. Akan tetapi, begitu peristiwa itu selesai, tiba-
> tiba mereka
> > mendengar ada suara berteriak yang ditujukan kepada
> Quraisy: "Muhammad dan
> > orang-orang yang pindah kepercayaan itu sudah berkumpul akan
> memerangi
> > kamu!"
> >
> > Suara itu datangnya dari seseorang yang keluar untuk urusannya
> sendiri.
> > Mengetahui keadaan mereka itu sedikit dengan melalui pendengarannya
> yang
> > selintas, ia lalu bermaksud hendak mengacaukan rencana itu dan mau
> > menanamkan kegelisahan dalam hati mereka, bahwa rencana mereka
> malam itu
> > diketahui. Akan tetapi pihak Khazraj dan Aus tetap pada janji
> mereka. Bahkan
> > 'Abbas b. 'Ubada - setelah mendengar suara si mata-mata itu -
> berkata kepada
> > Muhammad:
> >
> > "Demi Allah Yang telah mengutus tuan atas dasar kebenaran, kalau
> sekiranya
> > tuan sudi, penduduk Mina itu besok akan kami habiskan dengan pedang
> kami."
> >
> > Ketika itu Muhammad menjawab:
> >
> > "Kami tidak diperintahkan untuk itu. Kembalilah ke kemah tuan-tuan."
> >
> > Merekapun kembali ke tempat mereka bermalam, lalu tidur. Keesokan
> harinya
> > pagi-pagi baru mereka bangun.
> >
> > Beritanya di Kalangan Quraisy
> > Akan tetapi pagi itu juga Quraisy sudah mengetahui berita adanya
> ikrar itu.
> > Mereka terkejut sekali. Pagi itu pemuka-pemuka Quraisy mendatangi
> Khazraj di
> > tempatnya masing-masing. Mereka menyesalkan Khazraj dan mengatakan,
> bahwa
> > mereka tidak ingin berperang dengan Khazraj. Tetapi kenapa mau
> bersekutu
> > dengan Muhammad memerangi mereka. Ketika itu juga orang-orang
> musyrik dari
> > kalangan Khazraj bersumpah-sumpah bahwa hal semacam itu tidak ada
> sama
> > sekali. Sedang Muslimin malah diam saja setelah dilihatnya Quraisy
> lagaknya
> > akan mempercayai keterangan orang-orang yang seagama dengan mereka
> itu.
> >
> > Sekarang Quraisy kembali tanpa dapat mengiakan atau meniadakan
> berita
> > tersebut. Tetapi mereka terus menyelidiki, kalau-kalau dapat
> mengungkapkan
> > keadaan yang sebenarnya. Sementara itu orang-orang Yathrib sudah
> mengangkat
> > perbekalan mereka dan kembali menuju negeri mereka sebelum pihak
> Quraisy
> > mengetahui benar apa yang mereka lakukan itu.
> >
> > Setelah kemudian Quraisy mengetahui, bahwa berita itu memang benar,
> mereka
> > berangkat mencari orang-orang Yathrib itu. Tetapi sudah tak ada
> lagi yang
> > akan dapat mereka jumpai selain Sa'd b. 'Ubada, yang lalu diambil
> dan
> > dibawanya ke Mekah. Ia disiksa. Tetapi kemudian Jubair b. Mut'im
> b. 'Adi dan
> > al-Harith b. Umayya datang menolongnya. Dulu orang ini pernah
> menolong
> > mereka ketika mereka dalam perjalanan perdagangan ke Syam lewat
> Yathrib.
> >
> > Kalau begitu kekuatiran Quraisy kiranya tidak berlebih-lebihan,
> begitu juga
> > dalam mengejar jejak mereka yang telah ikrar kepada Muhammad akan
> memerangi
> > mereka itu. Mereka telah mengenalnya selama tigabelas tahun terus-
> menerus,
> > sejak permulaan kenabiannya. Mereka sudah berusaha mati-matian
> melancarkan
> > perang pasif itu kepadanya, dan masing-masing sudah pula
> menghadapinya.
> > Mereka mengetahui itu adalah karena keyakinannya kepada Tuhan,
> karena
> > teguhnya ia berpegang pada ajaran yang benar. Ia sudah tak dapat
> dilunakkan
> > dan tak dapat pula dibujuk. Ia tak pernah gentar menghadapi
> gangguan,
> > menghadapi siksaan, menghadapi pembunuhan. Sesudah ia dan
> > pengikut-pengikutnya disakiti dengan pelbagai macam gangguan,
> sesudah ia
> > dikepung di celah-celah bukit, seluruh penduduk Mekah diteror dengan
> > bermacam-macam ketakutan supaya jangan jadi pengikutnya, terbayang
> oleh
> > Quraisy bahwa mereka sudah hampir mengalahkannya, kegiatannya hanya
> akan
> > terbatas dalam lingkaran sempit pengikut-pengikutnya yang masih
> berpegang
> > pada agama itu saja. Dia dan sahabat-sahabatnya tidak lama lagi
> sudah akan
> > jemu dalam pengasingan, dan akan kembali tunduk menyerah di bawah
> kekuasaan
> > mereka.
> >
> > Tetapi sekarang, dengan adanya perjanjian persekutuan baru ini,
> pintu
> > harapan akan menang jadi terbuka didepan Muhammad dan pengikut-
> pengikutnya.
> > Setidak-tidaknya harapan kebebasan menyebarkan agama, serta
> menyerang
> > berhala-berhala dan penyembah-penyembahnya. Siapa tahu apa yang
> akan terjadi
> > kelak terhadap masyarakat seluruh jazirah Arab itu, bila sudah
> mendapat
> > bantuan Yathrib berikut Aus dan Khazrajnya, dan sesudah mendapat
> > perlindungan dari serangan musuh, disertai adanya kebebasan
> melakukan
> > upacara agama serta mengajak pihak lain turut bergabung. Kalau
> Quraisy tidak
> > dapat mengikis gerakan ini di tanah tumpah darahnya sendiri maka
> kekuatiran
> > mereka pada hari kemudiannya tetap selalu membayang, dan kemenangan
> Muhammad
> > terhadap mereka masih tetap menggelisahkan mereka.
> >
> > Oleh karena itu sungguh-sungguh mereka memikirkan apa yang harus
> mereka
> > lakukan guna menggagalkan usaha Muhammad itu, serta menghancurkan
> gerakan
> > barunya. Demikian juga dia sendiri tidak kurang dari Quraisy dalam
> > memikirkan hal ini. Pintu yang telah dibukakan Tuhan di hadapannya
> itu ialah
> > pintu kehormatan bagi agama Allah, pintu yang akan memberi tempat
> pada arti
> > kebenaran. Perjuangan yang sekarang berkecamuk antara dia dengan
> pihak
> > Quraisy, adalah suatu peristiwa yang paling hebat terjadi sejak masa
> > kerasulannya, yakni suatu perjuangan hidup atau mati bagi kedua
> belah pihak.
> > Sudah tentu, kemenangan itu ada pada pihak yang benar. Keputusannya
> sudah
> > bulat. Bolehlah ia minta pertolongan Tuhan. Biarlah, segala tipu-
> daya yang
> > sudah dilakukan Quraisy itu akan bersifat lebih menghina mereka
> sendiri
> > melebihi yang sudah-sudah. Ia akan terus maju, tapi dengan sikap
> bijaksana,
> > tenang dan hati-hati. Masalahnya adalah masalah kecekatan politik
> dan
> > kecerdikan seorang pemimpin yang saksama.
> >
> > Muhammad Mengijinkan Muslimin Mekah Hijrah ke Yathrib
> > Dimintanya sahabat-sahabatnya supaya menyusul kaum Anshar ke
> Yathrib. Hanya
> > saja dalam meninggalkan Mekah hendaknya mereka terpencar-pencar,
> supaya
> > jangan sampai menimbulkan kepanikan pihak Quraisy terhadap mereka.
> >
> > Mulailah kaum Muslimin melakukan hijrah secara sendiri-sendiri atau
> > kelompok-kelompok kecil. Akan tetapi hal itu rupanya sudah
> diketahui oleh
> > pihak Quraisy. Mereka segera bertindak, berusaha mengembalikan yang
> masih
> > dapat dikembalikan itu ke Mekah untuk kemudian dibujuk supaya
> kembali kepada
> > kepercayaan mereka, kalau tidak akan disiksa dan dianiaya. Sampai-
> sampai
> > tindakan itu ialah dengan cara memisahkan suami dari isteri; kalau
> si isteri
> > dari pihak Quraisy ia tidak dibolehkan pergi ikut suami. Yang tidak
> menurut,
> > isterinya yang masih dapat mereka kurung, dikurung.
> >
> > Akan tetapi mereka takkan dapat berbuat lebih dari itu. Mereka
> kuatir akan
> > pecah perang saudara antar-kabilah jika mereka mencoba membunuh
> salah
> > seorang dari kabilah itu.
> >
> > Berturut-turut kaum Muslimin hijrah ke Yathrib, sedang Muhammad
> tetap berada
> > di posnya. Tak ada orang yang mengetahui, dia akan tetap tinggal di
> > tempatnya itu atau sudah mengambil keputusan akan hijrah juga.
> Dahulu juga
> > mereka tidak mengetahui, ketika sahabat-sahabatnya diijinkan hijrah
> ke
> > Abisinia, sedang dia sendiri tetap di Mekah menyerukan anggota-
> anggota
> > keluarganya yang lain ke dalam Islam. Bahkan Abu Bakrpun, ketika
> minta ijin
> > akan turut hijrah ke Yathrib, ia hanya berkata: "Jangan tergesa-
> gesa;
> > kalau-kalau Tuhan menyertakan seorang kawan." Dan tidak lebih dari
> itu.
> >
> > Sungguhpun begitu pihak Quraisy sendiri sudah seribu kali
> memperhitungkan
> > hijrah Nabi ke Yahtrib itu. Jumlah kaum Muslimin di sana sudah
> begitu banyak
> > sehingga hampir-hampir mereka itu menjadi pihak yang menentukan.
> Sekarang
> > datang pula mereka yang hijrah dari Mekah menggabungkan diri,
> sehingga
> > mereka jadi bertambah kuat juga adanya. Dalam pada itu, apabila
> Muhammad -
> > orang yang sudah mereka kenal berpendirian teguh dengan pendapatnya
> yang
> > tepat dan berpandangan jauh - sampai menyusul ke Yathrib, mereka
> kuatir
> > penduduk Yathrib itu kelak akan menyerbu Mekah, atau akan menutup
> jalur
> > perjalanan perdagangan mereka ke Syam atau akan membuat mereka mati
> > kelaparan seperti yang pernah mereka lakukan dulu terhadap Muhammad
> dan
> > sahabat-sahabatnya tatkala mereka membuat piagam pemboikotan dan
> memaksa
> > mereka tinggal di celah-celah gunung selama tigapuluh bulan.
> >
> > Komplotan Quraisy Mau Membunuh Muhammad
> > Apabila Muhammad masih tinggal di Mekah dan berusaha akan
> meninggalkan
> > tempat itu, maka mereka masih merasa terancam oleh adanya tindakan
> pihak
> > Yathrib dalam membela Nabi dan Rasul. Jadi tak ada jalan keluar
> bagi mereka
> > selain dengan membunuhya. Dengan begitu mereka lepas dari
> malapetaka yang
> > terus-menerus itu. Tetapi kalau juga mereka membunuhnya, tentu
> Keluarga
> > Hasyim dan Keluarga Muttalib akan menuntut balas. Maka pecahlah
> perang
> > saudara di Mekah, dan suatu bencana yang sangat mereka takuti juga
> akan
> > datang dari pihak Yathrib.
> >
> > Sekarang mereka mengadakan pertemuan di Dar'n-Nadwa membahas semua
> persoalan
> > itu serta cara-cara pencegahannya. Salah seorang dari mereka
> mengusulkan:
> >
> > "Masukkan dia dalam kurungan besi dan tutup pintunya rapat-rapat
> kemudian
> > awasi biar dia mengalami nasib seperti penyair-penyair semacamnya
> sebelum
> > dia; seperti Zuhair dan Nabigha."
> >
> > Tetapi pendapat ini tidak mendapat suara.
> >
> > "Kita keluarkan dia dari lingkungan kita, kita buang dari negeri
> kita.
> > Sesudah itu tidak perlu kita pedulikan lagi urusannya," demikian
> terdengar
> > suara yang lain. Tetapi mereka kuatir ia akan terus menyusul ke
> Medinah dan
> > apa yang mereka takuti justru akan menimpa mereka.
> >
> > Akhirnya mereka memutuskan, dari setiap kabilah akan diambil
> seorang pemuda
> > yang tegap, dan setiap pemuda itu akan dipersenjatai dengan sebilah
> pedang
> > yang tajam, yang secara bersama-sama sekaligus mereka akan
> menghantamnya,
> > dan darahnya dapat dipencarkan antar-kabilah. Dengan demikian
> Banu 'Abd
> > Manaf takkan dapat memerangi mereka semua. Mereka akan menebus
> darah itu
> > kemudian dengan harta. Maka terlepaslah Quraisy dan orang yang
> membuat
> > porak-poranda dan mencerai-beraikan kabilah-kabilah mereka itu.
> >
> > Mereka menyetujui pendapat ini dan merasa cukup puas. Mereka
> mengadakan
> > seleksi di kalangan pemuda-pemuda mereka. Mereka menganggap bahwa
> soal
> > Muhammad akan sudah selesai. Beberapa hari lagi ia akan terkubur
> habis ke
> > dalam tanah, bersama ajarannya, dan mereka yang sudah hijrah ke
> Yathrib akan
> > kembali ke tengah-tengah masyarakat, akan kembali kepada
> kepercayaan dan
> > kepada dewa-dewa mereka. Quraisy dan negeri Arab yang sudah dipecah-
> belah,
> > kedudukannya yang sudah mulai lemah, dengan demikian akan kembali
> bersatu.
> >
> > Catatan kaki:
> > [1] Hilf (amak ahlaf) pernyataan sumpah setia-kawan atau bersahabat
> baik
> > antar kabilah bersangkutan yang biasa berlaku dalam tradisi
> masyarakat Arab
> > pada masa itu. Halif (jamak hulafa'), yakni pihak yang mengadakan
> > persahabatan, kawan-kawan sepersekutuan (A).
> > [2] Bai'at'l-'Aqaba, secara harfiah berarti pernyataan dan sumpah
> setia yang
> > diadakan di bukit 'Aqaba (A).
> > [3] Hari-hari Tasyriq ialah tiga hari berturut-turut setelah hari
> Raya
> > Kurban (lebaran Haji) (A).
> > [4] Yakni berperang habis-habisan melawan semua orang (A).
> > [5] Yakni Quraisy (A).
> >
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke