:)

Mbak Raiya,
memang masyarakat kita itu sedang kejangkitan ílmu "dukun".
Alias semuanya pinter jadi dukun. Yang sedang hot ilmu dukun "moral".
Acara TV yang laku juga yang mempromote ilmu perdukunan.

Kalo yang urusannya "moral" semuanya jadi pinter prediksi isi hati orang
lain.
Orang bisa dianggap bersalah atau tidak hanya melihat tampilan luar, make-up
atau jilbab.
Orang bisa dianggap kafir hanya dengan membaca uraian orang lain ttg orang
itu spt baca primbon.
dst.

Tapi kalo yang urusannya "material" kebanyakan malah nggak bisa/nggak mau.
Gimana buat pesawat terbang yang laku dijual dengan memprediksi pasar dg
bener.
Gimana buat policy ekonomi yang baik dengan memprediksi situasi ekonomi
global dg bener.
Gimana buat perencanaan bisnis yang bener supaya bisa buat bisnis yang
menghasilkan lapangan kerja.
dst.

Salam
Ary

----- Original Message ----- 
From: "raiyabilly" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, March 03, 2006 10:39 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perda Banten : Wanita bukan PSK dan sedang
hamil pun ditahan.....


> Maaf...
> ini lagi satu pernyataan rada ajaib. Bagaimana sih sebenarnya "wajah"
> PSK? Saya memang belum bisa membedakan hidung mancung asli dari
> sononya atau karena disuntik silicon, tapi apa betul hanya psk yang
> melakukan suntik silicon?
>
> Saya usul Mbak/Mas Mhoel tidak menyamakan semua orang deh. Kalau anda
> setelah melihat wajah nyonya Lilis lalu mengira  yang bersangkutan
> seperti PSK, jangan pula langsung menyimpulkan orang lain akan
> mengambil sikap yang sama.
>
> Omong-omong soal PSK, di kampung saya (Aceh), sejak penerapan Syariat
> Islam, PSK pake jilbab loh.... Tentu saja tidak ada lokalisasi, tapi
> PKS tetap aja ada. Pakaiannya sangat"Islami"
>
>
> Peace,
> S
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mhoel" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Tadinya saya juga geram membaca cerita ini. Tapi tadi malam ketika
> saya  lihat sendiri wajah nyonya Lilis ini di berita TV, siapapun
> bakal mengira
> > bahwa ybs (maaf) seperti PSK. Hidung mancung disuntik silicon,
> bibir kayak
> > nya juga. Atau mata sayakah yang salah?
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "ariel" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Thursday, March 02, 2006 10:45 AM
> > Subject: [wanita-muslimah] Perda Banten : Wanita bukan PSK dan
> sedang hamil
> > pun ditahan.....
> >
> >
> > >
> > >
> > > Keterlaluan!
> > > Banyak wanita baik2 bukan PSK ditahan , ada istri seorang guru
> yang
> > > sedang hamil yang kebetulan sedang beli minuman di jalan pun
> ditahan
> > > dan diwajibkan membayar denda Rp 300.000,-.
> > >
> > > Majelis hakim yang mengadili patut diadukan ke KY dan aparat yang
> > > menahan pun layak dipraperadilankan.
> > >
> > > salam,
> > > ariel
> > >
> > >
> > > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/02/utama/2478744.htm
> > >
> > > Hati-hati Minum di Jalan, Bisa Ditangkap...
> > >
> > > SOELASTRI SOEKIRNO
> > >
> > > Jangan coba-coba bergerak-gerik mencurigakan, apalagi berciuman
> dengan
> > > lawan jenis di jalan, Anda bisa ditangkap!
> > >
> > > Itulah salah satu peraturan daerah (perda) yang diberlakukan di
> Kota
> > > Tangerang, Provinsi Banten.
> > >
> > > Tepat pada usia ke-13, Pemerintah Kota Tangerang mulai
> melaksanakan
> > > Perda Nomor 7 Tahun 2005 tentang larangan pengedaran dan penjualan
> > > minuman beralkohol, dan Perda No 8/2005 tentang larangan pelacuran
> > > tanpa pandang bulu.
> > >
> > > Mereka yang melanggar ketentuan tersebut akan ditangkap, ditahan,
> lalu
> > > diadili. Karena itu, jika Anda seorang perempuan dan sedang
> berada di
> > > Kota Tangerang, jangan pernah bersikap mencurigakan atau berada
> > > sendirian di jalan, di atas pukul 19.00, terutama di jalan yang
> > > disebut-sebut sebagai tempat pekerja seks komersial (PSK) biasa
> > > mangkal. Anda bisa dikenai perda antipelacuran tersebut.
> > >
> > > Sidang perdana penerapan perda itu sudah mulai dilaksanakan Selasa
> > > (28/2) lalu. Dalam persidangan yang digelar bersamaan dengan pesta
> > > ulang tahun Kota Tangerang itu ternyata tak semua yang ditangkap,
> > > ditahan, lalu diadili adalah PSK.
> > >
> > > Sebagian di antara mereka adalah ibu rumah tangga yang saat
> > > penangkapan itu kebetulan sedang minum teh botol di tepi jalan
> sebelum
> > > melanjutkan perjalanan ke rumahnya.
> > >
> > > Ada pula seorang istri yang sedang bersama kawan suaminya di hotel
> > > karena menunggu sang suami mencari makan malam sebelum bertemu
> rekanan
> > > bisnis jual-beli mobil.
> > >
> > > Selain itu, ada istri seorang guru SD negeri di Kota Tangerang
> yang
> > > hendak mencari angkutan kota setelah pulang dari tempat kerjanya.
> > >
> > > Ada pula perempuan yang didakwa sebagai PSK, tetapi belum sempat
> > > bertransaksi dengan pria yang menghendakinya. "Saya baru saja
> sampai,
> > > belum dapat tamu karena masih sore, baru pukul 20.00, eh... keburu
> > > ditangkap," katanya.
> > >
> > > Meski di antara mereka ada yang tidak terbukti sebagai PSK, oleh
> hakim
> > > tunggal Barmen Sinurat, mereka tetap dinyatakan bersalah melanggar
> > > Pasal 4 Ayat 1 Perda No 8/2005.
> > >
> > > Perda itu berbunyi, "Setiap orang yang sikap atau perilakunya
> > > mencurigakan, sehingga menimbulkan suatu anggapan bahwa ia/mereka
> > > pelacur, dilarang berada di jalan-jalan umum, di lapangan-
> lapangan, di
> > > rumah penginapan, losmen, hotel, asrama, rumah penduduk/kontrakan,
> > > warung-warung kopi, tempat hiburan, gedung tempat tontonan, di
> > > sudut-sudut jalan atau di lorong-lorong jalan atau tempat lain di
> Daerah".
> > >
> > > Sinurat lalu menghukum mereka membayar Rp 1.000, lalu
> mengembalikan
> > > mereka kepada keluarga masing-masing untuk dibina.
> > >
> > > Mereka yang mengaku sebagai PSK dihukum denda Rp 150.000-Rp
> 550.000
> > > atau kurungan tiga sampai delapan hari.
> > >
> > > Hukuman ini memang lebih ringan daripada ketentuan dalam perda
> yang
> > > mengancam pelanggarnya paling lama tiga bulan kurungan atau denda
> > > setinggi-tingginya Rp 15 juta.
> > >
> > > Istri guru
> > >
> > > Yang menarik adalah pengadilan atas Ny Lilis Lindawati (36), istri
> > > seorang guru SD Negeri V di Gerendeng, Tangerang. Terhadap istri
> guru
> > > ini Sinurat tetap menyatakan dia sebagai PSK sekalipun Lilis
> menolak
> > > keras dakwaan itu karena dia adalah pekerja yang saat itu hendak
> > > pulang ke rumah.
> > >
> > > Nasib sial menambah penderitaan Lilis. Sampai sidang usai digelar,
> > > Lilis yang tengah hamil dua bulan itu tak bisa menghadirkan saksi
> yang
> > > menerangkan bahwa dirinya bukan pelacur. "Tolong jemput suami
> saya.
> > > Saya ini bukan pelacur seperti yang dikatakan tadi," pinta Lilis
> > > sembari menangis.
> > >
> > > Hakim menghukum Lilis membayar denda Rp 300.000 atau kurungan
> delapan
> > > hari. Namun, Lilis menolak membayar denda karena ia merasa bukan
> > > pelacur sebagaimana yang didakwakan.
> > >
> > > Sejak ditahan, Lilis bukan tak berusaha menghubungi suami dan
> > > keluarganya. Namun, upaya meminjam telepon kepada petugas atau
> pergi
> > > ke warung telekomunikasi untuk menghubungi saudara atau rekannya
> pun
> > > ia tidak mendapat izin. "Suami saya tak punya telepon," papar
> Lilis.
> > >
> > > Ketika selesai sidang dia mendapatkan pinjaman telepon, Lilis
> > > buru-buru menelepon salah seorang teman suaminya. Namun, sang
> suami
> > > yang hari Selasa menderita tekanan darah tinggi ternyata tidak
> muncul
> > > di sidang pengadilan sehingga ia dimasukkan ke Lembaga
> Pemasyarakatan
> > > Wanita.
> > >
> > > Tak pulangnya Lilis ke rumah membuat suaminya, Kustoyo (42),
> > > bertanya-tanya. Namun, karena ia sedang sakit dan sama sekali tak
> > > punya uang, Kustoyo memilih menunggu sang istri pulang. Selasa
> malam
> > > seorang rekannya yang mendapat telepon dari Lilis baru sempat
> memberi
> > > kabar bahwa istrinya ditahan karena kena razia.
> > >
> > > Malam itu juga Kustoyo datang ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
> > > Kota Tangerang sambil membawa kartu tanda penduduk, surat nikah,
> dan
> > > kartu keluarga. Petugas menyarankan, guru yang sudah mengabdi
> selama
> > > 20 tahun dengan golongan 3C tersebut datang keesokan harinya
> (Rabu).
> > >
> > > "Saya tak punya uang sama sekali, untung sama teman saya dikasih
> Rp
> > > 5.000. Tapi malam itu saya tak berani pulang, takut tak punya
> ongkos
> > > buat besoknya," tutur tamatan sekolah pendidikan guru agama itu.
> > >
> > > Malam itu ia nekat minta izin seorang yang bekerja di warteg
> (warung
> > > tegal) kenalannya untuk menginap di bangku belakang
> warung. "Semalaman
> > > itu saya tak bisa tidur, bingung harus bagaimana," katanya.
> > >
> > > Ia mengatakan, Lilis dua bulan terakhir bekerja di sebuah rumah
> makan
> > > di Tangerang. Sang istri biasa berangkat kerja siang hari dan
> sampai
> > > di rumah sekitar pukul 23.00 dengan naik angkutan kota yang
> berganti
> > > beberapa kali.
> > >
> > > Rabu pagi Kustoyo datang ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan
> Kecamatan
> > > Karawaci untuk melapor kepada Ius, atasannya. Atas saran Ius,
> Kustoyo
> > > membuat surat klarifikasi bersegel yang menyatakan bahwa Lilis
> adalah
> > > istrinya dan bekerja di sebuah restoran di Tangerang.
> > >
> > > Surat klarifikasi itu ditujukan kepada Kepala Dinas Penertiban dan
> > > Ketertiban Kota Tangerang. Ketika ia membawa surat ke kantor
> tersebut,
> > > petugas di sana meminta dia pergi ke Pusat Pemerintahan (Puspem)
> Kota
> > > Tangerang untuk bertemu dengan petugas bernama Lubis.
> > >
> > > "Uang di kantong tinggal dua ribuan. Supaya cukup untuk ongkos
> pulang,
> > > saya jalan kaki ke Puspem. Tapi, di kantor itu saya diminta
> membayar
> > > Rp 300.000 jika ingin membebaskan istri saya," tuturnya lirih.
> > >
> > > Ia sempat agak marah ketika beberapa petugas di Puspem menyatakan
> > > istrinya mengaku sebagai pelacur. Atas petunjuk pegawai di Puspem,
> > > Kustoyo pergi ke Kejaksaan Negeri Tangerang dengan berjalan kaki
> untuk
> > > menemui seorang jaksa yang menangani perkara istrinya itu.
> > >
> > > Sampai di kejaksaan, petugas menyatakan jaksa yang ia cari tidak
> ada
> > > di kantor karena sedang sidang. "Mereka minta saya membayar denda
> > > untuk istri saya, tapi dalam hati saya menolak karena istri saya
> bukan
> > > pelacur," katanya saat ditemui Kompas, Rabu sore.
> > >
> > > Hingga kemarin Kustoyo belum berhasil membebaskan istrinya yang ia
> > > nikahi tahun 2001. "Ia sedang hamil. Saya takut ia keguguran
> lagi,"
> > > tuturnya.
> > >
> > > Lilis ditangkap hari Senin lalu sekitar pukul 19.00-22.00 ketika
> > > petugas melakukan razia di jalan-jalan utama dalam kota itu. Saat
> itu
> > > juga 27 perempuan dan seorang waria yang sedang berada di tepi
> jalan
> > > dan di dalam kamar hotel ditangkap.
> > >
> > > Tak peduli saat itu mereka sedang berdiri menunggu angkutan kota,
> > > tengah minum teh botol, makan di warung sendirian, atau berada di
> > > dalam kamar hotel. Pokoknya, dalam keberadaan seperti itu, mereka
> > > langsung diangkut ke kendaraan menuju Kantor Satuan Polisi Pamong
> > > Praja Kota Tangerang. Di sanalah mereka diproses berdasarkan perda
> > > kota tersebut.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Milis Wanita Muslimah
> > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> masyarakat.
> > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> muslimah/messages
> > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > >
> > > This mailing list has a special spell casted to reject any
> attachment ....
> > > Yahoo! Groups Links
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Disclaimer: Although this message has been checked for all known
> viruses
> > >      using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin
> > >            accept no liability for any loss or damage arising
> > >                from the use of this E-Mail or attachments.
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Disclaimer: Although this message has been checked for all known
> viruses
> >      using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin
> >            accept no liability for any loss or damage arising
> >                from the use of this E-Mail or attachments.
> >
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke