Kalau saya sih Mas Ary, cuma binun aja sama penulis yg katanya sedang studi promosi yg ke dua (di Jerman pulak). Dari tulisan2nya kelihatan sih dia cukup well-informed tentang pemikiran dan perdebatan di bidang post modernism dan turunannya, cuma saya suka bingung sama argumentasi2 dan kesimpulan2nya, sepertinya penulis mengalami semacam split personality? Saya bayangkan promotornya bingung juga kali yha....
Mungkin Mbak Dewi Candraningrum yg ahli posmo :) bisa menerangkan "missing link"nya penulis ini dimana. Mbak Dewi, analisis "Spivakian"nya terhadap RUUAPP (di Jurnal Perempuan) mencerahkan, saya suka bacanya. Salim, Ida --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > fakta dan opini nyampur...jadi mirip propaganda... > menurut mas prend sendiri gimana? > > ----- Original Message ----- > From: "P|R|E|N|D|69" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Sent: Friday, April 14, 2006 6:15 AM > Subject: [wanita-muslimah] Hermeneutika dan Fenomena Taklid Baru > > > (deleted) > > Tafsir nyeleneh ala Hermeneutika > Sebagian perumus teori hermeneutika, mengajukan gagasan "pemisahan teks dari > pengarangnya" sebagai upaya untuk memahami teks dengan lebih baik. Bahkan, > orang seperti Scleiermacher meng­aju­kan gagasan tentang kemungkinan > penafsir dapat memahami lebih baik dari pengarangnya. Jika gagasan ini > diterapkan untuk al-Quran, siapakah yang mampu mema­hami Al-Quran lebih > baik dari Allah SWT atau Rasul-Nya? > > Inilah yang disesalkan banyak cendekiawan Muslim terhadap gagasan Nasr Hamid > Abu Zaid yang menyatakan bahwa al-Quran adalah "produk budaya" (muntaj > tsaqafy). > > Dengan menganggap Al-Quran semata-mata adalah produk budaya, karya sastra > biasa, atau sekedar teks linguistik seperti teks-teks lainnya, maka itu > berarti telah memisahkan al-Quran dari "Pengarangnya", yaitu Allah SWT. > > Padahal, sebagai kalam Allah, Al-Quran adalah tanzil. Redaksinya pun berasal > dari Allah SWT. Dia memang bahasa Arab, tetapi bukan bahasa Arab biasa. Dia > adalah wahyu. Karena wahyu, maka manusia yang paling mema­hami maknanya > adalah Rasul-Nya dan orang-orang yang sezaman dengannya (para sahabat). > > Jika teks Al-Qur`an dice­rabut dari penjelasan Rasu­lullah SAW dan > diletakkan dalam konteks paradigma "Marxis", maka maknanya tentu bisa > berubah secara mendasar. Jika Allah meng­haramkan babi, lalu dianalisis > secara sosial-budaya ketika itu, maka akan bisa disimpul­kan secara > hermeneutis, bahwa babi haram karena dagingnya enak dan tidak ada di Arab. > > Sekedar interupsi, Hamka pernah bercerita, pada tahun 1963 seorang pelajar > SMP di Semarang mengirim surat kepadanya. Si pelajar bercerita bahwa > gurunya, seorang pemeluk setia agama Katolik, menerangkan dalam kelas > tentang sebab diharamkannya daging babi. Kata guru itu, Nabi Muhammad sangat > suka makan daging babi, sebab terlalu enak. Pada suatu hari pelayan beliau > mencuri perse­diaan daging babi yang akan beliau makan. > > Ketika datang waktu makan, beliau minta persediaan daging yang sangat enak > itu. Si pelayan mengaku salah, telah mencuri dan memakan daging babi itu. > Mendengar itu, Nabi Muham­mad sangatlah marah karena dagingnya dicuri. > Saking marah­nya, mulai hari itu dijatuhkanlah hukuman: "Haram atas > umatku makan daging babi". Lihat, Hamka, Studi Islam, 1985:245-246); > > Selain itu, hukum potong tangan akan dikatakan sebagai hukum yang hanya > cocok untuk masyarakat baduy gurun di Arab; alasan muslimah haram kawin > dengan laki-laki non-muslim karena masya­rakat­nya didominasi > laki-laki; jilbab hanya wajib untuk daerah Arab karena iklimnya panas dan > berdebu; khamr haram hanya di daerah panas; homoseksual haram karena ketika > itu belum ada HAM; dan sebagainya. > > Berbagai pemahaman nyeleneh seperti di atas, akan terus bermunculan apabila > hermeneutika digunakan dalam menginterpretasikan Al-Qur'an. hermeneutika > ilmu sesat Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/