salam,

suka sekali membaca uraian para ustadz, namun senantiasa tidak ada
solusi praktis. Misal, mengalihkan petani tembakau : mengalihkan bertani
apa? kemana menjual hasil panen, bagaimana tingkat kemudahan tanamnya,
cocok-kah dengan lingkungan dimana petani hidup.

mengalihkan pekerja pabrik rokok :=)) ini mungkin butuh 5 tahun, selama
lima tahun siapa yg akan menanggung beban hidup para pekerja pabrik
rokok itu. Kakak saya memiliki satu unit usaha yang hanya memperkerjakan
30 orang, unit ini sama sekali tidak menguntungkan, bahkan sering harus
ditambah modal setiap akhir tahun. Saya usul untuk ditutup, tapi setelah
ditimbang, 25 orang sudah berkeluarga, kalo rata2 punya 2 anak berarti
ada 100 nyawa terlibat didalamnya. Sudah di-umumkan bahwa usaha ini udah
gak kompetitif dan kami tak punya cara untuk menjadikannya kompetitif,
bikin mumet. Silahkan bersiap mencari tempat kerja lain, tapi selama 2
tahun hanya 2 orang yang mengundurkan diri dan selama 2 tahun tidak ada
kenaikan gaji. Usaha ini masih beraktifitas, tapi hasilnya memble.
Mengubah bidang usaha artinya investasi baru, tak cukup modal untuk itu.

itu cuma 30 orang gimana kalo 15 ribu seperti PT Gudang Garam, belum
industri pendukungnya, vendor, supplier, penyedia jasa transportasi,
warung2 makan di sekitar pabrik, pengecer, di  latar belakang,petani
tembakau yg merasa tentram karena sudah yakin setiap panen ada yang
menampung.

Kebanyakan pengusaha tidak bisa tidur nyenyak atau hidup NYAMAN seperti
cerita sinetron, tiap akhir bulan berdebar, cukupkah uang buat bayar
gaji,listrik, air, biaya operasi bulan depan. Cicilan bank (bagi yang
ngutang), pajak ... alamak. Setiap muncul kebijakan pemerintah tentang
kenaikan harga BBM, Listrik dll kepala pening, menghitung ulang biaya
operasi, menentukan harga jual meyakinkan pelanggan bahwa ini harus
naik, sulitnya minta ampun, karena pelanggan juga mengalami problem yang
sama peningnya.

Industri raksasa semacam rokok, stake holdernya terlalu luas, penenam
saham, tidak bisa disodori ayat untuk mengubah pikiran mereka. Ustadz2
siahkan laksanakan tugas, meberi fatwa, haram halal heran terserah, tapi
industri punya 'sunatullah-nya' sendiri. Yang penting jangan setelah
fatwa, membakar pabrik atau merampas truk berisi rokok :=))

salam





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke