---------- Forwarded message ---------- From: dwi danuarta Nurmahmahmudi Berbohong.
Dari janji yang disampaikan belum ada satupun yang terealisasi. Malah berencana membuat Perda seperti yang di Tangerang, melarang kaum Perempuan untuk keluar pada malam hari. Padahal berdasar demografi dan struktur sosialnya, sebagian besar warga Depok adalah komuter yang bekerja di Jakarta. Dengan tingkat kemacetan yang tinggi, jika jam pulang kantor sekitar pukul 17.00 dan paling baru bisa dapat bis sekitar pukul 18.00 maka rata-rata setiap komuter--wanita termasuk didalamnya---sampai ke Depok sektiar pukul 21.00, beruntung jika sampai pukul 20.00. Itu untuk karyawati yang pulang pukul 17.00, coba hitung berapa banyak kantor yang bergerak di bidang jasa yang jam pulangnya bisa melebihi pukul 21.00 misalnya saja pasar swalayan, departemen store atau karyawati di mall dan plaza yang baru usai kerja pukul 22.00. Bagaimana nasib mereka jika Perda larangan perempuan berkeliaran malam diberlakukan? Nurmahmudi sama sekali tidak mengerti struktur sosial masyarakat yang dipimpinnya. Dan sekali lagi diingatkan Perda tersebut sama sekali tidak masuk dalam janji Nurmahmudi! Bohong selanjutnya, selama 100 hari masa kerjasanya t idak ada upaya sedikitpun dari Nurmahmudi untuk mengatasi kesemrawutan jalan di kota Depok. Tidak ada satupun upaya. Contoh kecil, Jalan tembus dari JL. Majapahit Depok II ke JL. Djuanda (jalan baru yang diresmikan MEgawati) melalui Perumahan Pesona Depok, tetap saja berbentuk jalan tanah dan belum diaspal sejak dia berkuasa. Padahal jaraknya tidak lebih dari 2 Km dan jalan ini sangat vita bagi jalan alternatif warga Depok II untuk menghindari kemacetan jalan keluar menuju Margonda yang harus melewati Jl. Siliwangi, dimana selalu terjadi kemacetan di depan supermarket Super Ekonomi (dulu?) dan kemacetan mulai dari Jembatan Panus, depan RS Hermina hingga pertigaan menuju Margonda. Padahal bentuk tanah disitu adalah tanah padat dan tinggal mengaspal atau membuat jalan dengan beton. Waktu pengerjaan juga dipastikan kurang dari sebulan. Jalan Tol Depok ke Jakarta? waduh yang kecil aja gak dibangun apalagi yang besar seperti ini, saya meragukan kemampuannya mengelola tender jalan tol yang bernilai miliaran. Yang ada akhirnya nanti bagi-bagi tender ke kroni-kroni di PKS. Bohong selanjutnya lagi, Nurmahmudi sama sekali tidak ada usaha untuk memperbaiki kesemrawutan transportasi umum. Jumlah angkot di Depok terus bertambah, izin terus dikeluarkan hingga akhirnya jalan-jalan penuh dengan angkot yang tidak sebanding dengan jumlah penumpang. Ini adalah potensi konflik sosial yang akan terjadi masa mendatang karena jumlah angkot yang tidak dibatasi akhirnya membuat penghasilan pengemudi berkuran dan merupakan api dalam sekam. Belum lagi kemacetan yang ditimbulkan. Untuk sistem transportasi KA, Nurmahmudi juga sama sekali tidak ada upaya memperbaiki beberapa stasiun di depok yang saat ini dalam kondisi parah. Pihak stasiun malah terus membangun ruko2 kecil u tempat berdagang---entah keuntungannya dikantongi siapa---- padahal stasiun sudah sedemikian semrawutnya. Perbaikan pasar tradisional? Nurhamudi hanya basa-basi kasih bantuan biar masuk koran. Faktanya tidak ada grand design untuk mengembangkan pasar tradisional. Tidak ada sebuah upaya untuk benar-benar memperbaiki kesejahteraan hidup pedagang tradisional secara prinsip maupun secara fundamental ekonomis. Pelayanan kesehatan gratis, nikah gratis, santuntan Rp2 juta uang duka-----Halah yang ini lagi, wong yang diatas saja gak dipenuhi padahal bisa menggunakan uang APBD. Malah mau kasih uang ke rakyat, ini pasti kebohongan selanjutnya, mau uang darimana dia, karena itu semua tidak ada dalam progran APBD Depok. Jadi kesimpulannya, semua janji Nurmahmudi tidak ada yang terpenuhi. Saya sebagai warga DEPOK sangat kecewa atas kepemimpinan Nurmahmudi. Rapor 100 hari kepemimpinannya merah semua! Regards, Dwi Djanuarto PS: Nurmahmudi juga terkena kasus di Kejaksaan Agung tentang dugaan korupsi sejuta lahan saat menjadi Menteri Kehutanan. Ditambah lagi korupsi pengadaan helikopter. Bagaimana mau memimpin kalau diduga korupsi? Apalagi mau bikin Perda seperti di Tangerang, memangnya di tdk mengerti demografi dan struktur sosial masyarakat depok apa? *Vhirgo <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: Sebaiknya pemkot fokus pada hal2 yg dijanjikan dan jangan malah membuat perda2 yang belum begitu mendesak. list janji - janji nur mahmudi: 1. memperbaiki kesemrawutan sistem transportasi umum, 2. perbaikan pasar-pasar tradisional, 3. pelayanan kesehatan berbiaya murah, 4. nikah gratis, dan 5. menyantuni keluarga duka sebesar Rp2 juta. ada yg warga depok? apa janjinya sudah ada terealisasi at least mendekati lah? itu tim suksesnya mikir ga' mau dapat duit darimananya? kalau spt tangerang atau bekasi, mereka bisa mencarinya krn memiliki bbr kawasan industri. ada yg paham tentang kota depok? *http://www.monitordepok.com/berita,8583,berita-utama.html*<http://www.monitordepok.com/berita,8583,berita-utama.html> Janji Nur-Yuyun terus ditagih Walikota: Program bukan kepentingan sepihak... MARGONDA, MONDE: Elit partai politik dan pimpinan Ormas Islam di Depok menyatakan ketidakpuasannya atas kinerja Pemkot di era kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra. Menurut mereka, hingga saat ini kondisi Depok belum mengalami perubahan yang berarti. Kota ini masih dihadang beragam persoalan krusial seperti kemacetan, buruknya pelayanan publik, dan buruknya sistem transportasi umum. Memasuki hari ke-100 masa kerjanya, Nur-Yuyun juga dinilai terlalu lamban dalam mengaktualisasikan janji-janjinya saat kampanye Pilkada lalu. Penuturan tersebut disampaikan Heru Suyanto (Sekretaris DPD PAN), dan Habib Idrus Al Gadri (Ketua DPW Front Pembela Islam) kepada Monde, kemarin. Janji-janji Nur yang disebutkan Heru di antaranya, upaya meningkatkan pelayanan kesehatan berbiaya murah, perbaikan sistem transportasi umum, menciptakan lapangan kerja, membebaskan PBB bagi lahan yang ditanami padi dan lembaga pendidikan, dana kematian Rp2 juta, serta nikah gratis. "Dari sekian banyak janji-janjinya itu, belum satupun yang diaktulisasikan secara nyata, Depok masih semrawut, pelayanan publik masih buruk, dan jalan-jalan warga masih banyak yang rusak parah," ujarnya. Kondisi Depok, katanya, masih seperti saat dipimpin Badrul Kamal." Lebih lanjut Heru mengatakan perlu adanya penjelasannya dari pihak Nur-Yuyun, terkait dengan janji-janjinya saat Pilkada lalu. Jeblok Menurut dia, hal itu sangat penting, guna menjaga keberpihakan pada kepentingan sekitar 1,4 juta warga Depok yang berharap janji-janjinya dapat terealisasi, "Minimal wujudkan satu dari sekian banyak janji yang pernah diucapkannya." Penilaian senada dilontarkan Habib Idrus Al Gadri, Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI), "Ormas kami memberi nilai jeblok terhadap kinerja Nur-Yuyun. Nggak ada perubahan setelah terpilihnya mereka jadi pemimpin kota ini. Janji-janjinya hanya pepesan kosong." Diungkap Habib, Ormasnya beberapa waktu lalu mendapat laporan bahwa setelah Nur-Yuyun terpilih sebagai Walikota/Wakil Walikota, sedikitnya terdapat 300 warga Depok yang meninggal dunia, namun tidak satupun keluarga duka yang mendapatkan santunan duka. "Pada kampanye Pilkada, Nur-Yuyun kan menjanjikan bakal menyantuni keluarga duka sebesar Rp2 juta, mana buktinya. Yang menerima cuma keluarga mantan Lurah Jatimulya, itu pun karena almarhum [Saulanjana] adalah bawahannya," ucap Habib, "Tapi kalo yang meninggal warga biasa, dicuekin.." FPKS tak mampu Sementara itu Lembaga Independen Pemantau Pembangunan (LIPP) menilai Fraksi PKS DPRD Depok tak mampu memainkan perannya dalam dinamika politik di Gedung Dewan, terkait ancaman penolakan program Walikota berupa RPJMDoleh lima fraksi. "Ancaman penolakan RPJMD hingga penilaian kegagalan kepemimpinan Walikota oleh lima fraksi di DPRD, membuktikan bahwa FPKS tak mampu memainkan perannya dalam dinamika politik. Pemkot seakan berjuang sendiri," kata Sekretaris LIPP Depok, Budiyantoro, kemarin. Dia juga menyayangkan program kerja Walikota berupa Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) diolah dan dipola begitu rupa untuk dijadikan sebagai alat tawar menawar untuk mencapai tujuan dan kepentingan masing-masing di fraksi. "Harusnya RPJMD berpijak pada kebutuhan dan kepentingan serta realitas rakyat. Tidak dibumbui kepentingan sesaat yang justru berakibat terhambatnya proses pembangunan," tandasnya. Menurut Budiyantoro, peran DPRD tidak bisa dikesampingkan, DPRD dan Pemkot harusnya proaktif membuka dialog yang efektif dan efisien. Jalin komunikasi Terpisah Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mengatakan Pemkot terus menjalin komunikasi dengan DPRD Depok baik secara lisan maupun tulisan. "Dalam setiap komunikasi itu saya sampaikan bahwa program bukan kepentingan sepihak, tapi terinspirasi oleh kepentingan masyarakat dan berlandaskan pada aturan hukum, seperti Arah Kebijakan Umum," jelas Nur. Bahkan pihaknya, lanjut Nur, juga telah mempelajari dan menganalisa rekomendasi yang disampaikan oleh fraksi di DPRD Depok melalui surat tertulis yang diterimanya. "Rentang waktu proses RKPJMD memang sedikit terkendala lantaran banyaknya persoalan masyarakat yang harus sesegera mungkin diselesaikan, namun kami tetap menerima masukan fraksi," katanya. Sebelumnya, lima fraksi di DPRD Depok kecuali FPKSmenganggap kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail-Yuyun WS, gagal. Bahkan Fraksi Partai Golkar (FPG) menyatakan akan mengembalikan berkas dan dokumen RPJMD kepada Pemkot Depok.(amr/aks) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/