Pak Achmad,

Bisa berikan literatur sejarah mengenai Islamnya Abu Thalib?
Karena info tersebut pertama kali saya dengar (tahun lalu) dari orang
Syi'ah (kuper nih ye); yang dia bilang, itu berasal dari 'Wahabi'(?)..
Dan yang 'mayoritas' saya dengar di pengajian yang saya ikuti/dengar,
Abu Thalib tidak masuk Islam tetapi membela Rosulullah.

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 5/10/06, [EMAIL PROTECTED] <
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Postingan dari Mbak Yulia:
>
> "Dari suatu riwayat ditulis bahwa sampai akhir hayatnya Abu Tholib paman
> Nabi Muhammad belum masuk Islam meskipun beliau mendukung perjuangan Nabi
> Muhammad di saat orang-orang yang lain menentangnya."
>
> Ulasan saya:
> Riwayat tentang Abu Thalib sebenarnya upaya untuk memecah belah keluarga
> Kanjeng Nabi Muhammad. Sebenarnya riwayat tentang Abu Thalib yang tidak mau
> Islam hingga akhir hayatnya merupakan riwayat untuk menghancurkan keluarga
> Ali bin Abu Thalib (Ali putra Abu Thalib). Riwayat ini lebih banyak
> disebarkan oleh keturunan Muawiyah dan juga oleh keturunan Abbas.
>
> Perlu diketahui bahwa Abu Thalib telah menjadi seorang muslim ketika Abbas
> dan Hamzah --yang juga paman-paman Rasulullah-- sebelum masuk Islam.
> Sebenarnya, dengan lahirnya Islam yang dibawa Kanjeng nabi Muhammad, anak
> keturunan Abu Sofyan dan Abbas tidak rela. Agar Ali bin Abu Thalib yang
> sepupu Nabi dan sekaligus menantunya itu tidak tampil untuk membangun
> kekhalifahan, maka mereka mendiskreditkan Abu Thalib. Ya, Abu Thalib
> difitnah tidak mau masuk Islam hingga akhir hayatnya.
>
> Kita secara tak sadar ikut-ikutan mengkafirkan Abu Thalib. Padahal, kalau
> kita mengerti basis perilaku orang Arab yang berpegang erat pada "muruwah"
> (muru'ah) alias kehormatan keluarga, maka kita akan mengetahui bahwa tak
> mungkin orang yang tidak mau menerima ajarannya itu rela mengorbankan
> dirinya untuk melindungi nabi Muhammad. Abu Thalib bukan hanya memberikan
> perlindungan tapi menitipkan Ali, putranya, kepada Nabi Muhammad semenjak
> umur 5 tahun.
>
> Jika memang tidak mau menerima ajaran Nabi Muhammad ya seperti Abu Lahab.
> Siapa Abu Lahab? Ia adalah saudara Abdullah, ayahanda Nabi Muhammad. Abu
> Lahab itu paman Nabi sendiri. Karena ia tak mau menerima ajaran Islam, maka
> ia memusuhi Nabi hingga akhir hayatnya. Abu Lahab melanggar muruwah, karena
> tak mau memberikan perlindungan kepada Nabi dan bahkan memusuhinya. Dengan
> bahasa kita, Abu Lahab adalah seorang pengkhianat terhadap keluarga! Mengapa
> Abu Lahab berani berkhianat? Karena, Abu Lahab membenci ajaran Islam. Bagi
> Abu Lahab, ajaran Islam yang dibawakan oleh kopanakannya itu akan menurunkan
> kredibilitasnya di mata kaum Quraisy.
>
> Semoga kita jangan lagi menuduh Abu Thalib sebagai orang kafir dan mati
> kafir. Itu semua hanya fitnahan belaka, untuk memecah belah keluarga Kanjeng
> nabi yang setia kepada ajaran beliau.
>
> Wassalam,
> chodjim
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Yulia Artati
> Sent: Wednesday, May 10, 2006 8:51 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Ilmu pengetahuan dalam Al Qur'an:
> Buktikanlah kalau isi Al Qur'an itu salah
>
>
> mas/mbak yasuaki,
> Saya coba ikutan ya ttg posting Mas
> Suryawan ini : "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua
> orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak)
> memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman
> semuanya?" (10:99)".
> Dari suatu riwayat ditulis bahwa sampai akhir hayatnya Abu Tholib
> paman Nabi Muhammad belum masuk Islam meskipun beliau mendukung
> perjuangan Nabi Muhammad di saat orang-orang yang lain menentangnya.
> Mudah2an sedikit membantu, mungkin mas Chodjim atau rekan2 yg lain
> bisa melengkapi.
> Salam.
> http://yartati.multiply.com
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "yasuaki_kurata05"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Mas Chodjim,
> >
> > Mohon pencerahan untuk ayat yang saya kutip dari posting Mas
> > Suryawan ini : "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua
> > orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak)
> > memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman
> > semuanya?" (10:99)".
> >
> > Apakah ayat ini juga ada masalah dalam penerjemahannya ? Kata-
> > kata "dan Jika Tuhanmu menghendaki" kan implisit mengatakan Tuhan
> > tidak menghendaki. Seperti kalau saya mengatakan "Kalau saya mau,
> > saya sudah ambil uang di meja itu". Berarti, faktanya uang itu tidak
> > saya ambil.
> >
> > Terimakasih dan salam
> > Yas
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <achmad.chodjim@> wrote:
> > >
> > > Mas Irwan,
> > >
> > > Itulah bahayanya jika membaca suatu terjemahan bila penerjemah
> > bukanlah orang-orang yang ahli dalam bahasa si penerjemah itu pula.
> > Kalau saya amati terjemahan Alquran dalam bahasa Indonesia, saya
> > justru melihat si penerjemah itu tidak ahli dalam bahasa Indonesia.
> > Akibatnya, struktur terjemahan itu rusak.
> > >
> > > Kalau dalam bahasa Indonesia, "ada" lawan katanya "tidak
> > ada", "banyak" lawan katanya "sedikit". Kaidah dalam bahasa
> > Indonesia tidak pernah menempatkan kata "banyak" lawan
> > katanya "sedikit/tidak ada".
> > >
> > > Memang dalam bahasa Arab, QS 4:82 itu disebutkan adanya
> > kata "katsir" yang dalam terjemahan umum artinya "banyak". Namun,
> > kata "katsir" dalam bahasa Arab memang bisa dilawankan
> > dengan "qalil" yang artinya "sedikit" atau "ma fi" yang artinya tak
> > ada! Dan, kata "katsiir" itu juga digunakan untuk menjelaskan
> > kata "ikhtilaaf" itu sendiri.
> > >
> > > Jadi, seharusnya terjemahannya adalah:
> > >
> > > "Apakah mereka tidak mendalami Al Quran, kalau sekiranya Al-Quran
> > itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka dapati pertentangan-
> > pertentangan di dalamnya".
> > >
> > > Kata "katsir" tak perlu lagi diterjemahkan, seperti "mah" dalam
> > bahasa Sunda, atau "lha wong" dalam bahasa Jawa. Itu kan cuma kata
> > penegas semata! Lha, enak dan benar kaidahnya, bukan? Jadi, karena
> > Alquran itu dari sisi Allah, maka kita tidak mendapati pertentangan
> > di dalamnya!
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > chodjim
> > >
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of irwank
> > > Sent: Tuesday, May 09, 2006 4:21 PM
> > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ilmu pengetahuan dalam Al
> > Qur'an:
> > > Buktikanlah kalau isi Al Qur'an itu salah
> > >
> > >
> > > Maaf ikutan diskusi.. Wah Pak Achmad ini sedang bermain logika
> > ya.. :-p
> > > Dalam pandangan umum, lawan 'banyak' itu 'sedikit/ada'.
> > > Namun pengertian ini valid namun dengan asumsi bahwa sesuatu itu
> > > harus ada (tidak termasuk kosong - atau konsep bilangan mungkin
> > bisa
> > > dianggap sebagai 'bilangan asli').
> > > Padahal (AFAIK) lawan kata banyak itu mestinya bisa 'sedikit' atau
> > > bisa juga 'tidak ada' (0).
> > >
> > > 'Kesalahan' logika lain juga bisa dilihat dari tulisan lain
> > yang 'loncat
> > > pada kesimpulan' bahwa hanya dengan 1 contoh diartikan menjadi
> > > 'banyak orang yang begini/begitu..' atau 'tidak mungkin kelompok x
> > > begini/begitu..' dalam kasus penyangkalan terhadap suatu isu.
> > >
> > > Dalam beberapa kejadian, 'kesalahan' logika semacam ini 'ditelan'
> > > mentah" oleh sebagian kalangan/kelompok. Karena
> > kesannya 'benar'.. :-p
> > > CMIIW..
> > >
> > > Wassalam,
> > >
> > > Irwan.K
> > >
> > > On 5/9/06, Yulia Artati <yartati@> wrote:
> > > >
> > > > P. chodjim,
> > > > Lengkapnya tafsir S.4 (Annisaa) ayat 82):
> > > > "Apakah mereka tidak mendalami Al Quran, kalau sekiranya Al-
> > Quran itu
> > > > bukan dari sisi Allah, tentulah mereka dapati banyak
> > pertentangan di
> > > > dalamnya".
> > > >
> > > > Jadi tidak ada pertentangan di dalamnya karena Al Quran itu dari
> > sisi
> > > > Allah. Kalau bukan dari sisi Allah, tentulah kita dapati banyak
> > > > pertentangan di dalamnya.
> > > >
> > > > So,  bukan pertentangan yang tak banyak di dalamnya sebagaimana
> > yang
> > > > anda tulis. Karena tak banyak berarti ada meskipun sedikit.
> > > > Betul?
> > > > Salam,
> > > > http://yartati.multiply.com
> > > >
> > > >
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <achmad.chodjim@> wrote:
> > > > >
> > > > > Mbak Flora,
> > > > >
> > > > ..
> > >
> > > > Sekarang kita petikkan QS 4:82 di bawah.
> > > > > "Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari Allah, tentulah mereka
> > > > mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya," An-Nisaa': 82."
> > > > >
> > > > > Bacalah berkali-kali lagi arti ayat itu! Apa yang kita
> > dapatkan?
> > > > Ternyata, meski Alquran itu berasal dari Allah masih ada
> > kesalahannya.
> > > > Mengapa? Karena, di dalam Alquran masih mengandung pertentangan.
> > > > Lhoo..., sungguh fatal terjemahan di atas bukan?
> > > > >
> > > > > Masih bingung? Ayo kita babar lagi terjemahannya...
> > > > >
> > > > > {Kalau sekiranya Alquran itu bukan dari Allah, tentulah mereka
> > > > mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya} = {Alquran itu
> > dari
> > > > Allah, maka mereka mendapati pertentangan yang tak banyak di
> > > > dalamnya}. Lha kan masih ada pertentangan, artinya masih ada
> > ayat yang
> > > > salah!
> > > > >
> > > > > Salam mikir... :))
> > > > >
> > > > > chodjim
> > > > >
> > > > >
> > > > > -----Original Message-----
> > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Flora
> > Pamungkas
> > > > > Sent: Monday, May 08, 2006 10:04 PM
> > > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Subject: [wanita-muslimah] Ilmu pengetahuan dalam Al Qur'an:
> > Buktikanlah
> > > > > kalau isi Al Qur'an itu salah
> > > > >
> > > > > Ilmu Pengetahuan dalam Al-Quran: Buktikanlah Kalau Isi Al-
> > Quran itu
> > > > Salah 4 Mei 2006 14:13 WIB "Saya menyarankan anda yang Muslim,
> > jika
> > > > suatu ketika anda terlibat dalam
> > > > > perdebatan tentang Islam dengan orang lain dan mereka mengklaim
> > > > bahwa mereka
> > > > > memiliki kebenaran sementara anda dalam kegelapan, anda harus
> > > > meninggalkan
> > > > > dulu semua argumen dan bersikaplah seperti ini; tanya pada
> > mereka,
> > > > Apakah
> > > > > ada ujian tentang pemalsuan dalam agama anda? Apakah ada dalam
> > agama
> > > > anda
> > > > > yang bisa membuktikan bahwa anda salah jika saya bisa
> > membuktikan
> > > > pada anda
> > > > > bahwa kesalahan itu ada-apapun itu? Well, saya bisa
> > menjanjikannya
> > > > sekarang
> > > > > bahwa manusia tidak akan memiliki apa-apa-tidak ada ujian,
> > tidak ada
> > > > bukti,
> > > > > tidak ada apapun! Karena mereka tidak menyadari pemikiran bahwa
> > > > mereka tidak
> > > > > hanya harus membeberkan apa yang mereka yakini tapi juga harus
> > > > memberikan
> > > > > kesempatan pada orang lain untuk membuktikan bahwa mereka
> > salah. Dan
> > > > Islam
> > > > > melakukan itu," demikian penegasan Dr. Gary Miller dalam
> > artikelnya
> > > > berjudul
> > > > > Pendekatan Ilmu Pengetahuan terhadap Al-Quran yang dimuat situs
> > > > Islamonline (iol).


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke