Bang Wida,

IMHO, UU ini sebetulnya nggak krusial.

Kalau ngurusi pornografi di lapak-lapak,
kita tinggal dukung Pak Polisi merazia spt. yang terjadi selama ini.
Silahkan pelajari, bahwa tindakan itu (razia) itu legal dan didukung oleh
hukum.

Kalau ngurusi pornografi di internet,
kita tinggal dukung pemerintah untuk buat aturan pembatasan bandwitdh yang
dikaitkan dengan perijinan ISP.
Ini juga legal, lha wong pemerintah yang mengeluarkan ijin ISP.
Ini yang terjadi di China...dan ini dengan mudah dapat dijalankan...
Lha wong cuman buat filter doang...

Kalau yang diurus itu pelacuran,
kita tinggal dukung Pak Polisi dan Tamtib untuk merazia spt. yang terjadi
selama ini juga.
Tapi ya jangan pakai pre-emptive action spt. yang di Tangerang, tapi yang di
hotel-hotel dll.

Kalo yang diurusin itu pantatnya inul yang goyang-goyang,
Kalo yang diurus itu udelnya siapa itu...hmmm
itu haknya yang bersangkutan dan orang tuanya...
kita boleh komentar tapi nggak punya hak

Jika UU itu disahkan, ya jangan berfikiran akan direvisi dong Bang WIda.
Karena merevisi itu nggak gampang,
prosesnya bertahun-tahun,
selama itu korban bergelimpangan.

Salah satu doktrin hukum (termasuk fiqh Islam),
lebih baik 100 penjahat bebas daripada menghukum 1 orang yang tidak
bersalah.

Salam
Ary



----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, May 11, 2006 7:17 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Rengeng-Rengeng: RUU APP 2006 ... Weleh


> Jika memang akan disahkan pada bulan Juni 2006, kita semua akan menjadi
> pengawas pemberlakuan UU itu. Saya sendiri kalau pelaksanaan itu menjadi
> seperti yang ditakutkan oleh pihak yang kontra, maka mari kita
> bersama-sama melakukan aksi teguran thdp pelaksanaan itu. Dan kalau
> pelaksanaannya berlebihan saya juga yakin bahwa gelombang aksi demonya
> akan lebih dahsyat dari sebelum UU itu disahkan.
>
> Saya sendiri ingin melihat revisi apa yang selama ini sudah dilakukan atas

> sikap ingin duduk bersama dan berdiskusi dari pihak yang pro dan kontra.
> Pasti saja akan ada tawar menawar. Dan pasti saja tidak semua pihak bisa
> dipuaskan sepenuhnya. Tetapi masing-masing pihak mau menurunkan level
> tuntutannya. Mungkin ada tenggat waktu yang membuat RUU itu harus disahkan
> pada bulan Juni ini. Sebab RUU ini akan tidak ada artinya jika diundur
> terus menerus dengan alasan ingin terus mencari kesepakatan. Dan sekalipun
> sudah disahkan saya yakin bahwa UU itu masih bisa direvisi dan
> disempurnakan berdasarkan pelaksanaan di lapangannya.
>
> Jika memang akan disahkan pada bulan Juni 2006, saya ingin melihat warnet
> itu bersih dari situs porno (sorry yach bagi penggemar situs-situs porno),
> tabloid vulgar hilang dari lapak kaki lima, VCD porno hilang dari
> penjualan di manapun, majalah yang memakai sampul wanita berpakaian dalam
> saja juga mengganti sampulnya dengan lebih sopan dan diplastikin,
> tayangan-tayangan porno dan selera rendahan hilang, penyanyi dangdut macam
> Inul itu tidak ngebor, ngayang, vibrator, dan gerakan-gerakan seronok yang
> lainnya, dlsb. Itu saja yang ingin saya lihat. Sedangkan untuk penampilan
> wanita di publik, silahkan saja seperti yang sekarang. Itu tanggung jawab
> masing-masing. Juga tarian jawa silahkan saja seperti yang sekarang. Atau
> budaya Bali dan Irian juga silahkan saja seperti yang sekarang.
> Kreatifitas seni silahkan saja, asalkan buka seni telanjang macam
> Anjasmara kemarin. Karena bukan itu semua harapan saya pada RUU APP 2006
> ini.
>
> Salam,
>
>
>
>
> "Muhammad Syafei" <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 05/11/2006 11:14 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
>
>
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
>
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Rengeng-Rengeng: RUU APP 2006 ... Weleh
>
>
>
>
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > MS: Pak Wida,
> > Pertama, "tuduh-menuduh" (sebenarnya kata "tuduh" kurang tepat, yg
> > lebih tepat barangkali pendapat yg kontra) itu sah, selama
> > argumentatif. Sekarang, adakah pendapat yg kontra RUU APP 2006
> > (sengaja saya tulis lebih spesifik RUU APP 2006) yang tidak
> > argumentatif? Kalau ada, yang mana?
> >
> > Kemudian bandingkan dengan Balkan Kaplale, ketua tim perumus RUU
> APP
> > 2006:
> >
> > --quote--
> > Secara sederhana, Balkan melihat kelompok anti-RUU APP itu terdiri
> > dari dua golongan. Pertama, para mantan presiden yang ingin
> kembali
> > ke dunia politik. Kelompok ini menjadikan RUU APP sebagai isu
> > politik, yang bertujuan menjatuhkan pemerintahan SBY-JK. Kedua,
> > kelompok yang mengeruk keuntungan dari bisnis esek-esek. "Selama
> > ini, Indonesia dikenal paling gampang dimasuki industri seks,"
> > ujarnya. Pendemo itu, kata Balkan, sebagian besar berasal dari LSM
> > yang dibiayai Amerika Serikat. "Amerika mendanai gerakan LSM ini
> > untuk menghancurkan moral bangsa," ia menambahkan.
> > http://www.gatra.com/artikel.php?id=94196
> > --end quote--
> >
> > WK: Apakah ada pendapat yang kontra RUU APP itu yang tidak
> argumentatif?
> > Saya rasa baik dari kedua belah kubu akan mengatakan pendapatnya
> > argumentatif. Masing-masing mendasarkan pendapatnya pada asumsi.
> Banyak
> > sekali pandangan yang kontra terhadap yang pro dirasakan oleh yang
> pro itu
> > mengada-ada dan dipaksakan. Hanya sekedar untuk menolak habis-
> habisan.
> > Sebagian sudah saya sebutkan sebelumnya. Kenapa dirasakan mengada-
> ada dan
> > dipaksakan? Karena yang pro sendiri tujuannya bukan seperti yang
> > dituduhkan oleh yang kontra. Tujuan yang pro itu yang penting yang
> > porno-porno itu habis dari konsumsi generasi muda. Nah dengan
> tujuan yang
> > seperti itu, yang pro akan memandang yang kontra sebagai yang
> sebaliknya.
> > Akhirnya asumsi-asumsi banyak berkembang kemana-mana. Contohnya
> adalah
> > pendapat Balkan Kapale itu. Sekalipun Balkan itu ketua tim
> perumus, tetapi
> > pendapatnya itu belum tentu mewakili yang pro. Karena sebagian
> besar yang
> > pro itu cuma ingin melihat yang porno-porno itu habis. Tidak ada
> tujuan
> > lain.
>
> Wah, Pak ..
> Kalau merasa .. ya semua orang yg ngomong merasa omongannya
> argumentatif. Nggak usah jauh2 deh, di milis ini aja, saya pikir
> semua merasa omongannya argumetatif. Tapi .. ada tapinya .. untuk
> bisa menilai lebih jauh suatu pendapat atau omongan itu argumentatif
> kan mesti diuji dulu. Dihadirkan pendapat-pendapat yg kontra,
> termasuk yg mendukung kalau perlu.
>
> Trus .. bagi yg pro yg merasa tujuannya tidak seperti
> yg "dituduhkan" (saya pakai tanda kutip lho ya) yg kontra .. at
> least, dengan melihat pendapat2 yg kontra itu diharapkan bisa
> menimbang-nimbang kembali, melihat kemungkingan2 lain, bisa melihat
> dampak yg bisa terjadi akibat dukungannya.
> Tapi kalau udah keukeuh mendukung, apakah masih perlu diskusi,
> mendengar masukan-masukan?
>
> Trus lagi .. tentang Balkan .. kalau Balkan tidak dianggap
> representatif, trus siapa lagi yg bisa jadi representasi tim perumus
> RUU APP?
>
> > Pada kelompok yang pro maupun yang kontra, saya rasa berkumpul
> > bermacam-macam kelompok juga. Dan masing-masing kelompok itu
> menyuarakan
> > pendapatnya berdasarkan cara berfikirnya. Saya ingin melihat bahwa
> kedua
> > pihak ini berdiskusi. Bukan tujuannya hanya untuk menggagalkan RUU
> ini
> > menjadi UU. Jika itu tujuannya, percayalah bahwa pihak yang pro
> akan
> > membalas dengan dukungan penuh untuk gol. Jadinya apa jika masing-
> masing
> > pihak tidak mau berdiskusi membicarakan substansi RUU APP 2006
> yang
> > dianggap bermasalah? Kedua belah pihak akan semakin keras? Lalu
> isue
> > disintegrasi pun dimainkan untuk memaksa?
> >
>
> Siapa yang tidak mau berdiskusi yah?
> Dari link artikel Gatra yg saya berikan itu, terungkap bahwa RUU APP
> akan jalan terus dan digesa disahkan Juni 2006. Ini indikasi apa?
> Indikasi bahwa tim perumus RUU APP memang tidak ada niatan
> mendiskusikannya lagi, kecuali sekedar formalitas .. "Oh, sudah kami
> dengar dan kami tampung .." Perkara diterima atau tidak, masa bodoh!
>
> Kemudian cara apa yg mesti dipakai lagi menghadapi tim perumus yg
> demikian? Cara yg cukup baik dan masih dibenarkan adalah menggelar
> demo, tapi yg damai lho ya, bukan dengan teror kayak yg dilakukan -
> sebagian- yg pro thd RUU APP 2006 (cilakanya, saya belum dengar ada
> yg pro  mengkritik atau mengecam teror yg dilakukan. Ini pertanda
> setuju dg teror tsb?)
>
> Balik lagi ke soal mau diskusi .. Jika saya mendengar tim perumus
> RUU APP 2006 dan pendukungnya membuat pernyataan -kurang lebih-
> seperti ini: "Karena ... atau mengingat ... dst ... pembahasan
> pengesahan RUU APP 2006 ditunda, demi dapat dihasilkannya UU yang
> lebih baik dan lebih dapat diterima oleh semua komponen bangsa .. "
> Maka, saya percaya bahwa tim perumus dan pendukung RUU APP 2006
> memang mau diskusi
>
>
> > MS: Pertama, terima kasih taushiyah-nya.
> > Kedua, "bisik" itu kata kiasan.
> > Ketiga, mari kita lihat "dagang-sapi" itu sekedar prasangka buruk
> > atau cukup argumentatif?
> >
> > Silakan cermati perkembangan politik tanah air belakangan.
> > - Perseteruan pemerintahan SBY dengan Amien Rais cs, sejak kasus
> > Freeport sampai Blok Cepu (Sutrisno Bachir,ketum PAN berbeda
> > pendapat dengan Amien Rais soal Blok Cepu ini)
> > - Masih blok Cepu .. kita bisa lihat PKS yg sebelumnya galak,
> > akhirnya menunjukkan sikap nggak jelas, dan kelanjutan hak angket
> > DPR pun, semakin nggak jelas juga
> > - Manuver sebagian politikus yang bisa ditengarai sedang
> menggoyang
> > SBY
> >
> > Itu saja dulu.
> >
> > Mungkinkah pemerintahan SBY mengharapkan dukungan dari PDIP?
> Rasanya
> > hampir mustahil. Begitupun dukungan dari PKB dan Gus Dur.
> >
> > Dari sini bisa dicermati?
> >
> > Salam
> >
> > WD: Mungkin hal yang anda "dengar" itu belum masuk ke dalam
> pemikiran saya
> > mengenai RUU ini. Atau saya memang tidak ingin mengkaitkan masalah
> politik
> > dalam issue RUU APP ini. Karena tujuan saya memang murni "moral".
> Saya
> > tidak ingin berfikir gol atau gagalnya RUU ini dengan percaturan
> politik
> > yang carut marut di Republik ini. Concern saya hanya moral
> generasi muda
> > Indonesia.
> >
> > Salam juga.
> >
> Kalau soal concern thd moral dsb .. peserta milis ini yg mau
> meluangkan waktu, memeras pikiran, dlsbg .. tanpa ada yg bayar
> (malah kemungkinan besar keluar duit), saya pikir punya concern yg
> sama, meskipun belum pernah disampaikan secara eksplisit.
>
> Salam
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
>
>
>
> SPONSORED LINKS Women  Islam  Muslimah
>       Women in islam
>
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>   a..  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
>
>   b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
>    [EMAIL PROTECTED]
>
>   c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.
>
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
>
>



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke