Saya menyekolahkan anak saya di TQ (Taman Qur'an) Islam. Masih banyak unsur bermainnya. Tetapi juga sudah mulai diajarkan doa-doa sehari-hari dan surat-surat pendek. Hasilnya anak saya lulus TQ sudah hafal Juz Amma sampai surat al-Qoriah (padahal para orang tuanya saja belum tentu hafal, paling cuma Qulhu dan Inna a'thoyna saja 8-)), juga sudah mampu membaca huruf Arab (Qur'an) walaupun masih terbata-bata. Dari perilaku sehari-harinya tidak ada yang aneh, biasa saja.
Sebagai orang tua kita mungkin takut membebani anak kita yang masih TQ dengan hafalan dan kebiasaan-kebiasaan Islami. Tetapi ternyata anak-anak kita mampu untuk melakukannya. Mungkin karena kita sendiri sewaktu TK tidak pernah sampai seperti itu. Saya pernah baca bahwa usia anak sampai 6 tahun itu otaknya akan melakukan penyerapan informasi dari luar paling banyak. Kalau tidak salah sampai 80%, CMIIW. Mungkin itu sebabnya sekolah-sekolah Islami banyak menekankan hafalan-hafalan doa dan surat-surat pendek serta belajar huruf Qur'an ketika anak itu masih TQ. Dengan harapan yang mereka hafal itu melekat dengan kuat sampai dewasa dan bisa membentuk karakternya. Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak. Yang ahli psikologi pendidikan di milis ini bisa menjawab. Sepertinya betul jika pendidikan TQ Islam itu masih banyak kekurangannya. Atau mungkin mereka menekankan pada prioritas tertentu dalam pembentukan awal si anak. Pendidikan kemandirian dan kedisiplinan memang penting juga. Porsi bermain yang masih banyak juga penting, dan ini masih terlihat juga di TQ Islam. Metoda pendidikan di luar juga menarik. Di Jepang misalnya. Mungkin bisa dilakukan diskusi mengenai apa prioritas atau penekanan yang penting dari masing-masing TK dan TQ. Lalu bisa saling memperbaiki dan melengkapi. Saya menyekolahkan anak-anak saya di TQ Islami karena saya memang ingin anak saya mendapatkan pelajaran-pelajaran agama sejak dini, sesuai dengan kemampuan akal mereka untuk menerimanya. Ini menurut saya penting sebagai "pondasi" pengembangan karakter si anak. Salam, "Sutan Paruik Gadang" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 08/03/2006 10:41 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: TK --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kang Sutan berkata = > jujur aja, ketimbang diajari doa-doa yang membosankan, saya lebih > suka anak saya diajari/dilatih mandiri. > > any comment? > -------------------- > > Jano ko urun rembug = > > Wah tank kyu banget informasinya, kebetulan saya punya rencana mau membuat TK, menurut saya anak-anak kita harus diberi makan jasmani dan rohaninya bersamaan. > Tindakan Kang Sutan untuk menyekolahkan putranya di TK yang Islami sudah betul, soalnya sudah menjalankan apa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu bahwa A,B,C-nya anak kita tergantung orang tuanya. > Jangan terlalu silau dengan hal-hal yang diluar Islam kang, yang baik kita ambil and yang tidak baik kita simpan begitu. Islam is the best. > > Kombinasikan saja kecerdasan intelektualnya jepang dengan kecerdasan spiritual dan kecerdasan kepribadiannya yang dari Islam ( padahal Islam juga menganjurkan kecerdasan intelektual juga lho ). Saya yakin putra - putri Kang Sutan akan lebih tangguh dari anak- anak jepang :) > > wassalam. > saya kadang eneg aja lihat kriteria2 islami yang serba ndak jelas itu. apa yang dimaksud islami itu kalau anak2 kita fasih berdoa? apa permainan islami itu kalau bisa merangkai huruf-huruf arab? saya nggak silau dengan apa yang ada di luar islam. tapi menurut saya kemandirian dan disiplin itu adalah salah satu nilai islami yang hakiki. celakanya itu sulit diperoleh. kalau soal ngajarin anak berdoa, sambil main juga bisa. anak saya saya ajari berdoa sebelum tidur, pas dia mau tidur. demikian juga doa mau makan. jadi doanya fungsional sifatnya. kalau doanya dihafalin model yang saya lihat di tk itu, saya khawatir terlalu membebani anak. padahal pendidikan kemandirian dan disiplin itu membutuhkan waktu yang lebih lama, karena sifatnya prosen. itu menurut saya harus diprioritaskan. kadang saya lihat kita salah meletakkan prioritas. kadang kita malah lupa untuk apa kita mendidik anak. anak kadang kita jadikan seperti beo, yang membuat kita senang kalau mereka sudah bisa melafalkan sesuatu. lalu kita lupa pada hal yang substansial. ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/