Seorang kenalan saya punya cara sederhana, supaya preman sembuh dari 
kepremanannya, ya diberi pekerjaan yang nggenah (bukan malah jadi 
preman terorganisir seperti tukang pukul, debt colector, milisi, 
etc).
Tapi, tentu kapasitas kenalan saya itu hanya bisa memberi pekerjaan 
pada bbrp orang saja.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> pengajian dalam pengertian hanya ceramah saja sangat2 tidak 
efektif..
> seperti yg saya sampaikan kemaren.. sesuatu yg didengar ---> 
langsung
> lupa.. karena verbalisme. 
> makanya jaman dulu sering ada penataran P4.. ngomongnya Pancasila
> mulu.. seolah-olah yg mulutnya sering bilang Pancasila maka dia 
adalah
> Pancasilais.. padahal banyak pematerinya adalah para koruptor. 
> dan pendidikan di SD dulu suka ngapalin tingginya net badminton 
berapa
> centi? lebarnya lapangan berapa meter? tapi maen badminton gak
> pernah.. ini juga verbalisme. 
> yang dibutuhkan sekarang ini bukan hanya ceramah, tapi praktek, dan
> terjun langsung di lapangan. supaya tidak terjebak pada verbalisme.
> 
> >   
> > He-Man <gorgious@> wrote:
> >           
> > Inilah konyolnya ulama-ulama Islam, selalu ngerasa sebagai orang 
hebat,
> > punya kasta lebih tinggi dsb.Makanya pengennya didatangin 
bukannya
> > ngedatangin.Beda jauh dengan para pastor yang gak risih dakwah 
sampai
> > ke pedalaman hutan , coba HMNA itu ke Papua , paling dia sibuk
> ngeributin
> > supaya ce papua yang biasa telanjang dada itu supaya pakai 
jilbab ,
> bukannya
> > seperti para pastor itu yang berusaha mencari tau dan mencari
> penyelesaian
> > masalah orang Papua.Pastor di kota pun jama'atnya sakit dikit aja
> langsung
> > di datangin.Hal utama yang bikin misi dakwah islam kalah dengan 
kristen
> > bukan
> > masalah duit tapi perhatian yang tulus.Orang Islam ini suka
> ngegampangkan
> > masalah , masalah preman diselesaikan dengan pengajian..??? sama 
halnya
> > masalah moral diselesaikan dengan maksa semua cewek pake 
jilbab.Benar
> > benar konsep bagi orang yang malas berpikir.
> > 
> > Melihat begitu intensnya pengajian di berbagai daerah harusnya 
kan kalo
> > menuruti logika HMNA ini gak akan ada lagi preman.
> > 
> > ----- Original Message -----
> > From: "H. M. Nur Abdurrahman" <mnabdurrahman@>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Tuesday, September 05, 2006 5:05 PM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Preman
> > 
> > > HMNA:
> > > Itukan cuma teori ! Saya biasa didatangi mantan preman di rumah
> menyatakan
> > > syukur kepada Allah ia telah tobat. AlhamduliLlah kata saya, 
lalu saya
> > tanya
> > > peristiwa apa yang menyebabkan anda mendapat hidayah sehingga
> bertobat.
> > > Katanya ia pernah mendengarkan ceramah saya di pengajian. Di 
pengajian
> > mana,
> > > kata saya, karena saya tidak pernah melihat anda. Di pengajian
> pada malam
> > > ta'ziyah. Katanya dia itu keluarga dekat dari orang mati yang
> dirumahnya
> > > diselenggarakan pengajian ta'ziyah.
> > > Jadi mantan preman bersangkutan bisa bertobat oleh pengajian 
saja,
> tanpa
> > > embel-embel melakukan dsb.nya itu.
> > 
> > 
> > 
> >          
> > 
> >  Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>







=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke