Kewajiban melaksanakan puasa 

Bismilahirrahmanirrahiim. 
Oleh Latifabdul. 
Puasa adalah suatu latihan yang intensif selama satu bulan, untuk dapat 
mencapai manusia yang mulia/terpuji. Sebab manusia itu sendiri membawa 
sifat-sifat bawaan dari kecil; seperti kikir, rakus, zalim, ingkar, lemah, dan 
kemudian manusia juga diganggu oleh makhluk halus bernama setan yang diizinkan 
oleh ALLAH sampai hari kiamat. 

ALLAH mengatakan pula, bahwa setan itu sifatnya mengajak manusia ke arah yang 
tidak baik yang berlawanan dengan sifat-sifat mulia dan terpuji. 

Oleh sebab itulah manusia dilatih begitu rupa agar orang-orang beriman dapat 
mengendalikan / mengontrol dirinya atau hawa nafsu nya. 

Seumpama, pemain bulu tangkis atau team sepak bola, kalau ia ingin menang dan 
sukses dalam pertandingan, maka yang harus dilakukan adalah latihan yang 
intensif berkelanjutan. 

Orang-orang yang tidak mendapat latihan dan tidak tahu aturan-aturan main, maka 
ia dipastikan akan kalah dalam perjuangan atau pertandingan. Mendapat kehinaan. 

Jadi buah atau manfaat dari latihan berpuasa adalah: 
1. melatih diri untuk menahan / mengontrol nafsu dari makanan-makana yang halal 
dan seks di siang hari. 
2. melatih diri disiplin, tepat waktu 
3. melatih diri jujur, amanah, 
4. melatih diri untuk berdarma, menyayangi orang-orang miskin, fakir, dan 
makhluk lainnya serta melatih diri menahan nafsu amarah, 
5. melatih diri untuk bersabar, bersih, 
6. melatih diri supaya pandai mensyukuri pemberian Tuhan, 
7. melatih diri supaya bekerja sungguh-sungguh mencari nafkah agar tidak 
kelaparan, 
8. melatih diri untuk mendekatkan diri kepada Allah swt yang menciptakan kita, 
dan mohon ampunan dari kesalahan-kesalahan yang sudah diperbuat selama ini. 
9. Melatih diri untuk tidak berbicara yang mubazir dan menyakiti hati orang 
lain. 

Demikianlah manfaat dari puasa. Itulah maksud Tuhan supaya manusia yang 
bersifat buruk tadi bisa berobah menjadi manusia-manusia muliadan terpuji. 

Sebab yang bisa membangun dan memakmurkan atau mensejahterakan umat, adalah 
orang-orang yang bersifat mulia dan terpuji dan bisa mengontrol nafsu atau 
keinginannya dengan baik, atau orang bertakwa. Orang yang bisa mengenal sifat2 
ALLAH dengan baik adalah orang yang mempunyai sifat mulia dan terpuji. 

Kalau orang yang rakus tidak bisa mengontrol nafsunya, lemah, kikir, sombong, 
pemalas, tidak sabar sudah barang tentu mereka tidak bisa berbuat baik dan 
berkarya yang bermanfaat. Malah mereka akan merusak ciptaan ALLAH atau alam 
semesta. 

Lihatlah contoh-contoh orang-orang yang tinggal di hutan hutan, dan juga 
orang-orang yang tinggal di kota-kota besar, yang akhlaknya buruk, seperti 
merampok, mencuri, berzina, korupsi, suka berperang, suka menghina, memojokkan, 
menghujat, memfitnah orang rakus akan harta dan egois, Ulama2 radikal yang 
menzolimi sekte islam yang berbeda dengan mereka..Bukankah mereka merusak dan 
zolim? 

Inilah perintah2 ALLAH tentang berpuasa; 
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagai mana atas 
orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertaqwa."(QS 2: 183-187). 
   Apa ciri2 orang bertaqwa itu,setelah dia sukses menahan segala nafsu yang 
ada dalam dirinya? ALLAH menjelaskan di dalam Al Quran sebagai berikut;
   
  ; "... Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan 
baginya jalan ke luar.."Dan memberinya rezki dari arah yang tiada 
disangka-sangkanya. .(QS.65:2-3)(rezeki atau hadiah dari ALLAH banyak diberikan 
kepada orang2 bertawa.(Contohnya Aa Gym dll)
   
  Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami 
akan melimpahkan kepada me-reka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka 
mendus-takan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka di-sebabkan perbuatan 
mereka sendiriQS.(7): 96). Jadi walaupun mereka menjalankan shlat tarawih dan 
berpuasa, tapi kalau kehidupannya masih tidak sukses,artinya masih miskin, 
hidup tidak produktif,maka latihan puasa dan shalat tarawihnya tidak efektif 
sama sekali, karena melakukan puasa atas malu dgn teman2 dan famili. Dia hanya 
mendapat cape dan keletihan saja.
   
  Ulama2 yang tahu akan arti syariat islam, namun hidupnya masih susah, 
anak2nya terlantar, artinya dia belum menghayati makna TAQWA dan Syarita islam 
secara meneyeluruh.
  Dalam Al Quran ALLAH memberikan tugas kepada setiap muslim yang berpuasa 
untuk berkerja untuk ALLAH mengolah bahan2 baku yang ada dalam 
bumi(besi,timah,miyak, almunium dll) QS.57:25,QS.11:61, untuk dijadikan barang2 
yang bermanfaat dan alat2 persenjatahan. Namun kebanyakan ulama2 mengabaikan 
perintah tugas ini, sehingga umat islam menjadi lemah ekonomi dan pertahanan 
agama dan bangsanya.
   
  Penjelasan dari HMNA yang diberikannya itu, berbeda dengan apa yang dimaksud 
oleh ALLAH,sehingga umat islam terkecoh dan terbelakang jadinya dari segala 
kemajuan2 technologi dan sain. Mohon maaf, in sebagai mengingatkan saja kepada 
ulama2 dan HMNA yang rajin membaca Sejarah2 rekayasa menusia.
  
."Dizinkan untuk kamu bersetubuh dengan isteri isteri kamu pada malam hari 
dibulan puasa. Mereka adalah penyimpan rahsia bagi kamu dan kamu juga penyimpan 
rahsia untuk mereka. Allah mengetahui yang kamu pernah mengkhianati roh roh 
kamu, maka Dia telah mengampun -kan kamu dan telah juga memaafkan kamu. Dengan 
demikian bolehlah kamu bersetubuh dengan mereka, lakukanlah apa yang Allah 
meredhakannya untuk kamu. Makan dan minumlah apabila kamu melihat benang putih 
yang bercahaya menjadikan perbezaan dari benang hitam (gelap) waktu masuknya 
malam hingga kesubuh. Lantas, kamu mesti berpuasa sampai matahari terbenam. 
Persetubuhan diharamkan jika sekiranya kamu bercadang untuk berada (iktikaf) 
dimasjid (sepuluh hari penghujung Ramadan) Ini adalah hukum ALLAH; kamu jangan 
sekali kali mengingkarinya. ALLAH telah jelaskan revelasi revelasiNya kepada 
manusia, supaya mereka mendapat keselamatan.QS.2:187 

Setelah manusia sudah melaksanakan latihan2 yang intensive sudah terbentuk 
akhlaq yang mulia seperti; takut kepada ALLAH,takut mengerjakan hal2 yang dapat 
merugikan orang lain, sudah disiplin waktu, besih tubuh dan jiwa dan terakir 
sudah dapat mengendalikan nafsu dengan baik dan benar. 

Kemudian ALLAH mewajibkan kepada orang2 yang sudah terlatih ini untuk bekerja , 
membangun masarakat yang islami, membangun pradapan yang islami, mengolah 
bahan2 baku yang sudah diberikan oleh ALLAH di dalam dan dimuka bumi. Artinya 
memajukan ekonomi, technologi dan saint serta dapat mempertahankan agama ALLAH 
dari serangan musuh2nya. 

Sebaliknya; 

Walaupun dia kelihatan rajin melaksanakan shalat selama satu bulan, tapi 
perbuatan2nya tetap seperti sebelum puasa; 
1.masih sering marah , tidak bisa menahan nafsu amarah 
2. Masih malas bekerja untuk mensejahterakan keluarga dan masarakat. 
3. Masih suka berkata kata buruk, fitnah, boros, kikir, sombong. 
4. Kalau berjanji tidak tepat waktu dll 

Maka latihan puasanya selama sebulan tidak efektif. Kenapa? 
Dia melakukan puasa karena sudah menjadi budhaya. Malu kepada kawan2, keluarga, 
takut kepada orang tua dll 

Maka puasanya menahan diri dari makanan yang halal, mimuman yang halah, 
hubungan sex dengan istri/suami yang halal adalah mendapat letih dan cape saja. 
Latihan berpuasa menahan makan dan mimun tidak berguna.Mubazir. 

Orang2 ini adalah orang2 yang merugi.. 

  Kesimpulan;
  Orang2 yang sudah menjalankan latihan berpuasa selama satu bulan, sudah 
dipastikan cara hidup nya sehari hari jauh berbeda dari sebelum latihan. Kalau 
dulu dia malas amlas,sekarang mestinya kerja keras untuk ALLAH membangun 
kehidupan yang sejahtera. Dulunya sering berbohong, sekarang mestinya tepat 
janji. Dulunya banyak musuh, sekarang mestinya banyak kawan2. Dulunya kalau 
berbicara suka menyakiti orang lain, sekarang katakatanya sangat menyenangkan 
dan bermanfaat. Inilah ciri2 dari orang2 bertaqwa. mari kita tanya pada diri 
kita masing2,:sudahkan kita bertaqwa setealh menyalankan latihan Puasa setiap 
tahun? Sudahkah banyak rezeki dari ALLAH, setelah kita latihan puasa setiap 
tahun?
   
  kalau belum maka latihan Puasanya adalah bohong dan tidak tahu akan makna 
puasa itu sendiri,perlu diperbaiki.
  
Semoga tulisan yang pendek ini bermanfaat dan semoga latihan puasa kita yang 
kita lakukan selama satu bulan di berkahi oleh ALLAH swt amin. 

SELAMAT BERPUASA..KAWAN2 MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN. Kusus untuk HMNA.
Wassalamu'alaikum wrwb


"H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
021 Puasa Meningkatkan Diri dari Beriman Menjadi Bertaqwa, Mengapa?

Judul di atas itu tentu sudah jelas, yakni menyangkut hikmah puasa. Kita
mulai dengan Firman Allah dalam Al Quran, S. Al Baqarah, ayat 185:
-- Ya- ayyuhalladziyna a-manuw kutiba 'alaikumu.shshiya-mu kama- kutiba 'ala
lladziyna min qablikum la'allakum tattaquw0n, artinya: Hai orang-orang
beriman, diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas
orang-orang sebelummu, mudah-mudahan kamu bertaqwa.

Jadi jelas dari bunyi ayat tersebut, bahwa puasa itu dapat meningkatkan
orang beriman menjadi bertaqwa. Mengapa? Dari jawaban mengapa ini, akan
jelas apa hikmah yang tersirat di dalamnya. Taqwa adalah bahasa Al Quran,
dibentuk oleh akar kata yang terdiri atas tiga huruf: waw, qaf, ya, yaitu
waqa- atau waqiya, atinya waspada, memelihara diri, menghindarkan diri,
menjaga diri. Orang yang telah mencapai derajat taqwa, adalah yang telah
terpelihara dari segala apa-apa yang menjerumuskan. Ibarat orang yang
berjalan melalui semak belukar yang penuh duri, sampai-sampai kepada
pakaiannyapun terpelihara dari robekan / tusukan duri. Atau ibarat oang yang
menerobos lalu-lintas yang semrawut / crowded, terpelihara dari bahaya
tabrakan. Bertaqwa kepada Allah ialah menjaga diri sehingga terpelihara dari
melanggar larangan Allah SWT, terpelihara dari hambatan untuk melaksanakan
perintah Allah SWT. Bertaqwa (tattaquwn, yattaquwn) adalah fi'il (kata
kerja) melaksanakan seluruh suruhan Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Menurut Karl Marx, moral manusia itu ditentukan oleh kondisi perekonomian,
artinya moral manusia itu ditentukan oleh lingkungannya. Manusia sama sekali
tidak berdaya terhadap lingkungannya. Artinya manusia itu adalah budak dari
lingkungannya. Walaupun komunisme telah ambruk seiring dengan bubarnya Uni
Sovyet, namun faham Karl Marx, yang dedengkot komunisme tersebut, masih
banyak dianut orang. Yaitu orang yang masih setia kepada apa yang disebut
dengan wetensdhappelijke socialisme, sosialisme ilmu. Dahulu di Indonesia
ini ada tiga kelompok Marxisme. Yang pertama penganut sosialisme ilmu, yang
berkumpul dalam kekuatan politik Partai Sosialis Indonesia (PSI), kedua
Marxisme-Trozkist berkumpul dalam Partai Murba dan Marxisme-Leninist
berkumpul dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menurut Sigmun Freud (diucapkan froid), yang dedengkot psiko-analist,
manusia sama sekali tak berdaya terhadap kekuatan yang ada dalam dirinya
yaitu kekuatan libido berkarakteristik seksual. Semua pikiran dan aktivitas
manusia bersumber dari dorongan kekuatan libido ini. Artinya manusia itu
adalah budak dari libido yang ada dalam dirinya.

Maka jika digabungkan kedua teori itu, teori Karl Marx dan Sigmun Freud,
yang keduanya peranakan Jerman-Yahudi, maka sempurnalah manusia itu menjadi
budak. Ya budak internal dan budak external. Manusia betul-betul menjadi
bulan-bulanan kekuatan libido dan kekuatan lingkungan.

Ajaran Islam tidak mengingkari kedua kekuatan tersebut. Namun dalam ajaran
Islam kekuatan-kekuatan itu bukanlah penentu. Manusia bukanlah budak,
ataupun bulan-bulanan kedua kekuatan internal dan external itu. Pada waktu
Pasukan Islam Madinah pulang dari Perang Uhud yang seru itu, ketika
Rasulullah mengistirahatkan pasukannya dalam perjalanan pulang itu,
Rasulullah bersabda: Kita baru selesai dengan Jihadu lAshgar, perang yang
sangat kecil dan kita segera akan menghadapi Jihadu lAkbar, perang yang
sangat besar. Maka para sahabat bertanya: Ya RasulaLlah, kalau tadi di bukit
Uhud itu hanya perang yang sangat kecil, maka bagaimakanakah besarnya
pasukan yang akan dihadapi itu. Maka Rasulullah menjawab: Jiha-du nNafs,
berjihad melawan diri sendiri. Musuh yang akan dihadapi itu adalah musuh
yang setiap saat menyerang kita yaitu Al Hawa- , Nafsun Amma-rah dalam
tataran nafsani (manusia terdiri atas tiga tataran: jasmani, nafsani,
ruhani).
Dari sabda Rasulullah itu kita dapat menyimak bahwa Allah SWT menjadikan
manusia itu dengan perlengkapan sebuah kekuatan pengendali yang sanggup
dipakai untuk berperang dalam peperangan dahsyat Jihadu lAkbar itu. Kekuatan
pengendali inilah yang tidak dilihat baik oleh Karl Marx, maupun Sigmun
Freud, sehingga mereka berteori bahwa lingkungan dan libido itu menjadi
penentu. Dalam bahasa Al Quran, kekuatan pengendali itu disebut Nafsun
Muthmainnah.

Ibadah puasa sifatnya berbeda dengan ke empat Rukun Islam yang lain. Kalimah
Syahadatain diucapkan dimulut, dibenarkan oleh pikiran dan dimantapkan di
qalbu, sifatnya terbuka, karena diucapkan, orang lain dapat mendengarnya.
Shalat juga sifatnya terbuka, karena teridiri atas gerakan dan ucapan, dapat
dilihat dan didengar. Mengeluarkan zakat, naik haji juga terdiri atas
gerakan dan ucapan sehingga juga sifatnya terbuka. Jadi Rukun Islam pertama,
kedua, ketiga dan kelima dapat saja dikerjakan atas dasar riya, penampilan,
tidak atas dasar iman. Seorang pemuda misalnya untuk dapat menarik hati
calon mertua yang taat, ia akan shalat penampilan, memperlihatkan kepada
calon mertua bahwa ia shalat, jadi bukan atas dasar iman. Seorang jurkam ia
dapat saja shalat untuk menarik massa, bukan atas dasar iman. Seorang naik
haji dapat saja bukan atas dasar iman, melainkan untuk status sosial. Lain
halnya dengan Rukun Islam yang keempat ini, yaitu puasa. Ibadah puasa ini
sifatnya tertutup, tidak dapat ditunjukkan kepada orang lain. Yang dapat
ditunjukkan kepada orang adalah berbuka puasa dan berpura-pura loyo atau
meludah-ludah secara demonstratif. Maka puasa itu hanya dapat dilaksanakan
oleh orang-orang yang beriman, karena yang tahu bahwa ia berpuasa hanya
dirinya sendiri dan Allah SWT.

Karena puasa itu tidak dapat dilaksanakan atas dasar penampilan, maka puasa
itu betul-betul sangat bermanfaat untuk melatih diri meningkatkan keampuhan
tenaga pengendali dalam diri kita. Ibarat mengasah senjata sebulan penuh
sehingga cukup tajam buat dipakai untuk Jiha-du lAkbar.
Mengendalikan, bukan membunuh, sebab Al Hawa- , Nafsun Amma-rah, (dorongan
seksual dan kemarahan) itu berguna untuk kelanjutan spesi manusia,
berkembang biak, dan mempertahankan hidup dari keganasan lingkungan.

Sebulan penuh kita melatih diri meningkatkan keampuhan senjata berupa
kekuatan pengendali itu. Dengan latihan sebulan penuh itu dapatlah senjata
itu dipakai untuk berperang sebelas bulan berikutnya. Hingga tiba kembali ke
dalam bulan Ramadhan yang brukutnya, senjata yang mulai tumpul karena
dipakai berperang selama sebelas bulan, diasah lagi dalama bulan Ramadhan
yang berkutnya. Dengan tajamnya alat yang diberikan oleh Allah SWT maka
terpeliharalah diri kita dari segala apa yang menjerumuskan dan itulah yang
disebut mencapai kedudukan taqwa, insya Allah. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.

*** Makassar, 8 Maret 1992
[H.Muh Nur Abdurrahman]

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam 
http://id.mail.yahoo.com 



         

                
---------------------------------
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke