Kalo saya suka ketawa kalo denger orang bilang: tobat lah..
yaa lucu aja gitu loh.. 
si A nyuruh si B tobatlah,
si B nyuruh si A tobatlah..
Nah, masing2 punya argumentasi kebenaran sendiri2.
Lha gimana mau tobat??
Apa yg mau ditobatkan? Wong masing2 ngga merasa ada salah...
Masing2 memperoleh wahyu dgn caranya sendiri2..
 
"Disuruh tobat? Ya kau sendiri lah tobat.
Aku memperoleh wahyu dgn caraku sendiri.
Emang kau kira aku ini pendusta? bermain2 dgn akhiratku?
Wong aku sendiri yakin dgn apa yg aku keluarkan dari mulutku ini kok"
 
Nah sapa yg tobat kalo gini? Ya sudah semua tobat sajalah masing2.. hee..hee
 
Udah jelas tiap sholat berdoa shirathal mustaqiem.
Nah sapa yg tahu si A atau si B yg lebih dekat dgn pintu keluar tol??
yg namanya hablum minallah itu juga punya arti bahwa tiap2 orang punya
jalurnya sendiri2..
Kalo sirkuitnya F1, yg nyusul sampe unggul 1 lap, boleh dah tu bilang tobat 
sama yg kesusul.. 
Nah ini.. punya track jalan tol sendiri2.. 
mau lambat mau cepat, ngga ada yg tahu sapa nyusul sapa.. 
Gimana bisa bilang tobat??
 
Kecuali sebuah kesombongan merasa diri lebih unggul dibanding orang lain.
Karena tidak tampak siapapun dalam arena balap, maka merasa dia udah nyusul
semua orang..
Padahal cuma dia sendiri yg berpacu dalam track balapnya sendiri..
Narcis ga tuch?

  _____  

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of st sabri
Sent: Tuesday, October 03, 2006 10:12 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mengajak Jalaluddin Rakhmat Bertobat



sebenarnya latar belakang akademis Adian Husaini sangat oke, tapi dari
berbagai tulisan beliau saya menjadi kurang pas. Kesukaannya
'menghakimi' membuat saya risi. Sekarang Jalaluddin Rakhmat, dulu Cak
Nur (almarhum), kemudian Ulil Absar ... saya jadi memahami bahwa TOBAT
menurut Adian Husaini, bila cocok dengan slera dia :=))

Saya ndak suka jalan lurus, jadi ketika bathin saya mengucap shirattal
mustaqqim .... otak saya ndak membayangkan jalan tol bebas hambatan yg
lurus, tapi sebuah jalan indah seperti puncak pass (jadi maksudnya lurus
tapi muter). Hingga ketika mengemudi menemukan keasyikan, ketegangan dan
waspada (asyik, tegang dan waspada bagian dari kenikmatan hidup).

soal surga, kok saya ndak tertarik dengan surga yng digambarkan
al-Qur'an, terlalu tenang dan tentram, karena saya suka sedikit hiruk
pikuk. Contoh saja, saya tak pernah bisa menyukai singapura .... terlalu
damai dan bersih. Menurut saya bangkok atau jakarta lebih HIDUP :=))

sepakat ... saya juga ndak cocok menjadi bagian masyarakat ekslusif,
karena watak saya suka serampangan dan sering pengen TIDAK IKUT ATURAN
baku.

salam

On Tue, 2006-10-03 at 00:40 +0000, Mia wrote:
> Yaa..kasian amat sama miss piggy, terdakwa lagi..:-(
> 
> Plural, eklusif dan yang diantaranya, boleh dong memimpikan selamat 
> dan masuk sorga. Bukannya lebih baik kita semua ngimpiin selamat 
> dan masuk sorga, ketimbang ngimpiin armageddon dan siapa saja yang 
> masuk neraka?
> 
> Dan emang ada jalan lurus, seperti yang terucapkan dalam solat kita 
> setiap hari. Mestinya jalan lurus ini bisa dicapai setiap orang di 
> setiap golongan. Dan keyakinan ini nggak bertentangan dengan 
> kesaksian '..wa ana minal muslimin"
> 
> Dalam kehidupan masyarakat terbuka apalagi demokratis, mau nggak mau 
> kita plural dong, bukannya keragaman itu sunnatullah? Tapi kalau 
> mau jadi masyarakat eklusif juga boleh - dan setiap orang punya 
> kesempatan selamat dan masuk sorga. Kalau mau belajar jadi 
> masyarakat eklusif yang kupikir punya kesempatan masuk sorga, atau 
> jangan-jangan dah di sorga - belajarlah dari komunitas Baduy 
> Dalam/Luar, Amish/Mnenonite, komunitas Jamaah Tabligh (dengan 
> catatan). Gw sih nggak mau jadi anggota masyarakat eklusif, bukan 
> apa-apa, it's just not for me, and perhaps not for most people.
> 
> Salam
> Mia

> 



 


[Non-text portions of this message have been removed]



=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke