Balesnya dikit dikit aja, males saya baca email panjang panjang X(

On Thu, 07 Dec 2006 15:26:46 +0700, Chae <[EMAIL PROTECTED]>  
wrote:

> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, FAUZAN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> benar namun ingat :
>>
>> Suatu hadith Nabi seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas,
>> mengatakan:"Barangsiapa berbicara tentang al-Qur'an sesuai dengan
> pendapat
>> pribadinya (bi ra'yihi), dipersilahkan untuk mengambil tempat
> duduknya di
>> neraka." Seperti diriwayatkan oleh Jundub, Nabi juga
>> mengatakan:"Barangsiapa berbicara sesuai dengan pendapat pribadinya
>> tentang al-Qur'an dan ia benar adalah (tetap) salah".
>
> Chae: Pak Faudzan, yang kita bicarakan adalah tafsir dari Qur'an,
> ketika anda taklig buta dengan tafsiran Qur'an ala
> ustad/ulama/kyai/ajengan X  (ingat!!!! ANDA HARUS BISA MEMBEDAKAN
> ANTARA QUR'AN DAN TAFSIR QUR'AN). orang yang taklig buta yang
> disamakan dengan binatang ternak karena punya akal tidak digunakan,
> punya mata tidak digunakan, punya telinga tidak digunakan untuk
> mempelajari ayat2/tanda2 kekuasaan Allah. Mereka lebih suka jika akal,
> mata,telinga dipergunakan hanya untuk mengikuti orang lain yang mereka
> anggap mampu tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

wah, mbak Chae, gimana sih anda ini baca lagi deh hadits dan ayat diatas.  
sepertinya anda yang nggak bisa membedakan yang mana Qur'an dan Tafsirnya.  
"...berbicara TENTANG al-Qur'an..." ini menurut anda artinya apa? jelas  
MENAFSIRKAN Al-QUR'an dong! x( susah deh ngomong kalo beda frekuensi

>
> Nabi SAW bersabda : " Barang siapa berijtihad ,lalu benar
> (ijtihadnya), maka dia memperoleh dua pahala. Dan barang siapa
> berijtihad, lalu keliru (ijtihadnya), maka dia memperoleh satu pahala
> " (HR. Bukhori & Muslim).

hadits ini anda tahu darimana? dari ulama kan? nah, terus kenapa anda  
mengambil sebagian dari mereka dan melupakan sebagian yang lain? tahukah  
anda, bahwa ADA SYARAT2 sebelum anda boleh berijtihad dan menggunakan  
ijtihad itu selain untuk anda sendiri.

INGAT, Ijtihad itu baru berlaku SETELAH tidak ditemukan hukum dari Qur'an  
dan Hadits. nah, kalo sudah ada, ya jangan ngawur pake ijtihad :)

> Hadits HR. Muslim :
> " Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka
> dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan
> dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan satu
> gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa
> orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun"

komentnya sama deh dengan yang diatas, cuman yang ini beda, hadits ini  
bukan masalah ijtihad. sembarang hadits gak nyambungpun dimasukin buat  
ngedukung pendapat ya? hebaaa...t :)

>
> ****
>
>> yang saya jawab bukan seperti itu, tapi karena Allah dan RasulNya
>> memrintahkan demikian dan demikian, dan ini sebagaimana ditafsirkan
> oleh para ulama terdahulu yang lebih dekat kepada kebaikan dan lebih
> paham tentang agama dari pada saya sendiri.
>
> Chae: Anda bukan mengikuti perintah Allah dan RasulNya tapi mengikuti
> sebagaiman di tafsirkan para ulama, ingat tafsiran ulama itu bukan
> suatu kebenaran mutlak. Ulama adalah manusia yang terikat ruang dan
> waktu, tidak terbebas dari khilafan dan kesalahan. Ingat !!! kita
> bicara Tafsir VS Tafsir;)

memang, kan sudah saya bilang, "...sebagaimana ditafsirkan oleh para ulama  
terdahulu yang lebih dekat kepada kebaikan dan lebih paham tentang agama  
dari pada saya sendiri."

yang pasti tafsiran ulama lebih dekat pada Rasulullah daripada tafsiran  
anda bukan :)

> *****
>
>> karena KEBENARAN ALLAH ITU MUTLAK, siapa yang paling mengetahuinya?
>> bukankah orang yang paling dekat dengan Allah? lalu, apakah anda
> lebih dekat pada Allah daripada Nabi Muhammad, dan siapakah yang lebih
> dekat pada nabi Muhammad, bukankah para ulama terdahulu?
> kesimpulannya, akal anda, atau penafsiran ulamakah yang lebih dekat
> dengan KEBENARAN MUTLAK? sampai sampai anda mempergunakan pendapat
> anda sendiri, instead of pendapatnya ulama?
>
> Chae: Menurut anda adakah yang tahu kebenaran mutlak dari Allah?? Nabi
> Muhammad saw beberapa kali di tegur karena kesalahan dalam memahami
> kebenaran dan beberapa kali wahyu turun membenarkan pandangan Umar.

mana dalilnya? ngomongnya gini terus tapi nggak pernah ngasih sumber yang  
shahih. nggak berdusta atas nama Rasulullah kan? :)

> Dizaman Rasul pun seringkali terjadi perbedaan pendapat antar sahabat
> Rasul dalam memahami ajaran Islam, kemudian masalah tsb dapat
> diselesaikan dengan bertanya langsung kepada Rasul dan kemudian turun
> wahyu mengklarifikasi masalah tersebut. Ada dua sahabat Rasul
> melakukan perjalanan, pada saat sholat ashar waktu nya hampir habis,
> keduanya memutuskan sholat dengan berta'yamum dan tak berapa lama
> dalam perjalanan mereka menemukan air, salah seorang berpendapat harus
> wudhu dan sholat lagi karena waktu ashar masih ada dan yang seorang
> lagi bersikeras tidak mau sholat lagi karena sudah merasa cukup.
> Ketika mereka sampai dihadapan Rasul, mereka berdua bertanya mana yang
> benar dalam memahami masalah ini dan Rasul menjawab keduanya benar
> karena mempunyai dasar argumentasi sendiri-sendiri. disinilah kita
> bisa melihat betapa USAHA KITA DALAM MEMAHAMI PERMASALAHN DENGAN
> MENGGUNAKAN AKAL PIKIRAN DAN DAYA UPAYA KITA AKAN SANGAT DIHARGAI DAN
> ITULAH YANG DI CONTOHKAN OLEH NABI DAN PARA SAHABAT.

tuh kan, lagi lagi hadits dipahami seenaknya sendiri. capee deeeh....
RUSAK dunia ini kalo semua orang melakukan seperti anda.

1. pada hadits diatas, TIDAK ADA AHLUL ILMI yang dapat dimintai  
keterangan! jadi memang kita diharuskan berijtihad UNTUK DIRI SENDIRI.  
mark it!

2. saat bertemu dengan orang yang lebih mengerti, maka masing masing ruju'  
pada penapat yang benar. in this case, keduanya benar karena KEDUANYA  
PUNYA DASAR DARI RASULULLAH!

3. nah, kalo saat ini anda ijtihad sak karepe dhewe padahal banyak ustadz  
dan ulama yang bisa dimintai ilmu, apakah anda melakukan apa yang  
dicontohkan oleh Rasulullah dan para Sahabat??

>
> Ada juga cerita mengenai kelompok sahabat yang di utus Nabi ke wilayah
> tertentu, Nabi berpesan jangan sholat ashar di perjalanan, ketika
> waktu sholat ashar hampir habis dan mereka masih diperjalanan mala
> dalam kelompok tersebut terbagi 2 pendapat; pendapat pertama memahami
> bahwa lebih baik mereka tidak melakukan sholat ashar karena dilarang
> oleh nabi melakukan shoalt ashar diperjalanan tapi ada juga yang
> memahami bahwa mereka diharuskan oleh Nabi samapi di tujuan sebelum
> waktu ashar habis tapi jika belum sampai tetap sholat ashar dilakukan
> diperjalanan karena hukum sholat adalah wajib. ketika kelompok ini
> ebrtemu kembali dengan Rasul maka mereka pun bertanya kepada Rasul
> mana pendapat yang benar dan Rasul membenarkan keduanya karena
> keduanya mempunyai dasar/dalil yang mereka pahami masing2.

nah yang ini saya belum pernah tahu, mungkin karena saya kurang menuntut  
ilmu. dimana ya anda dapat hadits ini? referensinya dong. bukan sekedar  
'kisah' kan?

>
> Cobalah anda baca2 tentang asbabulnuzul dari ayat2 yang turun sehingga
> anda bisa melihat bahwa kadang Nabipun salah dalam memahami wahyu.
> yang mana kemudian dikoreksi. Misalnya ketika seorang istri dihajar
> suaminya, nabi memerintahkan untuk membalas dengan sikap yang sama dan
> mendapatkan protes dari masyrakat dan kemudian wahyu turun menyatakan
> bahwa pencari nafkah di daulat sebagai pemimpin keluarga yang harus
> melindungi keluarganya dimana pada waktu itu pencari nafkah didominasi
> oleh laki-laki. Juga bagaimana Umar meminta Rasul mengharamkan khamar
> tapi Rasul tidak memberikan reaksi apa-apa dan kemudian turun wahyu
> membenarkan sikap Umar. banyak sekali kalau saya ceritakan semua,
> mudah-mudahan anda mau memperluas wawasan anda dan tidak hanya mau
> mengekor pendapat orang lain.

terima kasih atas pencerahannya. no comment karena saya memang belum  
pernah mendengar kedua kisah ini. sekali lagi kesalahan memang di saya  
karena saya kurang menuntut ilmu. dan sekali lagi saya mohon bertanya, di  
buku manakah saya dapat menjumpai kisah diatas?

>
> kemudian ketika Rasul wafat, terjadi juga perpecahan pendapat para
> sahabat, semisal pendapat Umar yang tetap tidak mau melakukan sholat
> dengan berta'yamum karena masih dalam keadaan hadas besar dalam sebuah
> perjalanan berbeda dengan sahabat yang lain yang tetap sholat dengan
> berta'ayamun walau masih dalam keadaan hadas besar. terjadilah
> perbedaan pendapat padahak keduanya sama-sama sahabat Rasul yang
> paling dekat, selalu bersama-sama Rasul. Jika sahabat terdekat Rasul
> saja sudah ada dan terjadi perbedaan pendapat, bagaimana dengan para
> ulama2 dikemudian hari dan kita-kita sekarang ini??

perbedaan pendapat itu dikembalikan pada Al-Qur'an dan Sunnah :) lalu jika  
keduanya mempunyai dalil yang sama sama shahih, maka keduanya benar.

Allahua'lam :)

>
> Bukankah lebih baik kita semua WAJIB MEMAHAMI, MEMPELAJARI, MENCARI
> DENGAN DAYA UPAYA, MEMPERGUNAKAN AKAL KITA untuk bisa mendapatkan
> PEMBENARAN ATAS SUATU MASALAH??

SALAH, lebih baik kita mengikuti Rasulullah, berdasarkan pemahaman para  
Sahabat, karena merekalah yang paling dekat dengan Rasulullah. at least  
pemahaman mereka jauh lebih dapat dipertanggung jawabkan daripada  
pemahaman anda saat ini :)

>
>> berpikir penting sekali, untuk membedakan mana ulama yang
> menyesatkan dan
>> mana syubhat syubhat yang bertentangan dengan agama, serta
> membantahnya.
>> tanpa akal, sudah tentu saya tidak dapat menulis tulisan seperti
> sekarang
>> ini. jadi GUNAKAN akal PADA TEMPATNYA, bukan untuk menolak pendapat
> ulama
>> yang sudah shahih :)
>
> Chae: Duh Gusti Ya Allah, akal anda hanya digunakan untuk membedakan
> mana ulama yang menyesatkan dan mana yang bukan?? a/way itu hak anda
> hanya saja ulama itu manusia, ada batas ruang dan waktu. Apakah ulama
> zaman dulu bisa memahami problematika sekarang ini yang lebih rumit
> dan luas dibandingkan zaman dulu??

karena itu ulama nggak hanya ada jaman dahulu saja. ada juga ulama zaman  
sekarang yang mewarisi ilmu ulama zaman dahulu :) dan pada merekalah  
seharusnya kita meminta fatwa. bukan ngawur berdasarkan akal kita :)  
karena agama itu bukan berdasarkan akal, tapi berdasarkan IMAN. kalo agama  
berdasarkan akal, maka akan banyak sekali Sahabat yang tidak percaya  
Rasulullah melakukan isra' mi'raj misalnya :)

>
>
>> tahukah anda bahwa ulama itu adalah pewaris para Nabi? dan dengan izin
>> Allah mereka adalah yang menjaga agama ini tetap asli tanpa dirusak
> oleh
>> pemikiran pemikiran sesat :)
>
> Re-Definisi Istilah UlamaĆ¢&#128;&#153; Oleh: Abd. Halim Fathoni Secara  
> bahasa,
> 'ulama' berasal dari kata kerja dasar 'alima (telah mengetahui);
> berubah menjadi kata benda pelaku 'alimun (orang yang mengetahui -
> mufrad/singular) dan 'ulama (jamak taksir/irregular plural).
> Berdasarkan istilah, pengertian ulama dapat dirujuk pada al-Quran dan
> hadis. Yang sangat masyhur dalam hal ini adalah : 'innama yakhsya
> Allahu min 'ibadihi al ulama' artinya : sesungguhnya yang paling taqwa
> kepada Allah diantara hambaNya adalah ulama (Fathir 28).
>
> Ulama adalah orang yang mengetahui, ulama zaman dahulu tentu paham dan
> mengetahui permasalahan zaman dahulu lalu bagaimana ulama zaman dahulu
> mengetahui permasalahn yang dihadapi umat Islam sekarang ini???
> bukankah kita umat islam sendiri yang HARUS MENJADI ULAMA, ORANG YANG
> MENGETAHUI/BERILMU??
>
> Saya kadang geli dengan konsep agama asli, emang ada agama palsu???;))
> Agama itu adalah bimbingan/petunjuk yang membawa kedamaian jika
> hasilnya malah kerusakan itu bukan agama jadi ndak ada agama palsu;)

lha emang anda pikir ahmadiyyah dan rafidhah itu islam asli?
>
>> menurut saya :) darimana anda dapatkan riwayat itu? kitab sumbernya ada
>> nggak? shahih nggak? :) jawab dulu yang itu oke :)
>
> tentang hadis Nabi hendak mensholatkan 'Abdullah ibn Ubay yang
> kemudian ditentang Umar, tentang kesalahan Nabi dalam memahami wahyu
> dan juga usulam menggunakan taktik parit bertahan di banding strategi
> menyerang Rasul bisa dicari pake google Pak Fauzan kalau anda mau
> berikhtiar;)

hehehe... memang anda malas menunjukkan ato nggak bisa menunjukkan pada  
saya? tebakan saya, anda 'tahu' kisah kisah itu. tapi nggak tahu persis  
shahih ato nggak :) bukankah kewajiban orang yang lebih berilmu adalah  
memberi tahu yang kurang berilmu? lalu, kalo anda memang tidak tahu (tidak  
berilmu) hati hati dengan apa yang anda katakan karena itu akan  
dipertanggungjawabkan kelak :)


-- 
Wassalamu'alaykum Wa Rahmatulloh Wa Barokatuh

Brian Arfi Faridhi / Fauzan bin Hadi
0856-336-4677
Semolowaru Elok G-7 Surabaya 60119


Using Opera's revolutionary e-mail client: http://www.opera.com/mail/
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke