Oh, oh, tadi siang ada acara syukuran di rumah Abah, sehingga malam ini ana
sempat duduk di depan PCnya Abah
mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

Oh, oh, oom He-Man, yang oom toles itu bukan Ruqyah Syar'iyyah.
Oh, oh, Ruqyah yang diajarkan di Pesantren, seperti di bawah
Muammar Qaddhafi

mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

Pengertian Ruqyah
Ruqyah secara bahasa adalah jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i
(ruqyah syar'iyyah) adalah dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Qur`an dan
atau do`a-do`a yang bersumber dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam  untuk mengobati penyakit atau menghilangkan gangguan jin
atau sihir atau untuk perlindungan.

Ruqyah secara umum terbagi kepada dua macam;
Pertama; Ruqyah yang diperbolehkan oleh syari'at Islam yaitu disebut ruqyah
syar'iyyah.
Ke dua; Ruqyah yang tidak dibolehkan oleh syari'at Islam, yaitu ruqyah
dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dipahami maknanya atau ruqyah
yang mengandung unsur-unsur kesyirikan. Rusulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa
melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik" (HR.Muslim)

Syarat Ruqyah Syar'iyyah
Para ulama sepakat membolehkan ruqyah dengan tiga syarat;
  a.. Dengan mempergunakan firman Allah(ayat-ayat Al-Qur'an) atau
mempergunakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
  b.. Mempergunakan bahasa Arab atau bahasa yang bisa dipahami maknanya.
  c.. Berkeyakinan bahwa zat ruqyah tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas
izin Allah subhanahu wata'ala.

Ketentuan Meruqyah
Tatkala melakukan ruqyah hendaknya diperhatikan ketentuan berikut;
  a.. Ruqyah tidak mengandung unsur kesyirikan.
  b.. Ruqyah tidak mengandung unsur sihir.
  c.. Ruqyah bukan berasal dari dukun, paranormal, orang pintar dan
orang-orang yang segolongan dengan mereka, walaupun dia memakai sorban, peci
dan lain sebagainya. Karena bukan penampilan yang menjamin seseorang itu
terbebas dari perdukunan, sihir dan kesyirikan.
  d.. Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang tidak bermakna atau tidak
dipahami maknanya, seperti tulisan abjad atau tulisan yang tidak karuan.
  e.. Ruqyah tidak dengan cara yang diharamkan seperti dalam keadaan junub,
di kuburan, di kamar mandi, dan lain sebagainya.
  f.. Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang diharamkan, seperti; celaan,
cacian, laknat dan lain-lainnya.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata'ala yang tidak
menurunkan suatu penyakit kecuali Dia menurunkan juga obat penawarnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Setiap penyakit ada obat
penawarnya dan apabila suatu obat itu sesuai dengan jenis penyakitnya maka
penyakit itu akan sembuh dengan izin Allah" (HR.Muslim). Dan yakinlah bahwa
tidak ada yang mampu menyembuhkan suatu penyakit melainkan hanya Allah
subhanahu wata'ala. Maka di antara cara yang paling tepat, efektif, mujarab
dan manjur untuk menghilangkan suatu penyakit dan menangkal mara bahaya
adalah dengan memfungsikan Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai pengobatan.
Al-Qur`an telah menjelaskan hal itu secara gamblang, "Katakanlah, "Al-Qur`an
itu adalah petunjuk dan obat penawar" (QS.Fushshilat: 44).
"Dan kami turunkan dari Al-Qur`an (ada) sesuatu yang menjadi obat penawar
dan menjadi rahmat bagi orang yang beriman" (QS.Al-Isrâ`: 82).

Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabatnya telah
mencontohkan pengobatan dengan mempergunakan Al-Qur`an dan do'a-do'a untuk
mengobati berbagai macam penyakit, baik yang disebabkan oleh tukang sihir
seperti guna-guna dan lain-lainnya atau disebabkan oleh gangguan jin seperti
kesurupan dan penyakit-penyakit aneh lainnya atau terkena gigitan binatang
berbisa seperti kalajengking, ular dan lain sebagainya. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga mempergunakan ayat-ayat Al-Qur`an dan
do'a-do'a untuk penjagaan dan perlindungan diri.

Beberapa Alasan Ruqyah Berdasarkan Hadits-hadits yang Shahih.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam meruqyah dirinya sendiri tatkala
mau tidur dengan membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas lalu beliau
tiupkan pada kedua telapak tangannya, kemudian beliau usapkan ke seluruh
tubuh yang terjangkau oleh kedua tangannya. (HR.al-Bukhari).

Jabir Bin Abdillah radhiyallahu 'anhu berkata, "Seseorang di antara kami
disengat kalajengking, kemudian Jabir berkata, "Wahai Rasulullah apakah saya
boleh meruqyahnya? Maka beliau bersabda, "Barangsiapa di antara kalian yang
sanggup memberikan manfaat kepada saudaranya, maka lakukanlah" (HR.Muslim).

'Aisyah radhiyallahu 'anha juga mengatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan padaku agar aku minta ruqyah dari pengaruh 'ain (mata
yang dengki)." (HR.Muslim).

Dari Abu Sa'îd al-Khudhri radhiyallahu 'anhu, Jibril mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu bertanya, "Wahai Muhammad apakah engkau
mengeluh rasa sakit?" Beliau menjawab, "Ya!" Kemudian Jibril (meruqyahnya),
"Bismillahi arqîka, min kulli syai`in yu`dzîka, min syarri kulli nafsin au
'aini hâsidin, Allahu yasyfîka, bismillahi arqîka" ("Dengan nama Allah saya
meruqyahmu, dari segala hal yang menyakitimu, dan dari kejahatan segala jiwa
manusia atau mata pendengki, semoga Allah menyembuh kanmu, dengan nama Allah
saya meruqyahmu") (HR.Muslim).

'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam apabila ada seorang yang mengeluh rasa sakit, beliau usap orang
tersebut dengan tangan kanannya, kemudian berdo'a, "Hilangkanlah penyakit
wahai Rabb manusia, sembuhkanlah karena Engkaulah sang penyembuh, tiada
kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan
penyakit." (HR.Muslim).

Utsman Bin Abil 'Ash radhiyallahu 'anhu datang menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengadukan rasa sakit pada tubuhnya yang dia
rasakan semenjak masuk Islam, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata, "Letakkanlah tanganmu pada tempat yang terasa sakit,
kemudian bacalah; "Bismillahi"(dengan menyebut nama Allah) tiga kali, dan
bacalah; "A'ûdzu billahi wa qudrotihi min syarri mâ ajidu wa uhâdziru"(aku
berlindung dengan Allah dan dengan qudrat-Nya dari kejahatan yang aku dapati
dan yang aku hindari) tujuh kali." (HR.Muslim).

Cara Mengatasi Kesurupan dengan Ruqyah.
I. Sebelum terjadi kesurupan, maka hendaknya melakukan tindakan preventif,
caranya adalah sebagai berikut;
  a.. Menjaga kemurnian tauhid dan ikhlas beribadah hanya kepada Allah saja
serta menjauhi perbuatan syirik dan pelakunya.
  b.. Menjaga seluruh kewajiban yang telah dibebankan pada diri seorang
muslim, dan menjauhi seluruh larangan Allah subhanahu wata'ala dan
Rasul-Nya, serta bertaubat atas segala dosa dan kemaksiatan.
  c.. Perbanyaklah membaca Al-Qur'an, dan hendaklah diwiridkan setiap hari
terutama surat Al-Baqarah, karena syaithan lari dari rumah yang dibacakan
surat tersebut.
  d.. Membentengi diri dengan bermacam-macam do'a & ta'awwudz yang
disyari'atkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seperti wirid
selesai shalat, wirid pagi hari dan sore hari dan ibadah-ibadah yang lainnya
yang disyari'atkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
  e.. Jauhilah ibadah-ibadah bid'ah dan ritual-ritual klenik yang tidak
punya dasar hukum dalam Islam, karena hal itu merupakan jalan syaithan untuk
mengelabui orang yang beriman ke jurang neraka.

II. Setelah terjadi kesurupan, maka lakukanlah tindakan berikut ini;
  a.. Hendaknya dicari seorang muslim yang bertauhid dan aqidahnya shahih
tidak terkotori oleh kesyirikan serta ibadahnya tidak terkotori oleh riya`
dan bid'ah.
  b.. Mintalah dia meruqyah orang yang kesurupan tersebut dengan membacakan
surat al-Fatihah, ayat kursi, 2 ayat terakhir al-Baqarah, al-Ikhlas,
al-Falaq, an-Nas dan surat-surat atau ayat-ayat yang lainnya karena pada
dasarnya semua ayat al-Qur'an adalah obat, disertai dengan tiupan pada orang
yang kesurupan tersebut, dan hendaklah diulang-ulangi hingga 3 X atau lebih.
  c.. Kemudian setelah itu bacakan do'a-do'a yang disyari'atkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits-haditsnya yang shahih.

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ



----- Original Message ----- 
From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>; <keluarga-sejahtera@yahoogroups.com>;
<majelismuda@yahoogroups.com>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, December 08, 2006 20:01
Subject: [wanita-muslimah] Ruqyah

Ruqyah

Oleh : Herri Permana


Harry  memperhatikan lambang yang di bordir di dada mereka : tongkat
sihir dan tulang bersilang.
"Apa mereka dokter?" dia bertanya pelan kepada Ron
"Dokter ?" kata Ron, tercengang , "Muggle sinting yang memotong
motong orang? Bukan, mereka Penyembuh."

Harry Potter dan Orde Phoenix hal 671

Cuplikan adegan di atas terjadi ketika Harry Potter ke Rumah Sakit
Sihir St Mungo dan saya jadikan ilustrasi untuk menjelaskan masalah
ruqyah ini.

Jauh sebelum ilmu kedokteran ditemukan , masyarakat di berbagai
tempat menganggap bahwa penyakit itu adalah karena kutukan Dewa,
kemarahan Dewa , Alam dll pokoknya mereka menganggap bahwa
semua penyakit itu adalah karena sebab-sebab supranatural.

Influenza (yang biasa disingkat Flue saja) artinya adalah akibat
"pengaruh buruk bintang-bintang" seperti juga :penjelasan Parvati
bahwa Mars menyebabkan kecelakaan dan luka bakar .

Dan karena penyakit itu adalah akibat supranatural maka
penyembuhannya juga memakai cara supranatural , seperti
memberi persembahan atau korban pada Dewa , melakukan
ritual pengusiran roh jahat , membacakan mantra-mantra atau
jampi-jampi dll.Dalam  salah satu adegan film Xena ada adegan
yang menggambarkan keadaan rumah sakit waktu jaman
Yunani kuno dimana yang terluka dibawa oleh pendeta ke
altar Dewa Penyembuh lalu si pendeta itu membacakan do'a
do'a pada Dewa agar menyembuhkannya.

Seperti itulah cara orang dulu menyembuhkan penyakit.Baru setelah
ilmu kedokteran berkembang cara-cara itu tidak lagi dipakai yang
digunakan adalah ramuan-ramuan , metode-metode penyembuhan
fisik seperti urut dll.

Dan muncul lagi ilmu penyembuhan secara yang dikembangkan
oleh para pendekar , seperti ilmu totok , tusuk jarum , tenaga
dalam dll , juga ilmu yang dikembangkan pendeta seperti melalui
energy yang diperoleh dari meditasi.

Tapi cara yang pertama itu tetap digunakan di kawasan pinggiran
dan kawasan-kawasan yang masih terbelakang dan percaya tahayul.
Di Afrika misalnya , juga di pedalaman Irian Jaya , Amerika Selatan
dll cara itu masih dipakai.

Dan ruqyah ini adalah cabang dari ilmu pertama , filosofi dasar dari
ilmu ruqyah ini sama dengan metode pertama yaitu semua penyakit
itu adalah akibat kekuatan supranatural.Dan yang digunakan oleh
ilmu ruqyah ini adalah metode pembacaan jampi-jampi atau mantra
dalam bahasa Arab dicampur dengan potongan-potongan ayat suci
untuk meminta bantuan dari kekuatan lain yang berwujud kekuatan
supranatural , maksudnya sih Allah tapi siapa yang bisa menjamin
bahwa itu bukan dari kekuatan supranatural yang lain.

Itulah sebabnya ruqyah selain buat ngusir-ngusir jin juga buat nyembuhin
penyakit dll.Para peruqyah ini menganggap dirinya penyembuh segala
penyakit baik penyakit halus ataupun badaniyah seperti di rumah sakit
St Munggo tersebut.

Dan yang beginian lebih rentan ke syirik.Daerah ilmu sihir itu adalah
daerah abu-abu , kita tidak tau the force (minjem istilah Star Wars)
itu dari mana bahkan yang melakukannya juga nggak tau , tanya aja
ahli ilmu energy misalnya Reiki mereka menyebut the Force itu sebagai
energy Illahi tapi sebenarnya mereka sendiri ragu juga.

Siapa yang datang untuk mengusir jin dari tubuh seseorang ketika si
peruqyah membacakan mantra , jampi , do'a dll itu tidak akan ada yang
tau termasuk si peruqyah itu sendiri , ia hanya berpegang pada pegangan
yang rapuh bahwa itu kuasa Allah padahal dalam hati kecilnya mereka
sebenarnya ragu juga.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Kirim email ke