benar sekali Pak Irwan, dan yang ribut juga bukan anak2 kecil, tapi orang2 dewasa menurut saya ada perbedaan yang mendasar antara anak kecil dengan orang dewasa kalau anak kecil butuh penengah kalau berantem kalau orang dewasa mestinya udah bisa berpikir secara logis untuk tidak berantem secara emosional. masalahnya banyak orang yang cuman gede badannya dan tua umurnya tapi tidak beranjak kedewasaannya. nah orang2 yang kayak gini susah juga, mau dicariin penengah, bukannya nurut malah nantang penengahnya.
salam damai, -- wikan On 12/11/06, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sayangnya yang pro dan kontra itu bukan anak" saya.. :-p > Kalau anak" saya, yang kadang 'ribut' saling menyalahkan (yang besar > bilang: > > tuh Aa/dede yang mulai, atau yang satunya bilang: Teteh mukul Aa), > biasanya > saya ajak mereka untuk berdamai. Yang salah harus mau minta maaf.. > Nanti mereka saling minta maaf.. Jadi peran penengah itu penting.. :-) > > Terakhir saya bilang sama yang paling kecil: neng juga jangan nakal ya.. > harus akur/baik sama saudara, meskipun dia baru berumur 4 bulan.. > Maksudnya biar semua kebagian diajar.. :D > > Nah, di Indonesia kira" sudah ada penengah (yang bisa ngemong) dan > didengarkan semua pihak, belum? > CMIIW.. > [Non-text portions of this message have been removed]