Tanggapan untuk Pak HMNA atas tulisan seri 742
tentang demo menuntut dekriminalisasi poligami di Amerika.

Poligami di Amerika adalah ilegal dan merupakan tindak kriminal.
Namun demikian adalah rahasia umum bahwa di wilayah Utah, Arizona, Colorado
dan sekitarnya
ada sekitar 40 ribu perkawinan poligini, di wilayah basis sekte Mormon ini.

Meskipun pada awalnya sekte Mormon (Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang
Suci Zaman Akhir, http://en.wikipedia.org/wiki/Mormon) mengajarkan poligami,
belakangan mereka meninggalkannya. Akan tetapi ada sub-sekte sempalannya
yang masih terus mengajarkan poligami yaitu Gereja Fundamentalis Orang-orang
Suci Zaman Akhir (Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day
Saints).

Kelompok ini termasuk meresahkan masyarakat, karena praktek poligami yang
mereka lakukan. Tentu saja mereka tidak mungkin mencatatkan perkawinannya ke
Catatan Sipil. Pembatasan jumlah istri juga tidak ada. Masalah paling besar
adalah kekerasan domestik. Mereka menikahpaksakan anak-anak perempuan di
bawah umur.

Paling gres kasusnya adalah nabi mereka Warren Jeffs yang baru tertangkap
setelah tahunan buron dengan tuduhan menikahpaksakan anak di bawah umur.
Kasus ini cukup pelik, karena jaksa penuntut umum berusaha menghindari
tuduhan poligami yang mungkin akan melebar ke soal kebebasan beragama,
tetapi jaksa memfokuskan tuntutan pada delik perkosaan (menikahi anak di
bawah umur).

Terus terang rada ngga klop, kalo ada yang bersemangat membandingkan gerakan
pro-poligami yang "seucrit" di Amerika dengan gerakan anti-poligami di
Indonesia. Tetapi di Amerika, di Indonesia, poligami banyak persamaannya:
yaitu kekerasan terhadap perempuan dan anak (tanya saja datanya ke LBH-APIK,
atau Meneg Pemberdayaan Perempuan). Hal yang sama secara umum bisa dikatakan
terhadap praktek poligami di mana-mana (
http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy).

Kalo sekte pro-poligami di Amerika dengan terang-terangan mengaku
"fundamentalis" mestinya di Indonesia juga tidak boleh ketinggalan kan? :-)

salam,
DWS


On 12/11/06, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Dikutip dari Seri 742, berjudul Tim Pengarus-utamaan Gender Mendapat
> Tantangan di Salt Lake City, bertanggal 30 Agustus 2006:
>
> A pro-polygamy rally at the Salt Lake City-County Building attracted
> around
> 250 young people. Sebanyak 250 orang ABG dari keluarga yang orang tuanya
> berpoligami melakukan unjuk rasa di Salt Lake City, AS. Mereka membantah
> kehidupan mereka tidak bahagia.
>
> Biasanya warga Amerika, khususnya pengagum gender, paling sinis mendengar
> kata 'poligami'. Tapi kali ini, belasan anak-anak dari keluarga dengan
> orang
> tua berpoligami menggelar aksi unjuk rasa mendukung poligami. Aksi mereka
> dilakukan di Salt Lake City, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat baru-baru
> ini. Mereka melakukan aksi karena merasa sering dipandang sebelah mata.
>
> Mereka membantah sinyalemen selama ini, bahwa kehidupan mereka tidak
> bahagia. Mereka mengaku kalau kehidupan mereka dengan ibu lebih dari satu
> justru menjadi berkah dan membawa kebahagiaan. Setiap orang yang turut
> ambil
> bagian dalam aksi itu itu, hanya menyebutkan nama depan mereka. Itu mereka
> lakukan sebagai upaya menjaga privacy para orang tua mereka, jangan sampai
> ditangkap oleh yang berwajib, berhubung mereka melanggar hukum dengan
> berpoligami. Aksi itu mereka lakukan juga untuk menuntut perubahan
> udang-undang, di mana dalam perundang-undangan Utah dan di Amerika
> umumnya,
> poligami terlarang dan dianggap sebagai suatu bentuk kejahatan.
>
> Dalam aksi yang juga didukung Principle Voices of Polygamy, anak-anak itu
> mendoakan para orang tua dan keluarga mereka. Mereka berharap, mempunyai
> kehidupan yang tenang dan jauh dari kisah-kisah menyedihkan yang kerap
> kali
> dialami pelaku poligami.
>
> "Kami sama sekali tidak dicuci otak. Kami juga tidak mengalami salah
> asuhan,
> kurang gizi, dan tidak berpendidikan," kata Jessica. "I don't come here
> today to ask for your permission to live my beliefs. I shouldn't have to,"
> said a 19 year old identified only as Tyler.
>
> ***
>
> Betul-betul lucu, Tim PUG yang didanai Amerika, hasil "ijtihadnya" yang
> membalelo, ternyata mendapat protes keras dari para AGB Amerika sendiri.
> Mereka para ABG itu membantah kehidupan mereka tidak bahagia. Ya, ya, ya,
> mereka mengaku kalau kehidupan mereka dengan ibu lebih dari satu justru
> menjadi berkah dan membawa kebahagiaan. Dengarlah itu hai Siti Jenar, eh
> Siti Musdah Mulia. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 30 Agustus 2006
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>
>
> ****************************************************************************
>
> .
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke