Salam ketemu lagi juga mas Chodjim,

Banyak yg sudah kangen enggak kelihatan lama.

Terimakasih atas penyajian Anda, dan memang saya sendiri belum
mempelajari kita suci kita dengan baik.

Apakah ada buku yg membahas kategorisasi ayat2 spt yg mas Chodjim
sampaikan?  Kalau bisa bahasa Indonesia atau Inggris.

Mudah2an saya bisa menambah pengetahuan dengan bimbingan yg benar dari
Anda.  Sangat menyejukkan jika berbeda pendapat tidak dilabel
laknatullah ... :)  spt yg pernah dilontarkan kpd saya oleh peserta
lain milis ini ... 

Wassalam,

Dana

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Salam ketemu lagi, Mas Dana.
> Sebenarnya, kalau kita melakukan "tadabur" atau pemikiran yang
mendalam terhadap Alquran, maka ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad bisa menjadi solusi untuk kehidupan modern.
> 
> Sayang sekali, bangsa Arab sebagai bangsa yang pertama kali menerima
Alquran, justru meninggalkan Alquran. Hal ini dinyatakan dengan tegas
di dalam QS 25:30, "Wa qaala rasuulu yaa rabbii inna qawmi ttakhadzuu
haadz al-qur'aana mahjuura." Dan, Rasul berkata: "Wahai Tuhanku,
sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini tak diacuhkan."
Dengan kata lain, Alquran sendiri telah menginformasikan bahwa kaum
Nabi Muhammad justru telah meninggalkan Alquran.
> 
> Siapakah kaum Nabi Muhammad? Kaum Nabi Muhammad adalah bangsa Arab!
Sedangkan kita yang umat Islam adalah umat Nabi Muhammad. Oleh karena
Bangsa Arab telah meninggalkan Alquran, maka bilamana umat Islam
mengekor Bangsa Arab, ya jadilah kita bangsa yang meninggalkan Alquran.
> 
> Maka, sudah waktunya kita mempelajari Alquran. Ingat, apa yang kita
baca selama ini adalah Kitab Alquran Mushaf Usmani. Mushaf Usmani
merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad sejak
menerima pertama kali di Gua Hira hingga wahyu terakhir yang
disampaikan beberapa bulan sebelum beliau wafat (bukan mati, lho!).
> 
> Dari semua wahyu yang diterima itu, sebenarnya terdiri dari Alkitab,
Alhikmah, Alquran, Sab'un min al-matsaanii, dan Tafshil al-kitab
(Silakan baca QS 4:113, dan 3:164). Semuanya dibukukan menjadi Mushaf
Usmani. Dari semua wahyu, Alquranlah yang tidak diindahkan oleh Bangsa
Arab. Padahal, Alquran merupakan petunjuk bagi seluruh manusia
(2:185), Alquran merupakan pelajaran tentang hukum-hukum alam semesta
sebagaimana disebutkan di QS 55:1-4, Alquranlah yang mengandung kisah
nabi dan rasul sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari perjuangannya.
> 
> Maka, marilah kita indeks dulu semua kalimat di dalam Mushaf Usmani
yang mengandung kata "Alquran", dengan "lam ta'rif" dan bukan hanya
"qur'aan" tanpa lam ta'rif. Insya Allah kita akan bisa membedakan mana
yang Alquran, mana yang Alkitab yang berisi risalah hukum sosial
seperti pembagian waris yang diributkan di milis ini, mana yang
Alhikmah sebagaimana yang tercantum di QS 17:22-39 atau di QS
6:151-153, mana yang Alfurqan yang membedakan apa yang haq dan apa
yang batil, dan mana yang Tafshil Alkitab yang bersifat menjelaskan
kandungan kitab seperti ayat QS 2:2. Dan, ternyata, Alkitab yang
diterima Nabi itulah yang hanya sebagai petunjuk pengikut beliau.
Sedangkan Alquran sebagai petunjuk seluruh manusia.
> 
> Wassalam,
> chodjim  
>  
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Dana Pamilih 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, January 25, 2007 5:47 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi-->Re:
Membela Ulama
> 
> 
>   Mbak Ning,
> 
>   Justru permasalahan utama bagi saya ialah Islam menjanjikan diri
>   sebagai sumber solusi tetapi tidak ada satupun masyarakat di era
>   moderen ini yang sedang menikmati keberhasilan Islam sebagai sumber
>   solusi. Coba tolong beri contoh masyarakat atau negara mana yg
>   menikmati keberhasilan Islam ini di abad ke 21 ini?
> 
>   Apa artinya ini? Apakah Islam itu hanya akan jadi solusi dalam angan2
>   belaka atau hanya ada di akhirat setelah nafas kita berhenti? Kalau
>   nafas sudah berhenti apa gunanya berikhtiar di dunia lagi?
> 
>   Bagi saya pemahaman Islam masa kini itu adalah pemahaman kuno yg
>   ketinggalan jaman sehingga tidak bisa bersaing dengan alternatif
>   solusi lain yg telah terbukti berjalan dengan lebih efekif di masa
kini.
> 
>   Satu2nya cara ialah bagi pemuka2 agama dan masyarakat Islam untuk
>   mereformasi diri sehingga dapat lagi bersaing seperti pada masa
>   keemasannya dimana peradaban Islam menguasai iptek tercanggih, sistem
>   hukum paling lengkap, pendidikan termaju, dsb.
> 
>   Jika unsur2 utama ini tidak disadari sebagai kelemahan pemahaman Islam
>   masa kini, ya sudah silahkanlah memuaskan diri sendiri dengan iming2
>   surgawi dari pencandu pecandu agama.
> 
>   Maaf jika suara saya terlalu keras, tetapi saya selalu mendengar bahwa
>   pemahaman Islam yg ada sekarang ini merupakan sumber solusi yg belum
>   dipahami benar. Padahal tidak ada satu buktipun yg menunjukkan hal
itu.
> 
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
>   \(Ning\)" <ninghdw@> wrote:
>   >
>   > 
>   > Mas Wikan,
>   > Islam adalah solusi itu kalau diimplementasi secara menyeluruh.
Kalau
>   > sedikit-sedikit memang ngga akan effective untuk jadi solusi. 
>   > 
>   > Benar bahwa untuk mengatasi masalah yang besar, kita perlu chunk
(pecah)
>   > masalah itu menjadi kecil-kecil, supaya lebih mudah
mengatasinya. Hanya
>   > saja, tetap penyelesaian setiap masalah hasil pe-mecah-an
(chunk) itu
>   > harus in line satu dan lain-nya, harus under one coordination,
supaya
>   > pemecahan sub-masalah yang satu tidak bertentangan dengan pemecahan
>   > sub-masalah yang lain. Seperti orang yang sakit, kemudian
diagnose-nya
>   > tidak holistik sehingga dirinci penyakitnya satu-satu dan dipecahkan
>   > satu-satu (obatnya satu jenis untuk setiap penyakit), ada
kemungkinan
>   > masing-masing obat itu malah menetralkan satu dan lain, atau
bahkan jadi
>   > racun malahan..
>   > 
>   > Sama halnya dengan menerapkan Islam sebagai solusi. DIperlukan satu
>   > helicopter view untuk melihat permasalahan dan memecahkan
permasalahan
>   > secara menyeluruh dan terpadu. Perlu satu portfolio/program yang
>   > terpadu.
>   > 
>   > Kalau sendiri-sendiri... ya.. beginilah jadinya...
>   > 
>   > Wassalaam,
>   > -Ning
>   > 
>   > ________________________________
>   > 
>   > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
>   > Sunindyo
>   > Sent: Thursday, January 25, 2007 5:36 AM
>   > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   > Subject: Re: [wanita-muslimah] Monarki/teokrasi/demokrasi-->Re:
Membela
>   > Ulama
>   > 
>   > 
>   > 
>   > Dana,
>   > kan ada orang yang berpendapat "Islam adalah solusi"
>   > jadi buat dia, pokoknya Islam, entah permasalahannya apa.
>   > Islam jadi semacam obat untuk segala macam penyakit seperti yang
>   > sering dijual sama tukang-tukang obat di pinggir jalan yang
mengklaim
>   > obatnya ampuh untuk 1001 macam penyakit.
>   > 
>   > Akhirnya ya Islam jadi teredusir maknanya jadi hanya menjadi "obat
>   > dewa".
>   > Bukan benar-benar memberikan pencerahan yang membebaskan dan
>   > menyembuhkan.
>   > Oke, saya kutip dari Al Khwarizmi salah satu ilmuwan cemerlang dari
>   > kalangan muslim.
>   > Bahwa untuk menyelesaikan permasalahan yang besar, maka permasalahan
>   > itu harus dibagi-bagi menjadi permasalahan yang lebih kecil,
>   > sedemikian rupa hingga bisa diselesaikan. Selanjutnya solusi-solusi
>   > itu dikumpulkan untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih besar,
>   > hingga permasalahan yang besar itu selesai.
>   > 
>   > Pemikiran ini masih valid sampai sekarang dan buat segala macam
kasus
>   > tidak spesifik buat muslim saja, dan dapat dipergunakan untuk
berbagai
>   > bidang, dari kehidupan sosial sampai program komputer. Bukan cuman
>   > gembar gembor "islam adalah solusi" tapi benar-benar kelihatan
>   > dampaknya.
>   > 
>   > salam,
>   > --
>   > wikan
>   > http://wikan.multiply.com <http://wikan.multiply.com> 
>   > 
>   > On 1/24/07, Dana Pamilih <dana.pamilih@
>   > <mailto:dana.pamilih%40tiscali.co.uk> > wrote:
>   > 
>   > > Rupanya ada unsur2 dalam suatu sistem masyarakat yg universal
sifatnya
>   > > dlm menciptakan keadilan dan kemakmuran. Sistem ini tidak ada
>   > > hubungannya dg agama karena tidak ada korelasi yg pasti antara
suatu
>   > > agama yg dianut suatu masyarakat dan kemajuan dari masyarakat tsb.
>   > >
>   > > Filipina adalah mayoritas Katolik tapi lebih mundur dari kita
apalagi
>   > > Malaysia yg mayoritasnya Islam. Negara2 Arab ternyata ada yg
maju dan
>   > > ada yg masih di era kegelapan. Ada negara yg bukan Islam bukan
>   > > Kristen ternyata lebih maju dari yg Kristen dan Islam.
>   > >
>   > > Jadi apa dong unsur2 itu? Kalau kita menerima usulan bahwa hanya
>   > > dengan syariat Islam kita bisa maju, maka usulan itu bisa kita
>   > > perdebatkan karena korelasi yg pasti itu tidak dapat dibuktikan.
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
> 
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke