Kebenaran emang tersamar (elusive). Tapi aku ingin tanya ke temen2 sejujurnya, kalau kebenaran itu tersamar, apakah orang itu penampilannya emang mesti tersamar ato gimana? Atau mungkin pertanyaannya salah, mungkin maksutnya apakah kita bisa ngerasain kejujuran orang lain? Aku suka pusing dengan penampilan sebagian orang misalnya boss-boss orang Jawa, nggak bisa nebak maunya gimana.
salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "st sabri" <[EMAIL PROTECTED]> ?? > > Anakku, > Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan > menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus > berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu > kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau > manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak > terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa > dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari > seluruh penjuru dunia :=)) > > Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi > bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga > tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg > bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan > berjalan dan selalu berjalan. > > salam >