Negara demokratis biasanya memberi suaka politik bagi pendukung
demokrasi yg dizalimi pemerintahnya.  UU-nya sudah ada dan prakteknya
sudah berjalan lama.  Malahan ulama2 radikal anti demokrasipun telah
menikmati suaka politik ini.  Namanya dalih kemanusiaan.

Apakah negara2 syariat sudah memiliki kebijakan yg sama thd pendukung
syariat yg dipersekusi oleh pemerintahnya?  Setahu saya kebanyakan
larinya ke negara demokrasi pendukung HAM.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau begitu, sekalian juga negosiasi dengan negara-negara demokratis,
> agar pendamba demokrasi diperbolehkan migrasi ke sana.
> 
> sekali lagi, Indonesia cukuplah bagi yang tidak mau diatur-atur.
> 
> :-)
> 
> On 2/11/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Sebenarnya pengguna narkoba juga bukan termasuk kebebasan HAM karena
> >  dampaknya merusak diri sendiri.
> >
> >  Penerapan HAM tidak mungkin bisa dipaksakan karena kalau konsisten
> >  prinsip HAMnya maka akan selalu diterapkan dengan menggunakan
> >  mekanisme yg menjunjung tinggi HAM yaitu mekanisme demokrasi.
> >
> >  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi"
> >  <soegardi@> wrote:
> >  >
> >  > perlu ditambahkan pula
> >  > perlunya negosiasi dengan negara-negara Eropa
> >  > yang membolehkan penggunaan narkoba,
> >  > sehingga para pecandu di Indonesia dapat bermigrasi ke sana.
> >  >
> >  > Juga negosiasi dengan "pemaksa" penerapan HAM
> >  > sehingga para pendambanya dapat hidup bebas
> >  > di negara-negara pendukung HAM.
> >  >
> >  > Di Indonesia cukuplah tinggal orang-orang yang "normal."
> >  >
> >  > :-)
> >  >
> >  > On 2/10/07, Rani Kirana <rani_kirana123@> wrote:
> >  > >
> >  > >  Option lainnya adalah mengadakan pembicaraan
bilateral/multilateral
> >  > >  dengan pemerintah negara-negara Timur Tengah untuk mempermudah
> >  > >  migrasi dari orang orang Indonesia yang mendambakan hidup
> >  > >  dilingkungan masyarakat dimana jilbab merupakan suatu keharusan.
> >  > >
> >  > >  Jadi orang-orang yang memang penggemar berat jilbab dapat hidup
> >  > >  dikomunitas yang sesuai dengan kehendak mereka, tanpa harus
merubah
> >  > >  adat/budaya dan keanekaragaman bangsa Indonesia ini.
> >  > >
> >  > >  Mengapa harus memaksakan kehendak untuk menjadikan orang
lain setuju
> >  > >  dengan kemauan segelintir orang saja, bukannya lebih mudah untuk
> >  > >  membantu orang-orang tsb untuk menemukan habitat mereka..
> >  > >
> >  > >  Jadi yang tinggal di Indonesia..adalah orang-orang yang mau
menerima
> >  > >  kenyataan bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang plural..
> >  > >  yang terdiri dari puluhan atau ratusan suku bangsa dan
budaya yang
> >  > >  berbeda..
> >  > >  Yang tidak perlu diatur-atur berdasarkan agama tertentu, budaya
> >  > >  tertentu atau keinginan kelompok orang tertentu..
> >  > >
> >  > >  (apa mungkin..Ja-noko mau dengan sukarela menjadi emigran yang
> >  > >  pertama :-))
> >  > >
> >  >
> >
> >
>


Reply via email to