Untuk memaki-maki presiden, ngga perlu demokrasi.

Ini contoh klasiknya:

Dua orang lelaki, seorang  dari Rusia, seorang dari Amerika sedang
berdebat tentang kebebasan bersuara  di negara masing-masing.

Sam : Di negara saya, orang bebas menuntut, memaki-maki, bahkan pada
presiden sekalipun.

Stoikov : Saya kira bukan hanya di negara anda sahaja yang ada
kebebasan. Di Rusia, orang juga bebas memaki-maki presiden Amerika.


salam,
DWS
- tentu saja, konon, ini dari era perang dingin. silakan dimodifikasi
sesuai kebutuhan dan kreativitas masing-masing :-))



On 3/9/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Itulah hebatnya demokrasi, kita bisa memaki2 pemimpin adidaya spt
>  Bush. Tapi apakah kemudian negara2 itu dibom karena mendemo?
>
>  Coba bandingkan apakah Ayatullah Khameini bisa didemo dan dimaki2?
>  Apakah raja Saudi bisa didemo dan dimaki2?  Apakah Pemimpin Besar
>  Korea Utara bisa didemo dan dimaki2?
>
>  Kadang2 kita enggak sadar bahwa yg dianggap wajar dan mudah itu sering
>  akibat suatu upaya yg luar biasa banyaknya.  Upaya ini tidak dihargai
>  seolah2 memang otomatis kenyamanan itu ada.  Contoh misalnya tunjangan
>  sosial di Eropah Barat.  Banyak imigran yg mengeluh tapi dibandingkan
>  dg yg ada di negara asalnya?  Di sana mana ada itu tunjangan sosial
>  semurahhati di Barat makanya enggak ada yg dikeluhkan.
>
>  Atau upaya seorang ibu dan perempuan dalam urusan rumah tangga.  Upaya
>  mereka tidak dihargai secukupnya.
>

Kirim email ke