Memang agama adalah bagian dari budaya. Apa yg diturunkan oleh Allah kepada RasuluLlah tidak kita pertanyakan lagi. Apa yg dipahami oleh RasuluLlah kita tidak pertanyakan lagi.
Yang selalu saya pertanyaan ialah apakah pemahaman kita, pemahaman pak HMNA, pemahaman Osama bin Laden, pemahaman Ibnu Khaldun dan lain2nya sudah sesuai dg keinginan Allah? Bagaimana kita menguji benar tidaknya pemahaman itu? Bagi saya uji utama ada di kadar maslahat. Kalau pemahaman tidak membawa maslahat malah mudarat ya berarti tidak benar. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > 1. Dana P: > apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang pasir yg tandus > itu? > > 2. Mia: > kalau di antara orang berjilbab, jangan berjilbab - diantara orang nggak > berjilbab, pake jilbab...looh hehehe > +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ > HMNA: > 1. Dana P dari dahulu tidak berubah, Islam dianggapnya budaya, yaitu budaya > padang pasir, jadi dari hati kecilnya terpatri, Islam itu adalah hasil olah > budi Muhammad, bukan berasal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad > SAW >