--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> [1] Beberapa hal yang ingin saya luruskan pak Prihatmanto, 
> -[a] saya tidak tahu banyak JIL sebagaimana anda mungkin sepertinya 
> tahu banyak INSISTS, ini karena saya merasa saya lebih tahu banyak 
> INSISTS daripada anda krn saya tahu anggotanya dan saat ini ruting 
> berinteraksi dengan mereka via milis dan diskusi rutin, sedangkan 
> yang saya tahu tentang JIL adalah dari hasil wawancara media cetak 
> dan elektronik dengan anggota JIL, tulisan mereka di media massa 
> dan 'informasi' orang yang tahu dan atau kenal anggota JIL baik 
> pemikiran mereka dan perilaku mereka, baik di ruang publik atau 
> sebatas di komunitas JIL saja. Pak Prihatmanto bagaimana? Jadi jika 
> bapak memaksa saya atau menyuruh saya menjelaskan tentang JIL tentu 
> akan terbatas atas apa yang mereka pulbikasikan secara tulis (di 
> media cetak atau mungkin internet) dan lisan (acara di TV atau 
tadio 
> atau rekaman diskusi/ceramah mereka). Saya tidak kenal person 
anggota 
> JIL sec langsung, tidak seperti saya kenal persona anggota INSISTS;

lha nggak kenal kok bisa menghujat itu gimana?
apa karena solider sama INSISTS?

Itulah yang dilarang dalam Islam mas satriyo.
Jika ada orang membawa kabar, tabayyun...recheck...recheck

Anda nggak bisa mempertahankan hujatan itu, 
tapi anda menyebarkannya, apa bukan fitnah????

namanya fitnah ya fitnah, dibedakin tetap fitnah

 
> -[b] Panjenengan mengklaim tidak sentimen atau tidak tendensius 
atau 
> tidak personal, tapi itu kan menurut panjenengan, karena kata-kata 
> yang penjenengan gunakan itu seolah 
> --[i] mewakili JIL dan 
> --[ii] dan di 'mata' saya personal sekali, terutama dimulai ketika 
> panjenengan ketika mencoba nimbrung menanggapi saya dengan 'meminta 
> saya bertobat'. Saya jelas menangkan sesuatu yang personal di sana. 
> Apa hak anda menyuruh saya bertobat? Apapun yang mungkin saya salah 
> lakukan, yang itu pun bisa anda lakukan, sehingga sebagai same-
level 
> status ko mencoba menjadi superior dan membuat saya inferior, 
bahkan 
> secara inkonsisten panjenengan juga self-claim, mengklaim anda 
pasti 
> benar, dan saya pasti salah. Apa tidak ada kata-kata lain atau 
> ungkapan lain untuk menegur sekaligus menuduh saya? jelas kan 
kenapa 
> saya anggap panjenengan personal meski anda menafikan itu dan 
bahkan 
> memberi alasan ini itu atas sikap panjenengan?!
>

Saya mulai menanggapi anda setelah anda posting berkali-kali.

Ini cuma info saja, saya sebenarnya kecewa, 
karena anda yang sekarang ini lebih 'parah' dari anda yang dulu.

struktur diskusi 'model anda' ini sangat jamak terjadi.
yang biasanya terjadi lawan diskusinya terlalu santun, 
sehingga jadi bulan-bulanan kata-kata 'sesat','menyesatkan', 'tanpa 
ilmu', 'ngawur'.

anda tidak merasa truth-claim, tapi banyak orang (bukan hanya saya 
lho) merasakan itu...
insuniasi-insuniasi anda yang memojokkan (walaupun Anda tidak merasa 
sekalipun)  itu membuat lapangan diskusi tidak level lagi.

gaya normal saya memang tidak seperti ini.
Anda bisa check itu pada orang-orang yang bisa berdiskusi dengan 
santun BIARPUN bersebrangan.

saya memang sedang bereksperimen.
hipotesis saya "sbg. muslim yang baik, tentu akan memperlakukan orang 
lain seperti dia ingin diperlakukan." Jadi misalnya, seorang muslim 
bilang 'laknatullah' kepada seseorang, sebagai muslim yang baik tentu 
dia tidak berkeberatan jika dipanggil 'laknatullah'

herannya, 
hipotesis saya itu selalu terbukti SALAH.
Ternyata sedikit muslim yang baik itu, yang ada ya hipokrit.

Setelah saya melihat gaya anda berdiskusi,
saya melihat anda bisa jadi kandidat seorang muslim yang baik.
Oleh karena itu saya coba bereksperimen.

Nothing personal kok.
Anda bisa check ke orang-orang yang kalo diskusi sering memaki.
Mereka saya perlakukan sama dengan mereka memperlakukan orang lain.
Tidak lebih tidak kurang.
Anda merasa dizhalimi karena anda yang jadi obyek yang dimaki, 
padahal biasanya subyek yang memaki.

lha anda bisa bilang orang lain 'sesat', 
kenapa anda harus marah ketika saya suruh bertobat?
anda maki balik pun no problem, karena saya juga tinggal maki lagi.

ketika anda menafikkan bahkan menganggap sebagai kesesatan sama 
sekali pendapat 'Jilbab' dari seseorang dengan dasar Al-Quran yang 
sama, kenapa anda harus marah ketika pendapat anda dianggap tidak 
valid. 

Bahkan disini justifikasi ketidakvalidanya lebih jelas, karena anda 
memang tidak mampu membuktikan semua hujatan-hujatan anda kecuali 
membebek dari apa-apa yang dikatakan oleh INSISTS



> -[b] Pak Prihatmanto tidak usah berlindung di balik 'adil' (atau 
> mungkin 'qisahsh'?) yang salah kaprah dengan beralasan 'karena anda 
> begini ya saya balas yang sama', atau istilah anda memakai baju 
yang 
> sama, walau itu hak anda sepenuhnya. Tapi apakah anda sadar 
> konsekuensi sikap anda ini yang bisa membuat diskusi jadi 
> tidak 'sehat' dan malah 'personal' yang menurut anda tidak anda 
> inginkan? Ironis sekali jadinya. 

Diskusi sudah tidak sehat, ketika anda memulaiinya dengan insuniasi-
insuniasi nggak sehat ke lawan diskusi anda. Dan ini bukan hanya saya 
saja. Silahkan buka mata dan telinga anda. 

Silahkan baca respons-respons postingan anda dengan hati-hati. Hanya 
mereka itu sangat santun berdiskusi sehingga tidak dengan luas. 
Bahkan kekalapan anda itu membuat anda menjadi tidak 'congruent' 
dengan alur diskusi sekalipun. Mas Ari malah pernah bilang "anda ini 
bahkan menggigit orang yang memberi anda bantuan".

Semua posting anda penuh dengan bunga-bunga yang memojokkan lawan 
anda seakan-akan lawan anda orang yang jahat/tidak islami bahkan 
karena mengacu 'Allah' dengan kata-kata 'Tuhan'. Apapun pendapat anda 
ttg kata 'Allah' dan 'Tuhan'. 

Empati Anda itu nggak ada. 
Nah kan anda merasakan nggak enak ketika anda berdiskusi dengan orang 
yang juga nggak berempati sama anda.Lalu anda merasa dizhalimi, 
diperlakukan dengan tidak senonoh dan terlalu personal.

Anda boleh punya pendapat apa saja untuk 'Jilbab', tapi dalam diskusi 
anda wajib menghargai pendapat orang lain ttg 'Jilbab' seberbeda 
apapun dengan anda.


> Sekali lagi, anda seolah mewakili 
> JIL, kec. anda memang anggota JIL atau sekadar pendukung JIL dan 
ini 
> belum anda tegaskan kepada saya hingga kini sec eksplisit. 

Jangan ngawur.
Saya sudah jelaskan posisi saya, makanya jangan kalap.

Siapa yang mewakili JIL? 
Yang saya soroti perlakuaan anda yang tidak senonoh terhadap JIL.
Apakah anda mewakili INSISTS?

> Nah jika 
> anda tanya balik posisi saya, maka saya tegaskan:
> --[i] saya tidak setuju dan menentang asongan ide 'ijtihad' atau 
apa 
> namanya yang diklaim JIL yang tidak lebih dari menyerang otoritas 
> para ulama salaf atas karya mereka, entah dengan 
> merendahkan/meremehkan bahkan menolak secara sepihak karya mereka 
> atau sekadar memutar balik dan memanipulasi karya mereka yang 
> konsekuensinya adalah menyerang Islam dengan alasan reinterpretasi 
> atau pembaruan atau liberalisme yang melulu merujuk dan 
berlandaskan 
> argumentasi/teori para orientalis, muslim atau non-muslim. Jika 
> diperkenankan akan saya forward pendapat senada teman saya yang 
jauh 
> lebih lengkap dari apa yang sepintas saya sampaikan tentang JIL ini;
> --[ii] saya tidak mengklaim sebagai INSISTS tapi saya mendukung ide 
> yang dicetuskan INSISTS dalam mencoba meluruskan JIL atau kalangan 
> muslim se-pi-lis.
> 

Silahkan anda berpendapat apa saja ttg JIL.
Anda boleh saja mendukung INSISTS.
Anda BOLEH TIDAK SETUJU. 
BAHKAN ANDA TIDAK PERLU MENJELASKAN KENAPA ANDA TIDAK SETUJU.

TAPI
begitu anda menuduh dg. kalimat: 
"ide 'ijtihad' atau apa namanya yang diklaim JIL yang tidak lebih 
dari menyerang otoritas para ulama salaf atas karya mereka, entah 
dengan merendahkan/meremehkan bahkan menolak secara sepihak karya 
mereka atau sekadar memutar balik dan memanipulasi karya mereka yang 
konsekuensinya adalah menyerang Islam dengan alasan reinterpretasi 
atau pembaruan atau liberalisme yang melulu merujuk dan berlandaskan 
argumentasi/teori para orientalis, muslim atau non-muslim. Jika 
diperkenankan akan saya forward pendapat senada teman saya yang jauh 
lebih lengkap dari apa yang sepintas saya sampaikan tentang JIL ini"

anda HARUS mampu membuktikan dan bersedia berdiskusi dengan orang 
yang tidak seide dengan anda. 

Anda harus bisa perlihatkan bahwa ijtihad menurut JIL adalah:

- yang tidak lebih dari menyerang otoritas para ulama salaf atas 
karya mereka

- entah dengan merendahkan/meremehkan bahkan menolak secara sepihak 
karya mereka atau sekadar memutar balik dan memanipulasi karya mereka 

dan konsekuensi dari hal-hal di atas adalah: menyerang Islam dengan 
alasan reinterpretasi atau pembaruan atau liberalisme 

kemudian anda harus membeberkan kesalahan metodologi JIL, ketika 
seperti anda tuduhkan "yang melulu merujuk dan berlandaskan 
argumentasi/teori para orientalis, muslim atau non-muslim"

Jika tidak Anda memfitnah.

Bukankah saya SUDAH minta berkali-kali anda beberkan saja dan 
jelaskan dengan gamblang, apa kejelekan JIL itu. 
Kita bedah satu demi satu.

JIL itu manusia, INSISTS itu manusia, Anda mas satriyo, manusia
Saya juga manusia. semua berhak berpendapat, semua bisa saja benar, 
semua bisa saja salah.

Dalam diskusi yang lapangan yang datar seperti ini, 
insya allah kebenaran akan lebih dekat.

salam
Ary


> sementara sekian.
> 
> terima kasih dan maaf.
> 
> salam,
> satriyo
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
> <ary.setijadi@> wrote:
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <efikoe@> wrote:
> > >
> > > Iya mas,
> > > 
> > > what a joke ... sama-sama ga punya ilmu ya? tapi ko anda 
seperti 
> > tahu 
> > > banyak soal JIL ya? entahlah, saya selama ini tdk pernah 'tega' 
> > > menyatakan seorangpun sesat terang2an, krn hati urusan saya dan 
> > > Allah ... apapun pendapat dan penilaian anda.
> > > 
> > 
> > Mas Satriyo, kok malah kewalik-walik sih.
> > 
> > Bukankah malah Anda yang seperti tahu banyak ttg JIL sampe bisa 
> > bilang mereka tersesat, salah kaprah dll. 
> > 
> > Saya kan hanya merespons.
> > Silahkan buktikan.
> > 
> > > tampaknya sentimen anda pada saya lumayan juga ... tapi itu hak 
> > anda 
> > > ko. 
> > > 
> > > maaf jika selama ini pernyataan saya tanpa saya sadari 
> menyinggung 
> > > (atau apalah namanya) anda, in whatever ways.
> > > 
> > 
> > mas satriyo, 
> > anda ternyata terlalu menganggap diskusi secara personal.
> > 
> > nothing personal
> > saya bicara apa adanya saja kok.
> > 
> > > btw, pendekatan yang anda maksud itu yang spt apa?
> > 
> > Misalkan, jika anda tidak suka dibilang "sesat",
> > mengapa anda sebutkan kata-kata tidak enak itu untuk orang lain?
> > 
> > > 
> > > Lalu apa komentar saya tentang TS yang tidak anda pandang 
pantas 
> > dan 
> > > benar, bahkan kejam dan tidak islami?
> > > 
> > 
> > waduh,
> > kalau komentar anda ke TS itu anda tidak bisa bilang kejam, ya 
> > bagaimana ya...
> > 
> > yang lebih mengerikan, "tidak adil"
> > 
> > >
> > > saya menghakimi? bisa buktikan? kalo tidak mohon jangan asal 
> > > eyel2an ...
> > > 
> > 
> > Oleh karena itu, saya ajak anda diskusi detil.
> > Bukan cuman opini belaka.
> > 
> > Kalo cuman bilang "ini jelek" tanpa bisa membuktikan, 
> > apa bukan menghakimi bahkan memfitnah.
> > 
> > > yang pelu introspeksi bagi anda hanya saya? anda sendiri 
> bagaimana? 
> > > tidak sadar sudah menghamiki saya? ehm ...
> > > 
> > 
> > Ya saya juga deh. ;-)
> > Ijinkan saya menggunakannya selama anda menggunakan baju yang 
sama.
> > 
> > Masak Anda bisa bilang sesat, tidak islami dll.
> > lalu marah ketika orang bilang yang sama kepada Anda?
> > 
> > > tunjukkan postingan saya yang nyata-nyata saya menyesatkan 
orang! 
> > > please ... :-)
> > > 
> > 
> > Berikan bukti-bukti atas apa-apa yang anda tuduhkan ke yang lain.
> > Jika tidak ya menyesatkan.
> > 
> > > wah maaf ya saya tidak tahu anda paham tafsir Quran. mungkin 
saya 
> > > bisa belajar dari anda ... kalo tidak bersedia ya gpp ko ... ga 
> ada 
> > > paksaan ...
> > > 
> > 
> > Kita belajar bareng mas satriyo.
> > Oleh karena itu penting diskusi.
> > 
> > > Hanya Allah dan Firaun pilihannya? Lalu anda yang mana? Memang 
> > > sekarang anda yang Tuhan? yang konsisten mas kalo memang mau 
> > menegur 
> > > saudara seiman, betapapun anda tidak suka atau bahkan sangat 
> > > antipati ...
> > >
> > 
> > Mas satriyo, 
> > percayalah tidak ada rasa antipati atau tidak suka dengan anda.
> > 
> > IMHO, 
> > ketika Anda merasa pendapat Anda itu adalah perwujudan yang 
> > terintegrasi dengan ayat-ayat Al-Quran itu sendiri, ketika itu 
anda 
> > memilih jadi Firaun.
> > 
> > > 
> > > Anda meminta saya membela orang yang dizalimi FPI? anda 
sendiri? 
> > lalu 
> > > apakah anda sekiranya memang sudah membela korban FPI, anda 
> merasa 
> > > berhak untuk menghakimi dan tidak membela FPI? 
> > >
> > 
> > Lha sapa yang nyuruh-nyuruh. ;-)
> > Bukannya mas satriyo yang bilang FPI anda bela karena dizhalimi.
> > Lalu bagaimana dengan korban FPI?
> > 
> > Jika anda mengikuti posting di WM. Ketika Ja'far Umar Thalib 
> mengutuk 
> > ideologi kekerasan, sayalah orang yang memberikan apresiasi dan 
> > berhusnuzhan mudah-mudahan itulah FPI yang sekarang.
> > 
> >   
> > > apa saya menjelekkan2 anda, menyesat2kan anda, menuduh2 anda? 
apa 
> > > saya memang di awal mengajak anda diskusi? saya kan tidak 
mereply 
> > > komentar anda? jaga sikap mas ...
> > >
> > 
> > Saya tidak akan menggunakan kata-kata yang tidak anda gunakan.
> > Bukan hanya kata-kata yang ditujukan kepada saya saja,
> > tapi kepada orang lain juga.
> > 
> > Jika kita bisa mulai lagi, 
> > mari kita diskusi dengan santun dan tidak tendensius.
> > 
> > Babarkan faktanya, diskusikan, bukan sekedar menghujat.
> > 
> > Salam
> > Ary
> >
>


Kirim email ke