Pak Achmad : Nuwun sewu, anak TK yang Islam pun pasti syahadatnya ya seperti itu. Tapi, anak TK itu belum bisa "bersyahadat" . Yang bisa dilakukan oleh anak TK adalah mengucapkan kalimat syahadat.
------------------------------------------------------- Jano-ko : -- "Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah, jika engkau berkemampuan melaksanakannya." (HR Muslim). -- Wassalam --oo0oo-- Achmad Chodjim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebagai orang Islam, tentunya kita memegang teguh "syahadat 'ayn" tersebut. Ini pasti saya setuju sekaliiii... Hanya saja, komentar Mas Jano-ko itu tidak sambung dengan diskusi tentang "Nama Tuhan". Nuwun sewu, anak TK yang Islam pun pasti syahadatnya ya seperti itu. Tapi, anak TK itu belum bisa "bersyahadat". Yang bisa dilakukan oleh anak TK adalah mengucapkan kalimat syahadat. Salam, chodjim ----- Original Message ----- From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, April 23, 2007 7:34 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - Syahadat Pak Achmad : (3) Dalam QS 17:110 menyatakan bahwa DIA tidak memiliki nama khusus, maka kita diperintah menyebut Allah, atau al-Rahman, atau nama apa pun asalkan masih termasuk dalam "asma' al-husna". Tentunya ada jutaan nama-nama baik Tuhan jika dikumpulkan dari berbagai bahasa. Dan, kita sah-sah saja menyebut dengan Gusti Kang Murbeng Dumadi, atau Sang Hyang Manon, atau Gusti Kang Paring Gesang dan lain-lainnya. ---------------------------------------------------------- Jano - ko : Lafazh kalimat syahadat ialah : "Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah" Artinya : "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah." --- Marilah kita pegang teguh. Wassalam --oo0oo-- Achmad Chodjim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ketika saya membaca tulisan di milis ini, nama Allah sedang diributkan. Malah ada yang menyebut bahwa sebagian ulama memandang nama Allah sebagai nama pribadi Tuhan dan sebagian yang lain mengatakan itu panggilan Tuhan dalam bahasa Arab. Yang jelas: (1) Nama atau sebutan Allah bagi Tuhan sudah ada jauh sebelum agama Islam dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad. (2) Dalam Alkitab yang berbahasa Arab, Tuhan disebut Allah. Artinya, Allah yang disebut oleh Nasrani Arab atau orang Islam ya sama saja. Rabb dalam bahasa Arab bukan hanya untuk Allah, tapi juga untuk bos, majikan atau jeragan. Rabb dalam bahasa Inggris sama dengan "Lord", alias Tuan. Dalam bahasa Melayu lama, tak ada kosa kata "tuhan". Kosa kata ini muncul di masa pendudukan Belanda di abad 17. Orang kita diperintah oleh Belanda menyebut dirinya "tuan". Tapi, ketika Yesus juga dipanggil "Tuan Yesus", orang Belanda kurang berkenan, dan panggilan itu harus dibunyikan secara mantap dengan sisipan huruf "h", jadilah "tu...h....an" (3) Dalam QS 17:110 menyatakan bahwa DIA tidak memiliki nama khusus, maka kita diperintah menyebut Allah, atau al-Rahman, atau nama apa pun asalkan masih termasuk dalam "asma' al-husna". Tentunya ada jutaan nama-nama baik Tuhan jika dikumpulkan dari berbagai bahasa. Dan, kita sah-sah saja menyebut dengan Gusti Kang Murbeng Dumadi, atau Sang Hyang Manon, atau Gusti Kang Paring Gesang dan lain-lainnya. Kisah Musa dalam QS 20:14 menyebutkan bahwa Tuhan mengenalkan dengan "Innanii anallaah". Tapi ini kisah Musa dalam bahasa Arab Alquran. Sedangkan kisah Musa dalam Alkitab berbahasa Arab menyebut, "Fa ajabahullah (ilaa Musa): Ahyah alladzii Ahyah (I am who I am). (4) Allah tidak pernah memperkenalkan dirinya bahwa nama-Nya itu ALLAH. Lantaran Allah bukanlah sosok makhluk yang berbangsa Arab. Nama "Allah" itu diberikan oleh manusia kepada-NYA. Jadi, manusialah pencipta nama-nama bagi semuanya. Nama diberikan untuk membedakan antara sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Sedangkan Allah di QS 24:25 disebut "al-Haqq al-mubiin", Yang Maha Nyata sekali, atau Yang Mahabenar sekaligus mahaterang/mahajelas. Oleh karena Dia itu mahajelas maka Dia niscaya tidak membutuhkan nama, karena nama hanyalah tanda untuk membedakan! Jika masih tidak percaya bahwa Allah itu aslinya tak bernama, maka silakan bertanya sendiri secara langsung kepada DIA! Tidak perlu ngotot lagi, karena Dia maha hidup, maha mendengar, dan maha hadir. Pasti Dia bisa ditanyai! Wassalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]