Subhanallah Mbak Ai, indah sekali rumah tangga Kakek dan Nenek Anda itu. Memang benar, tak banyak yang seberuntung itu, bisa menjaga keharmonisan rumah tangga hingga masa tua dengan tetap indah.
Jadi inget nasehat alm ortu dulu, cinta kasih itu harus terus mnrus dipupuk, disiangi, dipiara dgn kerja kras and it takes two to tango. Artinya yg kerja keras ya kudu kedua blah pihak, kalo yg satu tau- tau nglepas tangn (ato meleng krn keasikan liat rumput tetangga yg lebih ijo :-)), ya susyah... salim, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Hehehe... nulis surat cinta sekarang mah berarti nyari masalah, digebukin istrinya mas Sabri.....:) > BTW, minggu yang lalu ke rumah adiknya kakek, sepasang suami istri yang berusia 60-70 yang memang rambutnya sudah memutih, kulit mulai mengeriput dan tubuh yang tulangnya terlihat rapuh. Tapi hebatnya mereka masih mesra, di pintu lemari esnya ada kertas-kertas yang ditempel hiasan. Waktu saya ngambil air es, terbaca sebagian, wiiih ... surat cinta, tepatnya ungkapan cinta dalam satu dua kalimat. Ketika numpang shalat di kamarnya, di kaca rias nenek juga ada kertas-kertas yang bertuliskan kata-kata cinta, ternyata cinta mereka abadi, sejak muda sampai renta begitu. Jarang ya yang seperti itu? > > salam > Aisha > ---------- > DD : Thu, 24 May 2007 09:14:34 +0700 > From : "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> > > Halowww lagi mba Rita..:D > Makasih untuk koreksiannya, salam aja untuk guru cakepnya hehehe, dulu guru bahasa Indonesia saya itu ibu-ibu yang galak banget, disuruh ngapalin aja, bosenin, bukannya praktek nulis surat cinta gitu or bikin cerpen cinta..:) ... > -- > Neng Ai mulai sekarang boleh praktek nulis surat cinta ke saya kok :=)) dont worry be happy > > > [Non-text portions of this message have been removed] >