kalo begitu pemahaman bullying yang saya punya tidak demikian. bullying sesuai dg maknanya adalah segala pemaksaan yang berefek negatif. apakah mengajarkan anak beribadah mahdhah dengan teladan nabi di antaranya dengan 'memukul' (ini jelas relatif sekali konteksnya, spt ayat 'wadhribuhunna') ketika si anak yang sudah aqil (berakal) baligh (terkena kewajiban syariat), atau mumayiz (sudah pada taraf mampu melaksanakan syariat) menolak shalat masuk kategori bullying yang demikian?
salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > justru itulah mas satriyo ... > kalau menurut kajian ghozwul fikri, pelan-pelan umat islam dijauhkan > dari nilai-nilai islam, melalui pendidikan dan seminar2 dan cara2 lain > ... > sehingga lama2, umat islam sendiri tidak mengenal nilai2 islam ... > > bullying sendiri tidak dikenal dalam islam ... > tapi penggunaan kekerasan untuk pendidikan memang diperbolehkan > misalkan kalau anak sudah aqil baligh tapi tidak mau sholat, maka > orang tua boleh memukulnya ... silakan ditanyakan ke pak HMNA untuk > keterangan lebih lanjut. > > wassalam, > -- > wikan > http://wikan.multiply.com > > On 6/28/07, rsa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya husnuzan saja wikan, toh topiknya bukan masalah SARA kan? atau > > ada bullying lain yang hemat wikan menjadi 'beda' dari sudut pandang > > agama? > > > > Penanganan bullying jadi tidak islami itu maksud wikan bagaimana? > > > > Hemat saya sih, jadi a bit awkward kalo tidak hanya nara sumbernya > > dari universitas kristen, tapi yang hadir hingga panitia pun kristen > > semua, buat juga maksa hadir yang muslim. nah info ini saya dapat > > dari milis pendidikan islam ... dan tidak ada tuh bagian dari info > > yang menyuratkan atau menyiratkan apa yang wikan nyatakan atau yang > > saya 'khawatirkan' di atas ... >