Maaf, ada yang hilang.

Seharusnya pada paragraf pertama tertulis "...nyatakan di message # 
107053)..."

salam,
satriyo

===

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Betul Bu Meilany, pacaran sebelum nikah, artinya (seperti pernah 
saya 
> nyatakan di message # ...) menjalin hubungan intim dengan lawan 
jenis 
> yang bukan pasangan nikahnya, tidak melulu berujung ke zina. Tapi 
> yang patut dan bahkan harus kita ingat, Allah tidak melarang 
> perbuatan zina-nya tapi 'mendekati zina'. Jadi, mendekati saja 
> dilarang apalagi berbuat.
> 
> Dengan demikian, pacaran atau apapun juga macam hubungan yang 
> dengannya terbuka peluang berzina ya HARAM hukumnya. Islam jelas 
dan 
> tegas ko dalam hal ini.
> 
> Jadi menurut saya, pak Hendri ingin menekankan bahwa MENDEKATI 
ZINA, 
> di antaranya dengan pacaran sebelum nikah, adalah HARAM.
> 
> Mungkin saya tambahkan sedikit, bahwa zina pun ada yang 
menggolongkan 
> lagi ke selain zina sec seks penetrasi (krn ibu bilang kurang lbh 
> seks itu tidak hanya coitus), yaitu zina mata, zina tangan, zina 
kaki 
> dll. Ini menunjukkan bhw sebelum terjadi zina seks, atau ZINA, ada 
> banyak peluang kita melakukan some kind of zina.
> 
> Islam menuntut kita untuk menghindari sesuatu yang memang jelas 
> mendatangkan mudharat. Itu jelas. Tapi sebagai makhluk yang 
> dilengkapi oleh Allah fasilitas akal/logika, manusia masih bisa dan 
> berani ko menelikung dan mengangkangi hukum Allah, bahkan lengkap 
> dengan dalil Qur'an dan Hadis, tidak hanya logika ilmiah dan riset.
> 
> salam,
> satriyo
> 
> ===
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <wpamungk@> 
> wrote:
> >
> > Kalo memang mau berzina, tidak melulu melalui pacaran, Pak.
> > Berzina bisa terjadi dalam situasi apapun dalam kondisi apapun 
juga.
> > Nggak melulu pada saat pacaran [ berdua-an]
> > Lha di bus kota yg penuh padat saja, ada pasangan yg 
sudah 'pusing'
> > melakukan perbuatan tercela. Seks kan gak melulu melakukan 
hubungan 
> kelamin.
> > Banyak di bus2 kota justru perempuan mendapat pelecehan seksual.
> > Ada yg marah2, ada yg malahan kemudian dilanjutkan suka sama suka.
> > [ Sesekali baca Pos Kota Pak :-)]
> > 
> > Kerabat saya ada yg arsitek, pernah berkisah.
> > Pernah suatu ketika, sistim drainase limbah di suatu gedung 
> perkantoran macet, rusak.
> > Setelah di cek sana sini gak ada apa2, semuanya oke.
> > Ternyata di mesin penyaring limbah sebelum mengalir ke kali 
> tersangkut banyak belitan kondom.
> > Artinya banyak yg melakukan seks [ bebas] di gedung perkantoran 
> tersebut, pastinya di toilet.
> > Atau di lift, atau di koridor [seks cepat] dan bekasnya di buang 
ke 
> WC, maksudnya supaya tidak ketauan.
> > Gedung perkantoran kan ruang publik saja, masih bisa berzina.
> > [ pernah duluuuu saya dapat kiriman mail perzinahan di dalam lift 
> di suatu gedung perkantoran di Sudirman, 
> > mereka tidak saling mengenal pada mulanya]
> > 
> > Baru beberapa hari saya lihat berita di Banten.
> > Ada sekumpulan remaja yg merayakan kelulusan SMU. Mereka terdiri 
> dari 6 atau 7 orang laki2 dan perempuan.
> > Seperti biasa mereka ngumpul di sebuah rumah salah seorang 
anggota 
> klub belajar bersama.
> > Karena sudah lulus, maka mereka bergembira ria nyetel video, 
makan 
> minum dan sedikit ngeboat.
> > Maka terjadilah saling melakukan seks ringan [ begitulah ketika 
> ditanyai polisi], padahal diantaranya ada yg murid berjilbab.
> > Mereka nggak berdua2-an kok,  lagi apes saja, tiba2 penghuni 
rumah 
> lainnya cepat pulang.
> > Ia curiga, lha kan sudah lulus kok masih ada acara belajar 
bersama?
> > 
> > salam
> > l.meilany
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> >   From: Hendri 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Tuesday, June 26, 2007 4:14 PM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: jika, khalwat
> > 
> > 
> >   Sebenarnya sebelum kita membahas sesuatu kita harus menyamakan 
> persepsi
> >   terlebih dahulu arti istilah "pacaran". Namun saya mempunyai 
> persepsi 
> >   bahwa pacaran merupakan "hubungan" antara dua orang dewasa 
(sudah 
> >   baligh) berlainan jenis yang dilarang dalam Islam. Pacaran 
> hukumnya 
> >   haram karena berpacaran itu mendekati zina. Sedangkan Allah 
telah 
> >   melarang kita untuk mendekati zina. Di daerah/kampung saya, 
> banyak 
> >   anak-anak gadis yang telah hamil sebelum menikah (hamil diluar 
> nikah). 
> >   Hal ini akibat mereka pacaran dan akhirnya terperosok ke zina. 
> Sedangkan 
> >   orang tua mereka tidak melarang bahkan bangga kalau anaknya 
punya 
> pacar. 
> >   Banyak juga orang-orang yang sudah berkeluarga 
> melakukan /selingkuh/ 
> >   dengan mantan pacarnya yang ketemu kembali. Itu merupakan salah 
> satu 
> >   akibat dulu sewaktu masih muda berpacaran. Di media masa banyak 
> >   diberitakan wanita yang dibunuh oleh pacarnya karena telah 
hamil 
> diluar 
> >   nikah. Dan masih banyak lagi pembunuhan/bunuh diri akibat putus 
> >   cinta/hamil akibat pacaran/selingkuh.
> > 
> >   Salam
> >   Hendri
> > 
> > 
> >    
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>


Kirim email ke