Wah, selamat mba Lena..:-)

Tapi rada nggak biasa juga yah, lagi hamil kita ngomongin halal 
darah...:-(  Kalo mba Lena mau stop ngomongin halal darah, silakan 
kapan saja. Dengerin musik kayaknya lebih okeh.

Janda yang berzina, nggak punya hak dilindungi nyawanya??? iiiiksss..

Jadi menurut mba Lena, Pemerintah kita yang Islam nanti harus 
membunuh:
1. janda yang berzina
2. yang membunuh orang Islam lainnya (kalo orang Kristen boleh?)
3. yang keluar dari Islam.

Kalo HT berhasil mendirikan negara Islam Indonesia, berarti akan 
banyak janda yang dibunuh, gitu mba? Tapi karena Indonesia 
Pemerintahnya blum Islam, sementara ini bolehlah dihukum 5 tahun, 
gitu mba?

Kembali ke halal darah. Sepengertian saya Pak Wikan cuma bilang 
halal darah itu waktu peperangan, jadi beda dengan pengertian mba 
Lena kecuali kalau janda berzina dan yang keluar dari Islam darahnya 
juga halal menurut Pak Wikan.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "lena hanifah" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamualaikum,
> 
> Salam kenal buat smua ya..Maaf ngikutin milisnya telat2 
hehe..soalnya 
> udah mulai mulas2 nih (sy hamil dah 9 bulan, mohon doa teman2..). 
> Jadi saya ikut diskusi sebisanya..
> Halal darah yang sy maksud memang seprti yg dikatakan mas wikan, 
> yakni seseorang tidak lagi berhak mendapatkan perlindungan atas 
> nyawanya (yg salah satu akibatnya tidak mendapat qisas dsb), 
dimana 
> ada dalam hadits "tidak halal darah orang Islam kecuali krn salah 
1 
> dari 3 hal, yakni : janda yang berzina, membunuh orang Islam 
lainnya, 
> orang yang meninggalkan agamanya dan memisahkan diri dari 
> jema'ah"(bukhari dan Muslim). Orang yg meninggalkan agamanya = 
> murtad. Yang tergolong Murtad adalah pengingkaran terhadap Allah, 
> pengingkaran terhadap rasul Allah dan penghalalan sesuatu yg 
> disepakati halal atau sebaliknya. Mohon dikoreksi jika salah, Nabi 
> Muhammad telah menegaskan bahwa tidak ada Nabi sesudah beliau, 
begitu 
> pula dalam Qur'an telah ditegaskan demikian (aduh,saya lupa 
ayatnya 
> nanti saya cari lagi). Jadi bukankah mengingkari apa yg telah 
dibawa 
> oleh Nabi Muhammad berarti murtad?
> Seperti yg sudah sy sebutkan, penghalalan darah tidak bisa 
> sembarangan, harus oleh pemerintah Islam yg sah krn merupakan hal 
yg 
> sensitif sekali. Tentu orang tidak bisa sembarangan menghalalkan 
> darah orang lain dan menyerbu begitu saja tanpa adanya perintah 
dari 
> pemerintah Islam yang sah.banyak prosedurnya deh…jadi gimana 
> bagusnya? Kalo menurut saya, untuk kasus di Indonesia, mereka 
memang 
> harus diproses sesuai hukum yg berlaku dimana kasus spt ini masuk 
> dalam kriteria penistaan thd agama yg ancaman hukumannya maksimal 
5 
> tahun. Disamping juga selalu waspada dan berupaya membubarkan 
> kelompok2 yg menyimpang tsb. Hal ini tentu memerlukan kerjasama yg 
> solid dari umat Islam.
> Abu bakar memang pernah memerangi orang yg mengaku sebagai nabi 
dan 
> mengirim Khalid bin Walid untuk menumpasnya (musailamah al Kadzab) 
> dan musailamah terbunuh dalam peperangan tsb. Bukankah hal ini 
> menyiratkan bahwa Abu Bakar menghalalkan darah si nabi palsu 
> tsb? (Saya memang salah krn menulis hukuman mati , maaf J)) 
> Musailamah sudah mengaku nabi sejak Nabi Muhammad masih hidup, 
tapi 
> krn wibawa Nabi Muhammad ia mundur dan kembali lagi berkoar 
setelah 
> Nabi wafat. Oiya yang menarik, si musailamah al kadzab ini 
> menggunakan strategi mengubah sholat wajib yang 5 x menjadi 3 x 
untuk 
> menarik pengikutnya hehe…kok agak2 sama ama al qiyadah al 
islamiyah 
> yg mengubah sholat 5 waktu hanya menjadi 1x ya?
> 
> 
> Salah khilaf mohon dimaafkan dan dikoreksi..
> 
> wassalam
>


Kirim email ke