Mbak Aisha,

Komentar singkat saja.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Suryawan,
> Jika anda meminta bukti terhadap orang lain hal-hal yang berkaitan 
dengan Ahmadiyah.

Jika berhubungan dengan masalah pendiskreditan atau fitnah atau 
bualan yang ditujukan kepada Jemaat Ahmadiyah (JA) - harus disertai 
dengan bukti dan argumen yang valid.

> Saya pribadi ada hal-hal yang ingin saya tahu tentang Ahmadiyah. 
Dulu pernah saya bertanya masalah ini, tapi tidak ada jawabannya, 
atau mungkin pernah dijawab tapi tidak sempat saya baca.
> 
> Begini ceritanya, seorang ibu dari keluarga penganut Ahmadiyah 
datang menemui orang tua saya untuk melamar saya untuk anak laki-
lakinya. Selama ini hubungan dengan keluarga itu baik-baik saja, 
tidak ada masalah dengan mereka sebagai penganut Ahmadiyah

Istilah "penganut Ahmadiyah" agak tidak enak didengar/ditulis, seakan-
akan Anda ingin mengasosiasikan Ahmadiyah sebagai agama.

JA sendiri tidak pernah mengatakan diri mereka adalah "penganut 
Ahmadiyah."

Agama JA adalah Islam, jadi JA adalah "penganut Islam".

Bagaimana? Apakah Anda bisa sepakat dengan hal-hal mendasar dalam 
berdiskusi, yaitu mencoba untuk tidak membuat istilah yang cenderung 
memojokkan suatu kaum/golongan.

> - keluarga ini sepupu jauh orang tua saya. Yang mengherankan 
selanjutnya adalah permintaan mereka, jika saya menerima lamaran itu, 
maka saya HARUS masuk Ahmadiyah.

Tolaklah lamaran itu dengan tegas jika mereka meminta anda masuk 
Ahmadiyah.

> Pertanyaan saya sekarang, kelompok Ahmadiyah itu eksklusif ya - 
apakah anggota Ahmadiyah merasa berbeda dengan penganut Islam 
lainnya? 

Yang berbeda adalah pemahamannya/keyakinannya.

> Jika demikian, untuk urusan pernikahan juga apakah memang 
diwajibkan muslim/muslimah lainnya yang akan menikah dengan anggota 
Ahmadiyah harus masuk dulu Ahmadiyah? 

Dibawah ini mengutip sebuah tulisan dari seorang alim di India yang 
dimuat di dalam majalah Nigaar Lucknow, edisi bulan Oktober 1960, 
berkenaan dengan masalah perkawinan sebagai berikut:

"Mengenai mereka (yakni orang-orang Ahmadiyah) tidak mau mengadakan 
hubungan perkawinan dengan orang yang bukan Ahmadiyah dan tidak pula 
mau sembahyang dibelakang orang yang bukan Ahmadiyah, maka yang 
demikian itu bukanlah suatu hal yang patut disalahkan. Adakah tuan 
sendiri bersedia kawin di lingkungan satu keluarga yang anggota-
anggotanya menentang pendirian Tuan? Dan adakah Tuan sudi 
bersembahyang dibelakang orang-orang yang menurut tingkah-lakunya 
tidak layak jadi imam? Jemaat Ahmadiyah mempunyai satu pandangan 
hidup yang khusus, yang sama-sama diikuti oleh lelakinya, wanitanya 
dan angkatan mudanya. Oleh karena itu, apabila mereka mengadakan 
hubungan perkawinan dengan seorang laki-laki atau wanita yang bukan 
Ahmadiyah, tentu kesatu-paduan mereka akan terpengaruh olehnya 
sehingga kesamaan dan keseragaman yang telah menjadi keistimewaan 
jemaat ini akan binasa sama sekali. Sikap mereka yang demikian Tuan 
namakan 'kefanatikan', akan tetapi saya menamainya 'keteguhan 
pendirian dan kebijaksanaan'". (Dikutip dari Bantahan Lengkap, Abu 
Bakar Ayyub HA.)

> Apakah ritual seperti shalat, puasa, mengaji, zakat, dll di 
Ahmadiyah itu berbeda dengan penganut Islam lainnya? 

Tidak berbeda.

> Kalau tidak, kenapa harus masuk Ahmadiyah dulu sebelum menikah? 

Lihat penjelasan di atas.

> Sebenarnya apa sih perbedaan Ahmadiyah dengan Islam lainnya? 

Tafsir.

> Mengapa Ahmadiyah mendirikan mesjid sendiri, apakah ada perbedaan 
dalam ibadah mahdhah yang dilakukan di mesjid dengan penganut Islam 
lainnya?

Tidak ada perbedaan. Jemaat Ahmadiyah menjalankan shalat wajib 5 
waktu serta shalat-shalat sunnah lainnya.

Jika ingin membuktikan, silahkan mampir ke mesjid-mesjid yang 
dibangun oleh JA, lihat sendiri seperti apa shalat yang mereka 
praktekkan.

> Tolong ya pak Suryawan dijawab, supaya jelas saja yang namanya 
Ahmadiyah itu. 

Jika ingin tahu lebih banyak, silahkan masuk ke http://www.alislam.org

Salam,
MAS

Saya rasa pak Suryawan mampu menjelaskan masalah ini, kalau di 
tingkat grass root mungkin orang main hantam kekerasan karena ke-
eksklusifan Ahmadiyah. Cobalah di milis ini kita saling menjelaskan 
dengan tenang.
> 
> salam
> Aisha
> ---------------
> From : M. A Suryawan
> Daripada ngoceh tidak karuan, ada baiknya Satriyo membantu Rizal 
untuk menghadirkan bukti.
> 
> Rizal telah menyatakan kepada publik di milis ini bahwa al-Qur'an 
yang dimiliki oleh Jemaat Ahmadiyah berbeda ayatnya.
> 
> Nah, sekarang Rizal harus membuktikan omongannya. Jika Rizal tidak 
bisa membuktikannya, maka artinya Rizal itu cuma membual.
> 
> Dan agar terus diingat, bahwa membual (dusta) adalah dosa besar 
menurut ajaran Islam.
> 
> Agar diketahui, bahwa al-Qur'an yang dimiliki oleh Jemaat Ahmadiyah 
bisa dilihat, dimengerti dan dibaca oleh JUTAAN orang di seluruh 
dunia. Silahkan lihat di http://www.alislam.org
> 
> Salam,
> MAS
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke