Quoted :
> Ya AIDS belum pernah ada di jaman para nabi (?) tapi yang namanya 
> azab penyakit bukan kah pernah ditimpakan kepada suatu kaum di jaman 
> Nabi Luth? Untuk apa diceritakan di dalam Kitab Suci? ....untuk.... 
> "Waspada...waspada"...kata bung Napi...:-)


#####
Simplifikasi.
Konteks Kitab Suci memaparkan ulang kisah para nabi terkait kaumnya yang 
durhaka, pesan moralnya bukan pada bentuk adzab yang Tuhan kirimkan, 
substansinya justru pada ketidaktaatan mereka pada perintah Tuhan. Jadi, 
mengaitkan antara adzab dengan perilaku negatif manusia, kemudian ditarik 
(paksa) secara linear, dianalogikan dengan kisah para nabi lalu konklusi muncul 
= pendusta perintah Tuhan selalu dapet adzab. Ini masih kacau.

Siapapun boleh saja berpikir sesukanya-tentang apa saja, paramaternya tinggal 
"logis" dan "etis" atau tidak. Pemirsa yang menilai lho.

Kita runut balik dalam sejarah para nabi pun, tidak semua umat manusia 
dibinasakan oleh adzab. Hanya kaum dari sang nabi tertentu yang dibinasakan, 
toh itu terkait dengan risalah sang nabi, dilokalisir dalam skup area tertentu. 
Nabi Nuh misalnya, di Armenia. Nabi Luth di Mesopotamia, dlsb. Logikanya, tidak 
semua umat manusia dibinasakan karena adzab (dus durhaka kpd Tuhan). Karena 
manusia tersebar dimana-mana, bukan di domisili sang nabi saja, logikanya pula 
tidak semua manusia yang hidup saat nabi tersebut ada, semuanya taat. Kalau 
pola pikir "orang yang bermaksiat selalu dapet adzab Tuhan", logikanya dunia 
ini udah kiamat dari dulu. 

Allahu a'lam,
Wassalam,
Ary








Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
     using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin 
           accept no liability for any loss or damage arising
               from the use of this E-Mail or attachments.

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to