Refelski: Kata apa yang dipakai oleh orang Arab beragama Nasrani untuk "Allah"?

---- 
Harian Analisa
Edisi Sabtu, 22 Desember 2007

Malaysia Larang Penggunaan kata 'Allah' untuk Majalah Kristen 

Kuala Lumpur, (Analisa) 

Suratkabat mingguan Katolik di Malaysia diperintahkan untuk menggantikan 
penggunaan kata 'Allah' di seksi bahasa Melayu media itu jika ingin 
memperbaharui izin terbit, demikian dikatakan seorang pejabat senior Malaysia, 
Jumat (21/12). 

Suratkabar tersebut, Herald, yang diterbitkan Gereja Katolik Malaysia, 
menerjemahkan kata "God" menjadi "Allah", 'terjemahan yang salah karena kata 
itu umum diasosiakan dengan agama Islam,' menurut Che Din Yousoff, seorang 
pejabat senior Unit Kontrol Publikasi Kementerian Keamanan Dalam Negeri 
Malaysia. 

"Umat Kristen tak dapat menggunakan kata Allah karena kata ini hanya bisa 
diterapkan pada agama Islam. Allah hanya untuk Tuhan Muslim. Terjemahan yang 
salah ini bisa membingungkan umat Muslim," kata Chen Din. 

"Mingguan (Kristen) itu sebaliknya harus menggunakan kata 'Tuhan' sebagai 
terjemahan 'God'," tegasnya. 

Isu-isu agama sangat sensitif di Malaysia, negara dengan 60 persen dari 26 juta 
rakyatnya adalah Melayu Muslim. Etnis China, yang umum beragama Budha dan 
Kristen, mencapai 25 persen dan etnis India, yang umum beragama Hindu dan 
sedikit Kristen, mencapai 10 persen. 

Kelompok minoritas di Malaysia sering mengeluhkan bahwa mereka tidak 
mendapatkan kemerdekaan penuh dalam beribadah, Kelompok minoritas ini sering 
sulit mendapatkan izin membangan rumah ibadah dan warga Hindu akhir-akhir ini 
sering marah karena peruntuhan kuil oleh pihak berwenang. 

Mingguan Herald, yang memiliki sirkulasi 12.000 eksemplar untuk anggotanya, 
diterbitkan dalam empat bahasa: Inggris, Malaysia, Mandarin dan Tamil. 

Pendeta Lawrence Andrew, editor mingguan itu, mengatakan penggunaan kata 
'Allah' pada media mereka tak dimaksudkan untuk menghina warga Muslim. 

"Kami merujuk pada Injil. Injil dalam bahasa Malaysia menerjemahkan 'God' 
menjadi 'Allah' dan 'Lord' menjadi 'Tuhan'. Dalam doa dan kegiatan gereja, kami 
menggunakan kata 'Allah'," tegasnya. 

"Ini bukan hal yang baru. Kata 'Allah' telah digunakan di Malaysia sejak lama. 
Tak ada yang membingungkan di sini," katanya. 

Tapi Che Din mengatakan umat Kristen tak menggunakan kata 'Allah' dalam versi 
bahasa Inggris, 'jadi sebaiknya juga tak menggunakan kata itu dalam versi 
Malaysia. 

Tegas Din, ada empat kata yang hanya bisa digunakan umat Islam, dan tak bisa 
dipakai agama lain, yaitu: Allah untuk nama Tuhan, Sholat untuk sembahyang, 
'Ka'bah' dan Baitullah. (AP/


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke