Mas Rizal, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Lha di hadis-hadis shahih jelas-jelas disebut ISA lha kok ditafsirkan sebagai AHMAD.
Hadits yang mana yang redaksinya menampilkan "jelas-jelas disebut ISA"? Coba beri contohnya. > Jelas yang mengaku "nabi" itu namanya Ahmad, bukan Isa. Ulama ahlussunah yang pernah kami temui atau kami baca kitabnya di seluruh dunia dari 4 mazhab menafsirkan bahwa maksud dalam hadis-hadis itu memang Nabi Isa as. yang pernah diturunkan untuk Bani Israil. Saya sebut sebagai contoh: Al Hafiz Imam Sayuti, Syeikh Abdullah bin Shiddiq Al Ghumari (hafiz 100ribu hadis), Prof. Abdussalam Harrats Ph.D dan buanyak lagi. Jelas-jelas lain orang kok masih diikuti juga ya....inilah bukti hidayah ALLAH itu mahal. Isa mana yang anda maksud? Apakah Isa yang dulu diutus kepada Bani Israil? > Untuk Imam Mahdi, namanya Muhammad bin (anak dari) Abdullah keturunan Rasulullah saw., demikian menurut hadis-hadis shahih yang diriwayatkan banyak perawi. Coba berikan redaksi lengkapnya... > Mirza Ghulam Ahmad bin (anak dari) Mirza Ghulam Murtaza. Sangat jauh nama dan nama bapaknya. Belum lagi kalau dilihat prestasi Imam Mahdi. Mendaulatkan Islam untuk kedua kalinya, di akhir zaman. Prestasi? Lha, kalau menurut anda kan imam mahdi belum datang, lalu bagaimana bisa bicara mengenai prestasi? Salam, MAS > Memenuhi bumi dengan keadilan. Berperang melawan orang kafir hingga seluruh dunia ditaklukkan di bawah panji-panji Islam. > > Kalau untuk mujaddid masih bisa diperdebatkan, apa karyanya yang baru itu (itu pun kalau ada yang mau berdebat). > > Untuk pernyataan sesat itu mbak Ning, rasanya sudah sejak tahun 1930-an deh. Zamannya A. Hassan Bandung. Waktu itu Majelis Ulama Indonesia belum ada, lha wong Negara Indonesianya saja belum ada kok :-) > > KH. Ma'ruf Amin, Ketua Komisi Fatwa MUI itu dedengkotnya NU. Kok bisa-bisanya bilang NU saling pengertian dengan Ahmadiyah. KH. Ma'ruf Amin saat ini memang diakui di NU sebagai ulama yang sangat tinggi ilmunya. Beliau juga keturunan seorang ulama besar, Syeikh Nawawi Al Bantani Al Jawi, Mufti mazhab Syafi'i di Masjidil Haram pertengahan abad ke 19. > > Sementara ini sudah dulu ah, dengan ahmadiyah > > > -Rizal- > > > "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ya sudahh... kalau mas Saints ngga mau kasih referensinya ya ngga > apa-apa... Soalnya referensi yang ada malahan sebaliknya sih mas. > Malahan banyak ulama dari ormas-ormas Islam tersebut yang jelas- jelas > mengatakan bahwa Al Qadiniyah itu sesat, gitu lho. > > Dan yang mas Saints maksud dengan "kelompok-kelompok" yang "orang sudah > pada mengetahui semua" itu seperti yang mas tulis di bawah itu to' (HT, > PKS, DDII, KISDI,LPPI). Kirain maksudnya siapa... > > Menurut saya, "ANAK BARU" yang mas Saints katakan "gak TAHU DIRI" itu > sama sekali tidak memprovokasi terjadinya kekerasan, mas. Lha pernyataan > "sesat" itu kan sudah sejak tahun 1974, bukan baru-baru saja to? Itu > sudah sejak sebelum "ANAK BARU" itu ada. Betul ngga, mas? Menurut saya, > "ANAK BARU" itu berusaha menjaga aqidah umat, dan tidak rela aqidah > Islam dikotori. Makanya mereka tidak akan diam saja bila tahu ada > usaha-usaha ke arah itu. > > > --------------------------------- > Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. > > [Non-text portions of this message have been removed] >