Mbak Mia dan Mbak lestarin punya hutang dong ama
pedagang asongan mas yoga dan temannya.. 
kalau bisa dicari smp ketemu minimal saudaranya atau
teman dekatnya..dan dititipkan uangnya, bila perlu
dikembalikan saja barang yang sudah diambil..khan
belum sah transaksi dagangnya he3... kasihan mereka
loh berharap pembayarannya ... 50 rb sgt besr bwt yoga
atau pedagangan asongan yang digaruk kamtib tsb.

Pedagang asongan sdh berjuang berjualan dengan
mengabaikan resiko keselamatan jiwanya dijalan
raya..hilang sudah dagangannya di garuk polisi kamtib
..hilang pula uang yang akan diterima...oh malang
betul nasib pedagang asongan tsb dan kejam sekali
kamtib tsb padahal sama2 org kecil demi melaksanakan
tugas pemerintah... pedagang asongan tsb betul2 spt
sudah jatuh dari tangga ketiban ember pula ..kasihan
sekali pedagang asongan tsb.

Hanya saran aja..mungkin bermanfaat bwt Mbak Mia/Mbak
Lestarin dlm mencari halalnya (wallohu'alam bishowab)
cobalah carilah siapa yang meg-koordinir supply
mainan/jenis dagangan tsb.. tanyakanlah dimana yoga
dan temannya bermukim... mungkin wajahnya masih
ingat.. bila tidak ketemu Yoga/ pedagang asongan yang
dimaksud mungkin dititipkan uang pembayaran ke teman
terdekatnya atau saudaranya ditempat mukimnya dan
mungkin sebaiknya kembalikan saja barangnya dan pesan
mohon disampaikan...


Maaf just share...:
A. Untuk yang berkendaraan mobil:
kalau bisa kesadaran budaya membeli janganlah di jalan
raya karena sangat membahayakan semua pihak spt ;
1. keselamatan jiwa pedagang asongan bisa
mengakibatkan kecelakaan fatal
2. keselamatan dan kenyamanan sesama kendaraan
terganggu
3. menjaga keamanan pengemudi khawatir akan hal2 yang
tdk diinginkan dengan membuka kaca mobil kejahatan spt
copet bisa terjadi dsjnya.

B. Pemerintah dan rakyat termasuk pedagang asongan :
1. Pemerintah membuat aturan tegas menindak pengemudi,
penumpang mobil yang membeli dagangan dijalan raya
karena membahayakan keselamatan jiwa pedagang asongan.
2. Pemerintah menyiapkan dan mempersilahkan berjualan
di pinggiran jalan2 yang aman dan nyaman ;
halte-halte, pom bensin, depan mall, depan gedung,
stasiun bus/stasiun angkot, aula/tempat2 yang ramai
dan aman.
3. Pemerintah menyiapkan tempat2 keranjang sampah

bila peraturan tsb diatas mungkin pedagang asongan tdk
mau lagi ke tengah2 jalan raya berjualan dan polisi
kamtib cukup menindak si pengemudi/penumpang mobil
bila kedapatan memanggil pedagang...alasannya
disamping membahayakan keselamatan pedagang & keamanan
penumpang juga membuat macet jalan raya loh.. jadi
orang kecil spt pedagang yang lemah tsb jangan
disalahkan dulu..biarlah mereka mengerti dikemudian
hari.

Polisi Kamtib berhak memperingatkan mereka yang
membuang sampah sembarangan baik pedagang ataupun
pembeli.

Menjaga keselamatan jiwa seseorang adalah tugas kita
bersama demikian menjaga kebersihan mari jadikan
budaya di negeri kita... spy saluran air lancar
ngurangin jumlah banjir he3...
Maka berbelanjalah ditempat yang aman, di halte juga
enak he3...sambil minum teh botol he3... jadi beli
mainan juga beli teh botol pahalanya double tuh he3...
plastiknya dibuang ditemp[at sampah yang tersedia..
wah pahala lagi jadi 3x pahala..subhanalloh 

Slm,
ali


 

memang berat  











--- lestarin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Hehehehe Mba' Mia, saya jadi malu neh, betapa makin
> merasakan 
> ketidakadilan di muka bumi ini. Selama ini memang
> ide 
> untuk "menangkapi, membrangus, mengkriminalkan" para
> PSK selalu 
> memposisikan pihak perempuan tersebut sebagai yang
> mutlak bersalah. 
> Padahal kenyataannya kan tidak demikian:(
> 
> Berkaca dari pengalaman saya pribadi, selaku pembeli
> barang dari 
> pihak asongan, maka saya jadi makin sadar betapa
> posisi rentan dan 
> ketidakadilan memang berada pada pihak yang lemah
> secara "ekonomi". 
> Saya heran benar waktu itu, karena saya kok tidak
> ikut ditangkap 
> ataupun dikenai sanksi saat itu, padahal jelas-jelas
> saya sudah 
> siap "menyerahkan diri", menemani si mas-mas asongan
> yang ditangkap 
> tersebut. Tapi apa daya, ketika saya balik ke lokasi
> semula, petugas 
> satpol Pamong Prajanya sudah tidak ada, demikian
> juga dengan 
> pedagang asongan tersebut. Saya malah sempat
> berbincang-bincang 
> dengan pedagang asongan lainnya, teman si mas-mas
> tadi (yang 
> akhirnya saya ketahui bernama Yoga), yang ternyata
> dibawa dan 
> disidang ke daerah Kedoya, Jakarta Barat, kalau
> tidak salah sebuah 
> tempat shelter tempat penanganan/penampungan
> pengasong, pengamen, 
> pengemis, dll. Aneh juga, ditangkap di Jakarta
> selatan, prosesnya di 
> jakarta barat???
> 
> Tapi menurut teman mas Yoga tadi, saya tidak perlu
> ke Kedoya "Besok 
> juga sudah jualan lagi di sini Bu", demikian ujarnya
>  karena tidak 
> bisa mendeskripsikan dengan tepat lokasi di
> Kedoya-nya, sehingga 
> saya pun titip pesan bahwa esok hari saya akan
> tunggu mas Yoga itu 
> untuk menyelesaikan transaksi di dekat masjid
> Al-Ashar tersebut. 
> Namun keesokan harinya sepanjang siang, saya
> menunggu dekat lokasi 
> tertangkapnya Mas Yoga, yang notabene tidak jauh
> dari masjid Al-
> Ashar, si pedagang ini tak juga muncul:( maklum hari
> itu hujan 
> sangat deras melanda Jakarta.
> 
> Kembali ke persoalan PSK, jadi agaknya memang itu
> kembali yang 
> menjadi persoalan menyedihkan, masih banyak orang,
> bahkan kaum 
> perempuan sendiri, yang mendzalimi PSK dan selalu
> menjadikannya 
> kambing hitam. Padahal saya yakin, kalo memang tidak
> ada "pembeli", 
> para PSK tadi jelas-jelas juga tidak akan
> "berjualan". Sama dengan 
> kasus saya tadi, kalau masih banyak orang-orang 
> semacam saya, dalam 
> hal ini membeli barang asongan, merasa membeli
> barang ditengah jalan 
> raya saat lampu merah bukan sebuah "kejahatan", maka
> para pedagang 
> asongan itupun akan tetap hilir mudik menawarkan
> jasanya. 
> 
> Lalu kembali kepersoalan mas asongan, mas Yoga,
> kali-kali ada teman-
> teman yang pernah kenal atau tidak sengaja bertemu
> dengan beliaunya 
> ini (saya sudah lima kali nyoba lewat jalan/lokasi
> peristiwa, dan 
> belum juga ketemu), barangkali bisa menjapri
> saya.... benar-benar 
> saya masih punya hutang dengan mas Yoga :(
> 
> Wassalam
> 
> Lestari
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Temen yang anggota WM ini cerita..ayo
> ngakuu..:-)..sering baca ttg 
> > kenapa yang digugat dan ditangkap PSK melulu,
> gimana 
> pelanggannya?  
> > kan ada demand ada supply...sampe suatu hari
> ngrasain 
> sendiri..tapi 
> > bukan kasus PSK loh.
> > 
> > Di sekitar tugu pizza-man, nyetir sendirian lagi
> nungguin lampu 
> > merah, ada pedagang asongan nawarin mainan
> mobil2an. Menarik 
> mobil2an 
> > itu, terjadilah tawar menawar antara temen kita
> dan asongan ini.  
> > Setelah berkutat dg harga, jadilah transaksi. Oke
> deh bu, ini 
> > penglaris saya baru keluar nih, kata asongan. 
> Temen kita punya 
> duit 
> > 50 ribuan, dia minta kembali dulu, sedangkan
> mainan itu sudah 
> > diterimanya.  Abang asongan itu pun sibuk cari
> kembalian di 
> > kantongnya..eh..tau-
> tau....brak..brug..brak...brug...wuissss....abang 
> > asongan digaruk polisi kamtib, cepet
> banget..darimana tuh 
> datengnya?
> > 
> > Temen kita panik, sambil ngacung2in 50 ribuan ke
> arah kamtib dan 
> > asongan yang udah di seberang jalan. 
> Pak..pak...saya belum 
> > bayar...aduh gimana ni...sementara mobil belakang
> udah 
> > tat..tet....maklum lampu hijau. Sementara abang
> asongan walaupun 
> > diseret polisi tetep meliat ke arah dia dengan
> tatapan mata tak 
> > berdaya..
> > 
> > Waktu temen kita berhasil minggirin mobilnya jauh
> di ujung, balik 
> > cari si abang, tapi nggak keliatan lagi, mungkin
> udah diangkut ke 
> > kantor polisi.  Sorenya, dan besoknya dia cari2
> lagi, nggak ketemu 
> > juga.  Temen kita merasa berdosa, duh...dimana
> dikau abang 
> > asongan...aku masi ngutang...duh kok aku nggak
> digaruk juga yah...
> > 
> > salam
> > Mia
> > 
> >
> 
> 



      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Kirim email ke