Tahukah pak Aly bahwa demokrasi modern pertama yg sekarang marak
ditiru oleh seantero dunia itu dimulai dg lahirnya Republik Amerika
Serikat pada th 1776?  

Bukan berarti saya pro kebijakan luar negeri AS secara membabi buta
tetapi ini fakta dari bagian sejarah manusia bahwa konsep demokrasi
modern pertama dg trias politica itu memang dijalankan pertamakali di
sana.

Kemudian th 1789 Perancis mengalami revolusi dengan mengenyahkan raja
absolut mereka dan menggantinya dg pemerintah yg demokratis.

Dalam sejarahnya bentuk pemerintah Perancis berganti2 sejak th 1789
tapi AS jelek2 dan musuh Islam itu konsisten dg demokrasinya dan tidak
pernah ganti bentuk pemerintahan republik yg demokratis.

Inggris th 1776 memiliki kerajaan absolut dibawah raja George III tapi
sekarang ratu Elizabeth II cuma ratu konstitusional praktis tanpa
kekuasaan politik apa2.

Apa yg ingin saya kemukakan di sini?  Sistem demokrasi AS itu adalah
salah satu sistem yg paling tegar.  Karena apa?  Karena rakyatnya
merasa inilah sistem yg teradil.

Dapatkah Anda memberikan sistem yg tegar dibawah bendera Islam yg
sebanding dg ketegaran sistem demokrasi ala AS?  Bukankah kekalifahan
Turki yg dianggap sebagai kilafah islamiyah terakhir itu bubar karena
bobrok dan busuk dari dalam?  Tunjukkan bahwa ada sistem negara yg
berbasis syariat Islam yg pernah ada dimuka bumi ini yg memiliki
ketegaran sistemik sehingga tidak pernah lapuk oleh sejarah.

Kalau ada mari kita berbondong2 pindah ke sana.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   itulah dampak demokrasi ala amrik..akhirnya celana
> melorot pun pemerintah tdk punya wewenang menegur...
> 
> ummat islam cukuplah bersandar kepada Al-Quran dan
> hadist.. semua lengkap (hukum, iptek, budaya, ekonomi,
> hubungan sosial dll)dengan tujuan toh yang terpenting
> suatu negara dapat membuat rules bisa ditaati oleh
> seluruh lapisan warga negaranya... spt bgmn polisi
> kopral bisa menilang Pak GM BUMN sesuai rulenya...,
> mentri korupsi walau aktif bisa disidangkan kasusnya
> dll.. apalagi hanya puser bujel mudah itu di RUU kan
> kalau memang rulenya sdh dibuat berdasarkan asas Quran
> dan hadist..kalau tdk bisa mau dbw kemana ummat islam
> ..? makin terpuruk saja dlm budaya...
> 
> slm, 
> ali
>   
> > --- IHSAN SANTOSA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Dari millis Tetangga,
> > > Mungkin tulisan ini harus dibaca oleh mereka yang
> > > menolak UU pornografi,buktinya di Amerika Serikat
> > > sendiri keadaannya sudah kayak begini.
> > > 
> > > Trim's
> > > Ihsan Santosa 
> > > 08128336455
> > > [EMAIL PROTECTED] co.id
> > > http://www.solusiberatbadan.com
> > > Mau Langsing,sehat alami & bergaransi?
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ----- Pesan Diteruskan ----
> > > Dari: santi nurani <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Kepada: [EMAIL PROTECTED]
> > > Terkirim: Rabu, 20 Febuari, 2008 4:13:38
> > > Topik: [Guyon-Yook] Celana Melorot
> > > 
> > > Celana Melorot 
> > >  
> > > Ini berita dari Amerika Serikat, negara yang
> > dikenal
> > > sangat liberal.. Kota Alexandria dan Shreveport
> > dua
> > > kota di negara bagian Louisiana, AS membuat
> > > peraturan baru: melarang remaja putra dan putri
> > > mengenakan celana melorot di bawah pinggang yang
> > > memperlihatkan (maaf) celana dalam mereka.
> > > Peraturan itu, tulis Kantor Berita AFP Prancis 29
> > > Agustus 2007, diterima secara bulat. Larangan ini
> > > lahir setelah warga memprotes gaya berpakaian para
> > > remaja, yang berjalan dengan celana melorot di
> > bawah
> > > pinggang itu. Gaya tersebut, menurut Konselor Kota
> > > Alexandria, Louis Marshall, tidak sopan. 
> > > Louis Marshall, yang hidup dalam tradisi
> > demokrasi,
> > > beruntung. Pelarangan itu sama sekali tidak menuai
> > > protes. Tidak ada aktivis yang menyatakan
> > peraturan
> > > tersebut melanggar hak asasi manusia,
> > > antipluralisme, dan konservatif. 
> > > Bayangkan jika di Indonesia, negara yang baru saja
> > > menghirup udara demokrasi. Louis Marshall akan
> > > dikecam dan dianggap telah membunuh kebebasan
> > > individu untuk berkreasi. Keputusan pelarangan
> > > tersebut bahkan akan diejek sebagai 'campur tangan
> > > pemerintah terhadap hak pribadi warga negara'.
> > > Ini yang terjadi di Indonesia. Pada Desember 2004,
> > > seratus hari pemerintahannya, Presiden Susilo
> > > Bambang Yudhoyono menyampaikan kegusarannya atas
> > > tayangan televisi. Melalui Menko Kesra Alwi Shihab
> > > ketika itu, Presiden yang kuat memegang norma
> > agama
> > > dan sosial itu meminta media televisi untuk tidak
> > > mempertontonkan pusar perempuan. "Itu sangat
> > > mengganggu," kata Presiden saat itu.
> > > Pernyataan SBY itu baru sebatas permintaan, belum
> > > menjadi keputusan. Namun, tidak terlalu lama
> > > berbagai reaksi dari kalangan aktivis perempuan
> > > bermunculan dalam diskusi-diskusi dan tulisan di
> > > media massa. Mereka antara lain menyatakan, SBY
> > > telah melanggar prinsip demokrasi, terhadap hak
> > > asasi, dan kebebasan individu berekspresi. 
> > > Mereka menentang keras pernyataan SBY itu. Menurut
> > > mereka, apabila negara dibiarkan mengatur hak
> > > pribadi warga negara, di antaranya soal pusar
> > tadi,
> > > maka demokrasi dan kebebasan individu untuk
> > > berkreasi, pun mati. Itu pulalah yang menjadi
> > alasan
> > > mereka menentang Rancangan Undang-undang
> > > Antipornografi dan Pornoaksi. Apabila disahkan,
> > maka
> > > RUAPP tersebut akan mengatur tubuh perempuan demi
> > > kepentingan politik konservatif. 
> > > Alexandria dan Shreveport, dua kota di negara
> > bagian
> > > Louisiana, AS, telah memberlakukan keputusan, yang
> > > melarang remaja putra dan putri mengenakan celana
> > > melorot. Keputusan itu disambut baik warga, yang
> > > sejak lahir telah menghirup udara demokrasi. Tidak
> > > ada yang protes dan menyebutnya sebagai
> > > antikebebasan berekspresi, antipluralis,
> > > konservatif, dan pertanda matinya demokrasi.
> > > Demokrasi, sistem yang memiliki berbagai
> > kelemahan,
> > > sesungguhnya tidak mati hanya karena pelarangan
> > > celana yang melorot dan pelarangan memperlihatkan
> > > pusar. Pandangan yang berlebihan terhadap
> > > demokrasilah apalagi membenturkannya dengan
> > > nilai-nilai di masyarakat, nilai-nilai agama, dan
> > > menyebutnya sebagai konservatif yang memungkinkan
> > > sistem itu kehilangan esensinya. 
> > > Di Alexandria dan Shreveport, remaja-remaja tidak
> > > lagi mengenakan celana melorot. Mereka tidak
> > merasa
> > > menjadi konservatif apalagi antidemokrasi. Di
> > > Indonesia, para remaja bebas membiarkan (maaf)
> > > celana dalamnya menyembul. Inilah yang disebut
> > para
> > > aktivis sebagai kebebasan berekspresi. Dan, para
> > > aktivis itu sangat takut demokrasi mati hanya
> > karena
> > > remaja menutup pusarnya. 
> > > (Asro Kamal Rokan ) 
> > > 
> > > 
> > > Looking for last minute shopping deals? Find them
> > > fast with Yahoo! Search.
> > > 
> > > 
> > > 
> > >      
> > >
> >
> ________________________________________________________
> > > 
> > > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan,
> > di
> > > di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini
> > > juga di http://id.answers.yahoo.com/
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been
> > > removed]
> > > 
> > > 
> > 
> > 
> > 
> >      
> >
>
____________________________________________________________________________________
> > Be a better friend, newshound, and 
> > know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now. 
> >
> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
>      
____________________________________________________________________________________
> Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
> http://www.yahoo.com/r/hs
>


Reply via email to